Tuesday, March 8, 2011

Sinopsis Marry Me Mary Episode 15 - Sinopsis Marry Stayed Out All Night Episode 15

Jung In membuka perlahan-lahan kotak yang di berikan oleh Moo Kyul dan ternyata isi kotak itu adalah cincin pertunangan Mae Ri dan Jung In yang dulu di pinjam oleh Ibu Moo Kyul dan di gadaikan.



Mae Ri terus mengejar Moo Kyul yang salah paham akan kejadian tersebut dan Mae Ri juga terus menjelaskan hal yang sebenarnya pada Moo Kyul.

Mae Ri : Moo Kyul!! Kang Moo Kyul!!! Kumohon jangan salah paham. Aku menunggumu seharian ini. Aku datang ke tempat Jung In hanya untuk menyelesaikan beberapa hal.
Moo Kyul : Dan masalah apa yang di selesaikan dengan berpelukan seperti tadi itu?
Mae Ri : Jangan berkata seperti itu.
Moo Kyul : Kalau begitu aku saja yang salah lihat.
Mae Ri : Kang Moo Kyul!!

Moo Kyul tidak mendengarkan panggilan Mae Ri dan langsung pergi begitu saja.



Mae Ri pulang ke rumah Moo Kyul dan melihat bahwa rumah masih dalam keadaan sepi dan tidak ada Moo Kyul di rumah. HP Mae Ri berbunyi dan dengan cepat dia mengangkatnya.

Mae Ri : Hallo Kang Moo Kyul.
So Ra : Wi Mae Ri! Merry Christmas and Happy new year!!! Hey Mae Ri, mengapa kau tidak datang juga kemari? Kami sudah menunggumu.
Mae Ri : Aku sedang menunggu Moo Kyul.
So Ra : Hey, dia sedang menunggu Moo Kyul (Berbicara ke teman-temannya yang lain)

Re Oh(Temannya Moo Kyul di band) : Noona, jangan diam saja di rumah sepanjang hari. Datanglah kemari dan menunggunya bersama-sama dengan kami. Aku juga akan membantu menelfon Moo Kyul.
Mae Ri : Tidak perlu Re Oh. Moo Kyul sedang sibuk.
Ji Hye : Hey kemarikan telfonnya. Hey Wi Mae Ri, jangan hanya diam sendiri di rumah, datanglah kemari secepatnya.
Mae Ri : Aku akan menunggu dia sebentar lagi sebelum datang kesana. Maafkan aku Ji Hye.

Mae Ri langsung menutup telfonnya dan itu membuat teman-temannya yang lain kebingungan.



Ji Hye :Bukankah tadi Mae Ri terdengar sedang tidak sehat?
So Ra : Benarkah?
Ji Hye : Ya. Dia terdengar seperti sedang menangis.
Teman Moo Kyul : Apakah mungkin dia bertengkar dengan Moo Kyul?
So Ra : Bagaimana bisa?
Teman Moo Kyul : Huh mereka adalah pasangan yang bertengkar dimalam natal. Sementara kita adalah orang-orang yang tidak memiliki pasangan dan merayakan malam natal bersama teman.
Ji Hye : Hey kau seharusnya senang karena kami mengajakmu!!!
So Ra : Jika kau tidak senang maka kau pergi saja.
Teman Moo Kyul : Aku kan hanya berkomentar, mengapa aku di marahi?



Moo Kyul terdiam di dalam bus dan dia masih memikirkan masalah Mae Ri bersama dengan Jung In yang tadi berpelukan. Sementara itu orang-orang di dalam bis memanfaatkan keberadaan Moo Kyul di dalam bus dengan memotretnya secara diam-diam.



Mae Ri masih terus menunggu di rumah Moo Kyul dan perlahan-lahan air matanya pun mulai menetes. Terdengar suara pintu dibuka dan Moo Kyul pun masuk kedalam rumah dan membuat Mae Ri kaget.

Mae Ri : Moo Kyul ah kau dari mana saja? Kau pasti kedinginan ya. Moo Kyul ah.... Jangan salah paham. Aku menemui Jung In karena ada beberapa hal yang harus di selesaikan. Aku meminta agar dia menceraikan aku.
Moo Kyul : Cukup. Aku tidak mau mendengar apapun hari ini.
Mae Ri : Jangan seperti itu Moo Kyul ah... Hari ini adalah ulang tahunmu dan aku bekerja keras mempersiapkan segalanya untuk pesta ini. Sudah tidak ada banyak waktu lagi, sebelum hari ini berakhir maka ayo cepat tiup lilinnya Moo Kyul.
Moo Kyul : SUDAH KUBILANG CUKUP!!! Kau tau apa yang paling berat sejak aku bertemu denganmu? Ini bukan diriku lagi! Dan gaya bermusikku pun berubah karena dirimu!! Jujur lah padaku, Bagimu Jung In itu apa? Apakah kau menyukainya?
Mae Ri : Tentu saja tidak. Kenapa kau bertanya sesuatu yang sudah kau ketahui?
Moo Kyul : Karena aku tidak mengetahui siapa dirimu lagi. Perempuan yang aku nanti-nantikan itu.... terlihat seperti orang asing. Sekarang kau pergi saja.
Mae Ri : Moo Kyul Ah...
Moo Kyul : Aku sedang ingin sendiri. Aku mohon agar kau pergi.

Mae Ri menangis dan dia pun berjalan pergi dari rumahnya Moo Kyul.



Ibu Moo Kyul sedang mengepel lantai di rumah Ayah Mae Ri sementara Ayah Mae Ri sendiri sedang sibuk menulis daftar nama orang-orang yang akan di undang pada pernikahan Mae Ri.

Ibu Moo Kyul : Apa yang sedang kau lakukan?
Ayah Mae Ri : Aku sedang sibuk memikirkan siapa saja yang akan di undang ke pernikahan putriku.
Ibu Moo Kyul : Hah? Merry Christmas akan menikah?
Ayah Mae Ri : Apa hubungannya dengamu jika Mae Ri akan menikah atau tidak?
Ibu Moo Myul : Merry Christmas benar-benar lucu ya. Setelah di berakting seperti tidak bisa hidup tanpa Moo Kyul, kini dia akan menikah dengan laki-laki lain... Kenapa dia tidak membiarkan Moo Kyul pergi saja jika dia ingin melakukan hal ini?
Ayah Mae Ri : Apa maksudmu hah? Siapa yang harus membiarkan pergi?
Ibu Moo Kyul : Well ini adalah pertama kalinya kau menyetujui sesuatu. Baiklah kalau Merry Christmas sudah tidak bersama Moo Kyul lagi maka Moo Kyul akan semakin populer.Lihat saja kepopuleran Moo Kyul akan bertambah!!
Ayah Mae Ri : Apa maksudmu bilang begitu? Kau bermaksud berkata bahwa Mae Ri memiliki nasib yang buruk hah?
Ibu Moo Kyul : Hmm apa aku mengatakan hal itu?
Ayah Mae Ri : Hey kau!! Kau belum selesai membersihkan ruangan, cepat lakukan!!!

Ibu Moo Kyul tidak mendengar perintah Ayah Mae Ri dan dia dengan cepat pergi keluar rumah sambil membawa beberapa lembar undangan pernikahan Mae Ri dan Jung In



Moo Kyul sedang berada di rumahnya dan ada suara pintu yang di buka. Moo Kyul awalnya mengira bahwa yang datang itu adalah Mae Ri, tapi ternyata yang datang itu adalah Ibunya.

Ibu Moo Kyul : Moo Kyul ah!! Aku benar-benar kecewa pada Mae Ri. Walaupun aku meminta dia agar berpisah denganmu, tapi jika dia itu terlalu cepat mengubah perasaannya. Bukankah itu menyebalkan?
Moo Kyul : Jangan berkata seperti itu.
Ibu Moo Kyul : Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?
Moo Kyul : Mae Ri.... bukanlah gadis seperti itu.
Ibu Moo Kyul : Hey lihatlah ini. Lihatlah apa ini. (Memperlihatkan undangan pernikahan Mae Ri dan Jung In)
Moo Kyul : Ini tidak mungkin... dia tidak akan melakukan ini.
Ibu Moo Kyul : Mana mungkin sebuah perkawinan tidak ada mempelai wanitanya hah?
Moo Kyul : Dari mana kau mendapatkan undangan itu?
Ibu Moo Kyul : Aku mendapatkannya dari tempat Ayah Mae Ri.
Moo Kyul : Kau bisa pindah dari rumah Ayah Mae Ri itu. Kau tidak perlu kesana kembali karena aku sudah mendapatkan cincin itu.
Ibu Moo Kyul : Benarkah? Sudah kuduga putraku ini bisa di andalkan. Lihat saja Ayah Mae Ri, aku akhirnya bisa mengembalikan cincin itu. Huh dia ingin menikahkan putrinya dengan pria kaya.



Ibu Moo Kyul segera mengambil HPnya dan menelfon Ayah Mae Ri.

Ayah Mae Ri : Hallo...
Ibu Moo Kyul : Hey Wi-sshi. Terima kasih karena telah menjagaku untuk beberapa hari ini.
Ayah Mae Ri : Hah Wi-sshi? Apa yang perempuan ini bicarakan? Hey kenapa kau tidak bekerja hari ini? Apakah kau pikir kau bisa mengembalikan cincin itu?
Ibu Moo Kyul : Cincin? Ah anakku yang terkenal ini sudah menyelesaikan masalah cincin itu.
Ayah Mae Ri : Maksudmu, anakmu yang playboy itu sudah menemukan kembali cincin itu?
Ibu Moo Kyul : Kenapa kau memanggil putraku dengan sebutan playboy hah? By the way, kau tidak boleh hidup seperti ini. Bagaimana mungkin kau menjual putrimu sendiri ke keluarga kaya seperti itu hah??
Ayah Mae Ri : Berani sekali kau mengatakan hal ini?? Siapa yang bilang bahwa aku menjual anakku sendiri?
Ibu Moo Kyul : Itu adalah hal yang sama saja. Memaksa putrimu sendiri untuk menikahi seseorang yang sama sekali dia cintai. Bukankah itu artinya kau menjual putrimu sendiri?

Ibu Moo Kyul segera menutup telfonnya dan Ayah Mae Ri pun langsung mengomel kesal.



Mae Ri pulang ke rumah Ayahnya dan Ayahnya itu kaget melihat kehadiran Mae Ri di malam hari.

Ayah Mae Ri : Mae Ri yah!! Apa yang kau lakukan malam-malam begini disini?
Mae Ri : Aku ingin bertemu denganmu.
Ayah Mae Ri " Apa ada sesuatu yang terjadi antara kau dan Jung In? Bukankah harusnya kau bersama menantuku di malam Natal ini?
Mae Ri : Jung In bukan menantumu kembali. Aku sudah meminta dia agar menceraikan aku.
Ayah Mae Ri : Bercerai? Apa yang kau bicarakan? Mengapa kau berpisah dengan Jung In? Kau seharusnya sebentar lagi akan di panggil Nyonya besar. Kau sebaiknya segera kembali ke Jung In dan meminta maaf padanya.
Mae Ri : Aku tidak bisa melakukan itu Ayah. Kami akan segera bercerai.
Ayah Mae Ri : Wi Mae Ri apa kau benar-benar akan begini? Kau melakukan hal ini karena Kang Moo Kyul itu kan? Aku sebaiknya berbicara langsung pada laki-laki itu.
Mae Ri : Ayah!! Ini tidak ada hubungannya dengan Kang Moo Kyul. Hari ini sudah menjadi hari yang berat untukku, jadi kumohon jangan lakukan itu sekarang.
Ayah Mae Ri : Apakah kau bertengkar dengan laki-laki itu?
Mae Ri : Aku benar-benar lelah. Aku akan ke kamar dan beristirahat.



Mae Ri pergi kedalam kamarnya dan dia terlihat menangis. Di tempat lain juga Jung In sedang merenung di dalam kamarnya.



Jung In melihat data keuangan dari produksi Drama Wonderful Day yang semakin membaik.

Jung In : Sepertinya drama Wonderful Day ini tidak mendapatkan masalah yang besar ya.
Karyawan : Ya Director. Dan lagi fakta bahwa Kang Moo Kyul semakin terkenal juga sangat membantu kita.
Jung In : Aku memikirkan beberapa hal untuk kita pergi ke suatu tempat bersama semuanya karena kalian semua sudah sangat bekerja keras. Bagaimana menurutmu?
Karyawan : Ah ya salah satu sponsor mengundang kita untuk datang. Kita dapat pergi kesana.
Jung In : Kalau begitu tolong kau atur masalah ini. Pastikan semuanya yang terlibat dalam produksi drama ini di undang. Jangan lupa untuk mengundang Wi Mae Ri juga.
Karyawan : Ya aku mengerti.



Karyawan berjalan keluar ruangan Jung In dan dia bertemu dengan Moo Kyul yang langsung menerobos masuk.

Moo Kyul : Kau sudah merencanakan semua ini dari awal kan?
Jung In : Baru saja aku akan menelfonmu.
Moo Kyul : Kau pikir dengan membuatkan pakaian pengantin pada Mae Ri dan mencetak undangan pernikahan itu maka kau akan bisa menikahi dia secara nyata hah?
Jung In : Itu semua yang melakukannya adalah Ayahku.
Moo Kyul : Apakah kau mencintai Mae Ri?
Jung In : Aku tidak akan menolak hal itu. Dan bagaimanapun juga jangan salah paham pada Mae Ri karena masalah kemarin karena dia datang itu diminta olehku, bukan karena dia yang ingin. Ah ya ini adalah jadwalmu selanjutnya.
Moo Kyul : Semuanya sudah selesai. Kau saja yang melanjutkan permainan ini sesuai dengan yang kau inginkan.

Moo Kyul pergi begitu saja meninggalkan Jung In.




Mae Ri keluar dari kamarnya dan Ayah Mae Ri pun langsung menghampirinya.

Ayah Mae Ri : Kau mau kemana?
Mae Ri : Aku hanya ingin jalan-jalan.
Ayah Mae Ri : Jalan-jalan?? Bagaimana jika kau membereskan barang-barangmu dan kembali ke rumah Jung In?
Mae Ri : Ayah, apakah kau begitu inginnya aku menikah dengan Jung In?
Ayah Mae Ri : Tentu saja. Putriku akan menikah dengan keluarga yang kaya dan akan mendapatkan suami yang pantas untukmu. Ayah mana yang tidak akan suka hal itu? Selain itu, yang ingin aku lihat darimu itu adalah kebahagiaan. Mae Ri, pikirkan lah ini baik-baik. Cinta dan Realiti itu adalah 2 hal yang berbeda.
Mae Ri : Aku akan segera kembali.
Ayah Mae Ri : Mae Ri yah...



Mae Ri memilih untuk datang ke toko buku dan membaca buku disana. Jung In datang dan duduk di dekat Mae Ri sambil membaca beberapa buku juga. HP Jung In berbunyi dan dia segera mengangkatnya.

Jung In : Ini aku... Apa? Kang Moo Kyl menghilang? Baiklah dia pasti tidak pergi jauh. Aku akan mencari dirinya.

Mae Ri yang mendengar ucapan itu pun langsung kaget. Jung In pun permisi pergi untuk segera mencari Moo Kyul.




Moo Kyul sedang berada di tempat teman-teman bandnya dan moodnya itu sedang kacau sehingga dia sejak tadi terus memainkan gitarnya dan membiarkan teman-temannya.

Teman Moo Kyul 1: Kau yakin tidak akan mengangkat telfonmu itu hah?
Teman Moo Kyul 2: Manager sudah sejak tadi menelfon kita. Kau ini besar kepala ya Kang Moo Kyul.
Teman Moo Kyul 3: Dia sangat menyeramkan jika seperti itu. Lihatlah auranya, auranya itu seperti seolah-olah berkata "Jangan ganggu aku!!" Dia pasti bertengkar dengan Mae Ri.





Jung In datang ke tempat Moo Kyul dan Moo Kyul pun langsung berhenti memainkan gitarnya dan berjalan pergi.

Jung In : Apakah kau tipe orang yang tidak bertanggung jawab? Kau sudah melanggar komitmen yang kita buat. Apakah dengan begini kau ingin mengakhiri karirmu?
Moo Kyul : Aku tidak ingin bekerja denganmu kembali.
Jung In : Penuhi lah janjimu dan lakukan seperti yang biasanya seorang rocker lakukan. Jika seperti ini orang yang Mae Ri sukai, sepertinya aku lebih memiliki kesempatan.
Moo Kyul : Berhentilah berbicara.
Jung In : Aku tidak bisa menyerahkan Mae Ri begitu saja pada seseorang yang tidak bertanggung jawab sepertimu. Jika kau ingin aku menyerah akan Mae Ri maka kau harus memperbaiki sikap mu itu.

Jung In langsung berjalan pergi meninggalkan Moo Kyul begitu saja.





Teman-teman Moo Kyul dan teman-teman Mae Ri berkumpul bersama dan mereka memikirkan cara untuk membantu hubungan Mae Ri dan Moo Kyul.

Teman Mae Ri : Apakah kalian tidan memiliki ide?
Teman Moo Kyul : Ini sedang di pikirkan. Ah aku ada ide, kamari lah mendekat.

Tean-teman Moo Kyul dan Mae Ri saling berunding dan mereka menyetujui pendapat salah satu temen Moo Kyul.




Teman Moo Kyul 1 menelfon Moo Kyul dan mengatakan bahwa salah satu anggota band mereka ingin keluar dari band. Moo Kyul pun tidak ada pilihan lain lagi selain untuk datang menemui teman-teman bandnya itu. Sementara itu So Ra dan Ji Hye juga menelfon Mae Ri dan bilang bahwa So Ra menangis karena baru di campakan oleh teman laki-lakinya. Mae Ri merasa kasihan dan akhirnya setuju untuk datang menemui So Ra. Teman-teman Moo Kyul dan Mae Ri pun senang karena rencana mereka akan berjalan lancar.




Moo Kyul datang ke sebuah cafe yang sudah di janjikan tapi ternyata yang ada di dalam cafe itu hanya seikat bunga mawar dan juga beberapa lilin yang di bentuk menjadi lambang Hati. Moo Kyul kesal dan langsung pergi begitu saja. Di depan pintu masuk ada Mae Ri yang baru saja datang dan dia langsung menyapa Moo Kyul.

Mae Ri : Moo Kyul ah.... Aku belum sempat menghubungimu. Kemana saja kau?
Moo Kyul : Bukan urusanmu.
Mae Ri : Apa kau akan terus seperti ini?
Moo Kyul : Memang apa yang aku lakukan?

Moo Kyul langsung pergi begitu saja dan itu membuat teman-teman Moo Kyul dan Mae Ri kesal.




Teman Moo Kyul : Yah Kang Moo Kyul!!!! Mengapa kau pergi begitu saja?
So Ra : Mae Ri apakah kau baik-baik saja?
Mae Ri : Aku baik-baik saja
So Ra : Maaf ya. Kami awalnya ingin membantu kalian. Kami tidak menyangka bahwa hal ini akan terjadi.
Mae Ri : Tidak apa-apa... Maaf tapi rasanya aku sebaiknya pergi saja.
Ji Hye : Mae Ri yah jangan pergi....




Ayah Mae Ri membuka sebuah kotak yang berisi hanbok untuk Mae Ri. Saat Mae Ri pulang pun, Ayah Mae Ri langsung meminta agar Mae Ri mencoba hanbok itu.

Ayah Mae Ri : Oh Mae Ri aku senang kau sudah pulang. Cobalah kenakan baju ini. Setiap pengantin wanita harus menggunakan hanbok yang cantik untuk menyambut keluarga dari Jung In.
Mae Ri : Ayah mengapa kau menghabiskan uangmu demi membeli ini?
Ayah Mae Ri : Siapa bilang aku menghabiskan uang? Tuan Jung lah yang mengirimkannya. Ayolah dengarkan apa yang Ayahmu ini katakan.
Mae Ri : Maafkan aku. Aku akan pergi ke kamar.

Mae Ri langsung pergi ke kamarnya dan meninggalkan Ayahnya sendiri.





Moo Kyul pergi ke bar bersama dengan Seo Joon dan mereka berbincang-bincang sesaat.

Seo Joon : Kau tau kan bahwa kau lah salah satu alasanku melakukan ini?
Moo Kyul : Kenapa harus aku? Aku tidak pernah meminta kau mengikutiku.
Seo Joon : Aku tidak melakukan ini hanya untukmu. Aku melakukan ini karena kesetiaanku pada Jung In.
Moo Kyul : Kesetiaan? Apa itu?
Seo Joon : Mengapa kau tiba-tiba menjadi seperti ini? Apakah kalian berdua berkelahi? Kau tetap saja tidak membalas seseorang yang telah membantumu melakukan debut.
Moo Kyul : Siapa sebenarnya yang membantu hah? Dia atau aku?
Seo Joon : Kau ini menyedihkan Kang Moo Kyul. Sudahlah kau datang saja besok ke acara workshop kantor pada besok hari.




Pada pagi hari Mae Ri sudah bersiap-siap akan pergi ke acara workshop di kantor.

Ayah Mae Ri : Kau mau pergi kemana pagi-pagi begini?
Mae Ri : Kantor mengadakan workshop.
Ayah Mae Ri : Work shop? Menantuku pun akan ikut juga?Kalau begitu kau harus segera pergi. Ingat ambilah foto yang banyak bersama Jung In dan buatlah kenangan yang menyenangkan bersamanya.
Mae Ri : Ayah, kau ini berbicara apa? Kami pergi kesana untuk acara kantor.
Ayah Mae Ri : Ya tidak apa-apa lah. Anggap saja kau sedang menikmati bulan madumu.
Mae Ri : Sudahlah sebaiknya aku pergi sekarang saja.
Ayah Mae Ri : Hey ingat acara pernikahanmu akan di lakukan setelah kau kembali.




Di rumahnya Tuan Jung, Tuan Jung sedang melakikan fiting baju.

Tuan Jung : Akhirnya saat memilih jas untuk pernikahan Putraku ini datang juga. Ah apakah semuanya berjalan lancar persiapannya?
Pengurus rumah : Kami melakukan yang terbaik. Dan juga hanbok yang kau pesan sudah di kirim ke rumah Nyonya Wi Mae Ri.
Tuan Jung : Aku harap semuanya berjalan lancar karena ini akan menjadi moment yang tidak bisa dilupakan nantinya oleh menantuku.
Pengurus rumah : Tidak perlu khawatir Tuan. Semua yang kau inginkan akan di laksanakan.
Tuan Jung : Ngomong-ngomong, kau sudah mengirimkan semua undangan pada para staff kan?
Pengurus rumah : Tentu saja sudah Tuan.




Para karyawan Jung In dengan cepat menaiki bus karena sudah tidak sabar untuk berlibur. Mae Ri datang dan Jung In yang sedang berbicara dengan beberapa karyawan pun terlihat senang.

Mae Ri : Hallo semuanya.
Jung In : Aku senang kau datang.
Karyawan : Selamat pagi Wi Mae Ri shi. Ah tidak... Harusnya kami memanggil anda Nyonya Byun sekarang ini kan?
Mae Ri : Apa yang kalian bicarakan?
Karyawan : Kami sudah menerima surat undangannya pagi ini. Bagaimana bisa kalian menyembunyikan ini semua dari kami? Awalnya kami mengira bahwa kau berpacaran dengan Kang Moo Kyul.
Mae Ri : Jung In...
Jung In : Sebaiknya kita sekarang pergi saja.
Mae Ri : Aku sebaiknya tidak pergi. Permisi...

So Ra dan Ji Hye tiba-tiba datang dan berterima kasih pada Jung In karena mengajak mereka berdua untuk pergi juga bersama Mae Ri.

Ji Hye : Senang bertemu denganmu.
Jung In : Aku senang kalian datang.
Ji Hye : Terima kasih karena sudah mengundang kami juga. Kau benar-benar charming.
Jung In : Tidak apa-apa. Lagi pula kalian ini adalah teman-temannya Mae Ri. Terima kasih banyak kalian sudah datang.




Di dalam bis, Mae Ri dan Jung In tidak duduk dalam bangku yang sama. Para karyawan memaksa mereka agar duduk bersama dan mengambil foto bersama.

Karyawan : AYolah kalian harusnya duduk bersama. Ayo ambil beberapa gambar. Nyonya Byun ayo tersenyum ke arah kamera.

Mae Ri diam saja dan tidak tersenyum sama sekali ke arah kamera.





Pada akhirnya Jung In terus duduk di kursi samping Mae Ri. Dia tertidur dan kepalanya pun bersandar ke pundak Mae Ri. Mae Ri berusaha menegakan kembali kepala Jung In namun kepala Jung In terus menerus terjatuh dan bersandar di pundaknya. Pada akhirnya Mae Ri pun membiarkan Jung In bersandar di bahunya.




Moo Kyul masih diam di rumah dan melihat penampilannya di TV. Hpnya berbunyi dan itu telfon dari Seo Joon.

Seo Joon : Hey Kang Moo Kyul apakah kau tidak akan pergi ke acara work shop itu??
Moo Kyul : Kenapa aku harus pergi kesana?
Seo Joon : Tunggu dan dengarkan ini.
Teman-teman Moo Kyul : Hey Kang Moo Kyul kenapa tidak datang? Ayo cepatlah datang!!! Jangan hanya diam di rumah sendirian.
Moo Kyul : Kenapa begitu ribut disana?
Seo Joon : Wi Mae Ri juga datang.
Moo Kyul : Lalu?
Seo Joon : Kau tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi antara perempuan dan laki-laki jika pergi bersama? Tapi kalau kau memang percaya pada Wi Mae Ri maka kau bisa tetap diam di rumah.
Moo Kyul : Aku tidak peduli. Aku tutup ya telfonnya.





Teman Moo Kyul : Apa yang dia katakan?
Seo Joon : Dia menutup telfonnya.
Teman Moo Kyul 1 : Apakah dia serius akan putus dengan Mae Ri?
Teman Moo Kyul 2 : Mereka hanya bertengkar saja. Tunggu dan lihat saja bahwa mereka akan segera berbaikan. Sudahlah ayo cepat kita pergi.
Seo Joon : Baiklah ayo pergi...




Teman-teman Moo Kyul, Seo Joon, Teman-teman Mae Ri, Mae Ri, Jung In dan beberapa karyawan pun sampai di lokasi tujuan.

Jung In : Kita semua ada disini untuk merayakan kesuksesannya Wonderfull Day. Dan karena semuanya telah bekerja keras, aku harap kalian semua dapat menikmati waktu ini. Mari bersulang!!

Semua yang datang pun bersulang dan mengobrol akrab.




Mae Ri menjauhi keramaian dan berjalan pergi. Seo Joon yang melihat itu pun langsung menghampiri Mae Ri.

Seo Joon : Wi Mae Ri... Aku dengar bahwa kau akan segera menikah dengan Jung In. Aku tidak menduganya. Aku pikir kau mencintai Moo Kyul.
Mae Ri : Itu semua tidak benar... Aku tidak akan menikah dengan Jung In.
Seo Joon : Tapi apakah kau tidak melihat bahwa kau telah sangat menyakiti Moo Kyul dengan semua ini? Aku hanya akan mengatakan satu hal. Kau dan Jung In itu hidup dalam dunia yang benar-benar berbeda dengan Moo Kyul dan jika kau memikirkan hal itu maka kau akan menyadarinya. Sejak kau bertemu dengannya maka nasib buruk selalu menimpanya. Dan kebenarannya adalah tidak peduli kau mengatakan kau mencintai seseorang, kesetiaan yang hanya di pegang oleh satu orang itu tidak akan cukup untuk menjalani ini semua. Semua ini aku pelajari dari Moo Kyul. Bukankah kau pikir bahwa ini waktunya menyelesaikan perasaanmu dengan Moo Kyul? Siapa yang sebenarnya kau citai? Karena dari yang aku lihat, kau sepertinya tidak mencintai keduanya. Ini hanya demi perjanjian 100 hari itu saja.





Mae Ri memikirkan kata-kata yang di ucapkan oleh Seo Joon dan dia pun berjalan ke arah atas gunung dan diam-diam Jung In mengikuti Mae Ri.

Mae Ri : Moo Kyul ah.... Maafkan aku karena membuat hidupmu sulit. Ya pernikahan pura-pura itu dan tinggal di bawah satu rumah pun itu kesalahanku. Aku terlalu egois. Aku benar-benar meminta maaf karena telah membuat hidupmu sulit.

Jung In mendengar semua perkataan Mae Ri tersebut. Jung In mendekati Mae Ri dan mngajak Mae Ri untuk segera turun dari gunung.

Jung In : Ayo kita kembali sekarang dan setelah itu kita bisa meluruskan semua masalah ini.




Moo Kyul sedang berada di rumahnya dan tiba-tiba saja Seo Joon menelfonnya dengan nada suara yang panik.

Moo Kyul : Ada apa?
Seo Joon : Moo Kyul ada masalah besar disini. Mae Ri dan Jung In menghilang.
Moo Kyul : Apa?!!
Seo Joon : Mereka naik ke atas gunung dan aku pikir mereka pasti tersesaat karena sudah beberapa jam mereka tidak kembali juga.
Moo Kyul : Kau coba lah untuk menelfon mereka.
Seo Joon : Mereka berdua meninggalkan HP mereka disini jadi kami tidak bisa menghubungi mereka. Dan lagi tadi aku mengatakan beberapa hal pada Mae Ri yang mungkin membuat Mae Ri ke gunung itu. Apa yang harus aku lakukan Moo Kyul?
Moo Kyul : Mengapa kau baru menelfonku sekarang?

Moo Kyul segera menutup telfonnya dan dengan cepat mengambil mantelnya lalu pergi menggunakan taxi ke tempat Seo Joon dan lainnya berada.




Teman-teman Moo Kyul dan Mae Ri, para karyawan dan Seo Joon pun terus berusaha mencari Jung In dan Mae Ri di gunung namun tetap tidak ketemu.

Karyawan : Seo Joon Shi, suhunya semakin rendah dan jika kita terus melakukan pencarian maka kita juga bisa dalam bahaya.
Seo Joon : Lalu apa yang harus kita lakukan? Kita tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja.
Karyawan : Kita sudah menelfon 911 dan mari kita kembali untuk menemui mereka.

Seo Joon tidak memiliki pilihan lain dan akhirnya semuanya pun kembali ke penginapan.




Mae Ri dan Jung In masih berjalan di dalam hutan untuk mencari jalan keluarnya.

Jung In : Ini terlalu gelap untuk mencari jalan pulang. Aku yakin ini adalah jalan yang benar.
Mae Ri : Maafkan aku, ini semua salahku.
Jung In : Tidak apa-apa. Aku berharap ini terakhir kalinya kau meminta maaf padaku. Ayo pergi.

Saat berjalan, Mae Ri tersandung kayu dan dengan cepat Jung In melindunginya sehingga yang terjatuh dan kepalanya terkena bongkahan batu itu adalah Jung In. Mae Ri sangat panik saat melihat Jung In yang pingsan.

Mae Ri : Jung In!!!! Apa yang harus aku lakukan??





Moo Kyul akhirnya sampai di penginapan dan bertemu dengan Seo Joon.

Seo Joon : Moo Kyul!
Moo Kyul : Dimana Mae Ri?

Moo Kyul melihat senter yang di pegang oleh Seo Joon dan segera merebutnya lalu dia berlari menuju ke arah hutan. Seo Joon sempat mencegahnya namun Moo Kyul tetap ingin mencari Mae Ri pada malam itu juga.




Mae Ri panik dan khawatir melihat keadaannya Jung In yang masih pingsan. Mae Ri memeluk Jung In agar Jung In tidak merasa kedinginan, tapi sayangnya Moo Kyul datang dan melihat semua itu.





Jung In di bawa ke rumah sakit dan segera di masukan kedalam ruangan parawatan. Dan Mae Ri dengan setia tetap menunggui Jung In. Sambil menunggu Jung In yang masih belum sadar, Mae Ri pun menelfon Ayahnya.

Ayah Mae Ri : Mae Ri... Bagaimana keadaan Jung In? Apakah masih teap sama? Dan bagaimana bisa hal ini terjadi? Ngomong-ngomong, apakah kau sudah makan?
Mae Ri : Aku baik-baik saja.
Ayah Mae Ri : Aku khawatir kau akan sakit juga.
Mae Ri : Tidak apa. Aku tutup telfonnya ya.

Mae Ri segera menutup telfonnya dan Ayah Mae Ri yang sedang berada di Restaurant pun berkomentar, "Apakah Anakku akan menjadi janda sebelum dia menikah? Oh bagaimana ini hidupku..."




Mae Ri berjalan keluar dari kamar Jung In untuk menuju kamar mandi dan ternyata Moo Kyul juga berada di rumah sakit namun Mae Ri tidak melihat Moo Kyul.





Teman-teman Mae Ri dan Moo Kyul sedang berkumpul dan membahas masalah hubungan Mae Ri dan Moo Kyul.

Teman Moo Kyul : Bagaimana? Apakah Jung In sudah sadar?
Ji Hye : Belum. Apa yang harus kita lakukan? Mae Ri menginap di rumah sakit untuk menjaga Jung In. Dan situasi ini... Apakah mungkin mereka hubungannya akan benar-benar berakhir? Aku benar-benar merasa sedih untuk Mae Ri.
Teman Moo Kyul : Aku yakin Jung In akan segera sadar. Dia adalah orang yang kuat. Dan salah satu yang membuatku khawatir adalah Moo yul.




Moo Kyul pulang ke rumah dan Ibunya langsung menyambutnya dengan mengatakan bahwa ia sudah membuat sup pasta kacang kesukaan Moo Kyul. Moo Kyul mencoba masakan itu dan terlihat jelas dari wajah Moo Kyul bahwa rasa sup pasta kacang itu tidak enak.

Ibu Moo Kyul : Apakah rasanya tidak enak? Sudah lama aku tidak memasak. Baiklah kalau begitu aku akan tambahkan air kedalam supnya.
Moo KyuL : Tidak perlu. Kita bisa tetap memakannya.
Ibu Moo Kyul : Apa kamu yakin?

Ibu Moo Kyul mencicipi rasa sup pasta kacang itu dan ternyata rasanya benar-benar tidak enak. Moo Kyul tetap terdiam dan memakan sup kacang itu sambil memikirkan Mae Ri yang dahulu juga pernah membuatkan sup pasta kacang untuknya.

Ibu Moo Kyul : Apakah kau begitu mencintai Mae Ri? Dulu kau pernah bilang bahwa aku boleh pergi bepacaran tapi tidak boleh terlalu berharap. Kau cepatlah berkencan dengan wanita lain dan tunjukan hal itu pada Mae Ri agar membuktikan bahwa kau masih bisa hidup tanpa Mae Ri.

Moo Kyul tidak mempedulikan ucapan Ibunya itu dan tetap makan.




Moo Kyul datang ke kantor Jung In dan dia melihat Lee Ahn yang sedang berbicara dengan Manager.

Manager : Lee Ahn apa yang sedang kau lakukan? Kau sendiri kau tau bahwa Jung In sedang koma dan itu artinya rating Wonderful Day bisa jatuh lagi.
Lee Ahn : semua ini sudah berakhir dan mengapa kau masih ada disini.
Manager : Kau ini harus memeriksa realitinya Idiot!!
Lee Ahn : Aku ini seorang laki-laki. Aku selalu hidup dengan sembrono namun sekarang aku ingin hidup sebagai manusia biasa. Maafkan aku tapi sebaiknya kau segera pergi dari sini.
Manager : Lee Ahn apakah kau akan benar-benar seperti ini? Hey Lee Ahn!!!!




Moo Kyul berjalan menuju ruangan Jung In dan dia melihat Seo Joon yang duduk di kursi kerja Jung In sambil menelfon seseorang.

Seo Joon : Ya Jung In kini sedang ada di rumah sakit namun Aku dan Lee Ahn masih tetap ada disini jadi mengapa kau mengubah jadwalnya? Jung In bisa kecewa jika dia mendengar hal ini. Hal yang di bicarakan ini adalah mengenai kesetiaan. Aku berbicara seperti ini bukan sebagai artis, melainkan sebagai temannya Jung In. Ah ya aku mengerti. Terima kasih banyak. Baiklah kalau begitu kita akan memulai shooting mulai bulan depan. Ya terima kasih.

Seo Joon menyadari kehadiran Moo Kyul dan mempersilahkan Moo Kyul untuk duduk. Moo Kyul lalu menyerahkan sebuah amplop berisi surat pengunduran diri ke Seo Joon dan Seo Joon kaget melihatnya.

Seo Joon : Yah Kang Moo Kyul!!
Moo Kyul : Aku hanya merasa akan semakin tersiksa jika melanjutkan ini semua.
Seo Joon : Hey bodoh!! Ini adalah hal yang kau lakukan juga pada saat itu. Kau pikir aku tidak tahu bahwa ada kesalahpahaman mengenai laki-laki yang kau lihat di depan rumahku? Aku sudah tau masalah itu sejak lama namun aku sulit membicarakannya denganmu. Aku menunggu kau sendiri yang bertanya namun ternyata hal ini benar-benar membuatku menyerah. Kau tidak pernah menghadapi semua persoalan. Dan walaupun semua diantara kita sudah berakhir... Aku tidak ingin kau berakhir seperti itu juga dengan Mae Ri. Dan jika sekarang kau lebih memilih untuk menghindari kenyataan maka itu artinya kau adalah orang yang sangat menyedihkan!!
Moo Kyul : Maafkan aku...

Moo Kyul berjalan pergi dari ruangan Jung In namun Seo Joon segera menghentikannya.

Seo Joon : Kang Moo Kyul, kau mengerti kan apa yang aku bicarakan?

Moo Kyul terdiam dan kemudian dia kembali berjalan pergi dari ruangan Jung In.




Mae Ri masih tetap menunggui Jung In di rumah sakit. Dokter mengatakan pada Mae Ri bahwa kedaan Jung In sangat aneh karena sebenarnya tidak ada luka yang serius namun Jung In tetap saja belum sadar dan mereka harus bersabar untuk menunggu Jung In sadar kembali.
Tuan Jung datang ke rumah sakit bersama pengurus rumah.

Mae Ri : Ah kau sudah datang Paman.
Tuan Jung : Ya. Ini pasti berat untukmu Mae Ri. Bocah ini mengapa tidak sadar juga?? Sudah berapa hari ini?
Pengurus rumah : Sudah 3 hari tuan.
Tuan Jung : Kau akan sakit jika terus menunggu dirinya, pulanglah. Aku akan menunggunya untuk hari ini.
Mae Ri : Tidak perlu paman. Aku baik-baik saja.
Tuan Jung : Pulanglah. Kita tidak akan tau kapan dia akan terbangun dan lagi pula kau sudah merawatnya untuk beberapa hari ini.
Pengurus rumah : Ya nyonya pulang saja. Aku akan menjaganya jadi anda tidak perlu khawatir.
Tuan Jung : Aku yakin bahwa ayahmu juga akan khawatir. Kau harus memikirkannya juga.

Mae Ri mengangguk mengerti dan akhirnya dia pun memilih untuk pulang.





Mae Ri menuruni eskalator untuk pergi dan tiba-tiba saja Moo Kyul muncul dan memanggil Mae Ri. Mae Ri yang melihat kedatangan Moo Kyul pun langsung sangat kaget.

Moo Kyul : Mae Ri yah...




Moo Kyul dan Mae Ri pun lalu duduk berdua di sbeuah cafe di dalam rumah sakit.

Mae Ri : Aku belum berterima kasih padamu. Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika tidak ada dirimu. Ah apakah semuanya berjalan lancar dengan produksi OST Drama? Karena Jung In tidak ada, aku tidak tau apa yang harus di lakukan di kantor.
Moo Kyul : Wi Mae Ri... Apa yang kau lakukan disini?
Mae Ri : Ini semua kesalahanku.
Moo Kyul : Kenapa kau berfikir bahwa ini kesalahanmu?
Mae Ri : Jung In terluka pada saat melindungi aku. Jadi bagaimana mungkin aku bertindak seolah-olah tidak ada apa-apa yang terjadi?
Moo Kyul : Kau sudah melakukan lebih dari cukup dan tidak akan ada yang menyalahkanmu.
Mae Ri : Moo Kyul ah...
Moo Kyul : Jika aku tidak melakukan ini maka kau tidak akan bisa meninggalkan Jung In. Jadi kau harus memutuskannya sekarang. Maafkan aku karena telah bersikap dingin padamu beberapa hari lalu. Saat aku mendengar kau dalam bahaya, aku merasa aku harus melakukan sesuatu. Jadi sekarang saatnya kau mendengarkan apa yang aku ingin katakan.
Mae Ri : Moo Kyul ah... Bisakah kau menunggu hingga Jung In bangun. Saat Jung In bangun, aku akan pergi padamu. Hmm kembali padamu. Jadi tunggulah hingga Jung In tersadar.
Moo Kyul : Jika kau tidak bisa menjawabnya sekarang.... maka aku yakin akhirnya akan tetap sama. Sekarang kau pilih Aku atau Jung In? Jadi itu pilihanmu.

Mae Ri tetap terdiam lama karena bingung harus memilih yang mana. Moo Kyul menarik kesimpulan bahwa Diamnya Mae Ri itu karena memilih Jung In maka Moo Kyul pun segera pergi meninggalkan Mae Ri yang masih kebingungan.



6 comments:

AIRI ARI said...

hebat dah sampai episode 15 fighting 1 episode lagi zola heheh, ari malah nontonnya baru episode 8 setengah hehehe :D

Anonymous said...

Wow jung in is the best! Kebijaksanaannya keren! Tapi zora jg kerennn! Semangat!

Tri Wulandari Apriani said...

keren..sinopsis'a :)

Anonymous said...

kok yg komen br dikit y kemarin kan bnyk?

Anonymous said...

coba kalau endingnya mary jadinya nikah sama jung in,, lebih g monoton mungkin,, hoho

Fina said...

Dari semua episode, episode yg paling sy benci dan Menurut sy jelek bgt kualitasnya ya episode 15. Sgt disayangkan kalo artis sekaliber jun geun suk dan moon geun young main dgm cerita spt episode 15... Huhuhu. Bagian tetbaik dr episode 15, hanya bagian ketika jun geun suk makan masakn ibunya, yg rasanya tdk enak, jauh dibawah masakannya Maery. Terlihat kepedihan hati dan perasaan MG yg sgt nyata disana. Perasaan putus asa, rindu yg menumpuk, keinginan utk kembali bersatu dgn Maery yg teramat sgt di wajah mG

Post a Comment

Jangan jadi Silent Readers ya :-)

zoladiaries.blogspot.com
-
 

Blog Template by