Sunday, July 29, 2012

Sinopsis Dream High 2 Episode 15


JB dan Rian akhirnya menyanyikan lagu Hye Sung bersama-sama. Sedangkan Hye Sung hanya menatap mereka dari layar di Gedung Pertunjukan dan ia terlihat senang.

Saat kita bersama
Saat kita bersama
Semuanya akan menjadi lebih baik
Kenangan pahit pun enyap sudah

Saat kita bersama
Saat kita bersama
Hal itu kembali memberikanku kebahagiaan.
Dan tanpa sadar aku tersenyum




DREAM HIGH 2
EPISODE 15

Hong Joo sedang bersiap-siap untuk tampil dan dia terlihat gugup. Si Woo datang menghampirinya untuk menganggunya, "Kau pasti gugup bukan? Sayang sekali giliranmu tepat setelah giliran JB tampil." Si Woo terus tertawa mengejek pada Hong Joo namun Hong Joo tidak mempermasalahkan hal itu, "Laguku ini hanya perlu didengarkan oleh satu orang saja." Kini senyuman dan tawa Si Woo pun langsung hilang. Nana datang mendekati Hong Joo dan mengajaknya untuk masuk ke atas panggung. Si Woo melihat Nana yang menggandeng tangan Hong Joo dan itu semakin membuatnya kesal, "Ya! Kalian tidak perlu bergandeng tangan seperti itu!!"


Rian datang menghampiri Hye Sung yang berada di balik panggung. Hye Sung yang melihat kedatangan Rian pun memberikan selamat atas penampilannya tadi itu. Rian pun balas mengucapkan bahwa dia menarik kembali kata-katanya dulu yang pernah mengatakan bahwa Hye Sung tidak bisa melakukan apapun. Rian juga mengatakan bahwa lagu-lagu ciptaan Hye Sung sangat bagus dan dia harap nanti Hy Sung kembali memberikan lagu ciptaan Hye Sung itu untuk Rian. Hye Sung mengangguk dan bilang bahwa itu suatu kehormatan baginya jika lagunya di bawakan oleh Rian. Rian lalu meminta Hye Sung untuk bertanggung jawab dan pergi keluar gedung Kirin karna ada yang menunggunya.


Hye Sung pergi keluar gedung dan dia melihat JB yang sedang duduk di kursi roda. Saat melihat Hye Sung, JB justru menjalankan kursi rodanya untuk menjauh. Hye Sung terus mengejarnya, "Kenapa? Apa kau marah padaku?" JB menatap Hye Sung kesal, "Bukankah kau katakan ini sebuah duet? Kenapa kau tidak bilang bahwa pasangan duetnya ini bukan dirimu melainkan Rian? Kenapa tidak memberitahuku dari awal?" Hye Sung menunduk meminta maaf, "Maaf." JB mengatakan bahwa dia akan memaafkannya asalkan Hye Sung memenuhi janjinya untuk meneraktir makanan untuknya.


Hong Joo naik ke atas panggung dan bersiap untuk menyanyikan lagunya, "Hallo Semua... Aku menciptakan lagu ini hanya untuk seseorang. Sampai saat ini, seperti biasanya dan seterusnya, aku akan menjadi bunga matahari untuknya." Guru Ji Soo dan kepala Sekolah terlihat ingin tertawa saat Hong Joo mengatakan hal itu. Sementara Nana yang menatap Hong Joo dari belakang panggung itu tersenyum senang. Dan lagi-lagi Si Woo justru merasa cemburu.

Hong Joo kemudian mulai menyanyikan lagu ciptaannya itu untuk Nana.

Kau berada di langit yang jauh disana (Matahari)
Dan aku berada di tempat yang dibawah ini (Bunga Matahari)
Walaupun begitu... Aku bahagia.
Kau menyinariku dengan sinarmu.
Dapat menerima sinar dan dapat melihat sinarmu.
Hanya matahari yang kulihat.

Dari awan yang ada disisinya, turunlah hujan membasahi diriku
Aku mulai melayu melihatmu kelelahan
Jika aku ingin melihatmuu..
Hanya demi melihatmu...
Hari demi hari akan kunanti untuk menunggu musim berganti
Bunga... Tumbuhlah
Bunga... Tumbuhlah...
Jadi kau bisa melihatku lebih dekat.

Orang-orang pun memberikan tepuk tangan meriah untuk penampilan Hong Joo. Nana juga ikut memberikan tepuk tangan, namun dengan cepat Si Woo menahan tangan Nana agar tidak memberikan tepuk tangan :D


Yoo Jin melirik ke bangku penonton dan dia mendapati Ibunya yang berlari keluar dari Gedung Pertunjukan. Yoo Jin pun segera mengejarnya. Yoo Jin bertanya pada Ibunya, "Jika kau memang ingin pergi, mengapa kau datang? Akulah yang melarikan diri dulu, kalau kau dulu tidak dapat membujukku untuk tetap disini maka setidaknya kau harus mempertahanku saat ini sehingga aku tidak melarikan diri lagi. Apa kau ini bukan Ibuku? Setidaknya kau bisa pergi setelah mendengarkanku bernyanyi, aku mohon padamu."


Yoo Jin menaiki atas panggung dan siap-siap untuk bernyanyi. Ibu Yoo Jin akhirnya masuk kembali ke gedung Pertunjukan dan melihat Yoo Jin. Namun sebelum Yoo Jin tampil, ia memberikan alasan dulu untuk lagu yang di buat ini, "Aku sudah berbohong selama ini. Aku telah berbohong saat aku mengatakan bahwa Orang tuaku sudah meninggal. Dan seperti rumor yang beredar, aku adalah Nuclear Man, Jin Yoo Jin. Aku sangat malu mengakuinya hingga selama 10 tahun ini aku hidup dalam pelarian."

Hong Joo terlihat terkejut mendengar pengakuan Yoo Jin, "Apa? Jadi rumor itu benar?" Ui Bong ikut berkomentar, "Bocah ini! Dia bahkan menyembunyikan semua ini dari kita. Aku yakin dia hidup menderita selama ini."

Yoo Jin melanjutkan ucapannya, "Aku tau bahwa hidupmu pasti snagat sulit karena aku bukan anak yang baik. Aku mendedikasikan lagu ini untuk Ibuku yang tidak bisa mengekspresikan hatinya...."

Maafkan aku...
Maafkan aku...
Lagi, Seperti ini, hari kembali terlewati...
Kebiasaan hati yang gugup yang tidak dapat diubah
Dan degup jantung yang tidak dapat dihilangkan.
Tumbuh pikiran dan batas yang tidak dapat dilewati...
Sekarang, aku masih saja ragu.
Tetapi matamu tetap saja mempesona
Namun kau masih sulit didekati.
Kau sangatlah bebas
Dan sulit mendekatimu.
Aku hanya bisa berada di sekitarmu,.
Mungkin ada sesuatu yang tersimpan dalam hatimu
Namun aku masih tetap ragu.

Yoo Jin mengakhiri lagunya dan orang-orang pun memberikan tapuk tangan yang meriah. Ibu Yoo Jin yang mendengar lagu itu pun tidak kuasa menahan tangisannya.


Di balik panggung, Rian menghampiri Yoo Jin dan memeluknya dari belakang, "Apa kau menangis huh? Kau melakukannya dengan baik! Kau menuruti apa yang aku katakan padamu. Apa kau menyukaiku huh?" Yoo Jin hanya tersenyum dan balik bertanya kembali, "Apa aku tampil dengan bagus?" Rian mengangguk, "Lihatlah, bukankah kau kini merasa kebih nyaman setelah memperlakukan Ibumu dengan baik? Kau harus mendengarkanku dengan baik!! Kau sangat manis...." Rian kembali mencubiti pipi Yoo Jin dan terus memujinya.


JB dan Hye Sung pergi makan bersama dan terlihat JB makan dengan lahap. Hye Sung yang melihat JB makan dengan lahap pun memberikan porsi miliknya untuk JB, Namun JB menolak dan meminta agar Hye Sung juga makan. Hye Sung mengangguk mengerti dan mengambil sumpit untuk di pakai. Namun JB mengambil sumpit di tangan Hye Sung itu dan menggantinya dengan Sumpit yang dulu mereka beli, "Pakai ini untuk makan." Hye Sung terdiam sambil menatap sumpit itu. JB bertanya padanya, "Kenapa? Kau tidak bisa menggunakannya sekarang?" Hye Sung menjawab, "Tapi kita...." JB memotong ucapan Hye Sung, "Kita belum berpisah! Aku tidak berfikir kalau kita sudah berpisah, kau lah yang memutuskan hal itu. Bukankah kau sudah berjanji padaku untuk meneraktirku makan, mengirim apel dan melakukn apa yang aku minta?" Hye Sung berkata padanya, "Aku sudah meneraktirmu makan sekarang. Dan aku akan mengirimkan Apel padamu."

JB tetap tidak mau berpisah dengan Hye Sung makanya dia membuat perjanjian kembali, "Kau berjanjilah padaku. Hingga kakiku pulih kembali maka kau akan tetap disisiku." Hye Sung tetap terdiam karna bingung harus menjawab apa. JB pun mengatakan bahwa diamnya Hye Sung itu mengartikan setuju.


Produser Jae In akan mengumumkan nama-nama yang akan bergabung dengan Super Idol. Untuk yang terpiluh sudah ada Ui Bong, Hong Joo, Si Woo, Yoo Jin dan Ailee. Dan Produser Jae In kini mengatakan bahwa member yang terakhir lolos audisi itu adalah Rian. Rian tentu sangat senang dan langsung naik ke atas panggung. Terlihat Soon Dong yang sedih karna tidak terpilih audisi. Produser Jae In juga mengatakan bahwa JB dan Nana akan diberikan kesempatan kedia. Dan dalam satu bulan kedepan, di tempat yang sama yaitu di Panggung Pertunjukan Kirin ini akan ditentukan siapa yang akan tampil di Konser Dunia EMG.

Ui Bong berfikir mengenai kata-kata yang diucapkan Produser Jae In, "EMG? Omo... Bukankah itu acara dimana Song Sam Dong ikut berpartisipasi?" Hong Joo membenarkan ha itu, "Ah benar! Dia mengeluarkan album dan bahkan dia memenangkan penghargaan Grammy."


JB sudah kembali ke Kirin dan dia terus bersama-sama dengan Hye Sung. JB mengatakan bahwa kini dia sudah mendapat Apel dari Hye Sung, jadi yang tersisa adalah Kakinya yang harus segera pulih.



Produser Jae In menghampiri Hye Sung dan memintanya untuk berbicara berdua saja. Hye Sung dan Produser Jae In pun meninggalkan JB dulu dan pergi ke ruang latihan. Produser Jae In mulai dengan membahas lagu-lagu ciptaan Hye Sung, "Lagu pertamamu 'Hello To My Self' sudah terekam di albumnya Ye Eun. Lagu keduamu 'Together' kini mendapatkan peringkat pertama saat audisi. Kalau melihat hal ini sepertinya kau mendapatkan kesuksesan yang berturut-turut. Selamat.... Lagu-lagumu memiliki kemampuan alami untuk menyentuh perasaan orang-orang. Apakah pernah kau berfikir untuk belajar menciptakan lagu?" Hye Sung menjawabnya, "Entahlah. Tapi jika ada kesempatan, aku ingin mencobanya."

Produser Jae In lalu memberikan brosur dari Berklee, "Ini adalah surat penerimaan dari Berklee. Aku juga sudah menyiapkan posisi untukmu di EMG Amerika sehingga kau bisa belajar lebih disana. Bisa dimulai lebih cepat maka lebih baik. Jika kau ragu mungkin posisi itu akan segera diganti orang lain. Jadi usahakan akhir bulan ini kau sudah memiliki jawabannya karna semester baru akan dibulai bulan depan." Hye Sung masih tampak ragu, "Terima kasih sudah memberiku kesempatan ini, Tapi...." Produser Jae In memotong ucapan Hye Sung, "Bukankah kau ingin menjadi penyanyi? Tapi kau tidak bisa bernyanyi. Kau sudah menemukan kemampuan ini, namun kau ingin melepaskan kesempatan ini begitu saja? Kesempatan tidak akan datang begitu saja." Hye Sung semakin terlihat bingung.


Guru Ji Soo dan Guru Taeyeon sedang berbagi cerita mengenai audisi yang telah berakhir ini. Guru Ji Soo memuji Guru Taeyeon yang benar-benar berjual demi membina murid murid kelas B sehingga sekarang menjadi seperti ini. Di ruang guru, hanya Guru Jin Man yang diam saja dan tidak ikut mengobrol. Guru Taeyeon mengambi kertas yang sedang di lihat oleh Guru Jin Man dan ia terkejut saat membacanya, "Mo? Guru Jin Man, kau mengikuti KBC Star?" Guru Jin Man langsung menampik hal itu dan mengatakan bahwa itu untuk para murid. Guru Ji Soo berkomentar, "Pada saat dulu berkaraoke aku pikir kau cukup bagus." Guru Jin Man senang mendengarnya, "Oh benarkah? Saat melihat para murid sedang audisi, hatiku ikut berdegup gugup." Guru Ji Soo dan Guru Taeyeon setuju dan memberikan semangat pada Guru Jin Man untuk mengikutinya karna umur bukanlah sebuah masalah.


Kang Chul sedang bersama dengan Lee Seul untuk kembali membahas sekolah yang akan dipilih oleh Lee Seul. Namun Lee Seul terlihat tidak bersemangat dan dia pun mengatakan bahwa dia tidak mau melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah dan dia hanya ingin menjadi seorang manager. Kang Chul terlihat tidak setuju, "Hei tidak semua orang bisa menjadi mnager. Itu memperlukan kerja keras. Kau harus mengikuti jadwal artis dan jika terjadi sesuatu maka kau yang harus bertanggung jawab mengurusinya. Kau akan lelah." Lee Seul tetap bersikukuh ingin mencoba menjadi Manager seperti sosok Ayahnya dahulu dan dia juga ingin belajar banyak dari Ayahnya itu, "Aku akan banyak belajar dari Ayah. Kalaupun aku tidak llus kuliah, aku akan tetap meakukan ini. Lalu untuk apa aku pergi kuliah? Hanya demi mendapatkan gelar?" Kang Chul pun akhirnya mengambil keputusan, "Kalau begitu, begini saja... Kau ikuti jadwal Super Idol dan rasakan dahulu tugas manager. Lalu jika kau bisa menyelesaikan sebuah jadwan dengan menggunakan kemampuanmu sendiri, maka aku akan menyetujuinya." Lee Seul terlihat senang saat mendengarnya.


Di Ruang Kelas, Guru Jin Man sedang memberikan pelajaran mengenai aktifitas sebuah group, "Kalian akan melakukan sebuah aktifitas sebagai satu group. Hal yang terpenting saat melakukan aktifitas itu adalah kepercayaan, harapan dan juga cinta. Dan diatas semua itu adalah kerja sama. Dengan kata lain, kalian harus saling percaya satu sama lain dan saling menyanyangi. Dan untuk melakukan ini, apa hal yang terpenting? Disaat kalian melakukan aktifitas bersama maka akan ada saat dimana kalian akan terganggu dengan teman kalian. Tapi pada saat itu, kalian ahrus menerimanya dan mengubahnya menjadi sesuatu hal yang baik." Murid-murid mengangguk mengerti.

Kini Guru Jin Man pun memberikan contoh untuk mereka semua, "Kalau begitu kita mulai dengan Ui Bong. Apa yang sangat menyebalkan dari diriny?" Ui Bong dengan percaya diri mengatakan bahwa dia tidak ada hal yang menyebalkan. Namun Ailee langsung mengangkat tangan untuk menjawab, "Dia sangat imut, tapi saat dia mulai membuka mulut untuk berbicara maka kata-kata yang keluar akan terdengar aneh." Hong Joo setuju dan mengatakan bahwa Ui Bong memiliki aksen saat berbicara. Guru Jin Man bertanya, "Lalu apa ada hal positifnya?" Hong Joo menjawab, "Karena dia berbicara dengan aksen maka dia mudah di dekati dan tidak ada beban apapun." Guru Jin Man setuju, "Benar! Para fans akan mudah mendekatinya dan kita bisa memperoleh fans dari Gyeonsang(Kota asalnya Ui Bong)."

Sekarang giliran Hong Joo yang dikomentari. Si Woo langsung berkomentar bahwa Hong Joo memiliki wajah yang tidak seperti seorang Idol, melainkan seperti seorang Ahjusshi. Hong Joo langsung menatap Si Woo kesal. Guru Jin Man bertanya, "Ah apakah ada hal positif walaupun dianggap seperti seorang Ahjussi?" Yoo Jin menjawabnya dengan mengatakan bahwa Hong Joo tetap bisa menciptakan musik untuk kalangan kelas B. Guru Jin Man mengangguk setuju kembali, "Kali ini, Bagaimana dengan Jin Yoo Jin?" Semua murid langsung mengangkat tangan untuk mengatakan keburukan Yoo Jin. Rian yang mengatakan bahwa Yoo Jin itu sangatlah keras kepala. Guru Jin Man lagi-lagi setuju, "Ah benar. Dan lagi mengenai masa lalunya sebagai Nuclear Man." Murid-murid di kelas pun tertawa. Yoo Jin mencoba membela dirinya dengan mengatakan bahwa seorang Jenius memang seperti dirinya dan lagi dia selalu menciptakan lagu.

Kini giliran Rian dan lagi-lagi semua murid mengangkat tangan untuk menyebutkan hal yang tidak disukainya dari Rian. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak suka dengan sifat Rian yang sellau menganggap bahwa wajahnya itu seperti boneka, dan juga Rian tidak memiliki sopan santun. Saat Guru Jin Man bertanya mengenai kebaikan Rian, semuanya terdiam karna tidak tau kebaikan dari Rian. Rian hanya cemberut menanggapinya.


Lee Seul berlari masuk kedalam ruang kelas dan mengatakan bahwa dirinya mulai saat ini akan menjadi Manger dari Super Idol.


Lee Seul memulai tugasnya dengan mengukur tubuh dari para member Super Idol. Yang pertama kali diukur ada Yoo Jin dan Lee Seul mengatakan bahwa Yoo Jin memiliki tubuh yang Ideal karna memiliki tinggi 186 dan berat 72 kg. Yoo Jin tersenyum bangga dan mengatakan bahwa dia bahkan hanya memerlukan minum air saja untuk membentuk otot dalam tubuhnya. Giliran kedua adalah Hong Joo. Lee Seul mengukur lingkar pinggang Hong Joo dan terkejut melihatnya, "Apa ini? Kau harus menurunkan berat badanmu!!" Hong Joo menunduk sedih dan mengaku bahwa tadi dia makan siang terlalu banyak. Si Woo berkomentar sambil memukuli perut buncit Hong Joo, "Sepertinya tadi kau makan seekor sapi untuk makan siang. Bahkan sapi itu ada di dalam perutmu."

Saat Lee Seul akan mengukur tubuh Ui Bong, Ui Bong bertanya, "Ya! Kau bukan stylist kami, jadi untuk apa mengukur?" Lee Seul mengatakan bahwa dia merangkap stylist juga karena mereka harus menghemat pengeluaran. Ui Bong berkomentar bahwa Lee Seul bahkan lebih kejam dari Ayahnya Lee Seul(Kang Chul). Lee Seul kesal dan mengukur tubuh Ui Bong dengan kasar dan mereka justru jadi seperti yang berpelukan.


Lee Seul bersama Super Idol pun datang untuk memberikan salam pada Produser di Stasiun TV. Mereka semua memperkanalkan diri secara bersama-sama namun terihat sekali jika Rian, Ailee dan Si Woo sudah Pro. Sedangkan Ui Bong, Yoo Jin dan juga Hong Joo terlihat masih malu-malu untuk memperkenalkan diri. Produser itu berkomentar, "Apa ini dari group yang sama seperti yang ada di TV? Di sisi ini(Rian, Ailee dan Si Woo) terlihat seperti ledakan nuklir. Sedangkan di sisi sana(Yoo Jin, Ui Bong dan Hong Joo) terlihat seperti bom nuklir. Kalian berlatihlah jika ingin wajah kalian ada di sebuah acara."


 

Hye Sung kembali datang ke rumah sakit untuk menjenguk JB yang sedang check up. Dokter mengatakan pada JB bahwa otot kaki JB sudah rusak bahkan sebelum kecelakaan itu terjadi dan jika JB memaksakan diri untuk tetap menari dan cedera kembali, maka akan suit untuk memperdiksikan apa yang terjadi kedepannya. Hal yang paling buruk ada kesulitan untuk berjalan. Dokter menyarankan agar tetap melakukan terapi untuk memperkuat otot-otot kakinya. JB mengangguk mengerti.

JB kemudian menghampiri Hye Sung yang sudah berdiri di depan ruangan. Hye Sung menanyakan hasil pemeriksaan, "Bagaimana? Apa kau baik-baik saja?" JB menjawabnya dengan ketus, "Jika aku mengatakan baik-baik saja maka kau akan pergi meninggalkanku hah? Aku belum sembuh dan masih harus mengalami perawatan." Hye Sung masih penasaran dan terus bertanya mengenai kaki JB dan JB juga terus menjawab bahwa dia belum sembuh makanya Hye Sung harus tetap berada di sisinya.


Rian sedang mencoba memberikan pembelajaran untuk menjadi Idol pada Ui Bong, Hong Joo dan juga Yoo Jin. JB dan Hye Sung pun ikut bergabung ke ruang kelas. Dan JB juga ikut memberikan pembelajaran. Rian mengatakan bahwa dimanapun seorang idol berada maka mereka harus mengendalikan ekspresi karna akan banyak orang yang mengenali mereka dan akan ada banyak kamera yang berkedip setiap detiknya. Dan di saat lengah, hanya dalam sekejap maka foto-foto kalian dalam keadaan wajah yang buruk pun bisa tersebar di Internet. Rian mencontohkannya dengan mengambil foto wajah JB yang terlihat tidak karuan. Yoo Jin justru senang melihat wajah JB itu.



Rian dan JB selanjutnya memberikan pembelajaran untuk mengendalikan diri saat di wawancara. Rian bertanya pada JB, "Saya dengar lagu Eden adalah lagu jiplakan, apa benar?" JB masih mencoba mengendalikan wajahnya dengan tersenyum. Rian kembai bertanya, "Hm saya dengar Ui Bong bahkan lebih hebat dalam menari, padahal dia dulunya hanyalah penari latarmu." JB tetap berusaha untuk tenang. Rian bertanya, "Apakah benar kau di campakan oleh Rian?" JB masih bisa mengendalikan dirinya. Rian bertanya kembali, "Aku dengar bahwa Jin Yoo Jin dan Shin Hye Sung berpacaran." JB emosi mendengarnya dan langsung menarik kerah baju Yoo Jin. Hye Sung yang melihatnya hanya bisa menggeleng-geleng kepala. Ui Bong dan Rian sama-sama bekomentar bahwa JB adaah contoh yang buruk dalam pengendalian diri.

Kini Giliran JB yang mencoba melakukan test pengendalian diri pada Yoo Jin. JB mulai bertanya, "Aku dengar Super Idol Jin Yoo Jin tidak suka menjadi Idol, apa benar?" Yoo Jin masih tersenyum kaku, "Aku?" JB bertanya, "Kau tidak memiliki minat dan rasa antusias pada musik, kau hanya ingin terkenal. Apa kau tidak merasa terganggu akan hal itu?" Yoo Jin masih tersenyum dan menahan emosinya. JB mengajukan kembali pertanyaan, "Aku dengar bahwa kau menyatakan cinta pada Hye Sung namun kau ditolak." Yoo Jin langsung bangkit dari duduknya dan menatap Hye Sung kesal, "Ya! Kenapa kau mengatakannya pada JB?!" JB yang mendengar ucapan Yoo Jin pun langsung menatapnya, "YA! Jadi kau benar menyatakan perasaanmu pada Hye Sung hah?" Rian kembali menghela nafas karna JB dan Yoo Jin sama-sama tidak bisa mengendalikan diri mereka.


Hye Sung berada di ruang latihan sendirian. Dia membuka surat dari Berklee dan ternyata dia dinyatakan lulus ujian dan bisa bersekolah diana. Yoo Jin yang melihat Hye Sung pun dengan segera mengambil surat itu dan ikut terkejut, "Wow? Berklee? Hye Sung ternyata sudah tumbuh dewasa.... Aku kira tidak akan ada yang mau menerimamu menjadi muridnya, tapi ternyata kau diterima di Universitas Amerika. Kerja yang bagus." Hye Sung berusaha mengambil surat itu kembali, "Berikan padaku!! Aku tidak akan pergi. Aku tidak akan ke Amerika. Aku akan membuat lagu bagus dan tetap di Korea. Biarkan orang-orang asing itu yang membeli laguku untuk datang ke Korea." Yoo Jin terlihat bingung, "Kenapa? Kalau begitu, aku boleh merobek surat itu?" Hye Sung terlihat panik namun memperbolehkannya. Yoo Jin benar-benar merobeknya dan Hye Sung terlihat terkejut. Tapi ternyata Yoo Jin hanya merobek amplop surat itu, "Lihatlah kau ini berbohong mengenai kau tidak mau pergi. Kau pergilah... Sesekali aku juga ingin membanggakan diri memiliki seorang teman yang merupakan pencipta lagu." Namun Hye Sung tetap terlihat masih ragu.


Saatnya untuk stage debut bagi Super Idol. Hong Joo terlihat sangat gugup dan dia terus berjalan bolak balik untuk menghilangkan kegugupannya itu. Si Woo yang melihatnya pun langsung memegang wajah Hong Joo untuk menenangkannya, "Kau hanya perlu mengikuti Hyungmu ini. Pecaya padaku!!" Hong Joo pun mulai bisa bernafas sedikit lega. Nana ikut menghampirinya dan memakaikan kacamata hitam pada Hong Joo, "Cukup pikirkan bahwa hanya aku penontonnya. Lihat padaku." Hong Joo mengangguk menuuti Nana.




Di ruang make up, Rian membeikan semangat pada seluruh member Super Idol. Termasuk pada Yoo Jin yang yang terlihat sangat gugup. Rian memeriksa mike Yoo Jin dan mengingatkan banyak hal untuknya, "Ingat sebelum naik ke atas panggung maka kau harus memeriksa mikemu. Jangan kehilangan fokus hanya karna paa gadis meneriaki namamu!!" Yoo Jin menjawab bahwa dia mampu melakukan itu jadi Rian tidak perlu mengkhawatirkannya.


Hye Sung besama dengan JB datang ke ruang make up dan melihat keakraban Yoo Jin dengan Rian. JB menanyakan hal itu, "Apa ini? Apa kalian berkencan?" Yoo Jin dan Rian sama-sama menampik hal itu dan mengatakan bahwa mereka hanya teman baik. Yoo Jin meangkul Rian dan bertanya pada JB, "Kenapa memangnya jika kita dekat? Kenapa? Apa kau cemburu?" JB justu balik bertanya, "Cemburu akan apa? Jagalah Rian. Setelah kau mengetahui baik dirinya maka kau akan tau betapa lemahnya dia." Suasana sedikit menjadi canggung setelah JB mengatakan hal itu. Untuk menceriakan kembali suasana maka Yoo Jin bilang bahwa dia mau menagih janji JB untuk berlutut di depannya. JB menunjuk kakinya yang sedang di perban sebagaiai tanda bahwa dia tidak bisa berlutut. Yoo Jin kesal dan menuduh JB bahwa JB sengaja melukai kakinya agar tidak perlu berlutut padanya. Rian dan Hye Sung hanya tersenyum mendengar ucapan Yoo Jin. 

Produser Acara masuk kedalam ruang Super Idol dan mengingatkan untuk bersiap-siap. Setelah mendengar hal itu, Yoo Jin mulai kembali gugup. JB mengingatkan agar tidak perlu gugup pada Yoo Jin, Yoo Jin justu mengejek JB yang kini sikapnya benar-benar seperti seorang Senior. Rian bertanya pada JB, "Apa kakimu sudah lebih baik?" JB menjawabnya, "Tentu saja. Ini sudah lebih baik dan akan segera membaik." Hye Sung kembali mengucapkan semangat untuk Yoo Jin dan juga Rian.


Super Idol sudah bersiap di samping panggung. Miss A yang baru selesai turun dari panggung pun menyapa Rian. Yoo Jin, JB dan Hong Joo yang baru pertama kali bertemu dengan Miss A pun langsung bersikap memalukan hingga Rian menyikut perut Yoo Jin. Hye Sung yang melihat hal tersebut dari kursi penonton pun hanya bisa tertawa.


Super Idol mulai naik ke atas panggung dan menyanyikan lagu debut mereka.


JB dan Hye Sung pergi bersama ke Restaurant. JB terihat makan dengan terburu-buru hingga Hye Sung harus menahan tangannya, "Kau selalu saja makan dengan cepat seperti seseorang sedang mengejamu." JB tersenyum mendengar tanggapan Hye Sung, "Ini sepertinya menjadi kebiasaanku. Saat trainee dulu, waktu makan siang adalah waktu yang paling berharga." Hye Sung mengancam akan mengambil kembali sendok pemberiannya jika JB tetap makan dengan terburu-buru, JB justru membiarkan Hye Sung mengenggam sendoknya dan dia meminta agar Hye Sung menyuapinya, "Suapi aku bia aku mengunyah dengan perlahan. Bahkan kini tanganku terasa sakit hingga tidak bisa memegang sendok." Hye Sung tertawa meihat sikap kekanak-kanakan JB itu, namun dia mengikuti permintaan JB untuk menyuapinya. 

JB berkomentar, "Jika kau membelikan makanan enak seperti ini setiap hari maka aku akan gemuk dan gaga audisi lagi." Hye Sung bertanya, "Apa kau akan tetap ikut audisi itu? Tidak ada waktu cukup untuk persiapan." JB menjawabnya penuh keyakinan, "Aku mencoba kembali secepatnya sehingga seperti yang kau inginkan, kita bisa berpisah. Tapi, walaupun kakiku sudah membaik... Apa kita tidak bisa tetap makan bersama seperti ini?" Hye Sung terlihat bingung menjawabnya sehingga JB kembali berkata bahwa dia mengerti dan tidak akan membicarkan hal ini kembali.




JB sedang mencoba belatih kembali di ruang latihan. Namun dia telihat masih kesulitan untuk menggeakan kaki kanannya yang terluka. Saat istirahat, ponselnya berbunyi dan dia mendapatkan panggilan dai Produser Jae In.


JB datang ke ruangan Kang Chul dan dia berbicara dengan Produser Jae In mengenai Hye Sung. Poduser Jae In berkata pada JB, "Karena dia memiliki bakat menciptakan lagu yang luar biasa maka aku menuliskan ekomendasi pada Berklee. Namun dia tetap tidak mau pergi. Aku hanya ingin bertanya, Apakah dia seperti ini karenamu? Sama seperti saat Audisi dulu, dia bahkan menyerah dalam audisi itu. Ini sangat disayangkan dia menyerah untuk kesempatan kali ini." JB menjawabnya, "Aku akan mencoba yang terbaik untuk meyakinkan Hye Sung.


JB melihat Soon Dong yang sedang duduk sendirian makanya JB pun mendekatinya, "Kenapa? Kau terlihat seperti seseorang yang kehilangan kehiduapannya." Soon Dong menatap JB sedih, "Aku seperti ini karna sedih.... Ui Bong, Hong Jo... mereka semua menjadi Super Idol. Aku memikirkan, apa yang sudah ku perbuat selama ini?" JB mengerti perasaan Soon Dong itu, "Ui Bong cukup bagus dalam menari, Hong Joo bagus dalam bernyanyi, dan kemampuan menari dan menyanyimu itu....." Belum selesai JB bebicara, Soon Dong sudah memukulinya terlebih dahulu, "Apa kau minta untuk digigit huh?" JB tertawa, "Lihat, kemampuanmu adalah saat marah." Soon Dong menghela nafas pelan dan mengatakan bahwa dia memang harus kembali ceria.

JB tiba-tiba bertanya pada Soon Dong, "Apakah benar jika seorang wanita sedang menaruh rasa dendam maka di bulan Mei atau Juni akan turun salju?" Soon Dong menjawabnya, "Tentu saja! Seorang wanita yang akan di tinggalkan oleh prianya maka akan menaruh dendam dan dia akan membalaskan dendamnya. Apa kau tidak pernah mendengar cerita ini huh?" JB balas bertanya kembali, "Apa hal itu juga akan terjadi pada Hye Sung?" Soon Dong terkejut mendenganya, "Apa kau akan mencampakkan Hye Sung hah?! Aku tidak pernah menduga kalau kau tipe pria seperti itu....." JB membela dirinya, "Siapa yang bilang begitu? Untuk apa aku mencapakkan Hye Sung? Mungkin yang benar itu adalah aku yang di campakkan olehnya."




Hye Sung sedang bemain piano di ruang latihan dan JB pun datang sambil mulai menari. Hye Sung tersenyum senang saat melihat JB. JB tiba tiba saja diam dan mengatakan pada Hye Sung bahwa kakinya sudah pulih dan itu artinya perjanjian mereka sudah berakhir. Hye Sung  terdiam mendengarnya. JB berkata, "Jika aku menang dalam audisi kali ini maka artinya akan ada tur dunia. Aku tidak tau hingga kapan tur dunia itu akan berlangsung, tapi sepertinya aku akan kembali ke Korea hanya untuk acara kelulusan. Bukankah sebelumnya kau mengatakan ingin melihatku kembali bernyanyi dan menai di atas panggung? Aku pasti akan menampilkannya padamu. Kaau aku pergi saat ini, jangan menungguku dan menghubungiku. Biarkan orang yang akan pergi merasa sedikit nyaman, begitu juga dengan orang yang akan ditinggalkan. Ayo lepaskan masing-masing untuk pergi." Hye Sung bingung antara harus sedih atau senang saat mendengar ucapan JB, "Kenapa kau berkata seperti ini?" JB tersenyum, "Jika kau memiliki sebuah kesempatan, maka aku juga akan memlepaskan kau pergi dengan senang hati."

JB mengibaratkan semua ini seperti sebuah layangan, "Saat aku kecil, aku sering menerbangkan layangan bersama Ayahku. Sampai layangan itu naik ke atas, aku selalu menarik dan menulur talinya dengan penuh hati-hati. Namun saat layangannya sudah terbang tinggi, maka Ayahku akan memutuskan talinya agar layangan itu dapat terbang lebih tinggi sesuka hatinya. Kau bisa seperti itu juga kan? Kau bisa melepaskanku sepeti itu kan?" Hye Sung menganggukan kepalanya. JB mengeluarkan rubik dari sakunya dan memberikan itu pada Hye Sung, "Ini hadiah terakhir dariku." Hye Sung menatap rubik yang sudah tersusun rapih warnanya, "Kau menyelesaikannya...." JB mengangguk, "Setiap kali aku merasa memiliki masalah maka aku akan memainkannya dan akhinya aku berhasil menyelesaikannya."


Rian terlihat sedang latihan menari di ruang latihan. Ailee memberikan kabar itu pada Nana dan menarik Nana untuk melihat Rian yang sedang berlatih. Nana terkejut melihat Rian sedang berlatih dan berkomentar pada Ailee bahwa Rian benar-benar sudah berubah. Rian menyadari kehadiran Nana dan Ailee pun menatap mereka bingung. Nana berkata pada Rian, "Bukankah seharusnya sekrang ini saatnya perawatan kulit, perawatan kuku dan penurunan berat badan?" Ailee ikut berkomentar, "Dulu saat kita akan tampil di TV, Kau bahkan tidak pernah berlatih dengan giat, kau bilang itu bisa merusak bentuk tubuhmu." Rian tersenyum mendengarnya, "Itu dilakukan saat aku bertanggung jawab sebagai visual dalam HershE." Nana kembali bertanya, "Lalu sekarang?" Rian menjawab, "Panggil aku Rian-Ce(Beyonce). Aku akan mengambil posisimu(Nana) sebagai idol yang serba bisa..." Ailee senang melihat perubahan Rian ini dan berkata pada Rian bahwa jika Rian begini terus maka dia bisa saja menjadi yang nomor1. Rian mengatakan dengan penuh percaya diri bahwa dia akan menjadi yang nomor1.


Malam harinya Hye Sung terlihat merapihkan pakaiannya dan memasukannya kedalam koper. Hye Sung juga berjalan mengelilingi Kirin untuk mengingat kembai kenangan-kenangan yang pernah dia lewati bersama dengan JB dan juga teman-temannya.


Saat akan pergi, Hye Sung bertemu dengan Rian dan dia pun mengembalikan kalung milik ian yang berada di dirinya, "Aku kembalikan padamu, hartamu." Rian justru mengatakan bahwa dia sudah tidak memperlukannya. Hye Sung bertanya, "Kita teman, bukan? Mengenai bintang.... Saat mereka sendiri maka mereka hanyalah bintang. Tapi jika para bintang itu berkumpul maka mereka akan menjadi sebuah kisah baru dalam sebuah nama baru." Rian berkata, "Seperti sebuah rasi bintang?" Hye Sung menganggukan kepalanya, "Jika sebuah bintang besar dan terang sepertimu, dengan sebuah bintang kecil yang redup sepertiku, Bukankah akan menjadi sebuah kisah baru?" Rian tersenyum, "Shin Hye Sung adalah temanku. Kisah baru itu... Hmm saat waktunya tiba maka kau harus menceritakannya." Hye Sung mengangguk setuju dan kemudian mengembalikan kalung itu pada Rian yang langsung di terima oleh Rian.

Rian menatap Hye Sung kembali dari dekat, "Tapi masih ada satu hal yang membuatku penasaan... Bagaimanapun juga, saat melihatmu kau itu terlalu biasa saja. Tidak cantik juga. Tapi mengapa JB melihatmu? Apa yang aku tidak miliki? Aku heran akan hal itu, pasti ada sesuatu. Bisakah kau memberitahuku?" Hye Sung tersenyum dan kemudian memberikan kubik yang sudah selesai itu pada Rian, "Coba selesaikan ini, jika kau bisa menyelesaikannya maka aku akan memberitahumu." Rian menatap kubik itu bingung, "Apa? Bukankah ini sudah selesai?" Hye Sung mengangguk, "Kau sama seperti kubik ini. Bersih dan rapih. Orang-orang hanya bisa melihatmu dari luar dan tidak bisa berbuat apapun padamu." Hye Sung lalu kembali mengacak rubik itu dan memberikannya pada Rian, "Seperti ini, biarkanlah seseorang mengisi celahnya. Walaupun meeka berulang kali melakukan kesalahan, tapi mereka akhirnya akan menyelesaikannya."


Guru Taeyeon dan Guru Jin Man sama-sama takjub menatap gedung pertunjukan yang sangat mewah dan juga didatangi oleh banyak orang.


Di balik panggung, Lee Seul mengomentari Ayahnya yang membuat panggung yang terlalu mewah ini yang membuang banyak uang. Ui Bong menggoda Lee Seul dengan mengatakan bahwa Lee Seul sepertinya mulai sangat menghemat. Lee Seul menjawab, "Aku hanya khawatir jika kalian tidak berhasil mendpatkannya lebih banyak dan justu kehilangan uang lebih banyak lagi." Ui Bong kembali menggodanya, "Apa kau tidak percaya pada oppa?" Lee Seul menatap Ui Bong kesal dan menjawab bahwa dia tidak bisa mempercayainya.




Yoo Jin tediam di Roof Top Kirin. Dia melihat saat Hye Sung dan keluarganya masuk kedalam Taxi dan bersiap pergi. Namun Yoo Jin hanya diam saja dan terlihat tidak mencegah kepergian Hye Sung sama sekali.


Ayah Hye Sung, Hye Sung dan Hye Pong sedang makan bersama. Hye Sung terlihat sangat pendiam dan itu membuat Ayahnya bingung, "Ada masalah apa? Ayo makanlah yang banyak. Apa kau tidak mengundang JB?" Hye Sung menatap Ayahnya dan menjawab bahwa JB harus bersiap-siap untuk pertunjukannya. Ayah Hye Sung terlihat sangat perhatian dengan JB karna dia menanyakan keadaan kaki JB dan Hye Sung pun menjawab bahwa kaki JB sudah lebih baik. Hye Pong kemudian mencairkan suasana yang kaku itu dengan mengatakan bahwa Hye Sung tidak boleh lupa asalnya walaupun sudah terkenal nantinya.


JB membuka loker pribadinya dan melihat ada sebuah surat dan juga appel pemberian dari Hye Sung. Saat JB akan membaca surat itu, Yoo Jin datang dan kembali mengajak JB untuk bertaruh dalam bermain basket. JB bertanya, "Apa yang akan kita pertaruhkan kali ini?" Yoo Jin menjawabnya, "Melepaskan kepergian Hye Syung. Hye Sung sedang pergi ke bandara." JB menjawab bahwa dia sudah tau hal itu. Yoo Jin menatap JB bingung, "Kau sudah tau dan kau tetap ada disini? Kau tau? Menghindari dia seperti ini sama saja seperti melepaskannya dengan cara tidak baik. Ucapkanlah selamat tinggal dengan benar." JB balas bertanya pada Yoo Jin, "Lalu kau bagaimana? Mengapa kau tidak ikut pergi ke bandara?" Yoo Jin menjawab, "Apakah teman dan kekasih itu sama? Untuk apa aku pergi kesana?" JB berfikir sesaat dan langsung berari pergi setelah mengambil surat pemberian Hye Sung. Yoo Jin mendrible bolanya dan berusaha memasukan ke keranjang namun hasilnya meleset, "Ah meleset lagi... Aku selalu saja meleset di saat-saat penting begini."




Kepala Sekolah yang melihat bola basket Yoo Jin pun menghampirinya, "Apa yang kau bicarakan sendiri disini huh? Jin Yoo Jin kau terlihat sangat keren. Apa kau merasa lebih baik setelah bersikap pura-pura tenang?" Yoo Jin menjawab bahwa suasana hatinya sedang cukup baik. Kepala Sekolah justru melihat bahwa Yoo Jin sedang bersedih, "Melihat eskpresimu justru kau terlihat seperti akan menangis sebentar lagi. Sampai kapan kau akan terus berlari dibelakangnya(JB)? Apa kau berencana terus menerus menjadi pemacu semangat untuknya? Jika kau terus seperti ini, kau tidak akan pernah menyusulnya(JB)." Yoo Jin terdiam merenungkan ucapan Kepala Sekolah.





Produser Jae In membuka acara audisi akhir itu dengan kata-kata sambutannya, "Hari ini adalah hari pemilihan Super Idol yang terakhir. Pemenangnya akan memproduksi sebuah album dan juga dapat berpartisipasi dalam tur dunia EMG. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, penilaian ini terdiri dari dua bagian, menari dan menyanyi."




Sementara itu di belakang panggung para Super Idol sedang saling berbicara santai. Guru Ji Soo datang dan menanyakan keberadaan JB namun tidak ada yang tau. Ui Bong kemudian juga bilang pada Guru Ji Soo bahwa Yoo Jin juga belum datang. 




Di Bandara, Ayah Hye Sung mengatakan pada Hye Sung agar bercerita pada Ayahnya jika nanti ada masalah. Hye Sung mengangguk mengerti dan mengatakan bahwa dia pasti akan menjadi seseorang yang luar biasa. Ayahnya bekata, "Aku pernah melihat di TV, kalau tidak ada kata luar biasa bagi kau ekskipo di kutub utara. Tidak peduli jika seorang manusia atau pun seekor paus, kau hanya bisa membiarkan hidupmu mengambil jalannya sendiri. Artinya, tidak ada kaum ekskimo yang hebat dan tidak ada paus yang luar biasa. Jadi jangan buang energimu hanya untuk menjadi luar biasa. Kau hanya perlu tetap menjadi Putriku Shin Hye Sung yang membuatku bangga. Selama hal itu yang meakukannya adalah putriku Shin Hye Sung maka aku akan selalu mendukungmu." Hye Pong ikut tersenyum dan memberikan dukungan untuk Kakanya itu.



Yoo Jin datang ke belakang panggung dan membuat para member Super Idol akhirnya bisa bernafas dengan tenang. Ui Bong berkomentar bahwa dia sudah khawatir jika Yoo Jin sang kanidat utama pemenang itu tidak akan datang. Yoo Jin hanya bercanda dan tersenyum, "Ya apa aku satu-satunya menjadi kanidat pemenang? Kalian semua juga adalah kanidat pemenang." Ailee ikut setuju, "Benar. Siapa yang akan tahu hasil dari koin yang akan terjatuh? Tunggu dan mari kita lihat." Ui Bong tiba-tiba menanyakan keberadaan JB dan Yoo Jin diam saja tidak menjawab.




Rian memulai aksi solonya dengan menari di atas panggung.


JB berada dalam perjalanan menuju ke bandara dan dia pun membaca surat dari Hye Sung yang di letakan di dalam lokernya, "Awalnya saat kau mengatakan suka padaku, aku menanyakan alasannya, kan? Aku selalu seperti itu. Jika aku tidak mendapatkan alasan yang jelas, maka aku akan merasa tidak tenang. Karena itulah saat kau memberiku rubik yang sudah kau selesaikan, aku merasa senang. Tapi aku mengerti sekarang, selama kau bekerja keras untuk menemukan jawabannya, aku tidak pernah memintamu untuk melakukannya. Walaupun ini sudah sangat terlambat, aku ingin tetap bertanya dengan jelas dan kemudian mendapatkan jawabannya. Ada sebuah cerita yang pernah kubaca, Tuhan akan mengirimkan seseorang pada kita. Sebuah rubik yang belum terselesaikan, dengan sebuah balok yang tidak pernah kau temukan. Jika sebuah balok yang terakhir itu adalah dirimu, maka saatnya sudah tiba. Apa yang harus kulakukan?"


JB terus berlari mencari Hye Sung walaupun kakinya masih terasa sakit. Saat Hye Sung sudah bersiap untuk masuk kedalam ruang tunggu, namun kemudian dia mendengar JB memanggil namanya. Hye Sung menatap JB kaget, "Apa yang kau lakukan disini? Bukankah sekarang saatnya audisi?" JB menjawab, "Jangan salah paham, karena aku kesini bukan untuk menahan kepergianmu. Aku hanya ingin mengatakan bahwa kakiku sudah sehat jadi jangan mengkhawatirkanku lagi. Sekarang khawatirkanlah dirimu dan pikirkan hanya dirimu." Hye Sung mulai menangis dan berjanji tidak akan mengkhawatirkan JB kembali. JB mengahapus air mata Hye Sung, "Kau bilang tidak akan khawatir lagi, lalu kenapa menangis? Bukankah dulu aku pernah mengatakannya padamu bahwa kau ini terlihat jelek ketika menangis. Jadi berhentilah menangis." Hye Sung hanya menangguk namun tetap mengeluarkan air mata. JB bersiap akan pergi dan dia mengatakan bahwa dia akan pergi saja jika Hye Sung tetap menangis. Hye Sung menahan JB dan kemudian memeluknya sambil berkata bahwa dia tidak akan menangis kembali.



No comments:

Post a Comment

Jangan jadi Silent Readers ya :-)