Wednesday, May 23, 2012

Sinopsis Dream High 2 Episode 2

'Isu-isu di Industri Hiburan, dipersembahkan oleh Meet The Stars.... Isu: Idola sekolah di Kirin Art School'


Rian lah yang membuka acara pertama kali, "Halo aku Ri-an.... Jika ditanya mengenai apa yang akan aku lakukan di sekolah maka jawabannya adalah.... Aku akan membolos kelas lalu memanjat dinding sekolah dan juga makan tteokpoki bersama teman-teman. Aku ingin melakukan semuanya. Dan lagi lihatlah seragamnya sangat bagus. Lihat bagus bukan?" Dan kameramen menjawab, "Tidak ada yang special." Jawaban itu langsung membuat Rian kecewa dan cemberut.

Selanjutnya yang berbicara pada kamera adalah Nana, "Jika aku masuk kembali sekolah maka aku ingin berjalan jalan selagi waktu sekolah. Aku sungguh ingin mencobanya dan aku juga ingin belajar dengan baik. Jika ada guru yang tampan, single maka mungkin aku akan menulis surat padanya. Aku rasa ya aku akan melakukannya dengan baik." Kameramen berkata, "Kau tidak bisa melakukannya." Nana balas bertanya, "Aku tidak bisa? Kalau begitu bagaimana jika menjadi Ketua Kelas?"

Kini yang berbicara pada kamera adalah Nana dan juga Ailee. Ailee berkata, "Aku sedikit sedih karena harus meninggalkan teman teman di sekolah lamaku." Nana berkomentar, "Bukankah kau hanya sekolah 3 kali dalam satu tahun?" Ailee langsung membantah hal itu, "Hey kapan aku melakukannya?"

Eden menghadap kamera dan memperkenalkan diri mereka. Saat Si Woo akan berbicara, tiba tiba saja JB mengambil alih wawancara, "Aku melanggar peraturan Proteksi Pelajar dan membuat masalah di atas panggung...." Si Woo berdiri di belakang JB seolah olah sedang menangis dan Rian langsung menghampiri mereka dan merebut kameranya.

Kamera kini kembali berpindah pada Hershe yang memperkenalkan diri mereka sambil terus tertawa. Lalu Nana menyarankan agar mereka semua mengambil gambar bersama karena mereka semua menggunakan seragam sekolah. Acara pun diakhiri dengan foto bersama Hershe dan Eden yang menggunakan seragam Kirin.










DREAM HIGH 2
EPISODE 2





Karena speaker yang tidak sengaja aktif maka seluruh murid tau bahwa JB ada di studio. Seluruh murid pun berbondong-bondong berlari ke arah studio. Kang Chul jadi bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Di studio, Hae Sung memukuli Yoo Jin dan meminta agar aransement karya JB dikembalikan. Yoo Jin kesal dan membentak Hae Sung, "Kau ini sangat berisik! Aku akan membuatkan yang baru untukmu!" Namun Hae Sung langsung menolaknya dan hal ini membuat JB tersenyum senang, "Aku tidak mau!! Kembalikan aransmennya!!!!!" JB pergi meninggalkan studio begitu saja. Hae Sung terus memukul Yoo Jin namun dia segera berhenti saat menyadari jika Yoo Jin menatapnya tajam. Karena Hae Sung sudah berhenti memukulinya maka Yoo Jin berjalan meninggalkan studio.




Terlihat JB yang di kepung oleh para murid wanita Kirin. Bahkan Yoo Jin yang ingin keluar dari kerumunan itu saja kesulitan sehingga dia dengan terpaksa merangkak di bawah. Hae Sung yang baru keluar dari studio ikut terkejut menyadari banyaknya murid yang mengerumuni JB. Untuk melindungi JB, Hae Sung pun dengan cepat berdiri di depan JB, "Oppa, kau tidak perlu khawatir. Aku akan melindungimu!"

Tapi Hae Sung justru memanfaatkan situasi ini untuk mencium JB. Sebelum berhasil mencium JB, Kang Chul datang dan mendorong Hae Sung. Para murid yang awalnya berlomba-lomba untuk mengambil foto JB pun langsung terdiam saat melihat kehadiran Kang Chul. Kang Chul berkata pada para fans JB itu, "Kalian ingin mengambil fotonya? Tapi bukankah kalian sudah banyak mengambil fotonya disaat yang lain? Jadi sebaiknya simpan saja kenangan berharga dan indah ini di dalam hati kita." Para fans JB langsung mengangguk mengerti. Kang Chul bertanya, "Apakah kalian semua ingin debut menjadi girl group? Kalau begitu kau seharusnya tidak mengambil banyak foto orang lain. Foto seharusnya diambil oleh diri sendiri(selca) benar bukan?" Semuanya menganggukan kepala.

Kang Chul mengangkat jarinya, "Lihat jari ini dengan seksama." Semuanya otomatis mengikuti jari Kang Chul yang bergerak. Kang Chul menggerakan jarinya itu ke tengah kerumunan fans dan akhirnya para fans pun dapat membuat jalan keluar untuk JB. Kang Chul berkata, "Baiklah sampai jumpa nanti!"


Setelah kepergian JB dan Kang Chul, seluruh murid Kirin pun menghampiri Hae Sung, "Kau siapa? Kau siapa? Apakah kau dekat dengan JB?" Hae Sung menjawabnya malu malu, "Aku sudah bertemu dengannya sekali, ah tidak... Dua kali." Murid-murid bilang bahwa mereka iri pada Hae Sung. Seorang murid bertanya, "Bagaimana dengan Yoo Jin? Apakah tadi mereka bertengkar?" Mendengar nama Yoo Jin disebutkan membuat Hae Sung kembali sadar dengan permasalahannya dengan Yoo Jin.

Yoo Jin berjalan di luar sekolah dan dia bertemu dengan Soon Dong. Soon Dong bertanya pada Yoo Jin, "Mengapa kau ada diluar sekolah saat kelas belum berakhir? Kau seharusnya berhati hati karena 99% fansnya akan menganggumu. Kau mungkin bisa mengganggu kepala sekolah tapi kau tidak bisa menganggu idola." Yoo Jin menatap kesal pada Soon Dong, "Apakah kau punya masalah? Apakah kau kerasukan roh?" Soon Dong menjawab, "Kau jangan berani berani meremehkan peramal!" Soon Dong hendak berjalan pergi namun Yoo Jin menahannya dengan menarik rambut Soon Dong. Soon Dong panik saat rambutnya ditarik, "Kau... Menarik rambutku? Kau tidak akan memukulku kan?" Yoo Jin terlihat panik, "Aku menariknya karena rambutmu gampang ditarik." Soon Dong mengangkat tangannya, "Hey aku punya tangan! Kau bisa menarik tanganku. Apakah kau tidak menganggapku wanita? Apakah saat aku kerasukan aku bukan wanita? Bahkan aku tidak pernah kerasukan roh. Ini sangat tidak adil!!" Soon Dong langsung berlari meninggalkan Yoo Jin.


JB masuk kedalam mobil bersama Kang Chul. JB Bertanya, "Kita akan pindah ke Sekolah Kirin? Seluruh artis di perusahaan?" Kang Chul menatap JB, "Aku tidak tau bagaimana dengan yang lain, tapi kau seharunya tidak membantah keputusanku. Sekarang kalian sedang dibekukan. Dan lagi bukankah kau bilang ingin belajar lebih?" JB menjawab kesal, "Akan lebih baik jika kau mengirimku ke luar negeri saja." Kang Chul berkomntar, "Ketika kau menimbulkan masalah dan pergi ke luar negeri maka orang orang akan menganggap bahwa kau melarikan diri." JB bertanya, "Tapi mengapa harus Kirin diantara semua sekolah yang ada? Sekolah ini bahkan tidak terlalu bagus." Kang Chul menjawab santai, "Aku akan mengubah segalanya jadi kau tidak perlu khawatir."

Di asrama Kirin terjadi keributan kecil. Hae Sung ikut penasaran dan pergi ke ruangan santai. Ternyata yang membuat keributan itu adalah foto dirinya dengan maskara yang luntur. Melihat kedatngan Hae Sung, Hong Joo langsung merangkulnya, "Selamat Shin Hae Sung kau terpilih sebagai yang paling fotogenik. Aku bahkan membuat fotomu sebagai wallpaperku." Hae Sung yakin sekali bahwa yang menyebarkan foto itu adalah Yoo Jin, "Apakah yang menyebarkannya Yoo Jin?" Hong Joo menjawab, "Tidak. Aku membelinya dari Yoo Jin seharga 500 won." Hae Sung sangat kesal mendengarnya dan dia langsung menatap Hong Joo, "Berapa nomor kamar Jin Yoo Jin?"


Yoo Jin sedang berada di kamarnya bersama dengan Ui Bong yang sedang melemparkan panah pada foto JB. Yoo Jin bertanya, "Apa kau mendengar percakapanku dengan JB? Bukankah tadi terdengar dari speaker?" Ui Bong menjawab, "Tidak aku tertidur. Tapi aku dengar jika seluruh murid wanita di sekolah memakimu. Ini pertama kalinya aku melihat para wanita bersikap sungguh menyeramkan." Mendengar hal itu Yoo Jin mengambil anak panah dan ikut melemparkannya ke foto JB.


Hae Sung memanfaatkan jabatannya sebagai asisten kepala asrama untuk masuk ke asrama laki-laki. Saat dia membuka pintu kamar Yoo Jin, dia terkejut karena Yoo Jin melemparkan panah pada foto JB. Hae Sung langsung memarahi Yoo Jin, "YA! Berani sekali kau melakukannya pada oppa-ku~" Yoo Jin mengingatkan Hae Sung bahwa ini adalah asrama laki-laki namun Hae Sung tidak mempedulikannya dan mengatakan bahwa dia adalah asisten asrama. Mendengar hal itu Yoo Jin justru semakin mengolok-olok Hae Sung, "Huh anak ayam sepertimu menjadi asisten asrama? Bagaimana bisa kau mengelolanya?" Hae Sung kesal mendengarnya, "Aku akan membuat prediksi kecil-kecilan. Dalam waktu 3 menit kau akan meminta belas kasihan padaku." Yoo Jin berkomentar, "Dan aku memberimu waktu 3 detik untuk meninggakan tempat ini!"

Yoo Jin mulai menghitung, "Satu...." Namun Hae Sung tidak juga mempedulikan hitungan Yoo Jin, "Kau menumpang di kamar Ui Bong dan sebagai asisten asrama aku tidak mentoleri penyusup..." Yoo Jin melanjutkan hitungannya, "Dua...." Hae Sung juga tetap melanjutkan ucapannya, "Sebelum kau dipaksa untuk meninggalkan sekolah sebaiknya kau pergi dengan kakimu sendiri." Yoo Jin kesal dan waktu yang dia berikan sudah habis, "Tiga! Waktumu habis!" Yoo Jin memaksa Hae Sung keluar, Hae Sung menolak dan meronta-ronta. Tidak sengaja baju Hae Sung bagian lengannya tersangkut dengan anting Yoo Jin sehingga Yoo Jin mengerang kesakitan. Ui Bong yang mendapatkan tontonan gratis hanya bisa tersenyum.

Melihat Yoo Jin yang kesakitan itu dimanfaatkan oleh Hae Sung untuk mempermalukan Yoo Jin di depan teman teman yang lainnya. Hae Sung berkata pada Yoo Jin, "Apa kau tau seberapa kerasnya aku berusah mendapatkan jimat(Yoo Jin menggagalkan prosesi upacara aneh yang dilakukan Hae Sung) itu dan tiba tiba kau menghancurkannya? Lalu kau mengambil fotoku dan menjualnya. Apakah 500 won hasil fotoku itu belum cukup membuat hidupmu senang? Ah aku sebagai anak pastor...." Ui Bong terkejut mendengarnya, "Kau anak pastor?" Hae Sung menjawab, "Ya! Aku sebagai anak pastor bisa mengerti semua itu tapi tidak untuk hasil aransement musik!! Kau tau siapa yang mengerjakan itu untukku hah? Batas waktumu adalah besok! Setelah besok maka aku tidak bisa mencobanya hingga 6 bulan dan aku akan kehilangan 6 bulan tanpa berkesempatan untuk audisi. Karena siapa ini? Karena kau!"

Yoo Jin sangat marah mendengarnya, "Lagi pula dengan kemampuanmu ini kau tidak akan terpilih jadi mengapa menjadikan aku sebagai alasan hah? Lagi pula tadi aku sudah menawarkan untuk mengaransement ulang namun kau bilang tidak mau." Hae Sung berkaram "Apakah kau bisa disamakan dengan JB Oppa hah? Kau bahkan bukan seekor ayam! Kau adalah nyamuk penganggu!" Yoo Jin sangat emosi sehingga dia melepaskan kaitan baju Hae Sung dari telinganya dengan paksa dan membuat telinganya berdarah. Melihat darah itu membuat Hae Sung panik, "Kau tidak apa-apa?" Yoo Jin menatap kesal pada Hae Sung, "Bukankah awalnya kau meminta agar aku yang mengaransemennya untukmu? Mengapa kau dengan mudahnya mengubah pendirianmu?"


Guru Jin Man sebagai kepala asrama datang ke kamar dan sangat panik saat melihat ada darah di telinga Yoo Jin, "Darah! Apakah kalian bertengkar?? Besok pagi kalian berdua harus berdiri di luar gerbang sekolah untuk membersihkan permen karet dilantai! Mengerti??" Guru Jin Man keluar dari dalam kamar dan mendapatkan pujian dari murid yang lain, "Wooow guru kau terlihat seperti guru sejati saat ini." Jin Man senang mendengarnya, "Oh benarkah?"


Keesokan paginya Yoo Jin dan Hae Sung sudah ada di depan gerbang sekolah untuk membersihkan permen karet yang menempel di lantai. Hae Sung merasa bersalah dengan kejadian kemarin makanya dia mendekari Yoo Jin, "Aku meminta maaf atas kejadian kemarin... Apa kau baik-baik saja?" Yoo Jin menjawabnya ketus, "Apakah aku terlihat baik-baik saja?"

Kepala sekolah datang menghampiri mereka dan memukul kepala mereka berdua, "Hey Idiot! Apa yang telah kalian perbuat lagi sehingga pagi pagi sudah ada di depan sini hah? Ah baiklah karena kalian sedang dihukum maka lakukanlah dengan baik karena akan ada banyak tamu." Kepala sekolah lalu membuang tisu di depan Yoo Jin. Yoo Jin memarahi balik kepala sekolah, "Hey apakah ini tempat sampah?" Kepala sekolah menjawab santai, "Masukan saja ke dalam situ!" Kepala sekolah bangkit berdiri dan meninggalkan mereka.


Belum lama ucapan Kepala sekolah mengenai tamu, tiba tiba saja banyak wartawan yang datang dan berdiri di depan gerbang sekolah. Yoo Jin dan Hae Sung sama-sama bingung dengan apa yang terjadi. Kemudian banyak mobil yang datang dan terlihat Hershe, Eden serta idola lainnya turun dari dalam mobil dan berdiri di belakang Kang Chul. Hae Sung tentu senang melihat para idolanya itu sedangkan Yoo Jin tidak. Seorang wartawan memanggil Hae Sung dan Yoo Jin untuk menghadap ke kamera. Mereka berdua menghadap kamera namun dengan hasil yang sangat buruk. Foto mereka berdua pun masuk kedalam majalah.


Kang Chul mengadakan konfrensi press untuk masuknya arts artis OZ Entertainment ke sekolah Kirin, "Mulai hari ini dan seterusnya semua artis dibawah umur OZ Entertainment akan menghentikan aktifitas keartisan mereka dan kembali ke sekolah." Seorang wartawan bertanya, "Apakah ini bentuk reaksi penolakan dari Peraturan proteksi pelajar?" Kang Chul mengatakan bahwa dia akan menjawabnya dilain waktu. Wartawan lain kembali bertanya, "Apakah kalian memilih Kirin karena ini bukanlah sekolah formal dimana harus ada 20 jam pelajaran per minggu?" Kang Chul menjawab, "Artis yang masih bersekolah sulit berkonsentrasi antara pendidikan dan aktifitas mereka sehingga aktifitas normal sementara tidak bisa dilanjutkan dan untuk menunjukan citra baik dari kami pada para fans maka kamu ingun membangunnya disini. Dan lagi untuk menemukan siswa berbakat dari Kirin dan membantu mewujudkan mimpi mereka." Seluruh siswa Kirin langsung berteriak senang mendengarnya.

Hae Sung dan teman temannya yang lain sedang berada di tengah ruang Kirin untuk menyaksikan konfrensi pers itu melalui TV. Kang Chul berkata, "Mulai sekarang semua siswa Kirin akan menerima sistem pendidikandi bawah pengawasan OZ Entertainment. Kami akan mendidik mereka menjadi seorang penyanyi." Semuanya kembali bersorak senang. Bukan hanya para murid saja yang senang, Guru Jin Man dan Guru Tae Yeon juga ikut senang. Tapi ada 1 orang yang tidak senang dengan berita itu yaitu Yoo Jin. Yoo Jin datang ke tengah kerumunan murid dan mematikan TV begitu saja. Semua murid marah dan langsung melemparnya dengan barang barang.

Kang Chul melanjutkan ucapannya, "Semua bakat dan semangat yang bersembunyi dalam diri kalian dan mimpi kalian akan bisa di kembangkan oleh kami sepanjang kalian bisa mengikuti aturan. Hanya sedikit aturan. Tidak boleh ada ponsel, tidak ada internet, makanan cemilan juga dilarang... Tidak ada kencan. Jika tidak sedang menari maka bergandengan tangan di larang kelas. Jangan melamun dan tidak boleh berimajinasi semu. Tataplah lawan jenismu itu sebagai batu! Dilarang membolos, dilarang mengambil selca, dilarang bermain main!! Dilarang bermain lompat tali karna kau bisa jatuh. Dilarang bermain kuda kudaan karena punggungmu bisa sakit. Dilarang bermain basket karna pergelangan kakimu bisa terkilir Dilarang membawa senjata, mainan, kopik. DILARANG!!" Seluruh murid menatap satu sama lain, "Mengapa banyak larangan?" Hae Sung berkata, "Sebagai trainee OZ Entertainment kita seharusnya mengikuti aturan. Tidak semua orang bisa berada di posisi kita." Semuanya yang awalnya tidak bersemangat pun kembali bersemangat.


Ji Soo sedang bersama dengan Hershe dan Eden. Dia sedang melakukan pemberitahuan mengenai peraturan sekolah, "Anggap sekolah ini sebagai ruang latihanmu, asrama adalah apartemenmu dan jangan protes! Gunakan kesempatan ini untuk latihan!" Si Woo berkomentar, "Kau bahkan tidak berdiskusi terlebih dahulu dengan kami sebelum membuat keputusan." Ji Soo menjawabnya, "Apakah kami tidak bisa mengambil keputusan? Kami hanya mengubah jadwal sekolah kalian yang awalnya 3-4 kali dalam sebulan. Kenapa kau begitu marah?" Si Woo tersenyum kesal, "Bukankah itu urusan pribadi kami?" Ji Soo lagi lagi menjawabnya, "Kehidupan rpibadi? Disebut kehidupan pribadi jika hanya kau yang mengetahui hal itu! Di negara ini apa ada yang tidak tau mengenai kehidupan pribadi kalian? Apa sebenarnya yang ingin kau katakan hah?"

Rian terlihat malas dengan situasi seperti ini makanya dia bilang pada Ji Soo bahwa dia harus pergi untuk shooting. Namun JB langsung berkomentar, "Bukankah kau hanya ingin meninggalkan kelas?" Nana memeluk Rian dan membelanya dengan mengatakan bahwa Rian harus pergi demi pekerjaan. Namun Ji Soo langsung melarang Rian pergi, "Kau tidak harus pergi. Semua aktifitas telah dihentikan. Apa kau tidak mengerti?" Rian terkejut, "Bahkan aktifitas akting juga dihentikan? Untuk mendapat peran ini aku mengobarkan tidurku untuk berlatih pedang. Memang apa lasannya?" Ji Soo tersenyum, "Kau sudah diganti. Sutradara menggantimu dengan artis lain." Rian lagi-lagi terkejut, "Artis lain? Siapa?" Ji Soo menjawabnya, "Eun Jung. Dia bilang aktingnya lebih alami." Rian sangat marah mendengarnya, "Eun Jung? T-Ara Eunjung? Apakah sutradara itu sudah gila??!!!" Rian pun memutuskan untuk berlari pergi. Melihat hal itu Nana langsung ikut mengejarnya.



Nana menahan langkah pergi Rian, "Rian kenapa kau pergi begitu saja? Tidak ada gunanya kau marah. Ayo masuk. Bukankah awalnya kau bilang bahwa seragamnya sangat bagus?" Si Woo menyusul mereka keluar dan merangkul keduanya, "Wow kau benar-benar bekerja keras. Ayo pergi ke club." Nana dengan cepat menolaknya. Si Woo tersenyum, "Jika tidak mau ya sudah lupakan." Si Woo langsung pergi meninggalkan mereka. Rian bergumam melihat kepergian Si Woo, "Dasar penjahat tengik!!" Nana terlihat membela Si Woo, "Jangan panggil dia begitu. Dia hanya terlalu berani dan sulit mengendalikan diri." Rian menatap Nana penuh makna sehingga Nana bertanya, "Ada apa?" Rian menggeleng dan kemudian memutuskan untuk pergi. Nana berkomentar, "Keduanya tidak mau mendengarkan saran bahkan jika hidup mereka tergantung pada hal itu. Manager mereka memiliki alasan sendiri mengapa sulit mengontrol mereka. Aish...."


Di ruang kepala sekolah, Kang Chul menunjukan proposal rencana bisnisnya untuk Kirin pada Kepala Sekolah. Kepala sekolah membacanya dengan puas karena ini bisa menjadikan Kirin sebagai pusat Hallyu. Kang Chul berkomentar bahwa awalnya dia pikir Kepala sekolah akan membenci metodenya. Kepala sekolah balas berkomentar jika awalnya dia berfikir bahwa ini akan menjadi hari terakhirnya di Kirin tapi sepertinya Kang Chul telah menyelamatkannya. Kang Chul tertawa dan mengatakan bahwa dia tidak mungkin memecat Kepala sekolah. Kepala sekolah sangat senang mendengarkannya. Kang Chul bertanya, "Apa kau akan mengikuti metodeku?" Kepala sekolah menjawabnya, "Tentu. Karena kau yang membayar gajihku maka aku akan melakukan apa yang kau katakan. Aku akan bekerja keras."




Yoo Jin yang berdiri di depan pintu ruangan kepala sekolah terlihat kecewa dengan yang telah dilakukan oleh Kepala sekolah. Kang Chul keluar dari ruangan kepala sekolah dan melihat Yoo Jin, dia hanya tersenyum dan kemudian pergi. Setelah kepergian Kang Chul, Yoo Jin masuk kedalam ruang kepala sekolah.

Yoo Jin berkata pada Kepala sekolah bahwa dia datang ke ruangan kepala sekolah karena penasaran akan satu hal yaitu sekolah yang awalnya baik baik saja tiba tiba menjadi perusahaan idola. Kepala Sekolah bertanya, "Semua siswa sepertinya sangat senang. Apa kau tidak? Jika kau melakukannya dengan baik maka kau bisa debut. " Yoo Jin membahas masa lalu Kepala sekolah yang merupakan seorang rocker, "Huh dari seorang rocker manjadi pemilik kedai ayam goreng." Kepala Sekolah segera menatap Yoo Jin, "Kenapa kau sebut sebut kedaiku hah? Kau berhentilah bicara dan jika kau ingin mendapatkan ijazahmu maka cepatlah pergi!" Yoo Jin menruti perintah Kepala sekolah untuk keluar dari ruangannya.


Di asrama, para murid sedang melihat peraturan yang diberikan oleh OZ Entertainment. Hong Joo dan Soon Dong mengeluh terlalu banyaknya peraturan dan mereka yakin bahwa peraturan itu tidak akan seenuhnya di taati namun tiba tiba saja Hae Sung berkata, "Cobalah biasakan diri kalian, mereka pasti berharap kita menaatinya. Aku benar benar akan mematuhi seluruh aturan ini." Semua murid menatap kesal pada Hae Sung dan berniat melemparinya dengan barang. Karena suasana yang mendadak menjadi sepi, Hae Sung bertanya, "Kenapa?" Hong Joo dan Soon Dong sama sama bertanya, "Apakah kau sedang mencoba memulai sebuah perjuangan?" Hae Sung menjawab, "Huh? Kapan aku melakukannya? Kalian semua sudahlah patuhi saja~"

Hae Sung melewati kamar asrama Guru Jin Man dan mendengar bahwa Guru Jin Man sedang membahas mengenai sebuah girl group(Hershe) yang akan segera pindah ke asrama Kirin. Hae Sung yang mendengar itu pun langsung berlari ke teman temannya, "Pengumuman penting!!! Ayo bersiap-siap!" Semuanya kebingungan dan bertanya, "Ada apa?" Hae Sung terlihat bersemangat, "Ayo kita mulai tradisi kebanggaan kita. Pesta penyambutan!!"


Yoo Jin datang ke toko music dan meminta agar dibawakan gitar yang selama ini sudah dia inginkan. Yoo Jin kemudian memberikan uang uang yang selama ini dia kumpulkan pada pemilik toko itu. Pemilik toko tidak menyangka jika Yoo Jin serius dengan keputusannya membeli gitar itu. Yoo Jin memeluk gitar itu dan bilang bahwa dia tidak akan tenang sebelum membeli gitar itu.


Nana, Ailee dan JB terlihat menunggu diluar asrama Kirin. Rian datang dan bertanya, "Mengapa kalian tidak masuk?" Nana yang menjawab, "Sepertinya kita ditindas. Mereka bilang kita tidak boleh masuk sebelum semuanya lengkap." Ailee bilang bahwa yang belum datang adalah Si Woo. JB berkata pada Rian, "Telfon dia, jika kau yang menelfon maka dia akan mengangkatnya." Rian menatap kesal pada JB, "Dia teman satu groupmu maka kau yang bertanggung jawab untuknya!" Nana mengetuk ngetuk pintu meminta agar pintu segera dibukakan namun tetap para murid tidak mau membukakan sebelum semuanya lengkap. Rian mendekati pintu dan berkata, "Semuanya sudah lengkap! Buka kan pintu!" Dan pintu pun langsung terbuka begitu mendengar ucapan Rian. Semua para idol pun masuk kedalam asrama.


Pesta penyambutan pun dimulai dengan parody Roly Poly - Tara dan dilanjutkan dengan Iam The Best 2NE1. Bahkan Guru Jin Man juga terlihat ikut menari.



Saat sedang memperhatikan pesta penyambutan, Guru Jin Man dikagetkan dengan kedatangan Guru Tae Yeon secara tiba tiba dan lagi penampilan Guru Tae Yeon terlihat sangat berbeda. Guru Tae Yeon bertanya, "Ini apa?" Guru Jin Mah mengatakan bahwa pesta penyambutan sudah menjadi tradisi di asrama Kirin. Guru Tae Yeon terlihat sangat excited dengan acara yang diadakan di asrama.


Pesta penyambutan masih belum selesai. Nana dan Ailee bahkan ikut tampil bersama dengan penghuni asrama yang lainnya. Hanya JB dan Rian yang terlihat enggan bergabung dengan mereka. Acara belum berhenti hingga situ.... Masih ada acara puncak dimana para member baru asrama harus berhadapan secara langsung dengan penghuni asrama.

Guru Taeyeon yang melihat ini kembali bertanya pada Guru Jin Man, "Kali ini apalagi?" Guru Jin Man menjawabnya, "Ini adalah acara utamanya. Setelah menari maka mengambil." Guru Taeyeon terlihat bingung dengan maksud semuanya.

Rian yang berhadapan dengan Soon Dong pun bertanya, "Apa yang akan kau lakukan?" Soon Dong menjawab, "Setelah menikmati pertunjukan maka kau harus membayarnya. Aku akan memberikan diskon khusus padamu. Hanya tiga helai rambut, ok?" Soon Dong menarik rambut Rian dan setelah mendapatkannya ia pun pergi. Rian yang masih shock kembali dikagetkan dengan aksi penghuni asrama lainnya yang langsung menarik barang barang miliknya.

Hae Sung berhadapan dengan JB dan dia pun ingin mengambil barang milik JB tapi ternyata murid wanita yang lainnya juga ingin mengambil barang JB Sehingga dia sedikit kesulitan. Hae Sung sampai merangkak demi mendapatkan barang JB dan yang dia dapat hanyalah sebuah CD.



Guru Jin Man baru menyadari satu hal dan dia pun bertanya pada Guru Taeyeon, "Tunggu... Untuk apa Guru Taeyeon ada disini?" Guru Taeyeon tersenyum, "Apakah kau belum mendengarnya? Mulai hari ini aku akan mengambil alih sebagai kepala asrama yang baru." Guru Jin Man terkejut mendengarnya.


Acara perebutan barangpun harus diakhiri karena Guru Taeyeon langsung datang ke tengah tengah pesta dan menghentikannya. Semuanya bingung dengan kehadiran Guru Taeyeon. Guru Taeyeon memperkenalkan diri sebagai Kepala Asrama baru dan juga guru vokal. Lalu Guru Taeyeon juga mulai mengatur pembagian kamar untuk Hershe dan juga Eden. Yang pertama JB akan satu kamar dengan Si Woo, dan kemudian Rian akan mendapatkan kamar no 107. Soon Dong dan Hae Sung mengangkat tangan bertanya pada Guru Taeyeon, "Hm 107? Tapi itu kamar kami..." Guru Taeyeon sedikit panik dan dia meminta pada Eden dan Hershe agar mengambil koper masing masing dan juga masuk ke kamar terlebih dahulu.

Setelah kepergian para Idol, Guru Taeyeon menjelaskan masalah yang terjadi, "Karena tidak ada cukupnya kamar maka siswa dengan nilai yang tidak memuaskan harus memberikan kamar mereka. Siswa yang disebut namanya maka harus pindah. Dan dalam 15 hari, setiap kamar akan dihuni oleh 3 orang. Muskipun aku merasa bersalah namun aku harus membacakan namanya. Park Hong Joom Eun Ha Young, Park Soon Dong." Soon Dong terkejut namanya disebutkan, "Aku??" Hae Sung sengera menenangkan Soon Dong.


Kang Chul masih berada di ruang kepala direktur Kirin untuk membuat catatan nama siapa saja yang harus di keluarkan dari Kirin. Tiba tiba saja Guru Jin Man masuk kedalam ruangan dan Kang Chul segera menutupi catatannya itu. Guru Jin Man mengatakan tujuannya datang, "Apakah aku telah diberhentikan? Tadi kepala Asrama baru datang." Kang Chul tersenyum, "Ah secepat itukah? Padahal aku sudah mengatakannya bahwa dia bisa menjadi kepala asrama setelah aku mengatakan hal ini besok padamu." Guru Jin Man semakin terkejut, "Kau akan memecatku besok?" Kang Chul menggelengkan kepala, "Aku hanya meminta kau melepaskan jabatan kepala asrama. Kau sudah melakukannya dengan baik." Guru Jin Man mau menangis dan dia bilang bahwa dia ingin mempertahankan jabatannya itu. Kang Chul kembali menggelengkan kepala, "Aku rasa kau belum berhasil. Sikap mereka sangat buruk dan keadaan tidak bisa terorganisasi dengan baik."

Jin Man berusaha membela diri, "Tapi mereka semua sangat menyukaiku." KanG Chul tertawa, "Kau mungkin tidak mengerti situasinya, tapi anak anak jaman sekarang berhenti menyukai guru mereka setelah usia 7 tahun." Jin Man menunduk memohon pada Kang Chul karena dia tidak memiliki tempat tinggal lain lagi. Kang Chul meminta pada Jin Man agar pergi ke daerah Noryangjin untuk mencari kamar yang bersih.



Guru Taeyeon kembali membacakan nama yang harus meninggalkan asrama, "Kim Tae Woo, Lee Jae Woo, Jung Ui Bong." Ui Bong terkejut mendengar namanya disebut. Yoo Jin yang berada di asrama juga ikut terkejut mendengar nama Ui Bong disebutkan. Guru Taeyeon kembali berkata, "Dan yang terakhir adalah Shin Hae Sung." Hae Sung terkejut, "Aku? Pasti ada kesalahan. Aku adalah asisten asrama." Guru Taeyeon balik bertanya, "Lalu kenapa?" Hae Sung kebingungan, "Bukankah kau bilang ini berdasarkan nilai? Semua orang tau bahwa aku adalah yang terbaik di kelas." Guru Taeyeon tersenyum, "Mulai sekarang sudah diputuskan bahwa nilai mata pelajaran dan sikap juga akan di hitung sebagai yang utama. Walaupun nilai tertulismu masuk ke sekolah adalah yang terbaik, tapi nilai kemampuanmu adalah yang terburuk." Semuanya terkejut mendengar ucapan Guru Taeyeon.

Guru Taeyeon kembali membeberkan rahasia mengenai Hae Sung, "Dan lagi kau diterima karena nilai SMPmu yang tinggi. Kau seperti siswa cerdas yang secara khusus di terima oleh sekolah kami." Hae Sung kembali terkejut, "Aku diterima karena aku hanya rajin belajar? Tidak mungkin!" Guru Taeyeon menyadari bahwa dia telah membocorkan sebuah rahasia,"Ataga... Apa kau tidak tau? Apakah aku telah membocorkan rahasia besar sekolah?" Murid murid kembali berbisik bisik. Hae Sung kecewa dengan semua itu dan dia memutuskan berlari keluar dari Asrama. Yoo Jin hanya terdiam saja melihat kepergian Hae Sung.


Guru Jin Man akhirnya terpaksa tinggal di loteng asrama. Guru Jin Man masuk kedalam ruangan kecil itu dandia mengingat ucapan Kang Chul, "Jika kau tidak memiliki pilihan lain maka kau bisa tinggal di loteng asrama. Besok aku akan mengusir petugas keamanan dan tugas patroli akan diberikan pada Guru Jin Man." Guru Jin Man terlihat menangis karena sekolah Kirin yang sekarang sangat berbeda dengan sekolah Kirin dahulu dimana dia mendapatkan kepercayaan dari Direktur Kirin untuk melatih langsung murid muridnya.


Hae Sung berniat kembali ke asrama tapi sayangnya pintu asrama sudah tertutup. Hae Sung mengeluh kedinginan dan dia ingat bagaimana perjuangannya untuk masuk ke sekolah Kirin hingga dia harus dimarahi oleh Ayahnya.

Hae Sung memutuskan untuk datang ke ruang latihan. Saat akan duduk, Hae Sung ingat bahwa dia tadi mendapatkan CD dari tasnya JB. Hae Sung melihat ada title 'GOOD' dan dia jadi penasaran, "Hmm seberapa bagus lagu ini?" Hae Sung lalu memutar CD itu.


Sementara itu JB terlihat sedang mencari-cari CD yang hilang itu. JB yakin bahwa dia telah memasukannya kedalam tas. Tiba-tiba JB terdiam dan ia ingat kejadian di asrama saat semuanya menyerang dia untuk mengambil barang-barangnya. JB Langsung terjatuh memikirkan kemungkinan terburuknya.


Hae Sung memutar CD itu di ruang latihan dan dia sangat shock saat melihat isi CD itu ternyata bukanlah lagu melainkan sebuah video dewasa. Yoo Jin yang tertidur di ruang latihan merasa tergangu dengan adanya suara bising makanya dia terbangun. Yoo Jin melihat ada layar besar di ruang latihan dan ikut terkejut saat melihat video yang diputar.


JB memainkan rubiknya karena dia bingung dengan apa yang akan terjadi dengan karirnya, "Mereka tidak akan menceritakannya pada orang lain kan? Atau apa ini akan tersebar di Internet? Tidak tidak tidak.... Hal ini tidak boleh terjadi!! Aku bisa mati!!!"


Yoo Jin menghampiri Hae Sung yang maish terkejut dengan isi CD itu. Yoo Jin berkata pada Hae Sung, "Ayo menontonnya bersama." Hae Sung panik dan langsung menyanggah bahwa CD itu miliknya. Yoo Jin tertawa melihatya, "Aku terkejut ternyata wanita sepertimu melepaskan stress dengan melihat seperti ini." Hae Sung semakin marah dengan Yoo Jin, "Huh kau pergilah selagi aku baik hati. Aku sedang tidak ingin bercanda denganmu." Yoo Jin tertawa, "Tentu saja karena kau baru di usir oleh OZ Entertainment yang sangat kau banggakan itu." Hae Sung kesal, "Kau pikir ini salah siapa? Kau selalu muncul di saat yang tidak tepat dan mengacaukan semuanya! Apa kau suka mengabaikan orang hah? Lihat saja kau akan mendapatkan balasannya!" Hae Sung hendak pergi namun Yoo Jin menahannya, "Kau tidurlah di sana, aku sudah menghangatkannya." Akhirnya Yoo Jin lah yang pergi dari ruang latihan dan mencari tempat tidur yang lain.


Rian datang ke kantor sutradaranya. Dia berniat untuk mendapatkan kembali perannya.. Saat bertemu dengan Sutradara, sikap Rian langsung berubah menjadi sangat manis. Sutradara melihat Rian membawa bungkusan dan bertanya, "Apakah itu untukku? Ah kau pasti merasa sangat menyesal." Rian tersenyum, "Hm aku membawakan red ginseng. Sutradara.... Tolong katakan dimana kekuranganku? Aku pasti bisa memperbaikinya dan berusaha lebih keras. Aku sungguh ingin bergabung dalam filmmu. Aku bahkan sudah mempersiapkan diri di adegan membunuh. Apa kau ingin melihatnya?" Rian mengambil pensil dan seolah olah menjadikannya sebagai pedang. Tiba tiba Sutradara memanggil namanya, "Ri An... Bukankah kau datang kemari karena merasa menyesal telah mengundurkan diri? Perusahaanmu bilang bahwa kau harus sekolah makanya memutuskan kontrak." Ri An kaget, "Huh? Hm jadi bukan karena kau tidak ingin aku berakting? Tapi karena agensiku menolak?" Sutradara menganggukan kepalanya. Ri An merasa malu dan kemudian memutuskan untuk pamit pulang.


Kang Chul dan Ji Soo baru masuk kedalam ruang Direktur dan langsung dikejutkan dengan kehadiran Yoo Jin yang sedang tertidur di kursi direktur. Ji Soo pun langsung membangunkan Yoo Jin, "Hey kau! Berani sekali kau tidur di ruangan direktur!" Yoo Jin terbangun dan mengatakan alasannya, "Asrama dikunci dan udara diluar sangatlah dingin. Satu satunya tempat yang ada pemanas adalah ruangan ini dan lagi pintunya tidak dikunci jadi aku atang untuk tidur sesaat." Kang Chul terkejut, "Kau bilang pintunya terbuka? Kenapa kau masuk kemari?" Yoo Jin dengan kesal menjawab kembali, "Sudah kukatakan aku masuk untuk tidur karena di luar sangat tingin!!" Kang Chul mengecheck isi documentnya dan ternyata daftar siswa yang harus di droup out sudah hilang. Ji Soo maju dan menarik jaket Yoo Jin, "Kelas berapa kau dan siapa namamu?" Yoo Jin memberontak kesal, "Aish sungguh aku tidak menyentuh apapun! Kau memperlakukanku tidak adil! Lepaskan!!!"

Disaat yang tepat Kepala sekolah masuk kedalam ruangan Direktur dan terkejut melihat ada Yoo Jin, "Yoo Jin, mengapa kau ada disini?" Yoo Jin menjawabnya, "Karena terlalu dingin diluar makanya aku tidur disini." Kepala sekolah langsung memarahinya dan menggiring Yoo Jin agar keluar dari ruangan direktur. Melihat ekspresi Kang Chul yang panik, Kepala sekolah pun bertanya, "Apa ada yang hilang?" Kang Chul segera menggelengkan kepalanya. Setelah Kepala sekolah pergi, Kang Chul bilang bahwa bisa gawat jika daftar itu sampai ke tangan publik, dan Kang Chul meminta agar Ji Soo segera menangkap pelakunya. Ji Soo bertanya, "Mungkinkah pelakunya kepala sekolah Jung Wan?" Kang Chul terdiam berfikir.


Pagi-pagi Soon Dong bercerita pada teman temannya yang lain bahwa mereka diusir dari asrama hanya karena para artisitu. Soon Dong berkata pada Hae Sung, "Ayo kita cari tempat tinggal lain. Ibuku tidak akan membiarkan kita hidup sendirian." Hae Sung mengangguk setuju. Hae Sung lalu bertanya, "Ngomong-ngomong ini antrian apa?" Ternyata para murid harus di scan terlebih dahulu untuk masuk ke sekolah Kirin dan para murid dilarang membawa ponsel ataupun kamera yang bisa mengambil photo. Hae Sung berkomentar bahwa dia kira itu hanya omongan belaka tapi ternyata benar benar dilakukan.


Giliran Soon Dong tiba dan alarm langsung berbunyi tanda dia membawa alat elektronik. Guru Taeyeon menahan Soon Dong, "Kemarikan ponselmu." Soon Dong menjawab bahwa dia tidak membawanya. Guru Taeyeon tersenyum, "Aku tau kau menyimpannya di bramu. Apa kau ingin aku memeriksanya sendiri?" Soon Dong kesal dan dia pun segera berlari keluar menuju toilet. Giliran Hae Sung maju dan dia dengan senang hati langsung memberikan ponselnya pada Guru Taeyeon.


Hae Sung tersenyum saat melihat seseorang. Yoo Jin yang baru datang pun ikut tersenyum saat melihat Hae Sung tersenyum dan berjalan ke arahnya. Yoo Jin sudah mengangkat tangan untuk menyapa Hae Sung tapi ternyata Hae Sung berbelok dan orang yang diberikan senyuman bukanlah Yoo Jin, melainkan JB. Yoo Jin tentu kesal melihatnya.


Hae Sung menerobos antrian fans JB yang ingin memberikan hadiah untuknya. Hae Sung mengeluarkan CD yang kemarin dia dapat dan mengembalikannya pada JB. JB dengan cepat mengambil CD itu dan tersenyum pada Hae Sung. Hae Sung berkata, "Jangan sampai orang lain mengambilnya dan kuharap kau menyembunyikannya dengan baik." JB Mengangguk mengerti. Hae Sung baru mau pergi tapi dia menahan langkahnya dan kembali menatap JB sambil mengacungkan jempolnya. Setelah itu Hae Sung berjalan pergi. Dia melewati Yoo Jin namun sama sekali tidak menyadarinya.


Rian masuk kedalam ruangan Kang Chul dan meminta agar dia diperbolehkan mengambil tawaran akting, namun keputusan Kang Chul sudah bulat untuk menolak segala pekerjaan. Rian berkata, "Aku sudah belajar menyanyi dan menari bahkan bekerja tak henti henti. Aku sudah melakukan yang anda minta jadi biarkan aku berakting. Tolong beri saya kesempatan." Kang Chul tidak menatap Rian sedikitpun, "Aku sengaja memutus kontrakmu karena aku sendiri sangat malu melihat aktingmu. " Rian terus berusaha membujuk, "Tolong beri aku kesempatan. Dibandingkan dengan sekolah seperti ini, lebih baik carikan aku guru akting." Kang Chul mengangkat wajahnya dan menatap Rian, "Sekolah seperti ini?"


Kelas menari dimulai dan yang menjadi gurunya adalah Ji Soo. Member Hershe dan JB tentu melakukannya dengan sangat baik, sedangkan para murid yang lain tidak bisa mengikutinya. Kalaupun ada yang bisa hanyalah Ui Bong. Bahkan Yoo Jin hanya berdiri saja di tempat karena tidak bisa mengikutinya. Ji Soo langsung menegur semua murid, "Cukup! Apa yang sudah kalian pelajari selama ini? Dan kau(Yoo Jin), kenapa kau hanay berdiri saja bukan menari?" Yoo Jin menjawabnya, "Mereka(Para Idol) telah melakukan gerakan ini berulang kali sedangkan ini pertama kalinyabagi kami." Ji Soo membalas ucapan Yoo Jin, "Ini juga pertama kalinya bagi mereka. Untuk tarian seperti ini kalian seharusnya bisa langsung menirukannya hanya dalam satu kali lihat!

Ji Soo melanjutkan ucapannya, "Ini sudah tahun ketiga kalian dan kalian masih di level seperti ini. Berarti kalian tidak berusaha melakukan apapun selama ini." Yoo Jin yang kesal pun bertanya dengan sinis, "Apakah kita harus tau cara menari agar bisa hidup?" Pertanyaan itu tentu langsung membuat para murid menatapnya. Ji Soo tersenyum merendahkan pada Yoo Jin, "Apa kau pikir murid bahasa hanya mempelajari bahasa? Jika kalian memiliki waktu untuk berdebat, mengapa tidak menggunakan waktu kalian untuk latihan? Sebelum kalian bisa mempelajari semua gerakan ini, jangan harap kalian bisa ikut kelasku! Minumal kalian menguasai gerakan dasar! Yang aku maksud adalah kalian bisa pergi sekarang. Apa kalian mengerti?" Kini Ji Soo kembali menatap Yoo Jin, "Kau menganggu kelasku, apa masih tidak mau pergi?" Yoo Jin emosi dan berjalan pergi. Beberapa murid mengikutinya dari belakang.


Ji Soo lalu bilang pada JB untuk tampil sementara yang lainnya harus mengikuti gerakan JB. Ui Bong merasa panas dan dia pun langsung maju ke depan stage dan jadinya dance battle antara JB dan Ui Bong. JB dan Ui Bong menari dengan bagus tapi sayangnya Ui Bong terkilir di saat lagu akan berakhir dan ini membuat JB jadi semakin menyudutkannya. JB berniat benar benar membuat Ui Bong terlihat kalah namun Yoo Jin datang dan menahannya. Yoo Jin berniat memukul JB tapi Ui Bong menahannya juga.



Si Woo terlihat berdiri di atap sekolah Kirin sambil menatap kertas dimana terdapat daftar nama murid murid yang akan di drop out dari Kirin. Ya ternyata Si Woo lah yang mengambil data itu. Si Woo membaca list itu dan ternyata ada namanya, "Si Woo.... Berperilaku buruk dan sulit mengendalikan diri. Aku? Aku tahu hal ini akan terjadi. Aku tau tempat ini tidak bisa diandalkan."


Ui Bong menahan Yoo Jin agar tidak memukul JB. JB menyebut Yoo Jin bodoh dan tentu Yoo Jin tidak menerima hal itu, "Apa yang tadi kau katakan? Berhentilah memamerkan kemampuanmu! Keluar dari sini!" JB menjawab, "Kau berhentilah mengangguku. Aku tidak bisa berkonsentrasi dalam ruang latihanku." Yoo Jin semakin kesal mendengarnya, "Apa? Ruang latihanmu?" JB menjawab santai, "Ya. Ruang latihanku."



Pst:


Ada yang sepikiran sama denganku kalau Ui Bong(Jr) terlihat mirip sama Jin Guk(Taecyeon)? btw mereka sama-sama JYP lagi ya... :)


Sinopsis Dream High 2 Episode 1

Wanita itu berlari mencoba mengejar bus yang sedang bergerak pergi. Saat bus itu berhenti, dia menaiki pagar pembatas jalan dan mengetuk jendela di bus itu. Sang Pria membuka jendela bus dengan cepat. Wanita itu mengalungkan kalung pada leher si Pria. Si Pria terlihat tersentuh dan dia menitikan air matanya sambil mendekatkan kepalanya pada kepala si wanita itu dan....


"CUT!! NG(Not Good)!! Air Mata! Sudah berapa kali kita mengulangnya?! Apakah begitu sulit untuk mengeluarkan air mata?? Kau harus melakukannya dengan perasaan!! Perasaan!!" Sutradara berteriak teriak dan membantingkan script drama ke tanah. Sam Dong yang menjadi peran pria itu pun terlihat lelah dan kesal juga karna dari tadi terus diulang-ulang adegannya,

Rian yang menjadi pemeran wanita itu menunduk meminta maaf. Asistennya segera menghampirinya untuk mengoleskan obat pada matanya sehingga menjadi panas dan bisa membuatnya menangis.

Sementara itu Manager Rian sedang mencoba membujuk sutradara, "Sutradara... Kau tau kan jika jadwal kami sudah tertunda kembali karena hal ini." Sutradara menatap kesal pada Manager, "Ini semua tertunda karena dia tidak bisa berkating dengan baik di bagiannya!! Ini adalah adegan terakhir dan kita harus memaksimalkan semuanya dan..." Manager tidak mendengarkan ucapan Sutradara lagi karena dia langsung menarik Rian untuk masuk kedalam mobil. Sutradara semakin kesal dengan hal ini, "Aku tidak akan pernah memakai idola kembali!!!"


Rian terlihat kebingungan saat Managernya meminat dia untuk segera masuk kedalam mobil. Rian bertanya pada Managernya mengapa mereka harus buru-buru dan Managernya pun bilang bahwa mereka harus datang tepat waktu karena kini Pemerintah telah mengaktifkan peraturan mengenai Proteksi Pelajar.

Rian menyalakan TV di mobilnya dan benar saja saat ini banyak Chanel yang sedang mengabarkan mengenai peraturan pemerintah mengenai proteksi Pelajar. Reporter memberitakan, "Berdasarkan peraturan waktu belajar 20 jam dalam satu minggu dan larangan para artis yang berstatus pelajar tampil melebihi jam 10 malam membuat para fans dari berbagai komunitas menolak dan membuat domonstrasi."



DREAM HIGH 2
EPISODE 1....


Member girl group HershE sedang berada di ruang make upnya. Di depan ruang mereka, terdengar perdebatan antara Produser acara dan Hyun Ji Soo yang merupakan salah satu pelatih di Agensinya Eden dan Hershe. Produser bilang pada Ji Soo bahwa artis Eden tidak bisa tampil di panggung karena Eden belum sampai juga di tempat acara padahal tinggal tersisa 30 menit lagi sebelum jam 10. Ji Soo mencoba membujuk Produser dengan bilang bahwa ini adalah comeback stagenya Eden dan tentu saja para fans sudah menunggu mereka. Produser berkata, "Walaupun kita menunda acaranya, lalu bagaimana jika mereka tampil lebih dari jam 10? Apa kau mau menurunkan mereka dari panggung agar tidak terlihat camera?"

Staff acara mendatangi ruang Hershe dan bilang agar mereka segera bersiap siap. Ketiga member Hershe mengerti dan segera keluar dari ruangan tunggu mereka.



Produser kembali berkata pada Ji Soo, "Saat ini aku sedang sangat sibuk jadi kita bicarakan lain waktu saja, ok?" Produser pun segera pergi meninggalkan Ji Soo. Ji Soo menelfon Lee Kang Chul yang merupakan CEO dari Oz Entertainment agensi Hershe dan juga Eden, "Direktur, sepertinya produser ingin bermain main dengan kita." Kang Chul bertanya, "Acara sudah mau dimulai mengapa kau masih belum bisa menghubungi Si Woo? Katakan padanya(Produser) bahwa kita akan segera pulang dan juga bilang agar dia tidak bermain main kembali! Bagaimana bisa acara music ini tampil tanpa kita(Eden)? Sudahlah aku tutup telfonnya."



Kang Chul masuk kedalam ruang tunggu Eden dan hanya bertemu dengan 1 member Eden yaitu JB. Kang Chul mengajak JB untuk pulang dan pergi makan namun JB menolak dan mengatakan, "Aku tidak bisa melepaskan stage ini begitu saja. Cinderella saja masih memiliki waktu hingga jam 12, lalu mengapa kita hanya sampai jam 10? Lagi pula bagi seorang laki-laki berada di rumah dibawah jam 10 itu bukankah sedikit aneh? Idol adalah Icon. Apakah kau pernah melihat seorang idol sudah berada di rumah jam 10?" Kang Chul tersenyum masam, "Aku mengerti apa yang kau katakan tapi kau harus mendengarkan yang akan aku katakan! Dengan peraturan proteksi pelajar, kau mau tampil di atas jam 10 malam? Tapi setelah itu kau akan mendapat larangan tampil selama 3 bulan. Stasiun TV akan menerima teguran dan pihak mereka akan marah sehingga tidak akan mempekerjakan anak-anakku kembali. Apakah kau akan bertanggung jawab dengan semua ini?" JB Terdiam tidak bisa berkomentar.


Para fans Eden sudah memanggil manggil nama Eden tapi ternyata yang naik ke atas stage adalah Hershe. Diantara banyaknya fans Eden, terlihat ada Shin Hae Sung. Shin Hae Sung melihat jam tangannya dan terlihat tinggal beberapa menit lagi akan jam 10 malam sehingga dia memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Salah satu fans bertanya padanya, "Mengapa kau pergi?" Hae Sung menjawabnya, "Aku yakin mereka(Eden) tidak akan tampil. Aku pergi dulu."


Ternyata Hae Sung tidak bernar-benar pergi dari tempat itu. Dia hanya pergi dari tempat stage menuju ke belakang stage. Sangat sulit untuk masuk ke belakang stage sehingga dia pun pura pura menjadi coordi noona Si Woo yang sedang berjalan. Si Woo menyadari kehadiran Hae Sung dan bertanya, "Apa yang kau lakukan?" Hae Sung berbohong dengan mengatakan bahwa tadi dia hanya membantu merapihkan rambut Si Woo. Si Woo tau bahwa Hae Sung pasti fans yang menyusup masuk be belakang stage makanya dia langsung berteriak memanggil pihak keamanan tapi sebelum pihak keamanan datang, Hae Sung sudah berhasil lebih dulu untuk bersembunyi.


JB Terlihat kesal saat melihat Si Woo menghampirinya. Si Woo tersenyum jahil pada JB,"Apakah kau benar-benar marah padaku? Tadi sungguh ada hal yang harus aku lakukan." JB mendengus, "Pasti masalah wanita lagi." Si Woo tersenyum, "Bukan. Aku terlambat karena ini." Si Woo mengangkat mp3 playernya dan memutarnya. JB terlihat terkejut saat mendengarkannya.



Hae Sung berjalan jalan di belakang stage sambil membawa kertas untuk tanda tangan. Hae Sung berpapasan dengan Pil Sook(IU Dream High1) dan langsung meminta tanda tangannya, "Oh... Sunbae, aku adalah Hobae(Junior)mu di sekolah Kirin. Bisakah kau menandatanganinya?" Pil Sook menandatangani kertas yang di bawa oleh Hae Sung dan dia bertanya, "Apakah kau bersekolah di Kirin?" Hae Sung mengangguk bersemangat. Pil Sook tersenyum, "Kalau begitu berikanlah yang terbaik." Pil Sook kemudian pergi meninggalkan Hae Sung yang sangat senang mendapatkan tanda tangannya.



Hae Sung melihat ada poster JB dan dia pun langsung melepaskannya. Saking terpanannya melihat poster JB, Hae Sung tidak sengaja tertabrak oleh JB dan Si Woo yang sedang berjalan. Hae Sung terkejut karena yang menabraknya itu adalah idolanya. Saat JB dan Si Woo berjalan menjauh, tiba-tiba saja Hae Sung mengungkapkan perasaannya, "Aku... Aku cinta padamu." JB Yang awalnya berjalan pergi pun kembali berjalan menghampiri Hae Sung, "Apa?" Hae Sung menundukan kepalanya gugup, "Aku fansmu...." JB hanya tersenyum dan kembali berjalan pergi.

Di tengah jalan, JB mendapatkan telfon dari Kang Chul. Si Woo bertanya, "Bukankah itu telfon dari Direktur? Apa tidak apa-apa?" JB terdiam sesaat dan dia menolehkan kepalanya menatap Hae Sung yang masih terdiam di tempat. JB pun segera menghampirinya, "Ah aku juga mencintaimu dan... aku memerlukan bantuanmu." Hae Sung sangat senang mendengarnya dan langsung setuju untuk membantu JB.



JB dan Si Woo berjalan menuju stage padahal sebentar lagi sudah akan jam 10 malam(JB san Si Woo seorang pelajar). Seorang staff acara melihat ada dancer Eden yang tertidur di belakang panggung makanya dia membangunkannya, "Hey kau masih pelajar kan? Kau tidak boleh ada disini karna sudah hampir jam 10 malam dan..." Jung Ui Bong(Dancer yang tertidur itu) pun terbangun dan saat melihat Eden masuk ke dalam stage, dia pun ikut berlari masuk kedalam stage tanpa mengetahui sudah hampir jam 10.



Kang Chul hendak berjalan keluar dari ruang tunggu Eden tapi dia langsung dihalangi oleh Hae Sung. Hae Sung bilang bahwa di luar fans banyak yang demo dan mau menyerang Kang Chul makanya sebaiknya Kang Chul tetap di dalam ruangan saja. Kang Chul mencoba melewati Hae Sung namun Hae Sung segera mendorongnya kedalam ruangan dan menutup pintu rapat rapat. Hae Sung terus meminta maaf sambil menahan pintu agar tidak terbuka.



Mc sedang berbicara di atas stage dan tiba tiba saja JB dan Si Woo masuk kedalam stage. Produser acara terkejut dan meminta agar camera di alihkan tapi justru si camera menangkap ekspresi senang dari para fans Eden. Produser terlihat semakin kebingungan dan dia bertanya pada para staffnya, "Berapa lama lagi waktu yang tersisa?"

Eden dan para dancernya sudah siap di posisi mereka di atas panggung. Seorang dancer bertanya pada Ui Bong, "Ya! Mengapa kau masih disini? Ini sudah lewat jam 10." Ui Bong terlihat terkejut, "Apa? Sudah lewat? Lalu kenapa mereka(Eden) tiba tiba tampil?"

Produser acara tidak memiliki pilihan lain selain memasang music agar Eden bisa tampil. Para fans tentu senang melihat penampilan mereka, sementara Kang Chul dan Hershe sama-sama terkejut. Bahkan Rian melemparkan permen karetnya ke TV saat kamera mengambil gambar JB.




Di tempat lain yaitu di jalanan terlihat Jin Yoo Jin yang sedang tampil bersama band rocknya. Saat akan membakan lagu kembali, seorang aparat keamanan mendatangi mereka. Aparat keamanan itu bertanya pada Yoo Jin, "Bukankah kau seorang pelajar? Tolong tunjukan ID Cardmu." Yoo Jin tertawa dan balik bertanya pada aparat keamanan, "Huh apakah aku terlihat seperti anak kecil?" Aparat keamanan itu menjawab, "Berdasarkan peraturan Proteksi pada para pelajar, mereka dilarang tampil di acara-acara melebihi jam 10." Yoo Jin maish mengelak, kedua teman bandnya bilang pada Yoo Jin agar menunjukan saja ID Cardnya sehingga masalah cepat selesai.

Yoo Jin terlihat gugup dan dia pun bilang pada aparat keamanan bahwa dia akan mengambilnya dulu di tas. Saat menghampiri tasnya, Yoo Jin tersenyum licik dan kemudian pergi begitu saja meninggalkan semuanya.



Ui Bong mendapat hukuman dari agensi dancenya karna dia tadi tampil melebihi jam 10 malam. Ui Bong mencoba membela dirinya, "Tadi aku terbangun dan tidak sadar jika waktu sudah lebih dari jam 10 malam." Pelatihnya itu justru semakin memarahi Ui Bong dengan mengatakan bahwa merekrut dancer yang maish sekolah itu menjadi sangat merepotkan. Ui Bong melihat Eden lewat dan dia pun jadi emosi pada Eden karena gara gara Eden lah dia jadi di hukum. Ui Bong pun berniat menghampiri Eden tapi pelatihnya menahan, "Kau mau kemana?" Ui Bong menatap kesal pada pelatihnya, "Aku tidak bisa diam saja diperlakukan seperti ini! Apakah kau merekrut orang orang yang tidak bisa tampil dengan baik hah? Diantara semuanya akulah yang terbaik dalam dance! Kau menerimaku karena tidak ada yang bisa sepertiku!" Pelatihnya berkata kesal, "Kau ini gila hah?!" Ui Bong justru balas membentaknya, "Ya aku gila! Kau pikir hanya tempat ini satu satunya tempat aku bisa dance huh? Hati hati lah karna tanganku mungkin saja memukulmu!!" Setelah mengatakan itu Ui Bong pergi untuk menghampiri Eden.




Di tengah tengah lorong belakang stage, Ui Bong meghampiri Eden dan mendorong kasar JB, "Mengap kau melakukan hal tadi hah? Jika kau mau naik ke atas panggung sendiri maka naiklah sendiri! Mengapa menyeret orang orang yang tidak bersalah? Aku akan terus terang padamu, muskipun aku bekerja untuk kalian hingga aku tidak makan dan minum, tapi aku sama sekali tidak mendapatkan sesuatu yang berguna! Aku tidak peduli apakah kalian adalah group yang paling popler di dunia! Yang pasti kalian harus tau, jika mau menjadi dewasa maka perjalananmu itu masih jauh!!!"

Si Woon mencoba mendorong Ui Bong menjauh dari JB, "Aku mengerti perasaanmu, kami melakukan hal ini karena kami dalam proses pendewasaan." Ui Bong justru semakin marah mendengarnya, "Apa? Katakan sesuatu yang masuk akal!!" Ui Bong sudah mau memukul Eden namun teman-teman dance-nya segera membawa Ui Bong pergi.



Setelah Ui Bong pergi, Si Woo tersenyum pada JB, "Orang sepertimu ada dalam situasi seperti ini sungguh mengejutkan." JB Menahan langkahnya dan menatap Si Woo, "Kali ini dari mana kau mendapatkan lagu itu? Dari wanita yang mana lagi?" Si Woo menggeleng, "Bukan. Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kami hanya teman. Just Friend." JB Menatap Si Woo lelah, "Jika kau begini terus kapan kau akan menjadi lelaki?" JB Melangkahkan kakinya pergi dan Si Woo mengikutinya dari belakang.



Keberadaan Hae Sung di belakang stage membuat pihak keamanan menggiringnya keluar gedung. Hae Sung awalnya sempat meronta tapi setelah di lepaskan, Hae Sung berhasil bernafas lega apalagi tadi dia sudah mendapatkan banyak tanda tangan idolanya.



Yoo Jin kembali ke asramanya yang sudah terkunci dan dia mencoba melemparkan batu kecil ke jendela kamar temannya agar temannya itu membukakan pintu, tapi sayangnya teman Yoo Jin tidak juga membukakan pintu. Yoo Jin kemudian melihat Hae Sung yang baru pulang malam juga dan sedang mengendap ngendap menuju pintu asrama bagian belakang. Saat Hae Sung sedang membuka pintu asrama, Yoo Jin bertanya, "Dari mana kau bisa mendapatkan kunci itu?" Hae Sung terkejut dan langsung terjatuh. Yoo Jin memanfaatkan kesempatan ini untuk melangkahi Hae Sung dan masuk kedalam asrama. Dan sial bagi Hae Sung karena kepala Asrama terbangun dan menemukan Hae Sung yang baru pulang malam.




Paginya Hae Sung mendapatkan hukuman untuk menyemir sepatu. Para siswa Kirin yang lainnya langsung tertawa melihat Hae Sung. Teman Hae Sung, Park Soon Dong melihat Hae Sung dan merasa kasihan, "Aish kau pulang terlambat." Hae Sung mengeluarkan kertas tanda tangan yang ia dapat semalam dan Soon Dong dengan cepat meminta agar Hae Sung menyembunyikan itu, "Cepat masukan! Jika orang lain melohatnya maka efeknya akan hilang." Soon Dong membuka tasnya dan memberikan sebotol air mineral pada Hae Sung, "Ini aku dapat dari Oz Entertainment. Nanti bakarlah kertas tanda tangan itu hingga menjadi abu lalu campur dengan air minum ini dan kau minumlah." Hae Sung bertanya bingung, "Diminum?"

Kepala Sekolah Jung Wan tiba tiba ada di hadapan Hae Sung dan Soon Dong, "Apanya yang diminum?" Hae Sung dan Soon Dong hanya diam saja. Kepala Sekolah Jung Wan membawa papan yang dilingkarkan di leher Hae Sung, "Aigoo pelanggar jam malam. Kau kemana semalam?" Hae Sung menjawab, "Konser untuk mendengarkan lagu dan juga belajar." Kepala sekolah mengangguk, "Bagus. Kau bukan untuk melihat wajah penyanyinya kan?" Soon Dong berniat kabur namun kepala sekolah menghentikan langkahnya, "Hey kau peramal! Diam disitu! Dengar, sekali lagi kau berusaha mengambil uang siswa dengan mengatakan ramalan yang tidak masuk akal maka aku akan melaporkannya sebagai penipuan!" Soon Dong berusaha mengelak namun Kepala Sekolah mengacuhkannya dan meminta Soon Dong untuk segera pergi. Soon Dong pun memberikan salam dan pergi terlebih dahulu.

Kepala Sekolah melihat tumpukan sepatu yang sedang disemir oleh Hae Sung, "Milik siapa ini? Hmm jika di lihat dari ukurannya maka ini milik Guru Yang Ji Man, benar?" Hae Sung menjawab dengan suara memelas, "Ya..." Kepala sekolah kembali bertanya, "Apa dia memberikan hukuman padamu untuk menyemir seluruh sepatunya?" Hae Sung menganggukan kepala dan berharap kepala sekolah akan membelanya. Kepala Sekolah melepaskan sepatunya dan mencoba sepatu milik Guru Ji Man, "Hmm sedikit kebesaran. Kau! Bersihkan sepatu milikku juga." Kepala sekolah pergi meninggalkan Hae Sung yang kesal karena ternyata kepala sekolah sama sekali tidak membantunya.



Guru Ji Man terbangun karena mendengar bunyi alarmnya. Saat terbangun, dia terkejut melihat Yoo Jin yang juga baru bangun tidur, "YA! Mengapa kau ada disini?" Yoo Jin menjawabnya santai sambil memakai pakaiannya, "Aku tidak memiliki tempat untuk tidur." Guru Ji Man hendak untuk protes kembali tapi dia lagi lagi terkejut saat menyadari sudah jam setengah sepuluh pagi. Dan tanpa dosa, Yoo Jin bilang bahwa dia lah yang mengatur alarm itu. Guru Ji Mn berteriak kesal, "Kenapa??!!!" Yoo Jin mengambil pisang dan memakannya santai, "Guru, bukankah aku sudah mengatakannya padamu agar berheni makan pisang? Jika kau tetap makan pisang maka orang orang akan mengejekmu." Guru Ji Man kembali bertanya, "Mengapa kau set alarmku jam setengah sepuluh hah?" Yoo Jin menjawabnya hanya dengan lemparan kulit pisang ke wajah guru Ji Man.



Di kelas vocal, guru Ahn Tae Yeon sedang mengajarkan teknik vokal nada tinggi tapi tidak ada satupun muridnya yang berhasil. Guru Tae Yeon terlihat frustasi mengajar murid muridnya. Ruang kelas terbuka dan Yoo Jin masuk kedalam kelas. Guru Tae Yeon berkata lemah, "Aigoo mengapa ka begitu sopan? Ah lagi pula ini bukan pertama kalinya. Baiklah kalian semua ingat ya malam ini harus mengumpulkan lagu karangan masing masing. Kaian ingat?" Semua murid menjawab Ya dan langsung melirik penuh makna pada Yoo Jin. Yoo Jin hanya tersenyum.



Saat istirahat, Yoo Jin mengeluarkan cd lagu yang telah dia buat dan menjualnya pada teman temannya. (Ngerti kan kenapa teman temannya lagsung pada ngelirik ke Yoo Jin pas Guru Tae Yeon memberikan tugas untuk membuat lagu :-D) Semuanya langsung menyerbu lagu buatan Yoo Jin, hanya Hae Sung yang tidak membeli Cd lagu itu.



Teriakan seorang murid mengenai JB yang ada di TV pun langsung membuat murid murid lain yang semula mengerubuni Yoo Jin kini berpindah menjadi mengerubuni TV. Hae Sung jelas tidak mau ketinggalan berita ini. JB mengatakan pada para wartawan, "Bagaimanapun juga kami ingin menepati janji pada para fans kami. Ini adalah hari comeback kami dan fans pasti sudah menunggunya. Kamu menyesal telah membuat kalian merasa tidak nyaman." Soon Dong bertanya pada Hae Sung, "Apakah nanti mereka akan dilarang untuk tampil kembali?" Hae Sung menjawab lemah, "Entahlah..." Ingatan Hae Sung kembali pada kejadian semalam saat dia bertemu dengan JB dan JB mengatakan bahwa dia juga mencintai Hae Sung.



Ui Bong bercerita pada Yoo Jin bahwa dia dikeluarkan dari agensi dancenya karena JB. Yoo Jin tentu terlihat tidak terima hal itu menimpa temannya. Kepala Sekolah tiba tiba mendatangi Yoo Jin dan Ui Bong, dengan cepat Yoo Jin menyembunyikan uang yang ia dapat dari hasil menjual lagunya itu. Kepala Sekolah bertanya, "Mengapa seseorang yang percaya diri sepertimu bisa kabur semalam?" Yoo Jin terkejut karena tiba tiba kepala sekolah membahas mengenai Yoo Jin yang bermain band di pinggir jalan. Kepala sekolah kembali berkata, "Kau penasaran dari mana aku tau? Karena aku lah yang melaporkanmu pada pihak aparat keamanan. Kalian terlalu berisik jadi mana mungkin aku tidak leaporkannya. Kau taatilah peraturan proteksi itu. Kau itu terlalu banyak bicara." Kepala sekolah kemudian berjalan pergi. Yoo Jin kesal dan bertanya pada Ui Bong, "Kau dengar dia menyembutku banyak bicara?" Ui Bong menganggukan kepalanya.



JB memainkan rubiknya di dalam van dan dia terkejut saat melihat para fansnya sudah menunggu di depan mobil. JB turun dari mobil dan berusaha tersenyum pada para fansnya, namun senyuman itu langsung hilang saat dia berhasil masuk kedalam kantor agensinya.



Rian sedang berada di ruang latihan dengan pedang mainannya itu dia sedang melatih aktingnya. JB datang dan bertanya, "Siapa yang mau kau bunuh? So Ji Seob? Dia yang akan membunuhmu terlebih dahulu. Asahlah lebih dalam aktingmu itu." Rian kesal dan sengaja meganjal kaki JB sehingga JB pun terjatuh. Rian memanfaatkan hal ini dengan memukuli punggung JB dengan pedang mainannya itu, "Kau mau pamer hah? Kau sudah bosan hidup?"

Pintu ruang latihan terbuka dan masuklah Ji Soo dengan Si Woo. Ji Soo memarahi Rian, "Apa yang kau lakukan dengan pedang itu diruang latihan?" Rian hanya diam saja tidak berkata apa-apa. Ji Soo lalu berkata pada JB, "Kau membuat situasi memburuk, pergilah ke ruang direktur." JB menuruti ucapan Ji Soo dan keluar dari ruangan latihan.

Saat akan menuju ruang Kang Chul, Si Woo menawarkan diri untuk menemani JB, Namun JB menolaknya.



JB masuk kedalam ruangan Kang Chul dan terlihat Kang Chul yang sedang menelfon, "Ya maafkan aku maaf. Sudah cukup kau melarang Eden untuk tampil dan kini kau mau melarang yang lainnya juga? Bukankah itu terlalu kejam? Aku tidak percara stasiun TVmu melakaukan ini pada agensiku.... Ah baiklah baiklah... mulai saat ini kau tidak perlu mempekerjakan anak-anakku yang lainnya. Tiga bukan? Tidak perlu, mulai sekarang kau tidak perlu menggunakan anak anakku lagi!!" Kang Chul melempar ponselnya dengan kesal. Kang Chul menyadari kehadiran JB dan berkata padanya, "KBC berkata tidak akan menggunakan kita lagi dan ini semua karenamu!"

Kang Chul bertanya, "Aku saat ini sedang sangat marah. Coba katakan padaku apa yang sebenarnya ada dipikiranmu..." JB mengeluarkan mp3nya dan memberikan pada Kang Chul, "Lagu kita telah di plagiat. Kau cobalah dengarkan ini. Di album yang lalu juga kita harus berhadapan dengan kasus plagiat dan kali ini terjadi kembali." Kang Chul menatapnya, "Kita memenangkan kasus yang terakhir." JB menjawab, "Masalahnya bukanlah menang atau kalah. Dengan skandal yang terus beredar ini membuat kita tidak ada harapan. Dan untuk perusahaan...." Kang Chul memotong ucapannya, "Kau berbohong!" JB menarin nafas dan kembali berucap, "Aku butuh waktu untuk menenangkan diri. Aku butuh waktu untuk latihan sendiri. Selalu membuang buang waktu untuk mengurusi Si Woo aku sudah bosan. Menjadi trainee selama 8 tahun bukanlah hal yang bisa dibanggakan. Aku sudah berjuang mengerjakan semua yang harus kulakukan dan aku ingin menyanyikan lagu solo. Aku akan berusaha keras. Izinkan aku berkarir solo...." Si Woo yang diam diam mendengarkan pembicaraan itu terkejut dan memutuskan untuk meninggalkan ruang Kang Chul.

Kang Chul bertanya, "Karena ingin berkarir solo maka kau membuat masalah ini?" JB menjawabnya, "Bagaimana mungkin aku menyanyikan lagi plagiat?" Kang Chul segera memarahinya, "Berhenti mengatakan itu lagu plagiat! Apakah kau siap berlatih sekeras kerasnya?" JB Menyanggupi hal itu. Kang Chul berfikir sesaat, "Baik karir solo ataupun dalam Group... Aku memberi waktu 6 bulan. 1 Tahun terlalu lama. Kau mengerti?"



JB keluar dari ruang Kang Chul dan dia segera bertemu dengan Si Woo yang ternyata sudah menunggunya. Si Woo berkata, "Jadi kau menggunakan alasan plagiat lagu itu untuk membicarakan hal ini dengan Direktur? Aku tau hasilnya akan seperti ini.... Kau beralasan ingin berkarir solo dan ingin memiliki banyak waktu untuk berlatih, kau mengkhianati dan memperalat aku!" JB Menanggapinya santai, "Setidaknya kau harus berterima kasih padaku karena selama ini aku membawamu menjadi bersinar." Si Woo bertanya, "Mengapa kau menjadi sangat egois?" JB balik bertanya, "Egois? Sejak kapan kau peduli pada orang lain? Jika dari awal kau tidak seperti ini maka semuanya tidak akan terjadi." JB pergi meninggalkan Si Woo.



Rian yang baru keluar dari ruang latihan pun bingung dengan sikap JB yang begitu saja pergi tanpa menyapanya. Rian bertanya pada Si Woo, "Ada apa ini? Kalian tadi tampak begitu serius." Si Woo tersenyum pada Rian, "Maaf. Karena kami sepertinya kalian(Hershe) akan dilarang tampil juga." Rian bukan sedih mendengar hal itu, dia justru sangat senang, "Dilarang tampil? Benarkah?" Si Woo bingung dengan ekspresi bahagia Rian, "Kau baik baik saja?" Rian menjawabnya dengan penuh semangat, "Tentu! Karena jadwal yang terlalu padat dan melihat wajah para staff di tempat shooting yang menyebalkan... ah ini sangat melelahkan. Untuk kali ini aku sangat berterima kasih pada kalian."




Yoo Jin kembali datang menghampiri teman bandnya dan membantu mereka mempersiapkan peralatan. Kedua teman band Yoo Jin tiba tiba tersenyum pada Yoo Jin, "Kau masih bersekolahkah? Coba tunjukan ID Cardmu." Yoo Jin menjawab santai, "Yang benar saja. Aku tidak membawanya." teman band Yoo Jin kembali berkata, "Ya! Kau selama ini bahkan menggunakan bahasa informal pada kami!" Yoo Jin tertawa, "Mengapa tiba tiba membicarakan usia? Kita berbicara melalui musik kan? Semangat Rock!" Teman band Yoo Jin bilang bahwa Yoo Jin hanya menganggu penampilan mereka dan selama ini mereka sudah bersabar menghadapi Yoo Jin.

Baru saja Yoo Jin mau mengelak kembali, tiba tiba Kepala Sekolah datang dan berkata pada Yoo Jin, "Ya! Yoo Jin kau harus kembali ke asrama sebelum jam 10!" Yoo Jin terkejut melihat kehadiran kepala sekolahnya itu apalagi kepala sekolah datang dengan motor pengantar makanan, "Apakah kau membuka restaurant ayam?" Kepala sekolah menjawabnya, "Ini pekerjaan sampinganku, kenapa? Aish kau tidak usah mengalihkan pembicaraan! Kau kembalilah ke asrama!"


Soon Dong berhasil mengelabui Hae Sung dengan segala ucapannya. Dan kali ini Hae Sung harus melakukan ritual membakar kertas tanda tangan dan abunya di masukan kedalam air lalu harus diminum airnya itu. Hae Sung meminta agar Soon Dong melakukannya bersama dia namun Soon Dong menolak dengan bilang bahwa Hae Sung harus melakukannya sendirian. Soon Dong lalu pergi meninggalkan kamar mereka berdua.

Hae Sung pun memulai ritualnya dengan sexy dance lalu dia mengucapkan permintaannya yaitu dapat masuk OZ Entertainment dan menjadi nomor 1. Setelah itu dia membakar kertas tanda tangan dan memasukannya kedalam air yang sudah disiapkan.



Ui Bong membukakan pintu masuk asrama untuk Yoo Jin yang baru saja pulang. Saat berjalan di lorong asrama, Yoo Jin tiba tiba menghentikan langkahnya karna dia mencium bau terbakar. Yoo Jin medekati sumber kepulan asap dan itu berasal dari kamarnya Hae Sung. Yoo Jin dengan panik meminta Ui Bong untuk membangunkan orang orang untuk membantunya memadamkan api. Ui Bong mengerti dan segera berlari pergi.

Sementara itu Hae Sung terlihat panik saat mendengar Yoo Jin mengetuk ngetuk pintu kamarnya. Hae Sung tidak mau membka pintu karena prosesinya akan gagal jika tergangu dan lagi tinggal 1 kertas lagi yang perlu dia bakar.



Ui Bong menekan tombol tanda bahaya kebakaran sehingga alarm pun berbunyi dan seluruh murid di asrama berlari dengan panik keluar dari asrama, bahkan Guru Jin Man juga langsung berlari keluar. Saat sudah di luar asrama, Murid murid wanita bilang bahwa Hae Sung masih ada di dalam asrama dan mereka meminta agar Jin Man yang menyelamatkannya. Guru Jin Man berfikir sesaat, "Aku harus menyelamatkannya? Bagaimana jika aku mati dengan cara seperti ini? Aku belum jatuh cinta dan bahkan aku belum debut sebagai penyanyi. Bagaimana ini?" Ui Bong dan murid laki-laki langsung mendorong guru Jin Man agar kembali masuk kedalam asrama.



Di depan kamar Hae Sung, terlihat Yoo Jin yang berusaha membuka pintu kamar. Seluruh murid laki laki dan Guru Jin Man sudah bersiap siap di depan kamar Hae Sung sambil membawa ember berisi air. Hae Sung terus membakar kertas dan meminta agar pintu tidak terbuka karena sebentar lagi prosesinya akan selesai.

Yoo Jin berhasil membuka pintu kamar Hae Sung. Hae Sung berteriak, "TIDAAAAK!" Tapi terlambat karena Guru Jin Man langsung menyiramkan air pada wajah Hae Sung. Make Uo Hae Sung pun luntur dan membuat para murid laki-laki tertawa. Yoo Jin memanfaatkan situasi ini untuk mengambil foto Hae Sung dengan maskara yang luntur.



Setelah kejadian itu Hae Sung sedang mengobrol dengan Soon Dong, Ui Bong dan juga Hong Joo. Hae Sung bertanya pada Soon Dong, "Bagaimana ini? Aku memiliki firasat buruk dan akan mendapatkan bad luck." Soon Dong memarahi Hae Sung dan mengatakan pada Hae Sung agar tutup mulut. Hong Joo tiba tiba ikut memarahi Hae Sung dan bilang bahwa semua yang di katakan oleh Soon Dong itu adalah tipuan. Tapi bodohnya Hae Sung tetap lebih percaya pada Soon Dong dari pada temannya itu. Soon Dong berkata pada Hae Sung, "Prosesi tadi gagal dan itu sama saja kau tidak melakukannya." Hae Sung lemas mendengar hal itu, "Aish aku harus memiliki jimat agar bisa lolos kali ini.... Jika aku gagal kali ini, aku tidak tau apa yang harus dikatakan pada Ayahku."

Soon Dong tersenyum, "Tenang saja. Masih ada 1 cara lagi..." Hae Sung penasaran dan dia pun mendekatkan kepalanya pada Soon Dong namun dengan cepat Hong Joo berdiri diantara Hae Sung dan Soon Dong. Hong Joo berkata pada Hae Sung, "Keinginanmu... Aku akan membantunya." Hae Sung bertanya lemas, "Bagaimana caranya?"

Hong Joo memainkan gitarnya dan menyanyikan lagu Tell Me Your Wish - Girls Generation. Hae Sung kembali tersenyum setelah mendengarkan lagu yang dibawakan Hong Joo.



Saat audisi dimulai. Hae Sung sudah menunggu gilirannya tapi nama dia tidak juga di panggil makanya dia bertanya secara langsung, "Aku no 18 Shin Hae Sung kenapa tidak dipanggil?" Staff audisi OZ Entertainment mengatakan bahwa mulai sekarang mereka tidak menerima audisi untuk para pelajar. Hae Sung memohon karena tinggal 1 tahun lagi dia akan mendapatkan usia legalnya. Ji Soo yang melihat keributan bertanya pada staffnya itu, "Siapa dia?" Melihat hal ini Hae Sung langsung berlutut di depan Ji Soo, "Aku bisa bernyanyi dengan baik. Selain lagu Mariah Carey aku juga bisa menyanyikannya segala lagu. Aku bahkan bisa berlatih hingga suaraku habis." Ji Soo berkomentar, "Kau tidak menjaga pita suaramu itu sehingga orang yang mendegar nyanyianmu akan merasa tidak nyaman. Bukankah kau orang yang selalu datang di setiap audisi?" Hae Sung panik, "Sepertinya kau salah orang."

Ji Soo berkata kembali pada Hae Sung, "Kalau begitu kau pergilah ke karaoke dan lihat ada banyak orang yang bisa bernyanyi sepertimu. Penghayatan lagumu dan tempo nilainya Nol. Tidak ada sense, tidak ada pesona di dalam suaramu. Dan kau selalu mengatakan bahwa kau bisa menyanyikan segala jenis lagu.. Jika kau tidak memiliki kemampuan maka percuma saja jika kau pergi ke tempat audisi lainnya juga." Hae Sung terdiam tidak berani menatap mata Ji Soo, "Aku pikir kau tidak ingat nyanyianku ataupun namaku. Maka dari itu aku beritahu bahwa namaku Shin Hae Sung. Hae berarti laut, Sung berarti bintang. Artinya adalah bintang yang tersembunyi di laut. Kali ini aku harap kau mengingatnya. Muskipun saat ini aku bukanlah bintang di lautan tapi suatu hari aku akan terbang ke langit. Kau akan menyesali ucapanmu itu suatu saat." Hae Sung menahan tangisannya dan pergi meninggalkan Ji Soo.




Hae Sung berjalan di lorong kantor Oz Entertainment dan dia menunjuk poster HershE, "Lihatlah aku akan lebih baik dari pada kalian! Aku hanya belum mendapatkan kesempatan..." Hae Sung lalu melihat ada poster audisi mengarang lagu dan tidak ada batasan usianya. Ponsel Hae Sung berbunyi dan itu merupakan telfon dari Ayahnya.


Kang Chul sedang berdiskusi dengan Ji Soo mengenai sekolah seni untuk para artisnya. Ji Soo pun mengemukakan pendapatnya, "Aku rasa Sekolah Kirin dapat membuat anak-anak mendapatkan waktu 20-30 jam yang dibutuhkan di sekolah dan itu merupakan kesempatan bagi kita. Sebenarnya para Agensi lain juga ingin memasukan artis mereka ke Kirin." Kang Chul mengangguk mengeryi, "Seorang idola bekerja bisa sampai 20-30 jam dan jika masuk Kirin maka itu tidak akan menganggu kegiatan luar negeri mereka Hmm ini kabar bagus. Tapi, mengapa harus Kirin?" Ji Soo pun menceritakan mengenai Sekolah Kirin pada saat ini, "Sebelumnya Direktur Sekolah Kirin sedang pergi keluar negeri dan pihak sekolah pun mengangkat Kepala sekolah baru. Mereka mengubah kurikulum pembelajaran menjadi teori sehingga kualitas pun menurun. Kejayaan Kirin pun menurun hanya dalam waktu 3 tahun terakhir ini. Kepala sekolah mereka kesulitan dalam mengatur sekolah." Kang Chul bertanya, "Apa tidak ada orang tua yang protes?" Ji Soo menjawab, "Banyak murid yang telah meninggalkan sekolah itu dan selebihnya orang tua tidak mempedulikannya."



Hae Sung pergi makan siang bersama dengan Ayahnya. Ayah Hae Sung bertanya to the point, "Apakah kau tidak memiliki kabar? Mengenai audisi atau apapun itu?" Hae Sung mengelak, "Karena urusan belajar maka aku sangat sibuk." Ayah Hae Sung memarahinya, "Jangan membuat alasan kembali! Kau telah berjanji untuk masuk sekolah agama!" Hae Sung menolak hal itu, "Tidak! Ayah tidak mengerti perasaanku! Ayah juga tidak mengeri perasaat Tuhan." Ayahnya mulai kembali marah, "Aku berdoa siang dan malam agar kau menjadi instruktur." Hae Sung menjawab singkat, "Aku sudah berganti kepercayaan. Aku sepertinya terkena sihir bahkan aku menyembah mereka." Ayah Hae Sung terlihat sangat marah dan Hae Sung mencoba menenangkannya, "Ayah... Kau tidak lupa kan bahwa kau adalah pastor?"

Ayah Hae Sung menarik tangan Hae Sung, "Kau sebaiknya ikut kembali ke Chuang Ju! Ayo pulang ke rumah dan kau harus meminta pengampunan tuhan!" Hae Sung memberontak keinginan Ayahnya itu, "Pergi kemana? Seorang murid tentu saja harus bersekolah! Aku tidak mau pokonya!!!" Ayah Hae Sung terkejut mendengar ucapan Hae Sung, "Kau bahkan menggunakan bahasa informal pada Ayahmu??" Hae Sung panik dan segera pergi keluar dari Restaurant. Ayah Hae Sung tentu langsung mengejarnya.

Hae Sung menutup rapat pintu Restaurant agar Ayahnya tidak menangkapnya, "Orang bilang bahwa lebih menyenangkan anak yang tidak dewasa dari pada anak yang pemikir jadi biarkan aku tumbuh dewasa dengan penuh kegembiraan. Dari lima anak perempuan yang kau miliki, tidak masalahkan untuk memiliki satu orang sepertik. Aku pergi! Maaf!" Hae Sung segera berlari pergi.


Hae Sung terus bernyanyi sepanjang perjalanan pulang namun lagi lagi dia berakhir dengan tenggorokannya yang menjadi serak. HaeSung kembali bernyanyi namun dia justru teringat dengan semua ucapan Ji Soo. Hae Sung membuka tasnya dan menatap poster audisi mengarang lagu, "Apakah hanya ini kesempatanku?"



Kang Cul bersama dengan JB datang ke Kirin. JB bertanya, "Kenapa kita ada disini?" Kang Chul menjawab singkat, "Untuk membawamu lihat lihat." Setelah mengatakan hal itu Kang Chul berjalan memasuki gedung Kirin.



Hae Sung menghampiri Yoo Jin dan meminta Yoo Jin untuk mengaransement lirik yang telah dia buat namun Yoo Jin secara langsung menolaknya. Hae Sung terus mengejarnya dan meminta Yoo Jin mendengarkan dulu setidaknya, "Kau seharusnya merasa bersalah padaku karena kejadian itu makanya kau harus...." Dan lagi-lagi Yoo Jin menolaknya. Hae Sung terus mengejar, "Ini sangat penting untukku! Apakah kau butuh uang lebih? Berapa banyak yang kau butuhkan? 30.000 won? Ayolah~"




Kepala sekolah berada di ruangannya sambil bersantai dan mengisi TTS di koran. Kang Chul masuk kedalam ruangannya dan membuat Kepala sekolah terkejut. Kang Chul tersenyum melihatnya, "Lama tidak bertemu denganmu Hyung...." Kepala sekolah terdiam saat menyadari bahwa yang datang adalah Kang Chul.



JB masuk kedalam Kirin dan melihat-lihat. Pandangan matanya langsung tertuju pada Hae Sung yang sedang mengejar Yoo Jin. Hae Sung bertanya pada Yoo Jin, "Kenapa kau tidak mau melakukannya?" Yoo Jin menjawab, "Karena kau akan mengikut sertakannya untuk audisi. Kau ingin menyerahkan karyaku? Jangan berfikir akan hal itu!!" Hae Sung menahan langkah Yoo Jin, "Kalau begitu setidaknya dengarkan sekali!! Cukup sekali." Yoo Jin mengeluh kesal, "Kau ini sungguh mengganggu! Jika aku tidak mau mengaransemennya setelah mendengarkan ini maka aku tidak akan melakukannya. Bagaimana?" Hae Sung mengangguk setuju.

Hae Sung dan Yoo Jin pergi ke ruang studio music dan diam diam JB berdiri di depan ruang studio. Yoo Jin mendengarkan lagu Hae Sung dan kemudian menghentikannya di tengah-tengah, "Lupakan. Aku tidak mau melakukannya." Hae Sung bertanya, "Kenapa tidak mau?"Yoo Jin menjawab, "Aku bahkan bisa membuat yang seperti itu sambil tertidur." Hae Sung sedih mendengarnya, "Aku menghabiskan waktu sebulan untuk menuliskannya." Yoo Jin tertawa merendahkan, "Berhentilah berpura-pura. Kau ingin menjadi idola? Jika mereka tidak bisa bernyanyi maka mereka akan lip-sync. Jika mereka tidak bisa menari maka mereka akan menggunakan pakaian bagus. Mereka hanya membuat penampilan palsu. Apa kau setuju?" Hae Sung dengan cepat menggelengkan kepalanya. Yoo Jin melanjutkan ucapannya, "Kalau begitu itu adalah yang aku pikirkan. Mereka hanya ingin terkenal. Tidak ada gairah musik. Huh mereka tertawa dan menari seperti orang lain dan bahkan bernyanyi dengan nada yang sama. Tidakah kau pikir itu menjijikan? Manusia bukanlah Boneka!"

JB terdiam mendengar ucapan Yoo Jin dan dia mengingat masa lalunya....



FLASHBACK....


Kepala Sekolah sedang melakukan audisi untuk masuk sekolah Kirin dan saat itu yang diwawancara adalah Yoo Jin dan juga JB yang belum terkenal seperti sekrang ini. Yoo Jin terlihat sangat percaya diri saat wawancara, "Aku tidak suka mengikuti peraturan dan aku tidak suka sesuatu yang sama. Manusia bukanlah boneka. Aku hanya ingin melakukan apa yang aku inginkan." Kepala sekolah berkomentar, "Kau ini sungguh banyak berbicara. Jadi apa yang ingin kau lakukan?" Yoo Jin tersenyum, "Rock!" Kepala sekolah terkejut, "Rock? Aku tau sedikit mengenai music rock dan aku yakin kau tidak akan mendapatkan banyak penghasilan dari itu." Yoo Jin tersenyum, "Aku pasti sukses. Dan aku akan menggunakan pesawat jet pribadiku untuk tur ke seluruh dunia."

Kepala sekolah terlihat lelah berbicara dengan Yoo Jin makanya dia beralih pada JB, "Baiklah selanjutnya adalah Woo Jae(Nama asli JB)? Apa yang ingin kau lakukan?" JB menjawabnya dengan gugup, "A... Aku ingin menjadi penyanyi dan penari." Kepala sekolah melihat JB memegang gitar dan dia pun bertanya, "Jika kau ingin menjadi penari lalu untuk apa membawa gitar? Jika kau tidak bisa memainkannya maka simpanlah." JB menjawab, "A... A... Aku yakin dapat melakukannya dengan baik."

Kepala sekolah hanya mengangguk dan kemudian dia meminta pada Yoo Jin untuk menyanyi terlebih dahulu. Yoo Jin berdri dari duduknya sambil memegang gitarnya dan kemudian dia bernyanyi. Kepala sekolah dan JB sama sama terdiam saat mendengarkan suara Yoo Jin. Yoo Jin sudah selesai bernyanyi dan kini giliran JB, Namun JB terlihat diam saja makanya Kepala Sekolah bertanya, "Kenapa? Apa lagunya juga sama?" JB mengangguk ragu-ragu, "I-Iya..." JB berdiri dan karena dia gugup maka kursi yang dia awalnya duduki itu jadi terjatuh. JB terlihat sangat panik dan berusaha memainkan gitarnya tapi justru dia semakin panik dan bingung apa yang harus dia lakukan. Yoo Jin yang melihat hal itu tertawa dan dia justru sengaja mempermainkan gitarnya dan mengejek JB. JB terlihat mau menangis. Kepala sekolah bertanya kembali pada JB, "Apa kau ingin menari saja?"


JB Before... Cute :3




FLASHBACK END...


Hae Sung bertanya pada Yoo Jin, "Jika kau tak ingin membantu maka katakan saja! Mengapa kau terus memamerkan karyamu hah? Bahkan karyamu itu tidak pantas mendapatkan 10.000 won!" Yoo Jin merasa terhina, "Kau! JB atau apapun itu, sekarang albumnya dikatakan plagiat, apa kau tau itu? Jika mereka tak membuat masalah dan terus bersikap berpura pura maka ini tidak menjadi berita besar dan ini adalah aib. Jika kau ingin menjadi penyanyi, hal yang paling dasar adalah kau harus mengetahui lagu apa yang di nyanyikan oleh penyanyi favoritemu dan kemudian menyukainya saja."

Saat Yoo Jin berbalik hendak pergi meninggalkan studio, terlihat ada JB. JB bertanya, "Siapa yang mengatakan itu hasil plagiat?" JB kemudian memasang senyum pada Hae Sung, "Biar aku yang mendengar lagumu dan aku akan membantumu." Hae Sung sangat senang melihat kedatangan JB, "Bagaimana dia bisa ada disini? Apa karna aku telah membantunya makanya dia kemari mencariku?" Yoo Jin yang melihat rasa kekaguman Hae Sung terhadap JB itu semakin kesal jadinya.



Kang Chul berkata pada kepala sekolah, "Hyung, rasanya baru kemarin aku membantumu. Ah waktu berjalan dengan cepat ternyata. Bagaimana kehidupanmu Hyung? Apakah hidup berkecukupan?" Kepala sekolah mendengus kesal, "Apakah seseorang harus hidup berkecukupan agar tetap hidup? Seseorang hidup karena orang itu ingin hidup." Kang Chul tertawa singkat, "Hyung... Kau pasti tau aku melatih para penyanyi." Kepala Sekolah menjawab, "Ya aku tau. Kau ingin mereka pindah ke sekolah ini? Baiklah. Berapa orang?" Kang Chul menatap kepala sekolah, "Bukan begitu. Perusahaanku telah memutuskan untuk membeli Sekolah Kirin dan tentu aku akan membawa anak anak didikku kemari." Kepala sekolah terkejut mendengarnya, "Huh apa kau pikir sekolah itu adalah perusahaan yang bisa kau beli? Sebenarnya kau siapa?" Kang Chul menjawabnya, "Aku kepala Direktur...."



JB mengaransement lagu Hae Sung dan Hae Sung tentu sangat senang bahkan dia mengatakan bahwa JB sangatlah jenius. JB tersenyum pada Hae Sung, "Aku hanya memakai cord dasar saja." Yoo Jin tertawa sinis, "Benar benar cord dasar. Bahkan aku bisa menggunakan kakiku hanya dalam wkatu 5 menit." JB Menatap Yoo Jin, "Sepertinya kau sangat membenci idola. Itu terlihat sangat jelas. Jika kau terlalu memperlihatkannya bukankah itu melukai harga dirimu? Tapi itu juga..." JB Sengaja menghentikan ucapannya sehingga membuat Yoo Jin marah, "Tapi apa? Lanjutkan ucapanmu!Jangan membuatku menebaknya!" JB melanjutkan ucapannya, "Kau memilih milih siapa yang kau suka dan kau benci. Kau terlihat sangat iri." Yoo Jin tidak terima dikatakan begitu dan langsung mendorong JB hingga JB menabrak meja dan tidak sengaja mengaktifkan speaker ke tiap ruangan. Otomatis para murid yang lain bisa mendengar suara JB dan mereka langsung berteriak heboh.

JB Berkata pada Yoo Jin, "Kau bilang bisa melakukannya dengan kakimu dalam waltu 5 menit? kenapa kau tidak mencobanya dan membuktikan?" Yoo Jin setuju dan dia pun mengambil alih duduk di depan komputer, "Lihatlah baik baik. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuang sampah(Lagu aransement JB) ini." Hae Sung dan JB sama sama panik saat melihat Yoo Jin memindahkan lagu itu ke dalam recycle bin dan kemudian dia menghapusnya secara permanen dari komputer. Hae Sung marah dan mengatakan bahwa Yoo Jin sangat brengsek.


JB yang kesal juga langsung menarik kerah baju Yoo Jin, "Apa yang kau lakukan?!" Yoo Jin mengejek JB dengan mengatakan kembali kata kata yang diucapkan JB di TV, "Dari pada mematuhi peraturan, aku lebih ingin memenuhi janji pada para fansku.' Huh pertunjukan seperti apa yang sebenarnya kau lakukan? Hanya karena wanita bodoh(Hae Sung) ini mengatakan suka padamu maka kau menjadi tinggi kepala." JB ingin memukul Yoo Jin namun sayangnya kini sudah banyak fansnya yang berdiri di depan pintu studio dan tentu saja dia tidak mungkin memukul Yoo Jin di depan fansnya. JB pun mengambil cara lain, "Hm aku rasa kau salah paham. Jika kau memiliki kemampuan, lalu mengapa semua orang tidak mengenalimu? Bukankah itu lucu?" Yoo Jin mengepalkan tangannya geram. JB melihat kepalan tangan Yoo Jin dan dia pun semakin mengolok oloh Yoo Jin, "Jika kau mau memukulku maka majulah. Setelah memukulku kau pasti akan terkenal. Berhentilah menjadi pecundang dengan tri kotormu."

Yoo Jin habis kesabaran sehingga dia langsung maju untuk memukul JB. Hae Sung tentu tidak akan membiarkan hal ini begitu saja. Dia sengaja mengulurkan kakinya di depan Yoo Jin sehingga Yoo Jin pun menjadi oleng dan dia menabrak kaca. Hae Sung dan JB sama-sama tersenyum.









Pst :

Untuk episode pertama ini menurut Zola sangat segar. Bukan karena pemainnya yang baru tapi karena memang ceritanya yang bagus. Mungkin Dream High 1 sosok utama wanitanya Hye Mi dibuat terlihat sempurna dengan segala kemampuannya sehingga kadang bikin jengah dengan sikap arogannya, tapi di Dream High 2 justru ada Hae Sung yang kemampuannya minum dan sifat polos serta cerianya yang menghibur dan justru hal itu yang bisa membuat orang orang yang menonton jadi termotifasi juga. Dan kalau di Dream High 1 bercerita mengenai perjuangan menjadi Idola, di Dream High 2 ini ada tambahan yaitu kerasnya dunia idola. Baiklah mari berhenti membandingkan antara Dream High 1 dan 2 karena dari segi cerita mereka berbeda. Tapi yang pasti sih semoga aja Dream High 2 ini bisa mengikuti kesuksesannya Dream High 1 :-D

Untuk saat ini Karakter yang paling Zola suka adalah Hae Sung. Bukan hanya karna dia pemeran utama, tapi karena aku rasa perannya ini akan membuat orang suka sama dia. Ya walaupun Zola gak begitu suka dengan sikap Hae Sung yang terlalu mengidolakan JB. Siapa karakter favorite kalian? Silahkan share~

zoladiaries.blogspot.com
-
 

Blog Template by