JB berusaha mengejar Hye Sung yang sudah berjalan lebih dulu menyebrang jalan. Saat akan menyebrang juga, JB melihat ada anak kecil di tengah jalan, dan dari arah berlawanan ada truk yang mendekat. JB pun dengan segera menyelamatkan anak kecil itu hingga ia terjatuh. Hye Sung yang mendengar suara itu pun langsung melihat ke belakang dan terlihat JB dan anak kecil itu yang terjatuh di aspal. Tangan JB masih terus mengenggam kertas musik yang diberikan oleh Hye Sung dan ternyata di bagian kertas musik itu ada tulisan dari Hye Sung, "Untuk JB dan Rian".
JB pun di bawa ke rumah sakit dan sepanjang jalan Hye Sung terus menerus menangis di sisinya. Saat JB dibawa masuk kedalam ruang perawatan, Hye Sung dilarang masuk dan tetap menunggu diluar. Hye Sung menatap ke lantai dan dia menemukan ada sendok pemberian darinya untuk JB yang ternyata terjatuh. Hye Sung kembali menangis histeris.
Para tersangka kasus pemalsuan tas di bawa ke kantor polisi dan salah satu tersangka itu adalah Ibu Rian. Rian mendatangi Ibunya untuk menanyakan alasan Ibunya melakukan semua ini, "Ibu... Kenapa? Bukankah sudah kukatakan agar Ibu menunggu lebih lama. Apa Ibu tidak percaya pada aku?" Ibu Rian hanya menunduk dan meminta maaf pada Rian. Rian menenangkan Ibunya dengan mengatakan bahwa semua ini bukan salah Ibunya. Pihak polisi datang dan kembali menggiring Ibu Rian untuk menuju ke tahanan.
Para wartawan sampai di kantor polisi dan langsung berusaha mewawancarai Rian. Namun Rian tetap diam saja. Ponsel Rian berbunyi dan ada pesan masuk dari Yoo Jin yang mengatakan bahwa JB mengalami kecelakaan.
Rian datang ke rumah sakit dan melihat Hye Sung yang sedang duduk sambil menangis, "Dimana JB? Bagaimana keadaannya? Apa kau menangis hah? Kau masih bisa meneteskan air matamu pada saat seperti ini? Bukankah kau berkata menyukainya? Bukankah kau bilang bahwa dia lebih berharga dari siapapun? Bukankah kau bilang akan melindunginya?? Lalu kenapa jadi begini?? Kenapa??!! Kau pergilah... Kau tidak berhak ada disini! Mulai sekarang jangan dekati JB!!" Rian menarik-narik baju Hye Sung dan memintanya untuk segera pergi.
Yoo Jin mendekati mereka dan menahan Rian agar tidak marah pada Hye Sung, "Hentikan! Ini semua bukan salah Hye Sung." Hye Sung masih tetap terlihat berdiam diri dan menangis.
DREAM HIGH 2
EPISODE 14
Operasi sudah selesai dan tim dokter pun menghampiri Guru Ji Soo, "Kondisi darurat sudah berakhir. Tapi ada masalah dengan bagian otot di lututnya. Mungkin jika kita sudah melakukan tes maka kita akan mendapatkan hasil yang akurat." Guru Ji Soo terlihat sangat khawatir, "Apa semuanya akan baik-baik saja? Dia akan sembuh dan pulih seperti semula, bukan?" Dokter menjawab, "Kita harus tetap mengamatinya. Jika dalam kondisi yang serius mungkin akan ada masalah paska operasi. Mungkin ia tidak bisa beraktifitas fisik yang berat seperti bermain bola atau ski. Selain itu maka dia tidak punya masalah untuk aktifitas sehari hari lainnya." Ji Soo seketika pucat mendengarnya. Melihat wajah pucat Ji Soo, Dokter pun bertanya, "Apa dia seorang atlet?"
JB sudah dipindahkan kedalam kamar rawat biasa. Rian duduk di sampingnya dan menggenggam tangan JB. Seorang perawat datang dan menyimpan sebuah sendok dan sepasang sumpit di meja samping tempat tidur JB. Rian bertamua, "Apa ini?" Perawat itu tersenyum, "Ah ini seorang fans memintaku memberikan ini padanya. Kejadian ini sungguh jarang sekali, memberikan alat makan untuk idolanya." Perawat itu kemudian pamit pergi keluar dari kamar JB.
Hye Sung keluar dari rumah sakit dengan tatapan kosong. Yoo Jin menarik tangan Hye Sung mencoba menahan langkahnya, namun Hye Sung menepis tangan Yoo Jin dan terus berjalan pergi.
Di Kirin, Produser Jae In sedang melakukan rapat mengenai audisi yang akan dilaksanakan. Guru Ji Soo menanyakan mengenai keadaan JB, dan Produser Jae In tetap bersikukuh untuk tidak menyertakan JB karna JB telah dieliminasi dari audisi sejak awal. Guru Ji Soo mencoba mencari alasan dengan mengatakan bahwa JB adalah teman Yoo Jin dan Rian, jadi Yoo Jin dan Rian pasti dalam keadaan sedih. Produser Jae In bertanya, "Dengan semua kejadian ini kau masih berencana untuk mengikut sertakan dia dalam audisi? Kau tidak seperti Guru Ji Soo yang biasanya. Mengapa kau jadi seperti ini? Bukankah dua tahun lalu JB tidak dapat memberikan penghormatan terakhir pada Ayahnya karna dia sedang debut? Bagaimanapun juga kondisinya, menyerah diatas panggung itu bukanlah ciri seorang penyanyi. " Ji Soo masih terus berusaha membela JB, Namun Produser Jae In pun tetap dengan pendiriannya, "Panggung adalah sebuah perjanjian dengan penonton. Berharap JB bisa pulih secepatnya dan mengikuti audisi itu adalah dua hal yang berbeda. "
Hong Joo sedang bernyanyi bersama-sama dengan Nana. Ada flashback mengenai awal pertemuan mereka hingga mereka bersama saat ini. Si Woo yang melihat kedekatan antara Nana dan Hong Joo pun tentu tidak terima, "Kenapa kalian berdua bersama-sama? Tunggu... Ada apa dengan tas kalian? Tas pasangan?" Hong Joo terlihat menggunakan tas dengan model sama dengan Nana, hanya perbedaan warna saja. Hong Joo menjawab pertanyaan Si Woo itu dengan senyuman yang mengembang, "Nana membelikannya untukku." Mendengar jawaban itu semakin membuat Si Woo kesal.
Pintu kamar asrama Hye Sung diketuk oleh Yoo Jin. Karna tidak ada jawaban juga maka Yoo Jin pun langsung memasukinya. Yoo Jin melihat ke kasur dan menarik selimutnya, ternyata tidak ada Hye Sung di atas kasur. Yoo Jin kemudian ada Hye Sung yang sedang tertidur di bawah meja belajarnya. Yoo Jin pun segera membangunkan Hye Sung, "Hei kau ini seperti sudah kehilangan gairah hidup. Kau seperti bola yang kempes." Hye Sung masih diam saja dan memandang kosong pada Yoo Jin. Yoo Jin mengatakan pada Hye Sung bahwa JB sudah terbangun dan setelah dirawat maka JB akan pulih kembali. Yoo Jin kemudian mengajak Hye Sung untuk menjenguk JB, Namun Hye Sung menolaknya. Yoo Jin memberikan nasihat pada Hye Sung agar mengeluarkan seluruh isi hatinya dan jika perlu berteriak. Hye Sung menatap ke arah Yoo Jin, "Mengapa bisa aku menangis? Aku bahkan tidak memiliki hak untuk menangisinya. Kau tolonglah pergi. Aku ingin sendiri."
Yoo Jin terus memaksa Hye Sung untuk pergi bersamanya dan akhirnya dia menggendong Hye Sung untuk keluar dari kamar. Hye Sung meronta untuk turun dan akhirnya dia berjanji pada Yoo Jin untuk tidak kehilangan semangat dan setelah itu Yoo Jin pun menurunkan Hye Sung. Yoo Jin bertanya, "Apa kau ingat yang kau pernah katakan padaku dulu? Kalau kau punya kesempatan bernyanyi, kau akan bernyanyi dengan siapapun. Menurutmu, siapa yang sangat kau butuhkan saat ini? Mulai dengan mengerjalan sesuatu, itulah yang kau perlu lakukan saat ini. Sekarang ayo kita pergi ke kelas." Melihat Hye Sung masih diam saja, maka Yoo Jin pun berjongkok di depan Hye Sung, "Baiklah, ayo naik. Kau tidak mau hah?" Hye Sung masih tetap terdiam dan mengabaikan Yoo Jin.
Rian keluar dari rumah sakit dan langsung dikerumuni oleh wartawan. Akhirnya Rian pun bersedia untuk menjawab hal-hal yang selama ini terjadi pada dirinya, "Walaupun usiaku baru 19 tahun, namun aku adalah kepala keluarga. Itulah sebabnya aku menjadi penyanyi. Mendengar Ibuku terlibat dalam kasus ini, semua orang tentu terkejut. Aku juga merasakan hal yang sama. Setelah aktifitas HershE dihentikan, Ibuku mengalami kesulitan dalam keuangan. Dari yang diberitahu oleh Direktur dan juga Pengaca, Ibuku juga adalah seorang korban."
Yoo Jin, Ui Bong dan Lee Seul sedang menyaksikan tayangan mengenai jawaban Rian. Ui Bong berkomentar bahwa Rian terlihat sangat protektif pada Ibunya dan sangat berbeda dengan seseorang yang justru membenci keluarganya. Mendengar hal itu Lee Seul langsung memukuli Ui Bong karna kesal.
Rian kemudian menjawab juga berita mengenai dirinya dan JB, "Semenjak menjadi Trainee, JB dan Aku menjadi teman yang sangat baik. Kami sudah seperti saudara. Saya minta maaf atas skandal yang beredar akhir-akhir ini dan sudah membuat orang-orang cemas. JB saat ini sedang berbaring karna kecelakaan. Saya harap dia segera pulih dan muncul kembali untuk tampil bersama. Terima kasih...."
JB terbangun dan dia terlihat asing dengan rumah sakit. JB merasa ada yang aneh dengan kakinya, dan saat selimutnya dibuka, ternyata kaki JB di perban karna operasi yang telah dilakukan.
Seorang wartawan kembali mendatangi Rian, "Rian, kau sungguh menganggumkan. Tapi, ada rumor yang mengatakan bahwa JB akan sulit kembali ke panggung. Apa kau mempunyai informasi akan hal ini?" Rian sendiri terkejut mendengarnya, "Apa? Ah maafkan aku." Dengan segera Rian menghindari wartawan itu.
Rian masuk kedalam kamar rawat JB, dan dengan segera JB menutupi kembali perban di kakinya itu menggunakan selimut. Rian menangis dan mulai memukuli JB. JB tentu bingung dengan hal ini, "Kau kenapa, Rian?" Rian mengambil sepatu JB dan melemparkannya pada JB, "Pakai ini!" JB menatap sepatunya yang ada noda darah, "Aku akan menggunakannya setelah pulih." Rian kembali menangis, "Cepat pakai sepatumu dan berdiri di depanku!!" JB hanya diam saja menatap sepatunya itu. Rian terjatuh dan terus menangis, "Ini kesalahanku karna membencimu. Katakan padaku bahwa kau tidak melukai kakimu!! Katakan padaku bahwa kau masih bisa menari!!" JB terdiam mendengar kalimat akhir Rian dan raut wajahnya langsung berubah, "Siapa yang bilang jika aku tidak bisa menari kembali?" Rian tidak menjawab dan hanya terus menangis.
Di depan pintu ruangan JB, Berdiri Hye Sung dan melihat semuanya.
Rian membawa JB ke Roof Top Rumah Sakit. JB berkata pada Rian, "Sudah lama aku tidak melihatmu menangis." Rian justru kesal mendengarnya, "Kau jangan berusaha membuatku tenang. Hatiku akan tersentuh." Mendengar itu JB pun tertawa. Rian kembali memarahi JB karna saat ini bukanlah saatnya untuk tertawa, melainkan untuk berduka. JB kembali tersenyum dan mengatakan bahwa dia juga sudah lama sekali tidak melihat Rian tertawa karna selama ini Rian selalu menunjukan wajah sinisnya. JB bahkan menirukan wajah Rian saat sedang menatapnya dengan sinis. Melihat wajah sinis JB, Rian ikut tertawa. JB berkata pada Rian, "Jika kau cemburu maka katakan saja. Kau bahkan tetap cantik saat cemburu. Jadi aku haap kau tetap cantik kapanpun. Ketika kau ingin tertawa maka tertawalah. Ketika kau ingin menangis maka menangislah. Ah untuk audisi kali ini bagaimana dengan lagumu?" Rian tersenyum penuh arti.
Flashback...
Selama menemani JB di Rumah Sakit, ternyata Rian membuat lagunya dari pengalamannya sejak awal pertemuannya dengan HershE dan juga Eden.
Flashback End...
Selama JB berada di rumah sakit, Si Woo, Nana dan juga Hong Joo selalu menjenguknya dan bahkan mereka menghias kamar JB. Si Woo juga membawa gitar dan menyanyikan lagu untuk JB, Persis seperti dulu Hong Joo menyanyikan lagu untuk Nana. Saat Nana dan Hong Joo pamit pulang, maka Si Woo pun ikut pulang dan kini mereka bertiga menggunakan tas yang sama (=)))
Diam-diam setiap malam JB selau berlatih untuk berjalan namun dia tetap tidak bisa berjalan tanpa alat bantu. Karna saat dia melemparkan tongkatnya dan hanya bergantung pada dindin, dia terjatuh dan kesulitan kembali untuk bangkit,
Selama ini juga Yoo Jin suka datang ke Restaurant Ibunya dan hanya melihat dari jauh. Ia masih ragu untuk mendatangi Ibunya secara langsung.
Di ruang latihan, Lee Seul terlihat terus menerus menyanyikan lagu Dirty Cash(Big Bang). Ui Bong bertanya padanya, "Apa kau akan benar-benar menyanyikan lagu ini di pertunjukan? Ayahmu mungkin akan marah." Lee Seul terlihat kesal pada Ui Bong yang melarangnya, "Kalau kau tidak ingin membantu maka jangan ganggu aku!" Ui Bong memberikan botol minumnya pada Lee Seul. Lee Seul menerima botol minum itu dan mengatakan pada Ui Bong bahwa dia akan melanjutkan pendidikannya ke luar negeri jadi dia meminta agar Ui Bong tidak terlalu baik padanya.
Lee Seul datang ke ruangan Kang Chul untuk membahas sekolah yang akan dia pilih. Kang Chul mengatakan bahwa dia akan membicarakan hal ini dengan Ibu Lee Seul. Lee Seul bertanya, "Mengapa kau membuatku pergi?" Kang Chul menatapnya serius, "Seul, ini semua demi kebaikanmu." Lee Seul balas menatap Kang Chul, "Tidak pernah kah kau berfikir bahwa impianku itu berada di tempat yang sama dengan Ayahku?"
Guru Taeyeon kini sedang menanyakan lagu apa yang akan di bawakan oleh murid-muridnya pada panggung akhir audisi. Hong Joo mengangkat tangannya dan mengatakan bahwa dia akan menyanyikan sebuah lagu untuk Nana. Si Woo tidak mau kalah makanya dia pun ikut mengangkat tangan dan bilang akan menyanyikan lagu untuk Nana juga. Ui Bong kini yang mengangkat tangan dan mengatakan akan menyanyikan Dirty Cash. Guru Taeyeon bertanya padanya, "Dirty Cash? Lagu untuk siapa?" Ui Bong menunjuk ke arah Lee Seul, "Untuk Ayahnya." Lee Seul langsung memukul Ui Bong dan dia bilang pada Guru Taeyeon bahwa mereka masih memikirkan lagu yang akan dibawakan. Guru Taeyeon kini bertanya pada Yoo Jin, dan Yoo Jin menjawab bahwa dia akan menyanyikan sendiri lagu yang telah dia buat. Tapi Yoo Jin belum menentukan untuk siapa lagu itu sebenarnya.
Guru Taeyeon mengedarkan pandangannya da bertanya pada Hye Sung dan Rian. Keduanya menjawab bahwa mereka akan menyanyikan lagu untuk JB. Lee Seul berkomentar bahwa Hye Sung-Rian dan JB itu terlibat cinta segitiga yang sangat bodoh. Si Woo berkomentar sambil menatao Hong Joo penuh kekesalan, "Tidak apa-apa untuk bersaing. Jika saja seseorang tahu tempatnya dan secara sukarela mundur, maka semuanya akan baik-baik saja." Guru Taeyeon kembai bertanya, "Lalu bagaiman dengan lagu kalian?" Rian dan Hye Sung sama-sama menjawab bahwa mereka akan menyanyikan lagu ciptaaan mereka sendiri.
Lee Seul terlihat sedang duduk sendirian. Saat melihat Kang Chul, Lee Seul langsung menendang botol minum yang ada dan pergi meninggalkannya.
Rian menghampiri Hye Sung dan menatapnya tidak suka, "Ketika kau tidak muncul di rumah sakit, aku pikir kau sudah mengerti. Tapi sepertinya tidak." Hye Sung diam saja dan menatap Rian sambil tersenyum. Rian kembali bertanya, "Kenapa kau menatapku seperti itu?" Hye Sung menjawabnya, "Sepertinya kita benar-benar memiliki takdir yang terikat. Yang pertama dan juga yang kedua... kau selalu menjadi penyanyinya. Aku akan menunggu." Rian tidak suka mendengarnya.
Hye Sung menghampiri Produser Jae In dan mengatakan bahwa dia ingin sedikit merubah peraturan audisi. Produser Jae In bertanya, "Mengapa kau berfikir bahwa aku akan menerima tawaranmu itu huh?" Hye Sung tersenyum, "Karena kau tidak akan mengalami kerugian apapun. Bukankah pada akhirnya kau akan memilih penampilan yang terbaik? Aku pikir aku tidak pantas berada di panggung itu." Produser Jae In kembali dibuat bingung oleh ucapan Hye Sung, "Lalu apa yang kau inginkan?" Hye Sung menjawabnya, "Tidak ada. Aku hanya ingin mengembalikan apa yang sudah kuambil sebelumnya."
Yoo Jin dan Rian mendatangi Restaurant milik Ibu Yoo Jin. Yoo Jin diam saja dan menundukan kepalanya karna tidak berani bertatapan langsung dengan Ibunya. Sementara Ibu Yoo Jin juga sepertinya belum sadar bahwa Yoo Jin adalah anaknya.
Setelah keluar dari Restaurant Ibu Yoo Jin, Rian menyadari bahwa wanita di Restaurant itu adalah Ibu Yoo Jin, "Kau harusnya menyapa dia terlebih dahulu. Dia pasti sangat mengkhawatirkanmu. Masih atau pun sudah tidak marah, tetap kau yang harus menjadi pertama untuk mengatakan bahwa kau sudah tidak marah dan bahwa kau merindukannya." Yoo Jin masih saja menepis hal itu dan mengatakan bahwa dia tidak ingin bertemu dengan Ibunya. Rian justru tertawa, "Pemohong! Tak ada seorangpun di sunia ini yang tidak membutuhkan Ibunya. Bagaimanapun terlukanya kau, tapi tetap saja dia adalah Ibumu. Adakan didunia ini yang akan memperdulikanmu melebihi Ibumu? Perlakukanlah Ibumu dengan baik. Atau kau akan menyesalinya nanti." Rian kembali tersenyum pada Yoo Jin.
Hari pertunjukan audisi yang terakhir pun tiba. Ayah Hye Sung dan Hye Pong sengaja datang untuk menyaksikan penampilan Hye Sung. Guru Taeyeon yang melihat kedatangan Ayah Hye Sung pun langsung menyambutnya dan mempersilahkan untuk duduk.
Rian dan Hye Sung bertemu di balik panggung. Rian dan Hye Sung saling memberikan semangat dan kemudian Hye Sung berjalan pergi sambil mengenggam kertas musik. Soon Dong penasaran dengan hal itu dan menghampiri Rian, "Kau bertingkah aneh. Sejak kapan kalian berdua akrab? Apa kau merencanakan sesuatu lagi?" Rian melihat penampilan Soon Dong yang seperti meniru dirinya dan dia pun menawari Soon Dong untuk mengunyah permen karet karna Rian suka mengunyah permen karet.
JB berada di rumah sakit sendirian. Saat akan makan siang, JB sengaja mengganti sendok dari rumah sakit itu dengan sendok pemberian dari Hye Sung. Dia kembali ingat bahwa dulu dia pernah berkata pada Hye Sung jika dia berharap mereka akan bersama dan tidak terpisah. Pintu kamar JB terbuka dan terlihat Hye Sung berdiri. JB senang melihat kedatangan Hye Sung, "Apa-apaan ini? Kenapa kau baru datang? Taukah kau berapa kali aku mencoba menghubungimu?" JB berdiri dan hendak menghampiri Hye Sung namun karna kakinya masih sakit maka dia kehilangan keseimbangan, Hye Sung segera menahan JB dan memeluknya. Hye Sung mengatakan bahwa dia datang karna mau meminta tolong sesuatu.
Sementara itu Yoo Jin kembali mendatangi Retaurant Ibunya dan dia mengintipnya dari jendela. Ibu Yoo Jin menyadari kehadiran Yoo Jin Ibu Yoo Jin berniat mengejarnya namun Yoo Jin sudah menghilang terlebih dahulu. Ibu Yoo Jin melihat amplop yang ada di atas meja dan isinya adalah sebuah tiket pertunjukan audisi Super Idol.
Produser Jae In naik ke atas panggung untuk membuka acara audisi Super Idol, "Disinilah orang-orang menunjukan kepribadian mereka. Pentas pertama dan terakhir untuk mereka. Seperti yang aku katakan sebelumnya, tak akan ada lagi audisi untuk kedepannya. Hari ini, dengan semua kemampuan kalian, ekspresikan lah dirimu dan curahkan hatimu. Konsep untuk misi kali ini adalah 'Persembahan untuk seseorang yang special.' Aku sangat berharap penampilan kalian sudah matang dalam memilih tujuan lagu ini untuk siapa, bagaimana jenis lagunya dan juga bagaimana tata panggungnya. Karena ini adalah pentas terakhir kalian. Semua murid yang berada di ruang tunggu kini sedang cemas. Tolong berikan tepuk tangan untuk mendukungnya." Semua penonton pun mulai memberikan tepuk tangan meriah.
Yang pertama kali tampil kali ini adalah Lee Seul dan juga Ui Bong. Lee Seul berdiri di tengah panggung dan menceritakan alasannya memilih lagu Dirty Cash, "Hari ini aku mempersembahkan lagu ini untuk seseorang yang paling aku benci di dunia. Orang ini selalu memilih sesuatu yang tidak aku sukai. Tapi entah sejak kapan, aku menyadari bahwa aku ingin menjadi seperti dirinya. Aku telah memilih untuk membenci dia. Tapi akhirnya aku mulai mengerti arti 'Semakin kau membenci, maka semakin kau menyukainya'. Beberapa bulan terakhir ini aku habiskan bersamanya di sekolah ini. Ini adalah saat saat yang menyulitkan dan menyakitkanku. Bahkan teman-temanku juga ikut kesal padanya." Murid-murid saling berbisik karna penasaran dengan sosok yang dibicarakan oleh Lee Seul.
Lee Seul melanjutkan ucapannya, "Namun aku ingin berterima kasih padanya karna telah mempertemukan aku dengan teman yang baik. Jadi aku akan mulai sedikit menyukainya. Ayah! Kau seharusnya tidak hanya sibuk bekerja. Pergilah dan berkumpul dengan teman-temanmu. Bukankah dulu kau senang melakukannya?" Lee Seul menatap ke arah Kang Chul. Guru Taeyeon yang tidak tau bahwa Kang Chul adalah Ayah Lee Seul pun ikut penasaran.
Lee Seul dan Ui Bong pun mulai bernyanyo. Di tengah-tengah pertunjukan, Lee Seul mengambil sebuah baon dan menyerahkannya pada Kang Chul. Orang-orang pun terkejut saat melihat hal itu dan tidak menyangka bahwa Ayah yang dimaksud oleh Lee Seul itu adalah Kang Chul. Kepala Sekolah yang duduk di belakang Kang Chul pun berbisik padanya, "Direktur, kau pasti sangat bahagia karna anakmu ternyata fansmu." Ji Soo ikut berkomentar, "Kau tersenyumlah." Kang Chul yang mendengarnya pun ikut tersenyum sambil menatap Lee Seul yang berada di atas panggung.
Di balik panggung, Guru Jin Man dan Guru Taeyeon sama-sama dibuat pusing oleh Rian yang sama sekali tidak ada, padahal kini giliran Gian untuk bernyanyi. Hye Sung menghampiri Guru Taeyeon dan meminta izin agar dia bisa tampil duluan. Guru Taeyeon pun setuju akan hal itu.
Ibu Rian dan Ibu Yoo Jin terlihat datang juga pada pertunjukan kali ini. Ibu Rian duduk begitu saja di kursi dan membuat orang di sampingnya protes. Orang itu mengenali sosok Ibu Rian, awalnya Ibu Rian senang karna orang-orang mengetahui dirinya, tapi ternyata orang itu mengenali sosok Ibu Rian karena wajah Ibu Rian ada di surat kabar selama minggu ini. Ibu Rian pun terdiam dan menunduk malu.
Hye Sung naik ke atas panggung dan membuat Hye Pung berteriak senang. Hye Sung membuka penampilannya dengan mengatakan alasan dia membawa lagu ini, "Ketika aku terpuruk dan mengalami masa sulit, akan ada seorang sahabat yang memberiku kekuatan besar. Saat ini sahabatku sedang mengalami kesulitan dan kesendirian. Bagaimanapun juga sahabat ini hampir saja kehilangan mimpinya karena aku. Saat ini, iniah saatnya aku menolongnya untuk mengembalikan mimpinya. Sahabatku ini telah membantuku menemukan mimpiku. Mungkin ia lebih berharga dari diriku. Ia juga sangat mengkhawatirkan kepentingan temannya yang lain. Demi temanku ini, aku memutuskan untuk memberikan panggungku." Hye Pung terlihat kecewa mendengar penjelasan Hye Sung, "Apakah ini artinya Eonni tidak akan bernyanyi?"
JB berada di rumah sakit dan terlihat sedang menghapal lirik lagunya. Seseorang bertanya padanya, "Apakah orang yanag akan bernyanyi denganmu itu belum datang sekarang?" JB menjawabnya dengan kekecewaan juga, "Sepertinya dia akan terlambat. Aku akan menyanyikannya sendiri saja." Orang yang bertanya itu mengangguk mengerti dan kemudian dia berkata pada para pasien di rumah sakit, "Penampilan selanjutnya adalah penampilan yang sangat special dari top idol JB. Demu untuk menambah semangat kita semua, dia sudah memutuskan untuk bernyanyi. Mari kita berikan tepuk tangan yang hangat untuknya."
Penampilan JB di rumah sakit itu dapat dilihat melalui layar yang berada di panggung. Dan orang-orang pun dapat melihat JB yang kini sedang berada di rumah sakit. JB mengatakan pada para pasien lainnya bahwa sebenarnya dia harusnya menyanyikan lagu ini bersama temannya, namun temannya itu tidak bisa datang karna sibuk jadi demi temannya itu dia akan menyanyikan lagu itu sendiri. Saat JB sudah mulai bernyanyi, tiba-tiba saja terdengar suara Rian. Rian menghampiri JB dan ikut menyanyikan lagu itu berdua. orang-orang yang berada di ruang pertunjukan Kirin pun terkejut melihat penampilan JB bersama Rian. Hye Sung menatap penampilan itu dari layar dan matanya berkaca-kaca menahan tangisannya.
Hye Pung terlihat masih tidak terima karna Hye Sung tidak akan bernyanyi. Namun Ayahnya segera menenangkannya dengan mengatakan bahwa Hye Sung itu adalah seorang pencipta lagu, bukan penyanyi.
Kepala Sekolah menatap pertunjukan itu dengan bingung, "Tunggu... Jika Hye Sung melakukan ini maka...." Guru Ji Soo melanjutkan ucapannya, "Ini sama saja dengan ia memberikan kesempatan pada JB." Kang Chul berkomentar, "Hal ini tidak akan menarik jika hanya mengikuti aturan yang ada." Kepala Sekolah bertanya, "Apakah kau sudah mengetahuinya sejak awal?" Kepala sekolah menjawab, "Akan lebih menarik jika tidak tau."
Produser Jae In menatap pertunjukan ini dan dia mengingat kembali saat Hye Sung datang ke ruangannya...
Flashback...
Hye Sung mengatakan bahwa dia tidak menginkan apa-apa, dia hanya ingin mengembalikan apa yang seharusnya dia tidak ambil. Produser Jae In bertanya, "Jadi kesempatan Shin Hye Sung ini akan kau berikan pada JB?" Hye Sung mengangguk dan menjawab Ya.
Rian menghampiri Hye Sung dan menatapnya tidak suka, "Ketika kau tidak muncul di rumah sakit, aku pikir kau sudah mengerti. Tapi sepertinya tidak." Hye Sung diam saja dan menatap Rian sambil tersenyum. Rian kembali bertanya, "Kenapa kau menatapku seperti itu?" Hye Sung menjawabnya, "Sepertinya kita benar-benar memiliki takdir yang terikat. Yang pertama dan juga yang kedua... kau selalu menjadi penyanyinya. Aku akan menunggu." Rian tidak suka mendengarnya dan terlihat kebingungan. Hye Sung kemudian memberikan kertas musik miliknya itu pada Rian, "Kumohon lakukan ini. Bernyanyilah bersama JB." Rian kemabli menatap Hye Sung, "Bukankah JB sudah di eliminasi? Lalu bagaimana?" Hye Sung tersenyum, "Bukankah sudah kukatakan sebelumnya? Aku akan melindungi JB."
No comments:
Post a Comment
Jangan jadi Silent Readers ya :-)