Friday, December 31, 2010

Sinopsis Marry Me Mary Episode 10 - Sinopsis Marry Stayed Out All Night Episode 10

Mae Ri masih berdiri melihat Seo Joon yang mencium Moo Kyul dan Mereka berdua tidak menyadari kehadiran Mae Ri. Moo Kyul berkata pada Seo Joon, "Pergilah." Seo Joon menjawab, "Aku akan pergi setelah kau masuk kedalam." Moo Kyul pun membalikan badannya dan masuk kedalam rumah.



Saat Seo Joon akan pergi dia melihat Mae Ri yang berdiri di jalan dan melihat kejadian tadi. Seo Joon berjalan perlahan mendekati Mae Ri dan Mae Ri pun bertanya, "Ada apa?" Seo Joon justru balik bertanya, "Apa kau melihat sesuatu yang seharusnya kau tidak lihat?" Mae Ri kebingungan dan mengalihkan pembicaraan, "Ah apa kau baik-baik saja Seo Joon?" Seo Joon menatap Mae Ri dengan kesal dan berkata, "Kau ini gadis yang licik Wi Mae Ri. Kau menjebak Moo Kyul dalam pernikahan palsu itu lalu membuatnya seperti orang bodoh! Dan dalam waktu yang sama kau juga bertunangan dengan Jung In? Kau berakting seperti seorang gadis yang polos tetapi kau gadis yang licik." Mae Ri terdiam mendengar kata-kata itu.

Mae Ri mencoba meluruskan masalah ini, "Aku tau bahwa dahulu kau memiliki sebuah hubungan dengan Kang Moo Kyul makanya kau sekarang tidak menyukaiku. Namun aku benar-benar tidak pernah bermain-main dengan orang lain." Seo Joon berkomentar, "Benarkah? Lalu apakah kau akan menikah dengan Kang Moo Kyul?" Mae Ri kembali kebingungan mendapat pertanyaan itu dan dia menjawab, "Aku hanya mengikuti isi hatiku dan berusaha jujur dengan apa yang aku rasakan sekarang ini." Seo Joon berkomentar, "Baiklah." Seo Joon tersenyum tipis lalu pergi.



Mae Ri berjalan memasuki rumah Moo Kyul dan dia melihat kalung pick gitar milik Seo Joon yang di berikan oleh Moo Kyul dulu.



Mae Ri membuatkan makanan untuk Moo Kyul dan segera menyajikannya, "Ini, kau pasti kedinginan di luar jadi cepatlah makan." Moo Kyul menatap Mae Ri dan bertanya, "Ada ada sesuatu yang terjadi saat kau menuju kemari?" Mae Ri menjawab, "Tidak ada yang terjadi." Moo Kyul berkomentar, "Lalu kenapa kau menjadi pendiam? Ini aneh." Mae Ri pun berusaha mencari alasan, "Ah ini karena aku membuat makanan ini dengan sekuat tenaga jadi ya aku merasa sedikit kelelahan." Moo Kyul tersenyum dan berkata, "Baiklah kalau begitu maka aku harus cepat mencicipi masakanmu ini."

Moo Kyul mencicipi kuah sup yang di buat Mae Ri dan berkomentar, "YAH! Apa ini?" Mae Ri panik mendengar itu dan menyangka Moo Kyul tidak menyukainya namun ternyata Moo Kyul belum selesai berkomentar, "Wow sup ini sungguh luar biasa. Kau benar-benar berbakat." Mae Ri tertawa dan merasa puas saat mendengar komentar itu. Mae Ri menatap Moo Kyul yang sedang makan dan berkomentar, "Aku lebih seang melihat kau yang menikmati makanan ini di bandingkan saat kau bernyanyi." Moo Kyul ikut berkomentar, "Kau sepeti Ibuku jika kau berbicara." Mae Ri tersneyum dan berkata, "Baiklah kalau begitu kau adalah anakku." Moo Kyul ikut tersenyum dan terus memakan masakan buatan Mae Ri.

Mae Ri berkata, "Dengarkan ini Moo Kyul, Apakah kau ingin membuat sebuah list apa saja yang telah kita lalui bersama. Seperti di film Bucket List. Di film ini mengisahkan mengenai mereka yang melakukan hal-hal yang telah mereka tulis di list mereka sebelum mereka meninggal. Mulai sekarang aku akan membuat list dan menuliskan apa saja yang ingin aku lakukan bersamamu tanpa mempedulikan apa yang orang katakan." Moo Kyul bertanya, "Lalu apa yang sangat ingin kau lakukan?" Mae Ri menjawab, "Kau tau. Aku ingin melakukan hal kekanak-kanakan yang hanya bisa dilakukan oleh pasangan."



Moo Kyul bertanya, "Oh maksudmu seperti menampilkan kasih sayang di depan umum?" Mae Ri dengan cepat menjawab, "Tentu tidak. Maksudku lebih pada komitment yang kita pegang. Seperti memiliki cincin pasangan, baju pasangan, memakai muffler dan memakai topi pasangan." Moo Kyul berkomentar, "Ow kekanak-kanakan sekali." Mae Ri berkata, "Kita harus melakukan hal kekanak-kanakan sebelum kita bertambah tua. Hmm dan ada hal yang aku lakukan denganmu, hanya dengan memikirkannya saja aku sudah begitu senang." Moo Kyul terdiam melihat itu dan langsung memperhatikan bibir Mae Ri yang tersenyum. Moo Kyul mulai melamun dan dalam lamunannya itu Mae Ri berubah menjadi wanita genit dan meminta Moo Kyul menciumnya, "Moo Kyul..." Lamunan Moo Kyul itu buyar dan Moo Kyul bergumam, "Huh itu tidak mungkin."

Mae Ri tersneyum malu-malu lalu mengatakan apa yang dia inginkan, "Aku sungguh ingin pergi ke gunung dalam tengah malam dan di temani cahaya api. Llau kita duduk bersama dan membakar kentang. Bagaimana menurutmu? Llau kita juga memasang ____ di wajah kita. Bukankah itu ide yang luar biasa?" Moo Kyul menatap Mae Ri kebingungan, "Ide apa maksudmu? Yang ada kita mati karena kedinginan." Mae Ri berkata, "Tentu saja ada hal special yang ingin aku lakukan denganmu." Moo Kyul kaget mendengarnya, "Benarkah?? Special?" Mae Ri menjawab, "Tapi sejujurnya walaupun aku ingin melakukan ini, tetap saja aku juga merasa sedikit ketakutan. Maukah kau melakukannya malam ini?" Moo Kyul terdiam mendengarnya. (Moo Kyul mikirnya jorok kayanya.)



Mae Ri membawa Moo Kyul ke sebuah gedung yang masih di bangun dan mereka naik ke gedung itu dengan menggunakan lift pekerja. Moo Kyul bergumam, "Ini membosankan." Lift itu naik semakin atas dan Mae Ri terlihat mulai ketakutan sehingga dia langsung memeluk kaki Moo Kyul, "Apa yang harus kulakukan? Ayah!! Ayah!!" Moo Kyul menenangkan Mae Ri sambil terus menarik celananya yang juga di tarik oleh Mae Ri.



Mereka sampai di puncak gedung dan Moo Kyul melihat ke arah bawah, "Ayo kemari lihat." Mae Ri terus menutup matanya karena ketakutan. Moo Kyul bertanya, "Kau ini kenapa?" Mae Ri menjawab, "Berikan aku wkatu sebentar." Moo Kyul terlihat khawatir dan bertanya, "Apa kau baik-baik saja?" Mae Ri mengeluarkan air matanya dan menjawab, "Ya aku baik-baik saja." Moo Kyul melihat ke sekelilingnya lalu bertanya, "Kenapa kau ingin datang ke puncak gedung ini sementara kau sangat ketakutan?" Mae Ri menjawab, "Aku membaca di salah satu buku pisikologi, Jika kamu membuat sebuah kenangan di sebuah tempat yang kau takuti maka ketakutan itu perlahan akan hilang." Moo Kyul bertanya, "Apakah kau memiliki kenangan buruk di tempat seperti ini?" Mae Ri mengangguk dan menjawab, "Ya. Saat aku kecil, seorang penagih hutang menculikku dan membawaku ketempat seperti ini. Dan sejak itu aku mengalami mimpi buruk."

Mae Ri memejamkan matanya dan ingatan saat dia di sandera dulu di gedung tinggi itu pun kembali menghantui dia. Moo Kyul memeluk Mae Ri dan mengecup bibir Mae Ri, "Mulai hari ini mimpi buruk itu tidak akan menganggumu lagi kan?" Mae Ri bersandar di pelukan Moo Kyul. Salju mulai turun dan Moo Kyul tersenyum, "Aku harap kenangan buruk itu akan terhapus dengan kenangan manis salju ini." Mae Ri menatap Moo Kyul dan tersenyum, "Terima kasih Moo Kyul."



Moo Kyul dan Mae Ri membuat api unggun dan mereka duduk bersebelahan. Mae Ri merangkul lengan Moo Kyul dan berkata, "Wah disini benar-benar dingin sekali." Moo Kyul berkomentar, "Sekarang sudah merasa lebih baik kan?" Mae Ri berkata, "Andaikan saja ada Kentang yang bisa di bakar..." Moo Kyul tersenyum mendengar kata-kata Mae Ri. Mae Ri menatap Moo Kyul dan bertanya, "Katakanlah padaku apa yang ingin kau lakukan, aku akan membuatnya menjadi kenyataan." Moo Kyul memikirkannya sesaat dan menjawab, "Tidak ada." Mae Ri lalu berkata, "Kalau begitu, Apa yang dapat membuatmu senang?" Moo Kyul berfikir kembali dan menjawab, "Ah melakukan perawatan rambut." Mae Ri kesal mendengarnya, "Apa? Perawatan rambut?" Moo Kyul menjawab, "Ya. Karena perawatan rambut dapat membuat rambuku lembut dan sehat kembali." Mae Ri berkomentar, "Baiklah kalau begitu aku akan membantumu melakukan perawatan rambut di lain waktu.." Moo Kyul tersenyum menatap Mae Ri.

Mae Ri kembali bertanya, "Lalu, Dimana tempat yang memorinya tidak kau lupakan?" Moo Kyul menjawab, "Tempat ice skating." Mae Ri bertanya kembali, "Kenapa?" Moo Kyul menjawab, "Saat aku tinggal bersama saudaraku, Aku pergi kesana bersama Ibuku. Kami bermain di sana namun dengan bahagia, namun kemudian aku menyadari bahwa aku tidak akan bisa melihat Ibuku kembali. Tidak peduli berapa keras aku mencarinya, aku tidak dapat bertemu dengan Ibu. Jadi aku selalu menunggu Ibu di arena Ice skating tapi Ibuku tidak pernah muncul. Aku benar-benar kedinginan pada hari itu." Mae Ri berkomentar, "Kalau begitu aku akan pergi ke tempat ice skating bersamamu lain waktu." Moo Kyul berkata, "Aku tidak begitu menyukai tempat yang dingin." Mae Ri tersenyum dan menjawab, "Aku akan merajut sweater yang hangat untukmu. Aku akan pastikan bahwa kau tidak akan merasa kedinginan lagi saat kau bermain ice skating." Moo Kyul tersenyum dan merangul Mae Ri.



Jung In melihat dokument persiapan shooting dan bertanya pada karyawannya, "Apakah persiapan untuk shooting berjalan dengan lancar?" Karyawannya itu menjawab, "Ya semua proses berjalan lancar. Dan ya kita harus berterima kasih pada Lee Ahn yang merupakan Halluy Star yang sangat terkenal karena banyak investor yang ingin berinvestasi pada drama ini." Jung In berkata, "Baguslah kalau begitu." Karyawan Jung In itu pun lalu pergi meninggalkan ruangan.

Jung In membuka internet dan dia kaget saat melihat di Internet beredar foto Seo Joon yang mencium Moo Kyul dan judul berita itu adalah, "Pembuat Rumor Seo Joon! Rumor yang terus terjadi akan berdampak buruk pada 'Wonderful Day'" Jung In benar-benar kebingungan dan dia pun langsung menelfon karyawannya dan meminta rumor mengenai Seo Joon di selesaikan, "Selesaikan rumor mengenai Seo Joon yang kini beredar."



Lee Ahn dan Managernya tiba-tiba masuk kedalam ruangan Jung In dan menegur Jung In, "Director, Aku tidak dapat bekerja jika masalah seperti ini. Sekarang kau pilih mengeluarkan Seo oon atau aku yang akan pergi." Jung In mencoba menenangkan Lee Ahn namun Lee Ahn tidak mau mendengarnya. Manager berkata, "Bukankah kita sudah mengatakan dari awal bahwa kami tidak menyukai Seo Joon? Dan jika kau tidak juga memulai shooting sesuai dengan yang di jadwalkan maka kami akan pergi tanpa membayar dana kompensasi padamu. Dan jika hal itu terjadi maka investor juga akan mulai pergi. Kau mengerti kan masalah ini?" Jung In berkata, "Berita ini belum ada konfirmasi." Manager berkata, "Director Jung In, kau seharusnya lebih tau hal ini. Sudah berapa banyak masalah yang di sebabkan oleh Seo Joon? Ayo pergi." Lee Ahn dan Manager pun langsung berjalan keluar dari ruangan Jung In.

Jung In mengeluarkan HPnya dan langsung menelfon Moo Kyul, "Kang Moo Kyul, aku akan menunggu penjelasan darimu."



Mae Ri sedang sibuk merajut sweater untuk Moo Kyul dan tiba-tiba saja Ayah Mae Ri masuk kedalam kamar Mae Ri dan dia membawa koran yang langsung di berikan pada Mae Ri, "Lihatlah dengan mata kepalamu sendiri." Mae Ri membuka koran itu dan dia kaget saat melihat ada foto Moo Kyul dan Seo Joon yang berciuman. Ayah Mae Ri berkata, "Dia itu adalah seorang playboy. Lihatlah itu! Dia bahkan memiliki hubungan dengan seorang artis. Ini tidak akan terjadi jika seandainya kau mendengarkan apa yang aku katakan." Mae Ri berkata, "Dia tidak seperti itu, Ayah. Yang di tulis di artikel ini tidak benar. Aku ada saat kejadian ini, itu hanya goodbye kissing saja." Ayah Mae Ri kaget mendengar itu, "Apa? Dia selingkuh di hadapanmu? Wah laki-laki ini sungguh tidak tahu malu!"

Mae Ri berkata, "Yang ingin kukatakan adalah... Mereka ini sekarang hanya berteman. Ini normal jika mereka ciuman untuk saling menyapa." Ayah Mae Ri balas berkata, "Apa kau pikir ini America? Sudahlah berpisah saja dari laki-laki itu! Dan menikah dengan Jung In." Mae Ri menatap artikel koran itu dan berkatam "Huh benar-benar... siapa yang menulis artikel ini? Siapa yang akan percaya dengan ini?" Ayah Mae Ri berkata, "Apa maksudmu dengan hanya teman? Dia itu adalah playboy. Aku tidak akan pernah menerima orang seperti dia!" Mae Ri terus berusaha mengatakan hal baik mengenai Moo Kyul, "Sudah kukatakan, Moo Kyul itu tidak seperti itu." Ayah Mae Ri marah, "Berhentilah menjadi keras kepala dan menikah saja dengan Jung In."

HP Mae Ri berbunyi dan dia segera mengangkatnya, "Oh Hallo Nona Penulis. Kau ingin bertemu di kantor? Baiklah aku mengerti." Mae Ri menutup telfonnya dan bilang bahwa dia akan segera pergi. Ayah Mae Ri berkata, "Pokoknya aku tidak akan pernah menerima laki-laki itu!!" Mae Ri tidak menghiraukan kata-kata Ayahnya dan langsung pergi untuk menemui Nona penulis.



Nona penulis membaca hasil edit skenario drama yang di buat oleh Mae Ri dan berkomentar, "Hmm tidak buruk. Skerang lebih hangat dan ya bagus." Mae Ri tentu senang mendengarnya, "Benarkah? Aku sangat senang mendengarnya." Nona penulis bertanya, "Kau sudah mendengar hal itu? Maksudku mengenai rumor Seo Joon." Mae Ri menjawab, "Ah ya aku sudah mendengarnya." Nona penulis lalu berkomentar, "Hmm tidak mudah untuk bekerja sama dengan artis yang memiliki banyak rumor. Apalagi produksi drama ini akan terganggu. Apakah kita harus pergi sekarang??" Mae Ri menjawab, "Mungkin ini adalah strategi drama Wonderful Day." Nona penulis tersenyum, "Aku harap itu benar. Tapi... Bukankah laki-laki itu adalah orang yang sama dengan orang yang ada di pesta dan mengatakan bahwa kalian berdua sudah menikah? Apakah aku salah?" Mae Ri menjawab, "Oh mungin maksudmu Kang Moo Kyul? Oh kami sebenarnya tidak menikah... kami hanya..."

Nona penulis berkomentar, "Tapi mengapa dia bisa berfoto bersama dengan Seo Joon? Harusnya dia lebih berhati-hati." Mae Ri berkata, "Ya kau benar." Nona penulis berkata, "Semoga saja rumor ini segera berakhir."



Mae Ri dan Nona Penulis keluar dari ruangan dan Nona Penulis bilang bahwa Mae Ri bisa pulang duluan karena Nona penulis mau melakukan pembicaraan dengan Jung In. Mae Ri pun pamit pulang pada Nona penulis. Saat melewati ruangan Jung In, Karyawan Jung In masuk kedalam ruangan dengan terburu-buru dan bilang bahwa ada masalah besar, "Director ada masalah besar. Semua investor Drama Wonderful Day sudah mendengar rumor Seo Joon dan mereka ingin menarik investasi mereka. International Sponsor juga melakukan hal yang sama." Karyawan yang lainnya juga memberi komentar, "Rumor ini tiba-tiba saja muncul dan sepertinya ada seseorang di balik masalah ini. Lalu bagaimana kita menjelaskan hal ini pada para investor? Ini adalah project yang benar-benar besar."

Mae Ri melihat bayangan Jung In di dalam ruangannya dan terlihat bahwa Jung In sedang sangat bingung dengan adanya masalah ini. Karyawan Jung In berkata, "Apakah mungkin ini semua perbuatan Manager?" Jung In berkomentar, "Kita tidak boleh asal menebak. Aku akan menemui Seo Joon terlebih dahulu." Mae Ri pun lalu berjalan pergi dari kantor Jung In.



Lee Ahn dan Manager sedang berada di dalam mobil. Lee Ahn bertanya, "Bukankah JI Entertainment akan mendapatkan masalah jika aku memutuskan keluar?" Manager menjawab, "Kau pasti tidak tau kita kehilangan berapa banyak uang karena mereka. Kau harus segera keluar." Lee Ahn berkomentar, "Tapi Seo Joon pasti dalam keadaan sadar. Bagaimana mungkin dia melakukan rumor lagi dengan laki-laki seperti itu? Itu benar-benar melukai harga diriku." Manager berkata, "Berhentilah mengkhawatirkan dia. Lebih baik kan memikirkan masa depanmu. Dasar bodoh! Ah apakah kau sudah menandatangani kontrak yang aku berikan padamu?" Lee Ahn berkata, "Ah aku lupa." Manager pun meminta Lee Ahn segera menandatangani kontrak itu, "Cepatlah tandatangani."

Lee Ahn pun segera mengambil kontrak yang harus di tanda tangani oleh dia. Manager berkomentar, "Kau harus tetap mempertahankan karirmu selagai banyak orang yang menganggapmu sebagai Hallyu Star. Jika kepopuleranmu itu hilang maka karirmu pun akan berakhir." Lee Ahn bertanya, "Apakah kau akan tetap bersikap baik jika hal itu terjadi padaku?" Manager tidak menjawabnya.



Jung In bertemu dengan Seo Joon dan menanyakan keadaannya, "Kau baik-baik saja?" Seo Joon menjawab, "Kali ini tidak berjalan dengan lancar." Jung In berkomentar, "Masalah untuk yang kali ini tidak mudah untuk di selesaikan. Dua rumor yang dahulu, membawa dampak buruk untuk gambaran Wonderful Day. Dan jika ini terus di biarkan... Maka para investor akan menarik saham mereka." Seo Joon sepertinya merasa bersalah dan dia pun hanya terdiam. Jung In berkata, "Aku tidak pernah berfikir seseorang akan menggantikan karaktermu untuk drama ini jadi hal ini menyulitkanmu maka ini akan mempengaruhi aktingmu. Jika kau memutuskan untuk menyerah maka bukan hanya drama ini yang akan berakhir, tetapi karirmu dan juga popularitasmu. Apakah itu yang kau inginkan? Sebaiknya kita segera mengadakan konfrensi pers."



Para wartawanpun di undang dalam acara konfrensi pers dan mereka langsung menanyakan pertanyaan pada Seo Joon, "Apakah benar bahwa anda berasal dari keluarga yang mampu? Ayahmu adalah Professor University dan Kakekmu adalah seorang pekerja?" Seo Joon menjawab, "Ya benar." Wartawan kembali bertanya, "Apakah benar bahwa riwayat pendidikan anda itu palsu? Apa komentar anda mengenai ini?" Seo Joon menjawab, "Apa maksudmu hah?" Wartawan itu pun langsung terdiam. Wartawan lainnya kembali bertanya, "Aku ingin bertanya mengenai hubunganmu dengan Lee Ahn, Apakah benar?" Seo Joon menjawab, "Kami hanya partner." Wartawan itu lalu kembali bertanya, "Kalau begitu apa hubunganmu dengan musisi(Moo Kyul) itu?" Seo Joon menatap Jung In lalu dia menjawab, "Kami hanya berteman."

Wartawan mengajukan pertanyaan kembali, "Tapi aku dengar kau menyingkirkan Lee Ahn demi bersama musisi itu. Apakah berita itu benar?" Jung In yang ada di runagan konfrensi pers itu menatap Seo Joon dari jauh.



Mae Ri berjalan dengan lesu dan dia bimbang memilih menelfon Moo Kyul atau tidak. Mae Ri berhenti berjalan karena dia melihat ada TV yang sedang menyiarkan konfrensi pers Seo Joon itu.



Seo Joon belum juga menjawab pertanyaan dari wartawan itu dan Jung In pun segera mengambil alih konfrensi pers, "Kami tidak berkomentar mengenai itu. Konfrensi pers akan berakhir..." Tiba-tiba saja Seo Joon mengeluarkan suaranya, "Kang Moo Kyul itu... Laki-laki yang saya cintai." Jung In kaget mendengar itu dan para wartawan pun langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk memotret Seo Joon.



Mae Ri ikut kaget saat mendnegar kata-kata Seo Joon itu. Mae Ri memilih segera berjalan pergi dan matanya mulai berkaca-kaca. Teman-teman Mae Ri mencoba menghubungi Mae Ri namun Mae Ri memilih untuk mematikan telfonnya.



Moo Kyul sedang tertidur di rumahnya dan dia tidak mengetahui mengenai konfrensi pers yang diadakan oleh Seo Joon. HP Moo Kyul terus berbunyi dan itu membuat Moo Kyul terbangun. Moo Kyul membuka HPnya dan banyak sekali teman Moo Kyul yang menelfonnya dan salah satu yang menefon adalah Jung In. Moo Kyul mendengar pesan suara dari Jung In yang meminta Moo Kyul untuk kembali menjadi produser music di drama, namun jika Moo Kyul menolak maka Moo Kyul harus mengembalikan uang pembayaran yang sudah di berikan oleh Jung In.



Ibu Moo Kyul datang dan langsung meneriakan nama Moo Kyul, "Kang Moo Kyul... Kang Moo Kyul... Kang Star!! Kau benar-benar menjadi seorang bintang sekarang ini." Moo Kyul masih belum tau apa-apa makanya dia tampak kebingungan, "Apa maksudmu?" Ibu Moo Kyul tersenyum dan menjawab, "Saat dalam perjalanan kemari, aku melihat Seo Joon yang melakukan konfrensi pers. Dan dia bilang bahwa kau adalah laki-laki yang di cintainya." Moo Kyul masih tetap tidak mengerti apa yang terjadi, "Ada apa sebenarnya ini?"

Ibu Moo Kyul berkata, "Aku benar-benar iri. Selama ini aku hanya bisa mengencani penyanyi bar, dan belum pernah mengencani seorang aktor terkenal. Ah sebaiknya kau memastikan untuk mendapatkan tanda tangan dia. Well, sejak kapan kalian berpacaran?" Moo Kyul menjawab, "Kami hanya teman." Ibu Moo Kyul mendekati Moo Kyul dengan penuh tanya, "Hanya teman? Hmm benar. Kau tidak akan melakukan hal itu pada Mae Ri. Jangan pernah selingkuh di belakang Mae Ri. Kau tau kan seberapa sakitnya aku saat aku di sakiti? Jadi ingat jangan pernah berselingkuh!!" Moo Kyul berkata, "Iya. Aku tidak akan melakukannya. " Ibu Moo Kyul bertanya, "Ah ngomong-ngomong kapan kau mencium temanmu itu?" Moo Kyul menjawab, "Itu hanya ciuman perpisahan." Ibu Moo Kyul berkomenatar, "Ah Ciuman perpisahan ternyata." Ibu Moo Kyul mencium Moo Kyul dengan cepat lalu berlari pergi untuk membeli Ice Cream. Selagi Ibunya pergi, Moo Kyul berusaha menelfon Mae Ri namun tidak diangkat juga telfonnya.



Mae Ri duduk di taman smabil merajut sweater untuk Moo Kyul dan perlahan-lahan air matanya jatuh. Ji Hye dan So Ra datang menghampiri Mae Ri dan bertanya, "Kau sudah tau wanita itu kan? Tapi mengapa kau masih ada mood untuk merajut hah?" Mae Ri balik bertanya, "Kenapa kalian bisa menemukanku disini?" So Ra menjawab, "Karena kau tidak mengangkat telfonmu, itu membuat kami sangat khawatir. Kami khawatir sesuatu terjadi padamu makanya kami mencarimu. Kau kenapa tidak mengangkat telfonmu? Kami sangat khawatir!!" Mae Ri berkata, "Apa yang harus di khawatirkan?"

Ji Hye melihat sweater yang sedang di rajut oleh Mae Ri dan dia pun bertanya, "Kau merajut sweater itu untuk siapa?" So Ra pun ikut penasaran, "Untuk siapa? Jangan katakan bahwa ini untuk Kang Moo Kyul! Apa ini untuknya?" Mae Ri menjawabnya dengan menganggukan kepalanya. Ji Hye langsung merebut sweater yang di rajut itu dan melarang Mae Ri melanjutkan merajut. Mae Ri terus berusaha merebut benang rajut itu namun Ji Hye melarangnya dan memarahinya, "Apa kau ingin Moo Kyul memakai sweater rajutanmu untuk bertemu dengan perempuan lain itu hah? Kau seharusnya menjambak rambutnya. Mengerti?" So Ra berkomentar, "Sudahlah. Mungkin dia mencium perempuan itu karena dia masih ada rasa." Mae Ri berkata, "Ini hanya salah paham. Moo Kyul tidak memiliki perasaan padanya. Justru wanita itu yang kesulitan untuk melupakan Moo Kyul."

Ji Hye bingung dengan sikap Mae Ri ini, "Kau ini... Kau bahkan masih bisa bertindak seperti ini untuk laki-laki yang bahkan berciuman dengan perempuan lain di depan mata kepalamu sendiri. Kenapa kau bisa begini Mae Ri?" So Ra juga sama-sama kebingungan, "Setelah mendapatan perempaun baik sepertimu dan menghancurkan pertunanganmu, kini dia memiliki skandal dengan seorang artis. Kau ini seharusnya..." Mae Ri kesal dan berkata, "Cukup!!!" Mae Ri langsung berlari pergi dan Ji Hye bersama So Ra langsung mengejar Mae Ri sambil terus memanggil Mae Ri, " Mae Ri yah!! Kemana kau akan pergi?"



Moo Kyul keluar dari tempat mengajarnya dan dia kaget saat melihat murid-muridnya berdemo dengan membawa poster besar yang meminta Moo Kyul berpisah dengan Seo Joon. Moo Kyul mencpba menghindar dari para muridnya itu namun muridnya itu terus mengikuti. Akhirnya Moo Kyul pun memilih kabur dan tetap saja murid-muridnya itu berlari mengejar Moo Kyul.



Mae Ri pergi minum bersama dengan Ji Hye dan So Ra. Ji Hye bertnya, "Mengapa kau memutuskan pegri dari pertunangan itu dan memilih laki-laki seperti Kang Moo Kyul? Mae Ri tolong pakai akal sehatmu dan segera berpisah dengan Moo Kyul sehingga kau bisa bersama Jung In." So Ra berkata, "Tidak. Kau jangan melakukannya. Kau jangan berpisah dengannya, kau cukup membuat janji dengan Moo Kyul agar Moo Kyul berhenti bertemu dengan Seo Joon." Ji Hye dan So Ra saling menatap dan bilang bahwa mereka akan memberikan dukungan untuk melawan Seo Joon. Mae Ri sudah lelah dan berkata, "Cukup! Ayo kita pulang saja." So Ra bertanya, "Kemana kau akan pulang? Bukankah kau ingin bertemu dengan Kang Moo Kyul, hah? Mae Ri santailah... Ayo minum ini." So Ra langsung menuangkan minuman pada Mae Ri untuk menenangkan Mae Ri.



Moo Kyul sedang jalan bersama dengan teman bandnya. Salah satu teman bandnya itu sedang membicarakan Moo Kyul di belakang Moo Kyul dan Moo Kyul berkata, "Jika kau ingin membicarakan tentang aku maka katakan dengan keras." Teman band Moo Kyul itu pun langsung mendekati Moo Kyul dan berkata, "Hyung, Bagaimana jika kau memakai kesempatan seperti ini untuk kembali bersama Seo Joon? Jika di lihat dari personality kalian, kalian ini sangat mirip." Moo Kyul berkomentar, "Tidak mau!" Teman Moo Kyul mendekati Moo Kyul dan bertanya, "Kenapa tidak mau? Lalu apa ciuman pada saat itu hah? Hey orang-orang, laki-laki ini adalah yang di cium oleh Seo Joon!" Moo Kyul kesal dan berkata, "Sudah kukatakan tidak seperti itu!!"

Teman Moo Kyul yang lainnya memarahi teman band itu, "Hey Moo Kyul sudah katakan tidak seperti itu jadi kenapa kalian seperti ini? Tapi aku penasaran akan satu hal... Mengapa aku mencium harum Seo Joon di sekitar sini ya?" Teman Band Moo Kyul mengendus-ngendus bau dan itu mengarah ke Moo Kyul. Teman band Moo Kyul itu lalu berkata, "Aish tidak boleh seperti itu. Moo Kyul kan sudah bilang bukan seperti itu." Teman band Moo Kyul lalu berjalan pergi dan salah satunya berkomentar, "Sepertinya Mae Ri tidak akan kembali lagi..." Moo Kyul tertinggal jalan sendirian di belakang dan dia memanfaatkan kesempatan ini dengan berusaha menelfon Mae Ri namun Mae Ri tetap tidak mau mengangkat telfonnya.



Teman band Moo Kyul sedang menuju ke tempat minum-minum dan mereka bertemu dengan So Ra dan Ji Hye. Pada saat itu Mae Ri juga keluar dari tempat itu dan teman Moo Kyul langsung berkata, "Oh itu Mae Ri.. Bagaimana ini?" Moo Kyul datang dan dia terdiam juga saat melihat Mae Ri.



Teman-teman Moo Kyul dan teman Mae Ri sedang bermain bersama di dalam tempat minum, sementara itu Mae Ri dan Moo Kyul berjalan bersama untuk menyelesaikan masalah mereka.



Moo Kyul berjalan di samping Mae Ri dan dia bertanya, "Kenapa kau tidak mengangkat telfonku?" Belum saja Mae Ri menjawab pertanyaan Moo Kyul, orang-orang yang melihat Moo Kyul langsung berbisik-bisik, "Oh bukankah itu Kang Moo Kyul? Dia adalah laki-laki yang di cium oleh Seo Joon dan laki-laki yang di cintai Seo Joon." Moo Kyul menghentikan Mae Ri yang berjalan dan berkata, "Aku tidak tau mengapa dia mengatakan hal seperti itu." Mae Ri berkata, "Kamu mungkin tidak tau sebabnya, tapi Mengapa Seo Joon mengatakan bahwa dia mencintaimu?" Moo Kyul langsung berusaha membela dirinya, "Aku tidak tau kenapa bisa. Baiklah dia mencintaiku tapi aku tidak bisa menghentikannya." Mae Ri bertanya, "Kenapa tidak bisa? Pada saat denganku, kau dengan mudahnya berteriak dan bilang bahwa kita harus menghentikan semua ini pada hari itu. Lalu kenapa kau tidak bisa mengatakan hal itu padanya?" Moo Kyul berkata, "Apa kau pikir aku tidak pernah mengatakan hal itu padanya? Kau tidak mempercayai aku? Kau pikri aku yang terus mempertahankannya?" Moo Kyul bernar-benar kesal dan menarik nafas panjang lalu berdiri membelakangi Mae Ri.

Mae Ri ikut membelakangi Moo Kyul dan dia menangis. Mae Ri memilih segera pergi dari Moo Kyul. Moo Kyul membalikan badannya dan dia kaget saat Mae Ri sudah berjalan pergi untuk menjauh.



Mae Ri naik bis dan dia terlihat kebingungan. Mae Ri mengingat kejadian saat Seo Joon mencium Moo Kyul dan dia terdiam saat mengingat kejadian itu. Mae Ri membuka HPnya dan mencoba menelfon So Ra.



Teman-teman Moo Kyul dan Teman Mae Ri yang sedang berkumpul itu kaget saat melihat Mae Ri menelfon. So Ra segera mengangkat telfon, "Oh Mae Ri yah? Oh tunggu sebentar Mae Ri." So Ra lalu berkata pada teman Moo Kyul, "Mae Ri menanyakan alamat rumah Seo Joon." Ji Hye kaget mendengar itu, "Apa? Mae Ri menanyakan alamat rumah Seo Joon?" Teman Moo Kyul mengambil HP So Ra dan memberi tau alamat rumah Seo Joon.



Mae Ri datang ke rumah Seo Joon dan dia meminta maaf karena datang malam-malam begini. Seo Joon mengerti dan meminta Mae Ri menunggu di ruangan duduk. Mae Ri menunggu di ruangan duduk dan dia terdiam saat melihat foto-foto Seo Joon dan Moo Kyul pada saat mereka masih bersama. Seo Joon menghampiri Mae Ri dan bertanya, "Apa yang membawamu kemari?" Mae Ri menjawab, "Ada sesuatu yang ingin aku katakan."Seo Joon berkata, "Kalau begitu katakanlah apa yang ingin kau katakan." Mae Ri pun mengatakan apa yang ingin dia katakan, "Moo Kyul mengalami waktu yang sulit karena perasaanmu padanya." Seo Joon berkomentar, "Aku tidak meminta dia melakukan itu." Mae Ri bertanya, "Kenapa kau mengatakan hal seperti itu pada saat konfrensi pers?" Seo Joon menjawab, "Kenapa? Aku pikir aku harus mengatakan yang sebenarnya yang aku rasakan, kau setuju?"

Mae Ri bertanya, "Lalu mengapa kau terus mempertahankan perasaanmu itu?" Seo Joon menjawab, "Wi Mae Ri, aku selalu menjaga dan mempertahankan cinta ini. Moo Kyul lah yang tidak pernah!! Kau sebaiknya segera pulang dan menjaga perasaanmu itu." Mae Ri berkata, "Itu lah sebabnya aku datang. Aku memintamu untuk berhenti memberikan masalah sulit untuk Moo Kyul. Tolong di masa yang akan datang jangan membuat skandal atau rumor lagi. Dan berhentilah membuat kesalah pahaman." Mae Ri memberi salam untuk pamit dan meninggalkan Seo Joon yang masih terdiam.



Moo Kyul berusaha mencari Mae Ri namun dia tidak menemukannya. Moo Kyul mendatangi teman-temannya dan bertanya pada So Ra, "Kemana Mae Ri?" So Ra menjawab, "Hmm dia pergi ke rumah Seo Joon." Moo Kyul kaget mendengarnya. Sementara itu Ji Hye yag dalam keadaan mabuk terus mengumpat pada Moo Kyul dan teman-teman Moo Kyul menenangkan Ji Hye.



Mae Ri berjalan sendirian di jalanan dan dia menangis saat dia mengingat bahwa tadi di rumah Seo Joon masih terpajang foto-foto saat Seo Joon berpacaran dengan Moo Kyul.



Moo Kyul datang ke rumah Seo Joon dan langsung menanyakan keberadaan Mae Ri, "Dimana Mae Ri?" Seo Joon yang sedang meminum wine pun menjawab, "Dia baru saja pergi. Wow Kang Moo Kyul datang ke rumahku." Moo Kyul kembali bertanya, "Apa yang kau katakan padanya?" Seo Joon balik bertanya, "Apakah kau tidak penasaran dengan apa yang dia katakan padaku?" Moo Kyul menarik nafas panjang dan berkata, "Kenapa kau membuat semua ini menjadi lebih rumit?" Seo Joon bertanya, "Kenapa? Apa kau mengira bahwa aku sengaja membuat skandal ini?" Moo Kyul berkata, "Bukankah kau ingin mengakhiri semua ini?" Seo Joon menjawab, "Ya. Aku ingin lebih konsentrasi pada karirku. Tapi hal ini sulit di lakukan."

Moo Kyul menarik nafas panjang lalu bertanya, "Apa yang perlu kita lakukan agar semua ini berakhir?" Seo Joon menjawab, "Kau pikir aku akan melakukannya jika aku tau? Aku melempaskan segalanya demi bersama denganmu. Temanku, Keluargaku... Aku melepas segalanya demi kau. Tapi kau justru meminta untuk mengakhiri ini semua?" Moo Kyul berkata, "Apa yang kau inginkan? Jangan sakiti Mae Ri." Moo Kyul berjalan pergi dan Seo Joon berkata, "Moo Kyul... Kau berubah banyak." Moo Kyul kembali melanjutkan jalannya dan keluar dari rumah Seo Joon.



Jung In berada di ruangannya dan dia menerima SMS dari Seo Joon yang bilang bahwa dia akan mengundurkan diri dari drama Wonderful Day agar semuanya berjalan dengan baik untuk hidupnya dan untuk drama juga. Jung In mencoba menelfon Seo Joon namun HP Seo Joon tidak bisa di hubungi. Jung In pun menelfon karyawannya dan meminta agar karyawannya mencari tau keberadaan Seo Joon. Karyawannya itu mencari tau keberadaan Seo Joon dan melaporkan hasilnya pada Jung In, "Gawat, Seo Joon tidak dapat di hubungi dan ada kabar yang beredar bahwa orang-orang melihat dia di bandara dan menuju ke negara lain." Jung In mengerti dan meminta karyawannya keluar dari ruangannya.

Setelah karyawannya itu keluar, Jung In terlihat semakin kebingungan dengan masalah yang terjadi ini. HP Jung In berbunyi dan dia pun segera mengangkatnya, ternyata itu telfon dari salah seorang investor, "Hallo Director... Maaf kami belum bisa menumumkannya sekarang. Apa? Kau tidak bisa mengambil investasimu secara tiba-tiba... Hallo? Hallo?" Investor itu langsung menutup telfon dan semakin membuat Jung In stress. Jung In menenangkan dirinya dengan melihat foto dirinya bersama Mae Ri.



Moo Kyul berusaha mencari Mae Ri di temapat-tempat yang biasa mereka datangi namun Mae Ri tidak juga kunjung di temukan. Akhirnya Moo Kyul pun nekat datang ke rumah Mae Ri dan bertemu dengan Ayahnya Mae Ri. Ayah Mae Ri kaget saat membuka pintu dan melihat Moo Kyul yang datang, "Kau berani sekali dtang kemari setelah membuat Mae Ri-ku sedih dengan skandalmu dan artis itu." Moo Kyul menunduk meminta maaf, "Maafkan aku mengenai itu. Aku kemari hanya ingin bertanya, Apakah Mae Ri ada di rumah?" Ayah Mae Ri menjawab, "Dia itu terlalu sedih hingga tidak mengangkat telfonmu bahkan tidak mau menemuimu. Kumohon jangan ganggu putriku lagi." Moo Kyul bersikeras ingin bertemu dengan Mae Ri, "Aku akan pergi setelah bertemu dengan Mae Ri." Ayah Mae Ri berkata, "Cepatlah menghilang dari sini sebelum aku semakin marah! Lepaskan Mae Ri dan biarkan Mae Ri menikah dengan Jung In. Kau juga bisa hidup dengan artis itu sehingga semuanya berakhir gembira. Kau mengerti kan? Skearang pergilah! Pergi!" Ayah Mae Ri menutup pintu rumah dan membiarkan Moo Kyul di luar.



Mae Ri berjalan ke arah rumah sambil melamun dan dia bahkan tidak menyadari Jung In yang berjalan di belakangnya. Jung In sengaja jalan di samping Mae Ri dan akhirnya Mae Ri menyadari kehadiran Jung In. Jung In berbalik ke arah Mae Ri dan tersneyum, "Akhirnya kau menyadari keberadaanku." Mae Ri terlihat kebingungan, "Huh? Apakah kau sejak tadi mengikutiku?" Jung In menjawab, "Aku ingin mencari udara segar dan entah mengapa aku berjalan ke arah sini. Kau pasti melalalui wkatu yang berat, kan?" Mae Ri menjawab, "Ya. Aku berharap dapat menghilangkan hari ini dalam calender." Jung In tersenyum dan berkomentar, "Lakukanlah. AKu akan menemanimu melakukannya." Mae Ri tersenyum mendengar itu.

Mae Ri bertanya, "Kau pasti melewati hari yang lebih berat dariku, kan? Aku tadi ada di kantor bersama Nona penulis dan sepertinya suasana di kantor sedikit tidak nyaman. Apakah ada masalah dengan drama Wonderful Day?" Jung In menjawab, "Hmm seharusnya tidak ada yang perlu di khawatirkan. Aku tetap saja tidak bisa menghentikan produksi Wonderful Day seperti ini, itulah sebabnya aku tetap bersikukuh untuk melakukan proses shooting lebih awal, tapi tetap saja tidak mudah." Mae Ri berkomentar, "Kau bekerja sangat keras untuk ini jadi kau tidak boleh cepat menyerah. Rumor hanyalah rumor. Apa masalah besar drai itu?" Jung In berkata, "Ini adalah project pertamaku jadi aku ingin sekali project ini berjalan sangat lancar. Ini sangat berarti bagiku. Aku tau bahwa ini tidak mudah tapi aku sekarang dapat melihat kapastitasku." Mae Ri berkomentar, "Jangan seperti itu. Aku yakin tidak akan ada masalah lagi. Kau pasti akan bisa membuat Wonderful Day menjadi sangat sukses." Jung In tersenyum mendengar kata-kata Mae Ri, "Terima kasih."

Mae Ri dan Jung In berjalan bersama menuju rumah dan Mae Ri berkata, "Kesehatan paman sepertinya tidak begitu baik. Aku khawatir keseheatannya akan semakin memburuk jika mengetahui hal ini." Jung In berkata, "Tidak akan terjadi apa-apa. Terima kasih karena telah mengkhawatirkan Ayahku." Mae Ri tersenyum, "Aku sudah berjanji pada Ayahmu akan sering mengunjunginya jadi besok aku akan datang untuk berkunjung. Dan jaga kesehatanmu juga." Jung In berkata, "Selamat beristirahat, kau akan merasa lebih baik saat besok hari."



Mae Ri tersenyum dan berjalan pergi. Karena sedang musim dingin maka jalanan pun menjadi sangat licin dan Mae Ri terpeleset, Jung In panik melihat itu dan langsung memeluk Mae Ri untuk melindunginya. Mereka berdua terjatuh dan Mae Ri bertanya pada Jung In, "Kau baik-baik saja?" Jung In menjawab, "Ya aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" Mae Ri melihat kening Jung In dan dia kaget saat melihat ada darah, "Oh!! Apa yang harus kita lakukan? Kau berdarah!"



Moo Kyul sedang berjalan dan dia kaget saat melihat Mae Ri yang keluar dari apotek dengan terburu-buru. Moo Kyul penasaran dengan apa yang terjadi dan mengikuti Mae Ri dari belakang.



Mae Ri mengobati luka Jung In dan dia terlihat khawatir, "Bagaiamana ini? Kau terluka karena aku." Jung In justru tersenyum dan berkata, "Apa kau tidak ingat?" Kembali ke masa mereka kecil dimana saat itu Jung In berjanji akan selalu menjaga Mae Ri. Mae Ri bertanya, "Kau akan menjagaku?" Jung In menjawab sambil tersenyum, "Hmm tapi mengapa justru aku merasa kau lah yang menjagaku?" Mae Ri hanya menunduk dan tersenyum.



Moo Kyul kesal melihat kedekatan Mae Ri dan Jung In makanya dia langsung menarik Mae Ri pergi namun mae Ri meronta dan bilang dia tidak ingin pergi. Jung In berkata pada Moo Kyul, "Bukankah dia bilang bahwa dia tidak ingin pergi?" Moo Kyul tentu langsung menatap tajam ke arah Jung In. Mae Ri melihat Jung In dan berkata, "Maafkan aku tapi aku pergi duluan." Mae Ri berjalan pergi dan Moo Kyul mengikutinya dari belakang.



Mae Ri berjalan menaiki tangga dan Moo Kyul segera menahannya, "Kita perlu berbicara." Mae Ri menjawab, "Aku sedang tidak mood. Kita bicarakan besok." Moo Kyul memanggil Mae Ri dan Mae Ri menatapnya lalu berkata, "Pergilah." Mae Ri masuk kedalam rumah dan meninggalkan Moo Kyul yang terdiam.



Mae Ri sedang merajut di dalam kamarnya dan Ayahnya datang menghampiri Mae Ri, " Mae Ri kau beruntung, Untung hal ini terjadi maka jika tidak coba bayangkan bagaimana jika kejadian seperti ini terjadi setelah kau dan laki-laki brengsek itu menikah. Ibumu di surgalah yang membantumu." Mae Ri berkata, "Ayah, tolong tinggalkan aku sendiri." Ayah Mae Ri menjawab, "Aku mengerti. Aku hanya akan duduk di sini dan terdiam. Tapi dengan Mae Ri... Besok aku akan pergi ke rumah sakit bersama Ayah Jung In dan dia memintaku untuk membawa kau juga." Mae Ri bekata, "Aku mengerti. Lagipula besok aku sudah berencana menjenguknya." Ayah Mae Ri senang mendnegarnya, "Benarkah? Bagus kalau begitu. Aku akan keluar sekarang dan mematikan lampu." Ayah Mae Ri segera keluar dan Mae Ri melanjutkan merajut sweater.



Moo Kyul pulang ke rumahnya dan bingung saat melihat Ibunya yang menangis, "Ada apa?" Ibu Moo Kyul menjawab, "Moo Kyul, bagaimana ini? Mereka bilang aku tidak bisa ke paris." Moo Kyul bertanya, "Kenapa?" Ibu Moo Kyul pun menjelaskan masalah yang terjadi, "ShinYoung office mengatakan padaku untuk membayar 3juta won dan jika tidak maka aku dilarang pergi ke bandara." Moo Kyul bertanya, "Apa kau meminjam uang?" Ibu Moo Kyul menjawab, "Itu bukan aku. Yang meminjamnya adalah laki-laki yang aku temui di toko ice cream. Dia bilang dia ingin membuka toko sendiri dan memintaku untuk menandatangani sebuah kontrak. Tapi ternyata toko ice cream itu bangkrut dan dia kabur. Aku harus mengembalikan uangnya. Bagaiamana ini?" Moo Kyul bertanya kembali, "Dari mana kau mendaparkan uang itu?" Ibu Moo Kyul menjawab, "Aku mendapatkan cek 2juta won dari laci itu." Moo Kyul melihat aci yang di tunjuk dan dia langsung sangat kesal dan marah karena uang itu adalah uang yang seharusnya di kembalikan pada Jung In.

Moo Kyul marah dan membentak Ibunya, "Itu adalah uang yang harus aku kembalikan! Mengapa kau dengan mudanya mengambil uang itu?" Ibu Moo Kyul menjawab, "Berikan aku waktu. Saat aku ke paris dengan pacarku maka dia akan segera membayarnya. Tapi jika aku tidak dapat mengembalikan uang itu maka aku tidak dapat ke Paris dan tidak dapat mengembalikan uang itu padamu. Bahkan aku bisa saja putus dengan pacarku, Bagaiaman itu?" Moo Kyul berkata, "Kam So Young, mengapa kau selalu seperti ini? Kau selalu di bodohi oleh laki-laki. Mengapa kau hidup deperti ini? Apa kau senang dengan hidup seperti ini?"

Ibu Moo Kyul menangis, "Kang Moo Kyul mengapa kau seperti ini? Apa karena aku wanita yang tidak beruntung? Ya karena aku tidak beruntung maka semua laki-laki yang aku temui selalu menipuku." Moo Kyul berkata, "Benar. Kau itu tidak beruntung! Dan kau juga bertemu dengan laki-laki sial dan melahirkan aku!" Ibu Moo Kyul kembali menangis, "Benar. Seharusnya aku tidak melahirkanmu. Maafkan aku karena aku tidak meminta izin padamu sebelum melahirkanmu. Maafkan aku karena telah melahirkanmu tapi aku tidak bisa menjagamu. Maaf karena kau lahir dari seorang Ibu yang pembawa sial." Moo Kyul ikut sedih mendnegar kata-kata itu dan matanya mulai berkaca-kaca.



Mae Ri masih terus merajut sweater untuk Moo Kyul namun dia tiba-tiba berhenti merajut karena dia kembali ingat foto-foto yang menunjukan kebersamaan Moo Kyul dan Seo Joon saat dulu.



Ibu Moo Kyul tertidur setelah dia menangis dan dengan penuh perhatian Moo Kyul menghapus maskara yang luntur di wajah Ibu Moo Kyul karena terkana air mata.



Lee Ahn dan Managernya datang ke Jung In dan memberikan surat pengunduran diri, "Ini adalah surat pengunduran kami. Aku rasa kami tidak perlu membyar kompensasi karena kamu sudah berusaha berpartisipasi dalam drama ini dan kalianlah yang seharusnya membayar kami." Jung In berkomentar, "Maafkan aku untuk itu. Tapi aku harap Manager dapat mengerti semua ini karena hal ini terjadi secara tiba-tiba." Lee Ah berkata, "Apa kau tidak memikirkan bahwa skandal ini bisa mempengaruhi image Hallyu-ku? Jika kau ingin bertanggung jawab maka terima saja permintaan kami ini." Jung In berdiri dari duduknya dan berkata, "Tapi... Aku sungguh penasaran siapa yang membuat skandal ini? Siapa dalang dari semua ini? Apa niat dari si pembuat skandal ini? Ah apakah untuk keluar dari kontrak dengan perusahaan? Ah Manager, bukankah memanggil wartawan adalah keahlianmu?" Manager kesal dan bertanya, "Apa yang ingin kau katakan hah?" Jung In menjawab, "Aku tidak tau apa yang sebelumnya terjadi, tapi kau sudah terlalu jauh untuk membuat semua ini! Apa demi uang itu maka kau memanfaatkan karir Lee Ahn?"

Lee Ahn tidak mengerti dengan apa yang terjadi dan bertanya pada Manager, "Noona, apa yang dia katakan?" Manager kesal dan berkata pada Jung In, "Tolong jaga ucapanmu!" Jung In menatap Lee Ahn dan berkata, "Lee Ahn, berapa lama kau akan terus mendengarkan Managermu? Aku mengatakan hal ini bukan pada Hallyu Star, tapi pada aktor Lee Ahn. Kau harus memilih, Managermu atau Aku?" Lee Ahn tentu kebingungan dengan masalah ini. Manager berkata, "Apa yang kau bicarakan? AKu dapat menuntutmu karena ini. Kau pikir aku dapat di tindas semudah ini? Lihat saja nanti! Ayo pergi Lee Ahn. Cepat!" Lee Ahn dan Manager pun meninggalkan ruangannya Jung In.



HP Jung In berbunyi dan itu telfon dari Tuan Jung, "Ya Ayah? Ya aku akan segera kesana."



Jung In datang ke rumah Tuan Jung dan meminta maaf. Tuan Jung berkomentar, "Ini salahku. Kau belum siap untuk dunia bisnis." Jung In berkata, "Ayah, aku belum gagal. Kumohon biarkan aku memperlihatkan padamu apa yang dapat aku lakukan." Ayah Jung In berkata, "Kau bahkan tidak bisa meluluhkan hati seorang wanita! Bagaimana bisa kau menaklukan dunia? Kau sebaiknya tau bahwa aku akan mengambil investasiku kembali!" Jung In segera menunduk dan memohon pada Ayahnya.



Mae Ri dan Ayahnya baru sampai di rumah Tuan Jung dan mereka kaget saat mendengar bentakan Tuan Jung pada Jung In, "Sebagai laki-laki seharusnya kau bertanggung jawab atas janjimu!" Jung In berkata, "Waktu satu bulan belum berlalu dan aku akan bisa membuat Mae Ri menikahiku. Jadi kumohon berikan waktu kembali sebelum kau mengambil investasimu." Tuan Jung berkata, "Ini sudah terlambat! Semuanya sudah diputuskan pada saat pertunanganmu gagal! Kau sebaiknya segera membereskan kantormu itu!"

Mae Ri masuk kedalam kamar Tuan Jung dan memohon pada Tuan Jung , "Paman, kumohon berikan dia kesempatan. Berikan Jung In kesempatan untuk melanjutkan produksi drama ini.Berikan dia kesempatan kedua. Walaupun aku tau bahwa dia tidak memenuhi janjinya dalam pertunangan itu namun aku yakin waktu dia akan bertanggung jawab pada janjinya." Ayah Mae Ri pun ikut membela Jung In, "Hyung, Mae Ri mengikuti hatinya. Dan lagi dia masih memiliki banyak wkatu untuk menjadi seorang pengantin. Kumohon dukunglah Jung In demi Mae Ri." Mae Ri ikut bersujud dan berkata, "Walaupun aku tau Jung In tidak bertanggung jawab atas pertuangan itu tapi yang menyebabkan semua itu adalah aku jadi kau sebaiknya menghukum aku." Tuan Jung tidak ada pilihan lagi dan dia berkata,"Kalian berdua berdirilah. Aku akan memberikan kesempatan terakhir." Mae Ri pun langsung mengucapkan terima kasih, "terima kasih banyak Paman."



Moo Kyul sedang memandangi buku tabungannya dan pada saat Mae Ri datang, Moo Kyul langsung menghampirinya, "Mae Ri yah, kau sudah lebih baik?" Mae Ri menjawab, "Ya. Maaf mengenai kemarin. Aku sudah merasa lebih baik saat ini." Kedanya sama-sama terdiam dan bingung untuk memulai pembicaraan. Mae Ri memilih untuk duduk di sofa dan mengeluarkan benang rajut untuk merajut sweater. Moo Kyul melihat itu dan bertanya, "Apa itu untukku?" Mae Ri tersenyum dan menjawab, "Ya. Aku janji akan membuatkan sweater untukmu. Aku akan merajutnya dengan cepat jadi kita dapat pergi ke tempat ice skating, okay?" Moo Kyul tersenyum dan berkomentar, "Hmm itu terlihat hangat."

Mae Ri lalu berkata, "Kau tau bahwa aku pergi ke rumah Soe Joon kemarin malam." Moo Kyul menjawab, "Ya aku tau." Mae Ri berkata, "AKu merasa kurang nyaman setelah melihat foto kalian bersama. AKu merasa sedikit cemburu. Aku juga ingin memiliki foto bersama dengamu." Moo Kyul berkata, "Aku mengerti. Ah Mae Ri sebaiknya lupakan saja semua itu mulai dari sekarang. Untuk pertama kalinya aku akan memakai sweater buatan pacarku ke tempat ice skating, aku sangat menantikannya." Mae Ri tersenyum, "Baklah aku akan merajutnya dengan cepat." Moo Kyul berkata, "Aku tidak akan pernah melihat wanita lain dan cintaku hanya untukmu selama yang aku bisa." Mae Ri bertanya, "Hingga kapan itu?" Moo Kyul bingung menjawabnya.

Mae Ri berkata, "Lupakan. Ah ya aku akan mulai membantu Jung In kembali karena masalah skandal Seo Joon itu maka perusahaan Jung In ada dalam masalah dan Paman sempat akan menarik investasinya sehingga aku tidak bisa berlagak bahwa aku tidak tau apa-apa." Moo Kyul berkata, "Bukankah kita sudah sepakat tidak membicarakan ini? Ah apakah ini salah satu dari kesetiaan?" Mae Ri mengangguk lemah dan berkata, "Besok aku akan pergi bertemu dengan Jung In jam 2 di cafe engan kantor. Aku ingin kau juga datang bersamaku." Moo Kyul menjawab, "Tidak mau. Kenapa aku harus pergi?"



Mae Ri dan Jung In bertemu di cafe dan mereka sedang menunggu Moo Kyul. Jung In bertanya, "Hmm apakah dia tidak datang?" Mae Ri berkata, "AKu memintanya datang bersamaku. Tapi..." Jung In berkata, "Jadi bisa aku katakan bahwa dia tidak tertarik dengan perjanjian yang akan kita buat, benar? Baiklah. Kalau begitu apakah kita bisa membicarakan tentang Kita?" Mae Ri terdiam saja dan tidak menjawab. Tiba-tiba ada yang berkata, "Itu akan membawa masalah!" Dan yang mengatakan itu adalah Moo Kyul. Moo Kyul datang dan duduk di samping mae Ri lalu berkata, "Kemampuanmu ternyata lebih dari yang aku bayangkan, kau mencoba membuat Mae Ri dalam keadaan yang rumit kembali?" Mae Ri berkata, "Moo Kyul, apa yang kau katakan?" Moo Kyul menatap Jung In dengan serius dan berkata, "Berhenti bermain-main dan mari buat kesepakatan yang sesungguhnya." Jung In bertanya, "Apa maksudmu?" Moo Kyul menjawab, "Perjanjian mengenai kehidupan pernikahan yang sebenarnya!" Mae Ri kebingungan menatap Jung In dan Moo Kyul.


3 comments:

atik said...

Hahaha...dasar Moo Kyul bisa2nya kepikiran soal perawatan rambut...
Btw aq suka gaya2 moo kyul di foto2nya Seun Joon...
Thanks Zola...

AIRI ARI said...

episode ini ari malah blm nonton lagian belumm punya dl an hehehhe :D

Anonymous said...

Jung in is the best Kebijaksanaan nya Keren ! Zola Jg hebat thanks

Post a Comment

Jangan jadi Silent Readers ya :-)

zoladiaries.blogspot.com
-
 

Blog Template by