Saturday, November 19, 2011

Sinopsis Miss Ripley Episode 5


SINOPSIS MISS RIPLEY
EPISODE 5


Di perjalanan pulang, Mi Ri memberanikan diri mengatakan sesuatu pada Myung Hoon, "Bolehkah aku jujur padamu? Ini benar-benar membuatku bingung. Aku sangat tulus dengan ini semua." Myung Hoon bertanya bingung, "Apa maksudmu?" Mi Ri menjawab, "Bagimu aku bukanlah yang pertama. Kau memiliki kekuatan, tapi juga status yang berkaitan." Myung Hoon langsung menepikan mobilnya di pinggir jalan dan berbicara serius dengan Mi Ri, "Apakah aku terlihat seperti itu?" Mi Ri menjawab lirih, "Tidak seperti itu. Ini hanya karena posisiku. Ya posisiku." Myung Hoon menatap Mi Ri dan berkata, "Aku juga tulus padamu...."


Yoo Hyun mengantar Hee Joo hingga depan apartemen Hee Joo. Hee Joo mengatakan terima kasih dan bilang bahwa dia sangat senang hari ini, Yoo Hyun balas berkata bahwa dia yang harusnya berterima kasih pada Hee Joo karena telah membuatnya sedikit melupakan masalahnya yang cukup ribet. Saat Yoo Hyun akan pergi, Hee Joo memanggilnya dan memberikan sebuah kotak hadiah, "Ini aku membelinya di stadion baseball tadi. Aku melihat kau mengisi formulir, apakah kau pisces? Aku juga pisces. Aku harap kau menyelesaikan masalahmu itu dan semuanya beerjalan lancar sesuai rencana." Yoo Hyun tersenyum dan kemudian pamit pergi.


Di dalam kamar, Yoo Hyun tersenyum menatap gantungan bergambar pisces yang di berikan oleh Hee Joo. Senyumnya semakin mengembang saat melihat telapak tangannya yang tertulis nomor telfonnnya Mi Ri.



Myung Hoon menepikan mobilnya di pinggir jalan atas permintaan Mi Ri. Mi Ri bertanya, "Apakah kau akan kembali ke Hotel?" Myung Hoon menjawab, "Ya. Karena ini adalah hari terakhir pengiriman konfirmasi dari universitas. Ada beberapa fax yang masih harus di terima. Mengapa kau turun di pinggir jalan? Kita bisa pulang bersama." Mi Ri menggelengkan kepala, "Aku takut orang-orang melihat kita. Mungkin saja ada orang yang melihat kebersamaan kita. Aku tidak mau orang-orang berfikir bahwa aku mendapatkan promosi karena dekat denganmu. Kalau begitu aku turun disini." Mi Ri tersenyum singkat dan kemudian turun dari dalam mobil Myung Hoon.

Setelah mobil Myung Hoon pergi, Mi Ri segera pergi ke Restaurant Sushi terdekat untuk menjelaskan aksi berikutnya.

Myung Hoon sedang berada di ruangannya. Dia memikirkan ucapan Mi Ri, "Aku takut orang-orang melihat kita." Karena memikirkan ucapan itu, Myung Hoon tidak sadar bahwa Universitas Tokyo mengirimkan fax mengenai Mi Ri yang bukanlah siswa dari Universitas Tokyo. Myung Hoon kemudian bergegas keluar dari ruangannya.


Mi Ri menerima pesanan sushinya dan kemudian kembali datang ke Hotel. Mi Ri kelihatan ketakutan saat berjalan menuju ruangannya Myung Hoon. Mi Ri mengetuk pintu ruangan Myung Hoon namun tidak ada reaksi makanya Mi Ri langsung masuk dan ternyata tidak ada Myung Hoon di dalam ruangan. Mi Ri memanfaatkan situasi ini dengan segera mencari fax dari Universitas Tokyo mengenai data dirinya. Mi Ri berhasil menemukan fax yang baru saja di terima di ruangan Myung Hoon itu dan dia segera menyembunyikannya di sela-sela koran.


Myung Hoon datang ke ruangannya dan kaget saat melihat ada Mi Ri, "Kau ada disini?" Mi Ri menutupi kegugupannya dan tersenyum sambil mengangkat sushi yang tadi dia beli, "Aku pikir kau belum makan makanya aku beli ini. Dan karena kau tadi tidak ada jadi aku bantu merapihkan mejamu." Myung Hoon tersenyum dan kemudian mengangkat bungkus sushi yang baru dia beli juga, "Aku juga berfikir bahwa kau pasti belum makan makanya aku membelikan ini." Mi Ri tersenyum dan kemudian Myung Hoon mengajak Mi Ri untuk makan bersama.

Mi Ri melipat-lipat koran tempat dimana dia menyelipkan surat konfirmasi dari Universitas Tokyo itu. Myung Hoon melihat hal itu dan bertanya, "Mengapa kau membawa koran?" Mi Ri menjawab dengan gugup, "Ah ini lebih baik kita menggunakannya sebagai alas." Myung Hoon ingin membantu namun Mi Ri segera melarangnya.

Selesai makan, Mi Ri segera merapihkan makanan sisa dan juga menyembunyikan si kertas konfirmasi itu. Mi Ri kemudian pamit pada Myung Hoon, "Aku harus pergi sekarang. Aku terlalu lama berada disini. Sebenarnya aku tidak peduli ucapan orang, namun aku takut jika kau terkena dampak buruk. Aku akan pergi duluan." Saat Mi Ri akan pergi, Myung Hoon menahannya, "Jang Mi Ri, maaf karena membuatmu menanggul beban." Mi Ri hanya tersenyum dan kemudian pergi.


Mi Ri tidak langsung pulang, dia pergi ke ruang karyawan dan dengan segera dia membuat surat konfirmasi palsu dari Universitas tokyo. Setelah membuat surat konfirmasi palsu itu, Mi Ri mengirimkannya melalui fax ke ruangannya Myung Hoon. Di ruangan Myung Hoon pun keluar fax dengan surat konfirmasi Jang Mi Ri yang merupakan lulusan Universitas Tokyo.


Keesokan harinya, Myung Hoon mengadakan konfrensi pers untuk mengumumkan bahwa pihak Hotel A telah melakukan investigasi mengenai ijasah kelulusan para karyawan dan tidak di temukan karyawan yang memalsukan surat ijasah. Mi Ri yang hadir dalam konfrensi pers ini pun dapat bernafas dengan lega karena dia tidak ketahuan. Seorang wartawan bertanya, "Mengapa tiba-tiba diadakan investigasi? Apakah ada kaitannya dengan negosiasi Hotel A dengan Mondo Group?" Myung Hoon menjawab bahwa itu tidak berkaitan. Para wartawan menerima telfon dan salah seorang wartawan berkata pada Myung Hoon, "Aku baru saja menerima kabar bahwa Mondo sedang menyiapkan konfrensi pers untuk membatalkan perjanjian dengan Hotel A." Myung Hoon terdiam mendengarnya.


Lee Hwa sedang mengadakan konfrensi pers dan secara langsung mengatakan bahwa dia membatalkan perjanjian investasi dengan Hotel A dikarenakan beberapa masalah. Yoo Hyun dan Chul Jin sendiri kaget dengana danya konfrensi pers yang secara tiba-tiba ini.


Para wartawan terus mengejar Lee Hwa yang berjalan keluar dari ruang konfrensi pers. Wartawan bertanya, "Apa sebenarnya alasan pasti?" Lee Hwa menjawab, "Masalah seperti itu akan berdampak pada image hotel dan kami bisa menerima kerugian. " Ucapan Lee Hwa terhenti karena Myung Hoon tiba-tiba muncul di hadapannya.


Lee Hwa dan Myung Hoon pun membicarakan masalah investasi kembali. Myung Hoon berkata bahwa Hotel A telah menyelesaikan masalah mengenai isu ijasah palsu dan harusnya Mondo Group mau kembali investasi di Hotel A. Lee Hwa tetap berkata bahwa perjanjian telah di batalkan. Sekertaris Lee Hwa membuka pintu dan mempersilahkan Yoo Hyun masuk kedalam ruangan Lee Hwa. Lee Hwa senang melihat kedatangan Yoo Hyun dan mengajaknya untuk berdiskusi bersama dengan Myung Hoon juga. Lee Hwa berkata, "Ah Direktur Yoo Hyun juga sudah ada disini, mari membicarakan pembatalan perjanjian..." Yoo Hyun segera memotong ucapan Lee Hwa, "Aku tidak membatalkan perjanjian." Lee Hwa dan Myung Hoon sama-sama terkejut mendengar ucapan Yoo Hyun.

Lee Hwa bilang bahwa dia sudah mengumumkan pada publik bahwa Mondo membatalkan perjanjian dengan Hotel A, jadi tidak mungkin sekarang perjanjian tetap di adakan. Namun Yoo Hyun tetap mengatakan bahwa dia masih ingin melakukan perjanjian dengan Hotel A. Lee Hwa sangat kesal namun dia tidak bisa marah pada Yoo Hyun. Yoo Hyun juga berkata bahwa dia akan membicarakan masalah ini langsung dengan Ayahnya dan lagi Yoo Hyun memiliki 2% saham Mondo dan itu artinya dia bisa mengambil keputusan. Yoo Hyun menatap Myung Hoon dan Lee Hwa, "Kalian bisa memberikan jawaban mengenai perjanjian ini hingga tengah malam." Myung Hoon segera mengatakan bahwa dia sepakat untuk melakukan perjanjian kembali. Yoo Hyun kini menatap Lee Hwa dan akhirnya Lee Hwa setuju walaupun wajahnya masih tampak sangat tidak suka dengan keputusan Yoo Hyun.


Perjanjian kontran antara Hotel A dan Mondo Group pun di adakah dan di saksikan oleh para wartawan. Lee Hwa masih terlihat kesal saat menandatangani MOU perjanjiannya. Sementara itu Ayah Yoo Hyun melihat hal itu dari berita di TV dan ikut tersenyum.


Yoo Hyun datang ke makam Ibunya. Yoo Hyun teringat akan masa kecilnya saat dibangunkan oleh Ibunya, Yoo Hyun juga ingat saat Ibunya memeluk dirinya dan mengatakan bahwa Yoo Hyun telah melakuakn kerja yang baik. Yoo Hyun berkata lirih sambil menatap makam Ibunya, "Ibu... Apakah aku melakukan hal yang baik? Aku ingin mendengar Ibu yang membanggakan aku. Seperti dulu saat kau mengatakannya padaku. Katakan padaku bahwa aku telah bekerja dengan baik. Dimana dirimu sekarang??"


Yoo Hyun jalan-jalan bersama Ayahnya mengelilingi rumah sakit tempat Ayahnya di rawat. Ayahnya berkata, "Kau akhirnya melakukan hal itu. Jika aku berada di posisimu, maka aku akan mengambil keputusan yang sama denganmu." Yoo Hyun bertanya ragu, "Kau tidak marah?" Ayahnya menjawab, "Aku justru selalu merasa besalah padamu. Akulah yang menyebabkan kecelakaan itu. Kau bahkan tidak sempat bermain dengan nyaman di lengan Ibumu. Bahkan aku memberikan kau Ibu Tiri disaat usiamu masih terlalu muda. Kua tumbuh tanpa memberontak, aku sangat berterima kasih padamu. Bahkan jika aku memiliki hidup tinggal 10 bulan lagi, aku tidak memiliki hal lain lai untuk di katakan." Yoo Hyun diam saja mendengar ucapan Ayahnya.

Ayah Yoo Hyun kembali berkata, "Apakah dia seperti Ibumu? Wanita yang kau sukai itu...." Yoo Hyun menjawab pelan, "Ya..." Ayah Yoo Hyun berkomentar, "Sudah kuduga."


Para karyawan Hotel A sedang makan siang bersama. Seorang karyawan berkata pada Mi Ri saat melihat Myung Hoon melintas di depan mereka, "Lihat, direktur sangat tampan!" Mi Ri melirik sekilas ke arah Myung Hoon dan kemudian melanjutkan makan siangnya. Asisten Kim dan karyawan lainnya tiba-tiba saja membahas mengenai video promosi. Mi Ri yang tidak tau akan hal itu pun bertanya, "Video promosi apa?" Seorang karyawan pun menjelaskannya, "Mondo group bilang bahwa kita membutuhkan video promosi untuk mempromosikan hotel." Mi Ri diam saja mendengarnya.

Mi Ri diam-diam melirik ke arah meja tempat Myung Hoon sedang makan siang, dan di saat yang sama juga Myung Hoon sedang melirik ke arahnya. Mi Ri tiba-tiba berdiri dan para karyawan lain pun bertanya, "Ada apa? Kau belum menghabiskan makananmu." Mi Ri menjawab sambil menatap ke arah Myung Hoon, "Aku tidak selera makan."

Mi Ri dan Myung Hoon bertemu di rooftop hotel. Mi Ri berkata, "Aku sejak tadi tidak sabar menunggu kau menelfonku." Myung Hoon meminta maaf, "Maafkan aku. Terlalu banyak hal yang aku harus atasi. Tapi walaupun aku sibuk, aku selalu memikirkanmu." Mi Ri terlihat lesu, "Apa yang harus aku lakukan? Aku berfikir bagaimana jika suatu saat nanti kau benar-benar menjadi pimpinan Hotel A, kau pasti sangat sibuk bukan? Dan apakah kau akan tetap menatapku? Aku slalu mengkhawatirkan semua itu." Myung Hoon menjawab, "Mengapa kau memikirkan hal itu? Hal itu tidak akan terjadi."

Mi Ri menatap Myung Hoon, "Aku selalu ingin melakukan yang terbaik. Tapi... Aku bahkan tidak tau menahu mengenai video promosi. Aku merasa tidak di butuhkan. Sejujurnya semalaman aku tidka bisa tidur nyenyak. Aku tidak pernah berfikir bahwa hal ini sangat berat. Jika ini diteruskan, mungkin akan berefek pada pekerjaan. Aku ingin menjadi sesuatu yang penting dan di butuhkan." Myung Hoon mengenggam tangan Mi Ri, "Kau sangat penting. Bukan saja bagi Hotel, tapi bagiku." Myung Hoon kemudian memeluk Mi Ri.


Pihak Mondo yang di wakilkan oleh Chul Jin dan Yoo Hyun sedang melakukan rapat bersama dengan Myung Hoon dan Shi Young. Seorang staff membahas mengenai video promosi, "Karena ini untuk di tampilkan di seluruh dunia, maka aku berfikir untuk memilik seorang aktor. Tapi aku juga berfikir bahwa mencari wajah baru maka akan sangat bagus."

Myung Hoon memberikan pendapat, "Haruskah kita menggunakan salah satu staff untuk menjadi model?" Namun Chul Jin tidak setuju karena itu akan berdampak negatif dan Chul Jin lebih memilih agar Hallyu Star yang menjadi modelnya. Shi Young kini yang tidak setuju dengan Chul Jin dengan mengatakan bahwa itu akan memakan waktu. Staff itu menengahi dengan mengatakan bahwa dia sudah melihat beberapa wajah staff Hotel dan dia memilih Jang Mi Ri karena Mi Ri juga sudah pernah tampil di Koran bersama Yuu. Yoo Hyun senang mendengar ide ini, "Dia terlihat sangat inofatif. Bagaimana menurutmu Tuan Myung Hoon?" Myung Hoon tersenyum setuju, "Ya. Dia memiliki banyak potensi tersembunyi."


Shooting untuk pembuatan video promosi pun di mulai dan akhirnya terpilihlah Mi Ri sebagai Modelnya.


Yoo Hyun bersama Chul Jin sedang membicarakan mengenai design untuk gedung baru. Chul Jin dan Yoo Hyun masih berharap Hee Joo lah yang akan menjadi designer mereka untuk gedung baru namun sepertinya tidak mungkin karena hari ini Hee Joo baru saja mendapatkan panggilan untuk wawancara.


Tes wawancara yang di lakukan Hee Joo tidak berhasil. Orang yang mewawancarainya itu mengatakan bahwa mereka tidak bisa menerima Hee Joo di karenakan menerima surat dari kepolisian mengenai Hee Joo yang masih memiliki sebuah kasus dengan pihak kepolisian. Hee Joo dengan segera membela diri dengan mengatakan bahwa dia sama sekali tidak terlibat, namun sayangnya orang itu tidak percaya. Bahkan orang itu juga mengatakan bahwa dia tidak begitu percaya bahwa Hee Joo adalah putri dari Moon Ji Young yang merupakan seorang arsitektur terkenal. Hee Joo dengan lesu pergi dari tempat wawancara.



Karena kesal dengan penolakan kerja, Hee Joo pun pergi ke kedai untuk minum soju. Yoo Hyun terlihat datang dan dia menahan tangan Hee Joo yang mau minum kembali. Yoo Hyun duduk di hadapan Hee Joo dan berkomentar, "Minumlah dengan pelan-pelan. Bagaimana jika kau nantinya mabuk?" Hee Joo tersenyum, "Aku ingin minum hingga mabuk. Ah ya terima kasih karena kau telah datang kemari." Yoo Hyun membalas ucapan Hee Joo, "Kita adalah teman. Jadi tidak perlu khawatir." Hee Joo terlihat tidak menyukai kata teman di hubungan mereka, "Teman? Ah ya kita teman...."

Hee Joo tiba-tiba bergumam, "Mengapa aku bisa menjadi begitu bodoh? Aku bodoh! Siapa yang tidak bisa menjamin masa depan? Selalu saja membuat khawatir orang-orang. Aku bahkan tidak memeriksa dokumenku secara jelas. Aku benar-benar mempermalukan nama Ayahku..." Tiba-tiba Yoo Hyun berkomentar, "Ayahmu bukanlah orang yang seperti itu." Hee Joo kaget mendengarnya, "Apakah kau mengenalnya? Bagaimana bisa kau mengenalnya?" Yoo Hyun menjawab, "Group kami telah mendapatkan Hotel A. Bukankah itu salah satu kegagalannya?" Hee Joo lagi-lagi bingung, "Kegagalan?"

Myung Hoon pergi makan malam bersama dengan Mi Ri. Mi Ri terlihat tidak berselera makan makanya Myung Hoon bertanya, "Apakah rasanya tidak enak?" Mi Ri menjawab bahwa rasanya enak namun memang beberapa hari ini dia sedang tidak memiliki selera makan. Myung Hoon bertanya kembali, "Apakah kau mau pergi ke tempat lain?" Mi Ri menolaknya, "Aku merasa tidak nyaman kemanapun aku pergi. Apakah mobil-mobil itu berjalan karena tau tujuan mereka? Jika saja aku tidak tau bahwa mencintai seseorang itu sangat berat...." Myung Hoon mencoba menghibur Mi Ri, "Kau seperti ini karena kelelahan. Kau sebaiknya cepat pulang dan beristirahat."

Mi Ri tidak mendengarkan Myung Hoon dan malah melanjutkan ucapannya, "Tidak mudah untuk kita bertemu. Tapi walaupun bertemu, kita masih tetap khawatir jika dilihat orang. Setelah kita pulang ke rumah masing-masing, di rumah aku hanya bisa membayangkan saja." Myung Hoon kaget mendengar ucapan Mi Ri, "Kau memikirkan aku walaupun aku sedang tidak bersamamu?" Mi Ri berkata, "Sering. Aku selalu membayangkanmu. Dan membayangkan sedang apa kau di kamarmu? seperti apa rupanya? Apa yang kau lakukan sekarang? Apakah kau merasakan kesepian? seharusnya aku berada bersamamu saat kau kesepian." Myung Hoon yang mendengar ucapan Mi Ri itu pun kemudian mengajak Mi Ri untuk datang ke rumahnya, "Haruskah kita pergi bersama? Apakah tidak apa-apa?" Mi Ri memandang Myung Hoon dengan wajah sedihnya.


Yoo Hyun dan Hee Joo membicarakan mengenai Ayahnya Hee Joo. Yoo Hyun bilang bahwa yang mendesign Hotel A adalah Ayah Hee Joo namun di tengah jalan tiba-tiba saja Ayah Hee Joo menungundurkan diri. Yoo Hyun lalu mengatakan kembali mengenai Mondo Group yang berharap Hee Joo mau bergabung dengan tim planing, "Mengapa kau tidak mencoba untuk bekerja bersama planning tim? Ini adalah kesempatanmu menebus kesalahan Ayahmu dan juga untuk membuat moodmu lebih baik. Mengapa kau tidak mencoba memikirkannya kembali?" Hee Joo langsung menatap Yoo Hyun saat mendengar hal itu.


Myung Hoon membawa Mi Ri ke rumahnya dan dia sempat salah tingkah karena rumahnya yang sedikit berantakan. Mi Ri tidak mempermasalahkan hal itu dan justru langsung memeluk Myung Hoon dari belakang, "Aku merasa bahwa kini aku telah hidup kembali...." Myung Hoon yang mendengar hal itu langsung mencium Mi Ri.


SKIP


Mi Ri sedang memandang pemandangan di luar jendela dan berkomentar pada Myung Hoon, "Apartemen ini tidak terlalu buruk. Dan pemandangannya sangat bagus." Myung Hoon menjawab, "Aku hidup sendiri terlalu lama. Jika hidupku tidak seperti ini kembali maka aku pasti sudah sangat bosan." Mi Ri tersenyum dan mengatakan bahwa hidup Myung Hoon tidak akan membosankan lagi.

Mi Ri melihat foto keluarga Myung Hoon dan berkomentar, "Ayahmu terlihat sangat baik." Myung Hoon tersenyum mendengarnya, "Dia adalah orang yang tidak dapat hidup tanpa peraturan. Bekerja laundry adalah misinya selama dia hidup. Itulah sebabnya mengapa Ibuku sangat stress." Mi Ri ikut tersenyum dan bertanya, "Apa mimpimu?" Myung Hoon menjawab, "Aku tidak memiliki mimpi. Apakah sangat aneh karena tidak memiliki mimpi?" Mi Ri menggelengkan kepala, "Tidak. Itu tidak aneh. Hanya mengejutkan aku. Aku hany tidak menyangka saja kau seperti itu." Myung Hoon kemudian menceritakan masa lalunya, "Keluargaku sangatlah miskin, itu sebabnya aku takut bermimpi. Semakin aku bermimpi, semakin aku membuat keluargaku miskin. Itulah sebabnya aku tidak pernah memikirkan mimpi. Itu juga sebabnya aku tidak menerima hadiah pulpen darimu. Saat aku pergi dari rumah, hadiah pertama yang di berikan oleh Ibuku adalah pulpen. Apakah itu lucu?"

Mi Ri menggelengkan kepalanya lagi, "Tidak ada yang lucu. Kisahmu sedikit mirip dengan kisahku. Aku justru memiliki banyak mimpi. Aku bermimpi akan menjadi presiden, bermimpi menjadi penyanyi, aku bahkan bermimpi menjadi Putri Korea. Apakah itu lucu? Coba kau tanya mengapa..." Myung Hoon tersenyum, "Aku tau alasannya." Mi Ri menjawab, "Ya. Karena aku terlalu miskin dan terlalu kesepian. Aku ingin hidupku berubah. Aku ingin mengubah hidupku walaupun sedikit. Aku tidak boleh merasa malu dimana tempat tinggalki, aku ingin hidup seperti itu. Bukankah itu lucu?" Myung Hoon menjawab, "Tidak." Mi Ri mendekat dan memeluk Myung Hoon, "Ini adalah pertama kalinya aku menceritakan hal ini."


Mi Ri sedang berdandan di meja riasnya Hee Joo. Hee Joo bertanya, "Jam berapa kau pulang? Apa yang kau lakukan? Mengapa pulang rarut malam?" Mi Ri menjawab ketus, "Kau tidak perlu mengetahuinya! Ini masalah bekerja. Ngomong-ngomong, apakah kau akan terus diam di rumah terus seperti ini?" Hee Joo menjawab singkat, "Siapa yang dapat menebaknya?" Mi Ri tiba-tiba berkomentar ketus, "Huh lagipula apa yang bisa kau lakukan." Hee Joo sedikit terkejut mendengar hal itu. Hee Joo berkata, "Ah ya aku ada sesuatu yang mau di diskusikan. Apakah sebaiknya aku menerima pekerjaan di bagian planning?" Mi Ri kini terkejut, "Bagian planning? Apakah bagian itu memerlukan seseorang sepertimu? Walaupun kamu di terima, tapi posisi apa yang akan kau dapatkan disana? "

Hee Joo berkata, "Ini bukan perusahaan biasa. ini Mondo Group." Lagi-lagi Mi Ri kaget, "Mondo? Apa kau tau perusahaan itu seperti apa?" Hee Joo menjawab cepat, "Itu perusahaan yang memiliki banyak anak perusahaan di seluruh dunia. Chul Jin Oppa yang... Ah Yoo Hyun yang mengatakannya padaku." Mi Ri mendengus kesal saat mendengar nama Yoo Hyun, "Huh bocah itu tau apa? Aku hanya katakan padamu bahwa semua ini tidak masuk akal. Apa menurutmu bekerja itu sangat mudah hah?" Hee Joo terseingung, Apa maksudmu tidak masuk akal?" Mi Ri tersenyum meremehkan, "Ah ya kau selalu saja mendengarkan seseorang yang seolah-olah mengetahui segalanya(Yoo Hyun)." Hee Joo menghela nafas kesal dan meminta agar perdebatan ini tidak di lanjutkan.

Mi Ri berkomentar, "Ya baiklah kita hentikan. Lagi pula aku mengatakan semua ini demi kebaikanmu. Dan lagi, sejujurnya, dirimu lah yang menjadi masalah. Apakah kau bisa bersosialisasi jika begini terus? Setelah orang tuamu meninggal, kau bahkan tidak pernah berbicara pada siapapun. Yang kau lakukan hanyalah belajar." Hee Joo menahan amarahnya, "Apakah kau perlu mengingatkan semua itu hah?" Mi Ri menatap Hee Joo, "Aku khawatir kau akan terluka dan di tipu. Ya baiklah terserah kau, lakukan saja apa maumu!" Mi Ri segera membawa tasnya dan keluar dari apartemen Hee Joo.


Di luar apartemen Hee Joo, Mi Ri menertawai Hee Joo yang mendapat pekerjaan di Mondo Group, "Mondo? Huh lelucon macam apa ini?" Tiba-tiba saja Yoo Hyun datang dan bertanya pada Mi Ri, "Mau pergi bekerja?" Mi Ri tidak menjawab dan justru membicarakan Hee Joo, "Demi kebaikannya, bukankah sebaiknya kau tidak membujuknya?" Yoo Hyun bingung, "Apa?" Mi Ri tidak menanggapinya dan langsung pergi begitu saja.


Chul Jin baru turun dari apartemennya dan melihat Yoo Hyun yang sedang berdiri bingung, "Ada apa?" Yoo Hyun menjawab, "Tidak. Tidak apa-apa."


Myung Hoon memanggil Mi Ri keruangannya dan memberikan kabar bahwa Mi Ri bisa ikut datang ke pesta penyatuan Mondo dan Hotel A. Mi Ri tentu sangat senang mendengar hal ini. Myung Hoon berkata, "Mengapa? Kau tidak percaya kau di undang?" Mi Ri mengangguk, "Ya. Aku di undang ke acara penting ini.... Aku benar-benar tidak percaya. Pasti banyak sekali orang terkenal dan tamu VVIP Yang datang ke acara ini." Myung Hoon ikut tersenyum senang, "Ini karena kerja kerasmu. Kau telah membantu menyelesaikan masalah Putri perdana menteri Jepang, dan promosi video mengenai Hotel juga sangatlah sukses. " Mi Ri benar-benar senang, "Terima kasih banyak. Kalau begitu aku akan pergi dan siap-siap. Fighting!" Mi Ri kemudian pergi dari ruangan Myung Hoon. Di luar ruangan, Mi Ri terlihat sangat senang karena usahanya selama ini satu per satu mulai berjalan lancar.


Hubungan Mi Ri dengan Myung Hoon sangat baik. Mereka mulai melakukan kencan menonton di bioskop, bermain sepedah di taman, bahkan masak bersama.


Hee Joo sedang membersihkan rumah dan dia tidak sengaja membuat Koper milik Mi Ri terjatuh dan seluruh pakaian Mi Ri keluar dari koper. Hee Joo pun memasukan pakaian yang keluar itu kembali ke dalam koper dan dia menemukan surat kerja milik Mi Ri. Karena penasaran, Hee Joo pun membukanya dan dia terkejut saat melihat bahwa ijasah kelulusan miliknya yang selama ini hilang ternyata ada di Mi Ri.


Myung Hoon datang ke sebuah Butik dan dia memilihkan sebuah gaun untuk Mi Ri.


Hee Joo masih terus memikirkan mengapa Ijasahnya yang hilang itu bisa ada di dalam kopernya Mi Ri. Hee Joo tiba-tiba ingat bahwa dulu saat Mi Ri pertama kali menginap di apartemennya itu, Mi Ri pernah terbangun di tengah malam dan terlihat sedang melakukan sesuatu. Hee Joo benar-benar tidak menyangka jika Mi Ri lah yang mengambilnya.


Myung Hoon memberikan sebuah gaun pada Mi Ri untuk di kenakan pada acara pertemuan Mondo Group dan Hotel A. Mi Ri sangat senang melihatnya, "Ini sangat cantik. Aku tidak pernah memikirkan hal ini..." Myung Hoon ikut senang melihat kesenangan Mi Ri, "Baguslah jika kau suka." Mi Ri kemudian berkomentar, "Awalnya aku khawatir datang kesana tidak mengenakan yang pantas." Myung Hoon tersenyum, "Mulai sekarang jangan berfikiran seperti itu lagi. Aku tidak mau statusmu rendah. Aku ingin menjadi orang yang selalu membuat Jang Mi Ri bahagia di sisa hidupnya. Aku berharap semua mimpimu akan menjadi kenyataan."

Myung Hoon kemudian mengantarkan Mi Ri pulang. Di dalam mobil, Mi Ri mengatakan pada Myung Hoon agar tidak menggunakan ucapan yang formal padanya, Myung Hoon tertawa dan kemudian mencoba berbicara secara informal pada Mi Ri. Mi Ri yang mendengarnya ikut tertawa dan kemudian turun dari dalam mobil.


Mi Ri masuk kedalam apartemen Hee Joo dan melihat Hee Joo yang masih belum tertidur, "Ah kau masih terbangun? Aku harus menyiapkan pesta. Besok aku akan datang ke pesta Hotel. Dan Direktur(Myung Hoon) membelikan aku sebuah gaun pesta. Dia bilang bahwa aku adalah wajah dari Hotel jadi aku harus tampil bagus. Sekarang semuanya berjalan sesuai dengan yang seharusnya..." Melihat Hee Joo hanya diam saja, Mi Ri pun bertanya, "Ada apa denganmu? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Hee Joo mengulurkan sebuah kertas pada Mi Ri dan Mi Ri langsung terkejut melihatnya, "I-Iini bukankah ijasahmu?" Hee Joo menjawab, "Itu di temukan di tasmu." Mi Ri yang awalnya gugup tiba-tiba merasa marah, "Kau membuka tasku hah?" Hee Joo lelah dan berkata lemah, "Kau jangan mengganti pembicaraan Mi Ri! Itu tidak bisa di selesaikan dengan mudah. Apa kau tau bahwa aku di tangkap polisi karena ijasah ini? Aku juga di pecat karena ini!"

Mi Ri menatap kesal, "Jadi makudmu ini semua salahku?" Hee Joo menatap nanar pada Mi Ri, "Mengapa kau melakukan ini? Katakan saja yang sebenarnya..." Mi Ri maish terus mengelak, "Aku katakan padamu bahwa itu bukan aku! Pikirkan saja sendiri." Hee Joo lagi-lagi lelah dengan perdebatan ini, "Jika kau katakan kau yang melakukannya, aku tidak akan mempermasalahkannya. Aku hanya ingin mengetahui kebenaran." Mi Ri pun membentak kesal, "Ya aku melakukannya! Mau tau kenapa? Karena aku membutuhkannya untuk melanjutkan hidupku!!"

Hee Joo terlihat bingung, "Bukankah kau juga memilikinya? ijasahmu kemana? Mengapa kau mengambil milikku?" Mi Ri mulai menangis di depan Hee Joo, "Kau di adopsi keluarga yang baik dan lulus dari universitas. Kau tidak akan mengerti aku. Aku tidak lulus dari Universitas Tokyo. Bahkan aku tidak bersekolah! Apa kau bisa mengerti aku sekarang? Semua ini karenamu... alasan mengapa aku hidup seperti ini adalah karenamu! Jika saja pada saat itu kau tidak sakit, aku tidak akan di adopsi dan menjadi seperti ini!" Hee Joo terkejut, "Jadi maksudmu ini semua karenaku?" Mi Ri menjawab, "Ya. Kau tidak pernah tau bagaimana kehidupanku. Setelah datang ke rumah yang seharusnya tempat kau tinggal itu, apa kau tau seperti apa hidupku? Aku mencuci 50 selimut setiap harinya. Apa kau bisa membayangkannya? Seorang anak berusia 10 tahun mencuci 50 selimut setiap harinya? Untuk 6 tahun kau hidup tenang, sedangkan aku mencuci selimut. Dan apakah kau tau bagaimana aku harus membayar hutang Ayah angkatku yang pemabuk itu?"

Hee Joo ikut sedih mendengarnya, "Mi Ri. Itukah sebabnya kau melakukan ini semua?" Mi Ri menjawab, "Benar. Apa yang salah? Ini hanya karena selembar kertas ijasah. Hanya selembar kertas ini dan semua orang memperlakukan aku dengan berbeda. Tidak ada satu orang pun yang menyangka bahwa ini palsu. Apakah kau pikir ini lucu? Aku tetap diriku, hanya karena selembar kertas itu orang-orang menatapku berbeda." Hee Joo bertanya lirih, "Apa kau bahagia sekarang ini?" Mi Ri mengangguk, "Aku bahagia. Aku bukan lagi Jang Mi Ri di masa lalu." Hee Joo menghela nafas dan akhirnya berkata, "Baiklah kalau begitu. Karena masa kecilmu yang telah aku hancurkan, jika aku bisa menebusnya dengan ini semua... Baiklah. Selamat malam." Hee Joo langsung berjalan untuk tidur.


Keesokan paginya Mi Ri akan pergi untuk hadir ke acara pesta Mondo dan Hotel A. Sebelum pergi, Mi Ri sempat menatap punggung Hee Joo yang masih tertidur. Mi Ri menghela nafas dan kemudian pergi keluar. Sementara itu Hee Joo sebenarnya tidak tidur. Dia masih memikirkan semua ucapan Mi Ri.


Mi Ri membawa banyak barang dan saat itu dia bertemu dengan Yoo Hyun yang langsung menyapanya, "Apakah kau akan pergi? Barang apa saja ini?" Mi Ri tidak mempedulikan Yoo Hyun dan terus berjalan namun barang bawaannya itu tersenggol kaki Yoo Hyun sehingga terjatuh. Dengan cepat Yoo Hyun mengambilnya dan memberikan kembali pada Mi Ri, "Apakah kau akan pergi ke suatu tempat? Biarkan aku mengantarmu." Mi Ri sangat kesal, "Aku sudah katakan padamul, berhentilah mencari gara-gara denganku. Kau ini laki-laki namun mengapa tidak punya harga diri sama sekali? Permisi..." Mi Ri mengambil barang bawaannya dan segera melangkah menjauh dari Yoo Hyun.


Lee Hwa datang ke rumah sakit tempat Ayah Yoo Hyun di rawat dan ternyataAyah Yoo Hyun sudah selesai mandi, "Ah kau mandi pagi-pagi sekali." Ayah Yoo Hyun tersenyum, "Tentu saja karena ini adalah hari special." Lee Hwa terlihat tidak senang, "Kau benar. Hari dimana putramu akhrnya selangkah lebih maju." Lee Hwa berniat berjalan pergi namun Ayah Yoo Hyun langsung menahannya, "Apakah kau merasa terluka?" Lee Hwa menjawab, "Tidak. Tidak sama sekali." Lee Hwa lalu memanggil salah seoarng karyawan untuk membawakan pakaian yang sudah di siapkan untuk Ayah Yoo Hyun datang ke acara Mondo Group dan Hotel A.


Yoo Hyun datang ke tempat pesta bersama Chul Jin dan dia pun segera memberi salam pada Direktur Lee dan juga Myung Hoon. Yoo Hyun meminta maaf pada direktur Lee karena baru sempat menyapanya. Direktur Lee menyambutnya senang, "Aku sudah mendengar semua tentang kau dari Myung Hoon. Aku dengar kau terus mencoba mempertahankan Hotel kami hingga akhir." Yoo Hyun ikut tersenyum dan balas memuji Myung Hoon yang telah menyelesaikan banyak hal dengan lancar. Direktur Lee lalu pamit karena tidak mau menganggu Yoo Hyun dan Myung Hoon.

Myung Hoon lalu meminta maaf pada Yoo Hyun mengenai sikapnya dahulu, Yoo Hyun berkata, "Tidak. Sebaiknya kita tidak membahas masa lalu kembali. Sekarang kita berada di perahu yang sama."


Mi Ri datang ke pesta itu dan Myung Hoon langsung terpana melihatnya. Mi Ri bertanya, "Apakah aku terlambat datang?" Myung Hoon menggeleng, "Tidak. Ini baru di mulai." Myung Hoon terus terdiam menatap penampilan Mi Ri sehingga membuat Mi Ri bingung, "Ada apa? Apa ada yang salah denganku?" Lagi-lagi Myung Hoon menggeleng, "Tidak. Ini karena kau terlalu cantik. Ayo masuklah..."


Myung Hoon lalu membawa Mi Ri bertemu dengan Ayah Yoo Hyun dan juga Lee Hwa yang sedang berbicara dengan Direktur Lee. Myung Hoon segera memperkenalkan diri pada Ayah Yoo Hyun karena mereka belum sempat berkenalan. Lee Hwa yang melihat kehadiran Mi Ri di samping Myung Hoon pun bertanya, "Siapa wanita di sampingmu?" Myung Hoon pun kemudian memperkenalkan diri, "Dia adalah salah satu staff kami yang aku bawa. Namanya Jang Mi Ri." Direktur Lee lalu ikut berkomentar bagaimana Mi Ri juga dahulu telah membantu Putri perdana menteri Jepang saat berkunjung ke Hotel mereka. Mi Ri tersenyum dan kemudian memperkenalkan dirinya, "Suatu kehormatan dapat bertemu anda. Nama saya Jang Mi Ri." Lee Hwa hanya mengangguk dan tetap menatap sinis pada Mi Ri.


Di rumah, Hee Joo terlihat bimbang apakah akan menelfon atau tidak. Tapi akhirnya dia memutuskan untuk menelfon Chul Jin. Chul Jin yang ada di samping Yoo Hyun pun kemudian permisi untuk mengangkat telfon. Chul Jin bertanya, "Ada apa?" Hee Joo menjawab, "Aku ingin melakukannya. Aku akan bergabung dengan tim perencanaan di Mondo."


Mi Ri dan Myung Hoon sedang berbicara berdua. Myung Hoon bertanya, "Apa kau mengingatnya?" Mi Ri menjawab bahwa dia sedang mencoba mengingatnya. Myung Hoon mengatakan bahwa Mi Ri hanya perlu mengingat beberapa orang penting saja. Myung Hoon melihat ke gugupan Mi Ri dan dia pun kemudian memberikan sapu tangannya untuk Mi Ri, Mi Ri tersenyum menerimanya.

Myung Hoon melihat punggung Yoo Hyun dari jauh dan dia pun kemudian berkata pada Mi Ri, "Ah aku lupa memperkenalkan orang penting ini. Dia adalah bagian dari Mondo. Lihatlah pria yang menggunakan jas berwarna putih itu." Mi Ri melihat kearah yang ditunjuk oleh Myung Hoon dan melihat pria yang mengenakan jas putih. Saat itu Mi Ri belum tau bahwa pria yang di maksud oleh Myung Hoon adalah Yoo Hyun yang berusaha mengejar Mi Ri. Myung Hoon kembali berkata, "Dia baru saja kembali ke Seoul setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Dia adalah tipe orang yang sangat kalem. Dia sangat simple dan ramah. Dibandingkah dengan status dan kekuatan, dia lebih memeningkan gaya hidup. Dia adalah pria yang hanya akan mengeluarkan bebeapa kata, sangat low profile dan juga gentle. Ingatlah dia karena akan berguna untuk kedepannya. Sangat penting untuk meninggalkan kesan baik padanya."

Myung Hoon lalu mengajak Mi Ri untuk di perkenalkan pada Yoo Hyun. Saat akan mendekat ke tempat Yoo Hyun, seorang pria datang menghampiri Myung Hoon dan mengatakan bahwa dia mau memperkenalkan Myung Hoon dan temannya. Myung Hoon tidak dapat menolak dan meminta pada Mi Ri agar menunggunya. Mi Ri mengangguk mengerti.


Mi Ri tidak sengaja melihat Chul Jin di tempat pesta itu dan dia heran. Mi Ri terus melihat Chul Jin yang ternyata berjalan mendekati pria yang memakai jas berwarna putih. Mi Ri melihat pria berjas berwarna putih itu berbalik dan terkejut saat mengetahui baha pria penting yang di maksud oleh Myung Hoon adalah Yoo Hyun.



Thursday, November 17, 2011

Sinopsis Miss Ripley Episode 4

SINOPSIS MISS RIPLEY
EPISODE 4

Chul Jin sedang melihat kembali rekaman CCTV untuk mencari tahu siapa pemilik flash disk yang di temukan oleh Yoo Hyun di dalam lift. Pada saat sedang melihat rekaman itu, Chul Jin langsung tersedak karna melihat ada Hee Joo di dalam rekaman. Seorang petugas bertanya, "Apa kau baik-baik saja?" Chul Jin meminta agar wajah Hee Joo di perbesar dan dia pun langsung tersenyum saat menyadari bahwa wanita di dalam rekaman itu memang Hee Joo.


Hee Joo sedang berada di apartemennya Chul Jin untuk bantu membereskan apartemennya Chul Jin. Chul Jin menawarkan pada Hee Joo untuk bergabung dengan Mondo Group di bagian perencanaan namun Hee Joo langsung menolaknya karna sejak awal dia memang tidak berniat untuk berada di bagian perencanaan.


Bel di apartemen Chul Jin berbunyi dan Chul Jin pun membukakan pintu. Ternyata Yoo Hyun lah yang datang. Chul Jin mengajak Yoo Hyun masuk dan dia kemudian berkata pada Hee Joo bahwa ada tamu yang datang. Hee Joo dan Yoo Hyun bertemu dan keduanya sama-sama merasa canggung. Karna gugup, Hee Joo yang sedang membawa air sabun itu membalikan badan dan tidak sengaja menyemburkan air sabun itu pada pakaian Chul Jin dan juga Yoo Hyun. Hee Joo panik melihat kecerobohannya itu dan berusaha untuk membersihkan busa yang ada di jas Yoo Hyun, namun yang ada justru Hee Joo terpeleset karna licin dan tangannya berdarah karna terkena pecahan gelas.

Chul Jin dan Yoo Hyun sama-sama ikut pnik saat melihat telapak tangan Hee Joo yang berdarah. Yoo Hyun meminta pada Chul Jin untuk membeli plester sementara dia yang akan mengobati luka di tangan Hee Joo. Selama Yoo Hyun mengobati luka tangan Hee Joo, Hee Joo diam-diam terus mencuri pandang pada Yoo Hyun dan tersenyum. Yoo Hyun sadar bahwa dia sedang di perhatikan makanya dia bertanya, "Apa ada yang salah?" Hee Joo segera menjawab Tidak.

Hee Joo melihat pakaian formal yang di kenakan oleh Yoo Hyun dan dia pun bertanya, "Pakaianmu?" Yoo Hyun sedikit kebingungan menjelaskannya, "Ah aku baru mengunjungi sebuah acara." Hee Joo mengangguk mengerti, "Ah, acara penjualan?" Yoo Hyun hanya tersenyum ragu.


Selesai dari acara makan malam dengan Direktur Lee, Myung Hoon pun mengantarkan Mi Ri pulang. Mi Ri berkomentar, "Aku benar-benar tidak percaya hal ini. Baru kemarin aku akan di tendang keluar dari perusahaan , tapi sekarang ini aku justru duduk di kursi mobilmu. Ah ya aku mau minta maaf atas kejadian yang terjadi saat aku datang ke ruanganmu. Pada saat itu aku terlalu emosi. Aku benar-benar minta maaf. " Myung Hoon balas berkata, "Orang-orang muda wajar membuat kesalahan." Mendengar hal itu Mi Ri bertanya kembali, "Apa maksudmu jika aku bersikap seperti itu lagi kau masih akan memaafkan aku?" Myung Hoon menjawab, "Maksudku, walaupun itu berlebihan tapi hasilnya tidak terlalu buruk. Tidak ada maksud di balik semua itu. Masalah kantor dan masalah pribadi tidak baik di campur."

Mi Ri terus berbicara di sepanjang perjalanan, sedangkan Myung Hoon terlihat lebih banyak diam. Saat Mi Ri berniat turun dari dalam mobil Myung Hoon karna dia sudah sampai di depan penginapannya, Myung Hoon memberanikan diri untuk menanyakan sesuatu yang sejak tadi membuatnya penasaran, "Jang Mi Ri, apakah kata-katamu mengenai lesbi itu benar? Maaf tapi aku pada saat itu ada di Hotel saat mendengar ucapanmu pada Yuu(Putri perdana menteri Jepang)." Mi Ri tertawa mendengar pertanyaan Myung Hoon itu, "Jadi apakah ini yang membuatmu terlihat terus terdiam? Tapi baguslah jika kau mendengarnya. Sebenarnya aku sangat gugup saat mengatakan hal itu." Myung Hoon menatap Mi Ri bingung, "Apa maksudmu?"

Mi Ri bercerita dengan mimik wajah sedih, "Sejujurnya aku berbohong padanya. Entah mengapa aku mengatakan hal itu. Yang ada di pikiranku hanyalah untuk mencarinya dan membawa dia kembali. Saat itu aku mendengar bahwa Yuu itu seorang lesbi. Aku benar-benar mengkhawatirkan Yuu. Bagaimana jika dia kehilangan Ayahnya sepertiku? Bagaimana jika Yuu hidup sendirian? Bagi orang-orang yang belum mengalaminya, mereka tidak akan mengerti. Aku kehilangan Ayahku saat aku muda, itulah sebabnya aku selalu merasa sendiri. Yang aku pikirkan adalah aku harus membawa Yuu kembali dan tidak membiarkan dia seperti aku. Tentu saja hal ini tidak di rencanakan, Hanya.... Aku tidak ingin dia seperti aku. Apa aku melakukan kesalahan? Sebenarnya aku bingung, apakah aku menyelesaikan masalah ini dengan jalan yang baik? Walaupun hidup gadis itu(Yuu) sangatlah penting... Tapi hal ini justru berakhir dengan sebuah kebohongan." Myung Hoon tersenyum dan mengatakan pada Mi Ri agar beristirahat saja.

Myung Hoon berkomentar bahwa ini juga kesalahan dia karena tidak begitu mengenal para tamunya. Mi Ri tiba-tiba bertanya pada Myung Hoon, "Bisakah kau menyempatkan waktumu untukku sebentar? Banyak sekali hal yang ingin aku tanyakan padamu mengenai pekerjaan ini. Jika kau memiliki waktu luang, aku ingin sekali mendengar banyak hal dari dirimu." Myung Hoon mengangguk dan menyanggupi hal itu. Saat Mi Ri akan keluar dari mobilnya Myung Hoon, hujan deras turun dan itu membuatnya sedikit kebingungan untuk keluar dari mobil. Myung Hoon bilang bahwa di bagasinya ada payung dan dia akan mengambilkannya untuk Mi Ri, namun Mi Ri segera menolak hal itu. Mi Ri melepaskan sepatu hak-nya dan keluar dari dalam mobil dan berlari menuju tempat berteduh sambil melambaikan tangan pada Myung Hoon. Myung Hoon tidak menyangka dengan yang di lakukan oleh Mi Ri dan dia hanya tersenyum.


Chul Jin berkata pada Yoo Hyun bahwa sepertinya mereka akan kesulitan untuk meyakinkan Hee Joo agar mau bekerja di Hotel Mondo dikarenakan Hee Joo memiliki ambisi besar bekerja di Hotel A sebagai arsitek karena Ayah Hee Joo juga yang dulu telah memdesign Hotel A. Yoo Hyun berkomentar bahwa Ibu kandungnya juga adalah yang ikut mendesign Hotel A, jadi mungkin saja Ibu Yoo Hyun dan Ayah Hee Joo adalah teman baik. Yoo Hyun pun mengatakan pada Chul Jin bahwa dia sendiri yang akan mencoba membujuk Hee Joo. Chul Jin setuju dan kemudian keluar dari ruangan Yoo Hyun.

Setelah kepergian Chul Jin, Asisten Yoo Hyun datang ke ruangan Yoo Hyun untuk menyerahkan data pekerja di Hotel A yang di minta oleh Yoo Hyun. Yoo Hyun membuka data para pekerja dan dia menemukan data Mi Ri.


Berita mengenai Yuu yang berpelukan dengan Mi Ri beredar di Koran dan tentu saja Myung Hoon senang. Myung Hoon memanggil Mi Ri kedalam ruangannya dan menunjukan koran itu, Mi Ri tentu terkejut melihatnya. Myung Hoon berkomentar, "Berita ini sangat membantu Hotel kita. Para pihak diplomatik mulai mempercayai hotel kita kembali. Aku secara langsung ingin mengatakan bahwa kau telah bekerja keras." Mi Ri sangat senang dan dia terus mengatakan bahwa hal ini sangat sulit di percaya. Myung Hoon berkata, "Direktur Lee juga mengatakan bahwa kau kini bisa mengurusi tamu Vip. Bagaimana?" Mi Ri kembali terkejut, "A-Apakah ini artinya aku mendapatkan promosi? Terima kasih banyak. Aku pasti akan melakukan yang terbaik."

Saat Mi Ri akan keluar dari ruangan Myung Hoon, dia berbalik dan menatap Myung Hoon, "Apakah kau ada waktu senggang untuk makan malam bersama? Jika kau memiliki waktu maka aku akan sangat senang mendengarkan semua nasihatmu. Bagaimana?" Myung Hoon mengangguk setuju.


Mi Ri pergi ke mall dan dia pun langsung membeli beberapa pakaian dan sepatu. Saat melewati salah satu toko buku, Mi Ri melihat sebuah majalah yang membuat sebuah artikel mengenai rumah tangga Myung Hoon dan istrinya yang sudah berakhir. Membaca artikel itu membuat Mi Ri mendapatkan ide lainnya.



Hee Joo datang ke ruangan para cleaning service yang sedang beristirahat. Di TV ada berita mengenai tertangkapnya orang yang memalsukan ijasah. Seorang cleaning service bertanya pada Hee Joo dengan bercanda, "Tidak mungkin ijasah yang kau miliki itu palsu juga kan?" Hee Joo membalasnya dengan candaan juga, "Bagimana kau tau?" Para cleaning service tertawa mendengarnya.

Tiba-tiba saja 2 orang polisi datang ke ruangan dan menanyakan keberadaan Moon Hee Joo. Hee Joo bingung karena dia tiba-tiba di cari, "Aku Moon Hee Joo, ada apa mencariku?" 2 orang polisi itu langsung menangkap Hee Joo dan membuat orang-orang bingung.


Hee Joo digiring menuju mobil polisi dan tentu hal ini menjadi sorotan orang-orang. Shi Young dan Asisten Kim terkejut juga saat melihat Hee Joo digiring polisi. Shi Young bertanya, "Ada apa ini? Kalian seharusnya menjelaskan dahulu pada kami." Namun polisi itu tidak mempedulikan Shi Young dan tetap membawa Hee Joo masuk kedalam mobil polisi. Selepas kepergian Hee Joo itu, Shi Young memerintahkan Asisten Kim untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga Hee Joo ditangkap oleh polisi.


Mi Ri menunggu di Restaurant untuk makan malam bersama Myung Hoon. Karena Myung Hoon belum datang, Mi Ri pun pergi ke toilet untuk memperbaiki riasannya. Saat keluar dari toilet, Mi Ri bertemu dengan Myung Hoon yang hendak masuk kedalam Restaurant. Myung Hoon berkomentar, "Sepertinya kau terlalu awal datangnya." Mi Ri berbohong dengan mengatakan bahwa dia juga baru datang, padahal sebenarnya dia sudah sejak tadi menunggu Myung Hoon.

Mi Ri dan Myung Hoon kemudian duduk bersama di salah satu kursi. Mi Ri berterima kasih karena Myung Hoon sudah menyempatkan makan malam bersamanya. Myung Hoon tersenyum dan balas berkata bahwa dia juga senang. Mi Ri tersenyum, "Aku akan mendengar setiap ucapanmu." Myung Hoon membalas, "Aku senang karena kau berfikiran seperti itu."


Shi Young segera datang ke kantor polisi untuk membebaskan Hee Joo. Dan ternyata Chul Jin juga datang untuk membebaskan Hee Joo. Chul Jin sebelumnya memberikan kabar pada Yoo Hyun bahwa dia sedang berada di Kantor polisi. Yoo Hyun pun membantu dengen meminta asistennya untuk menelfonkan Pengacara Choi.

Polisi memasukan Hee Joo kedalam sel tahanan. Shi Young dan Chul Jin sama-sama datang dan terlihat panik, "Kenapa ini bisa terjadi??" Hee Joo sendiri masih bingung dengan hal ini.


Mi Ri dan Myung Hoon menikmati makan malam bersama mereka berdua. Myung Hoon bertanya, "Apakah kau tidak merasa bosan karena sejak tadi hanya membahas pekerjaan?" Mi Ri menggelengkan kepala, "Tidak. Ini sangat menarik. Aku tidak pernah menyangka bahwa membicarakan pekerjaan ini akan sangat menyenangkan. Ini semua karenamu." Myung Hoon senang mendengarnya, "Baguslah jika kau tertarik pada pekerjaan barumu ini." Mi Ri bertanya, "Apakah kau merasa khawatir karena telah memberikan tugas penting padaku?" Myung Hoon menjawab, "Jika aku mengatakan bahwa aku tidak khawatir maka itu sebuah kebohongan. Bagaimanapun juga, aku tidak akan memberikan tugas itu jika aku hanya akan duduk diam saja." Mi Ri bertanya kembali, "Apakah itu artinya kau mempercayai aku? Apakah itu karena aku karyawanmu? Atau....?" Mi Ri sengaja menggantung pertanyaannya dan Myung Hoon hanya menjawab dengan senyuman.


Myung Hoon mengantarkan Mi Ri dengan berjalan kaki bersama hingga depan penginapan Mi Ri. Mi Ri mengucapkan terima kasihnya pada Myung Hoon, "Hari ini aku sangat bahagia. Terima kasih karena telah mengantarkan aku pulang." Myung Hoon berkata, "Hidup yatim piantu pastilah tidak mudah bagimu." Mi Ri menjawab, "Jika aku mengatakan mudah maka itu sebuah kebohongan. Tapi aku percaya bahwa semua hal akan berkembang. Kau akan membantuku bukan? Ah ya... Apakah kau tidak merasa sedih saat kembali ke rumahmu dalam keadaan sepi? Aku dengar Ibumu berada di rumah sakit." Myung Hoon menatap Mi Ri bingung, "Bagaimana kau tau?" Mi Ri tidak menjawabnya dan malah mengajukan pertanyaan lagi, "Apakah kau tidak lelah sendirian?" Myung Hoon menjawab, "Aku mencoba yang terbaik untuk adaptasi. Kau masuklah kedalam..."

Saat Myung Hoon akan pergi, Mi Ri menahannya dan kemudian dia mengeluarkan sebuah bingkisan dari dalam tasnya, "Sebenarnya ini adalah pulpen. Ini salah satu bentuk terima kasih dan juga rasa maafku padamu atas semuanya. Aku harap kau mau menerimanya walaupun benda ini kecil."Myung Hoon tersenyum namun dia tidak menerimanya, ia justru meminta agar Mi Ri segera masuk kedalam rumah saja. Melihat penolakan itu, Mi Ri berkomentar di depan Myung Hoon, "Mungkin aku berfikiran terlalu lebih. Ini karena kau selalu membantuku." Myung Hoon menangkat tangannya hendak melambai dan mengatakan bahwa mereka akan bertemu lagi di kantor. Mi Ri terus menatap jari-jari Myung Hoon makanya Myung Hoon bertanya, "Ada apa?" Mi Ri menjawab, "Tidak. Aku hanya berfikir bahwa jari-jarimu sangat panjang." Myung Hoon mengangguk dan kemudian dia berjalan pergi. Saat Myung Hoon pergi, Mi Ri tersenyum karena rencananya mulai berhasil.

Myung Hoon masuk kedalam mobilnya dan dia tersenyum saat mengingat ucapan Mi Ri. Myung Hoon kemudian menjalankan mobilnya pergi dari tempat parkir penginapan Mi Ri. Saat di jalan, mobilnya berpapasan dengan mobil Yoo Hyun yang sedang dalam perjalanan menuju penginapan Mi Ri juga. amun Myung Hoon dan Yoo Hyun sama-sama tidak menyadari bahwa mereka berpapasan.


Mi Ri keluar dari penginapannya untuk membuang sampah. Saat menyimpan sampahnya itu, dia mendengar ada suara orang yang berbicara dan ternyata itu adalah Hirayama. Mi Ri sangat terkejut dan mencoba menyembunyikan wajahnya. Tapi Hirayama mendengar suara ribut dan dia terkejut saat menyadari kehadiran Mi Ri. Hirayama pun segera berusaha mengejar Mi Ri.


Yoo Hyun yang baru datang ke penginapan Mi Ri terlihat bingung saat melihat Mi Ri berlari dengan di ikuti seorang laki-laki yang juga mengejarnya dari belakang. Melihat kejadian ini Yoo Hyun pun ikut berlari dengan berniat untuk membantu Mi Ri. Asisten Yoo Hyun yang melihat kejadian ini segera menarik Hirayama dan memukulnya, namun asistennya itu lah yang justru menjadi korban Hirayama.

Mi Ri, Yoo Hyun dan Hirayama pun terus saling kejar hingga mereka sampai di stasiun kereta. Mi Ri masuk kedalam kereta dan tentu saja Yoo Hyun dan Hirayama juga mengikutinya. Saat Mi Ri tidak menemukan jalan untuk kabur lagi saat di dalam kereta, Yoo Hyun segera menarik Mi Ri keluar dari kereta saat pintu kereta akan di tutup. Alhasil Mi Ri dan Yoo Hyun maish sempat keluar dari kereta, sementara Hirayama terjebak di dalam kereta itu.

Setelah kepergian kereta yang membawa Hirayama, Yoo Hyun bertanya pada Mi Ri, "Kau baik-baik saja?" Mi Ri diam saja karena dia masih kaget dengan kedatangan Hirayama ke Korea. Mi Ri hendak terjatuh lemas namun dengan segera Yoo Hyun menahannya dan menenangkan Mi Ri.


Hee Joo akhirnya dapat di bebaskan namun pihak polisi masih membutuhkan keterangan dari Hee Joo jika di butuhkan. Hee Joo menatap Shi Young dengan penuh penyesalan, "Maafkan aku senior..." Shi Young tersenyum dan menenangkan Hee Joo, "Tidak apa-apa."


Mi Ri dan Yoo Hyun singgah di sebuah supermarket untuk membeli minum. Saat ini Mi Ri masih terlihat tegang dengan kejadian tadi. Yoo Hyun penasaran dengan apa yang terjadi dan dia berusaha mencari informasi langsung dari Mi Ri, "Apa yang terjadi?" Mi Ri mengatakan tidak apa-apa. Yoo Hyun kembali bertanya, "Apa kau mengenal laki-laki tadi?" Mi Ri kesal dan membentaknya, "Aku katakan tidak ada apa-apa!!" Yoo Hyun berkomentar bahwa Hirayama terlihat seperti bukan orang baik-baik.

Mi Ri keluar dari dalam supermarket dan Yoo Hyun mengejarnya sambil memanggil namanya, "Tunggu Nona Jang Mi Ri!" Mi Ri terkejut dan segera menoleh pada Yoo Hyun, "Dari mana kau tau namaku?" Yoo Hyun menjawab, "Aku tau namamu dari peginapan. Aku tidak tau kau mau pergi kemana, tapi sebaiknya kita pergi bersama. Lagi pula ini sudah sangat larut malam dan sulit mencari bis." Mi Ri langsung menolak, "Tolong berhenti berbicara tuan Song Yoo Hyun!" Yoo Hyun tersenyum karena Mi Ri masih mengingat namanya, "Namaku... kau masih mengingatnya." Mi Ri berkomentar, "Maaf tapi saat ini aku sedang dalam mood yang buruk untuk membicarakan hal itu sekarang. Dan lagi ini adalah urusan pribadiku. Tolong jangan ikut campur." Yoo Hyun menunduk, "Sepertinya aku terlalu egois. Maaf...." Mi Ri kemudian pamit pergi meninggalkan Yoo Hyun.


Mi Ri membereskan pakaiannya dan dia kini sedang menunggu di halte bis. dia terus mengingat kejadian saat tadi Hirayama menemukannya dan tentu ini membuatnya panik. Sementara itu terlihat Yoo Hyun yang berada di dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari halte bis. Mi Ri menatap HPnya dan berniat menelfon Myung Hoon, pada saat Myung Hoon sudah mengangkat telfonnya, Mi Ri segera menutupnya dan kembali menunggu bis. Saat Bis datang dan Mi Ri pun masuk kedalamnya, Yoo Hyun meminta pada sopirnya agar mereka segera pergi.


Di dalam bis, Mi Ri menerima telfon dari Myung Hoon. Myung Hoon bertanya, "Tadi aku melihat kau menelfon, ada apa?" Mi Ri bingung menjawab, "Maaf tadi aku tidak sengaja menelfon." Myung Hoon sadar dari nada bicara Mi Ri bahwa ada sesuatu yang sebenarnya terjadi, "Apa ada sesuatu? Kau yakin bahwa kau baik-baik saja?" Mi Ri menjawab dengan lesu, "Ya aku baik-baik saja. Istirahatlah dengan tenang..." Myung Hoon tidak bertanya lagi dan mematikan sambungan telfonnya.


Yoo Hyun sedang dalam perjalanan pulang dan dia terus melihat biodata Jang Mi Ri. Ingatananya juga kembali mengingat kejadian saat di stasiun kereta dimana Mi Ri jatuh lemas. Sementara itu Myung Hoon datang ke rumah sakit untuk menemui Ibunya. Myung Hoon menatap jari-jarinya dan dia tersenyum saat mengingat ucapan Mi Ri mengenai jari-jarinya yang panjang itu.


Mi Ri tidak ada tempat lain lagi yang bisa dikunjungi selain rumah Hee Joo makanya dia pun datang ke rumah Hee Joo dan segera mengetuk-ngetuk pintunya, namun Hee Joo belum pulang sehingga Mi Ri terpaksa menunggu di luar.

Sopir Yoo Hyun mengantar Yoo Hyun ke rumah Chul Jin karena kini mereka tinggal bersama. Saat Yoo Hyun akan masuk kedalam rumah Chul Jin yang satu bangunan juga dengan rumah Hee Joo, dia terkejut melihat ada Mi Ri yang sedang menunggu di depan pintu rumah Hee Joo, "Nona Jang Mi Ri mengapa kau ada disini?" Mi Ri sendiri ikut bingung dengan kehadiran Yoo Hyun, "Bagaimana bisa kau datang kemari Yoo Hyun?"

Hee Joo dan Chul Jin datang bersama dan Hee Joo juga terkejut melihat kedatangan Mi Ri, "Mi Ri ya?" Yoo Hyun kaget karena ternyata Hee Joo dan Mi Ri saling mengenal, "A-Apa kalian saling mengenal?"


Yoo Hyun terlihat senang karena sekarang dia dapat bertemu kembali dengan Mi Ri, sedangkan Chul Jin justri tidak merasa senang. Chul Jin bertanya, "Apakah kau senang? Apa sebenarnya yang kau sukai dari wanita itu?" Yoo Hyun menjawabnya sambil tersipu malu, "Siapa yang dapat menebaknya? Dan lagi apakah memerlukan alasan untuk menyukai seseorang?"


Mi Ri dan Hee Joo kini sedang membahas mengenai Chul Jin dan Yoo Hyun. Mi Ri bertanya, "Jadi Oppa yang kau maksud dari keluarga angkatmu itu adalah dia(Chul Jin)? Dan siapa pria yang bersama Oppamu itu(Yoo Hyun)?" Hee Joo yang belum tau identitas asli Yoo Hyun pun menjawab, "Dia adalah karyawan baru." Mi Ri berkomentar, "Pria itu selalu mengikuti aku. Mengesalkan!" Hee Joo justru berkomentar bahwa Yoo Hyun terlihat seperti pria baik-baik.

Mi Ri ingat bahwa tadi Hee Joo pulang sangat larut malam makanya dia menanyakan alasan itu, "Ngomong-ngomong mengapa kau pulang larut malam?" Hee Joo menjawab sedih, "Sepertinya seseorang mengambil ijasahku dan memalsukannya. Aku di tangkap polisi saat berada di Hotel." Mi Ri terkejut mendengarnya dan dia pura-pura kasihan pada Hee Joo, "Siapa orang yang tega berbuat seperti itu? Apa pelakunya di tangkap?" Hee Joo menggelengkan kepala, "Tidak karena ada beberapa jenis ijasah jadi cukup sulit melacak pelakunya." Mi Ri menghela nafas lega, "Syukurlah." Hee Joo bingung mendengar itu, "Kenapa? Apa maksudmu?" Mi Ri mengarang jawaban, "Hmm maksudku ya syukurlah jika mereka tetangkap."

Hee Joo terdiam dan terus menatap Mi Ri, Mi Ri sendiri bingung dengan arti di balik tatapan Hee Joo, "Kenapa kau menatapku seperti itu?" Hee Joo tersenyum canggung, "Tidak. Aku hanya terlalu bahagia. Jika tidak ada kau, maka aku sudah depresi."


Mi Ri sedang berada di depan pintu masuk Hotel A dan dia terkejut melihat banyaknya para reporter dan juga polisi yang datang. Shi Young, Myung Hoon dan juga Asisten Kim terlihat sangat sibuk mengurusi masalah ini. Shi Young berkomentar, "Aku benar-benar tidak menyangka bahwa sertifikat lulusan Australianya itu adalah palsu! Ini benar-benar gila!!!" Mereka keluar dari dalam ruangan dan melihat bahwa salah satu karyawan Hotel A sedang digiring oleh Polisi karena telah terbukti memalsukan ijasah kelulusannya. Para reporter yang melihat kedatangan Myung Hoon pun langsung menanyakan beberapa pertanyaan, "Bagaimana perasaanmu? Apakah hal ini akan mempengaruhi persaingan dengan Mondo Group?" Shi Young dengan segera mengatakan pada para reporter bahwa mereka tidak akan menjawabnya sekarang.


Berita mengenai pemalsuan ijasah yang di lakukan oleh salah satu karyawan Hotel A sudah menyebar dan tentu saja Lee Hwa tidak tinggal diam. Lee Hwa mengatakan pada asistennya untuk menghubungi seluruh reporter dan juga stasiun televisi, dan mulai sekarang juga mereka akan terus memantau pendapatan Hotel A karna jika mereka(Mondo Group) tidak mulai mengambil tindakan maka Mondo Group juga imagenya dapat tercemar.

Mi Ri berpapasan dengan Myung Hoon yang terlihat sedang sangat sibuk karena kasus ini. Apalagi Shi Young mengatakan pada Myung Hoon bahwa Song Yoo Hyun dari Mondo Group akan segera datang ke Hotel A untuk mendiskusikan masalah ini.

Yoo Hyun sudah datang dan dia pun segera membahas masalah karyawan itu bersama dengan Myung Hoon. Kedatangan Yoo Hyun ternyata mengenai pengaruh berita yang dapat membuat omset Hotel menjadi sangat turun dan ini adalah masalah besar. Myung Hoon tentu tidak menerima hal ini namun keputusan Yoo Hyun untuk membatalkan perjanjian/pembelian saham Hotel A itu benar-benar tidak bisa di ubah lagi. Yoo Hyun sendiri mengatakan permintaan maafnya atas hal ini.

Myung Hoon mengantarkan Yoo Hyun ke depan pintu Hotel. Yoo Hyun berkata, "Maaf karena kedatanganku kemari karena membawa kabar buruk ini." Yoo Hyun mengulurkan tangannya hendak berjabat tangan dengan Myung Hoon namun sayangnya Myung Hoon menolak jabat tangan itu. Yoo Hyun menarik kembali tangannya dan kemudian masuk kedalam mobil.


Di perjalanan, Asisten Yoo Hyun bertanya pada Yoo Hyun, "Apa kau baik-baik saja?" Yoo Hyun bertanya bingung, "Kenapa? Apa yang di khawatirkan?" Asisten Yoo Hyun menjawab, "Hanya saja kau terlihat seperti sedang memikirkan hal lainnya." Yoo Hyun tertawa dan berkata ramah, "Sepertinya sekarang ini menutupi sesuatu dari dirimu akan sangat sulit."


Hee Joo di panggil oleh Shi Young dan dengan berat hati Shi Young mengatakan bahwa Hee Joo di pecat. Hee Joo terkejut karena dia merasa tidak melakukan kesalahan aapun. Shi Young berkata, "Aku tau kau tidak melakukan kesalahan, tapi kau pasti mengerti bahwa kini Hotel sedang dalam masa yang sulit." Hee Joo tetap masih tidak menerima keputusan ini, "Aku mengakui bahwa terkadang aku melakukan kesalahan, tapi tetap saja ini keteraluan jika aku tiba-tiba dipecat." Shi Young balas berkata, "Aku juga berfikir sama denganmu, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa..." Hee Joo terlihat sedih, "Senior, lalu apa yang harus aku lakukan? Katakan padaku apa yang harus aku lakukan?"

Mi Ri masuk kedalam ruangan karyawan dan melihat Hee Joo yang sedang berbicara dengan Shi Young. Salah satu karyawan mendekati Mi Ri dan berbisik pelan, "Sepertinya dia akan di pecat." Mi Ri terdiam mendengarnya.


Hee Joo melepaskan seragam cleaning servicenya dan berjalan pergi keluar Hotel. Di luar Hotel terlihat Mi Ri yang sudah menunggunya. Mi Ri mendekati Hee Joo dan bertanya, "Apa kau baik-baik saja?" Hee Joo menggelengkan kepalanya sambil menahan tangisannya.


Myung Hoon memanggil Shi Young ke ruangannya dan bilang bahwa dia akan melakukan qualifikasi ulang untuk selurih karyawan. Shi Young tidak menyangka hal ini dan bilang bahwa hal ini akan sulit, namun Myung Hoon tetap bersikukuh untuk mengadakan kualifikasi ulang ini dan meminta Shi Young juga untuk membentuk tim investigasi.


Di Hotel A, terlihat para karyawan yang sibuk mempersiapkan kualifikasi untuk para karyawan. Mi Ri yang mengetahui hal ini tentu panik karena dia takut semua kebohongannya akan terbongkar. Mi Ri melihat Asisten Kim sedang berbicara dengan seorang karyawan dan saat itu Asisten Kim mengatakan bahwa seluruh data mengenai karyawan Hotel A ada di Myung Hoon. Mendengar hal ini lagi-lagi Mi Ri mendapatkan ide.


Mi Ri sedang menunggu di depan parkiran Hotel A. Dia sengaja menunggu mobil Myung Hoon lewat dan pada saat itu dia akan berpura-pura meminta tumpangan. Tapi yang lewat justru mobilnya Asisten Kim. Asisten Kim bertanya, "Mi Ri, apakah kau sedang menunggu seseorang? Masuklah kedalam mobil dan aku akan mengantarmu pulang." Mi Ri langsung menolak tawaran itu. Mi Ri kembali menunggu dan saat melihat mobil Myung Hoon, Mi Ri pura-pura mencari taxi dan dia berharap nanti Myung Hoon akan menawarkan tumpangan. Tapi ternyata mobil Myung Hoon melewati Mi Ri begitu saja dan Mi Ri langsung kesal. Beberapa meter dari Mi Ri, Myung Hoon baru menyadari Mi Ri dan dia segera menghentikan mobilnya. Myung Hoon turun dari mobil dan menyapa Mi Ri lalu menawarkan tumpangan. Mi Ri tersenyum karena lagi-lagi rencanannya berhasil.


Di dalam mobil, Mi Ri sengaja menanyakan mengenai kualifikasi karyawan yang di adakan, "Aku khawatir bahwa itu akan memakan waktu lama hingga masalah terselesaikan." Myung Hoon menjawab bahwa 2 hingga 3 hari adalah wkatu yang cukup. Mi Ri terdiam panik sambil mencoba kembali bertanya, "Hmm bagaimana jika di temukan ijasah palsu? Apakah mereka akan di pecat?" Myung Hoon menjawabnya tenang, "Tentu saja." Mendengar jawaban itu membuat Mi Ri kembali panik.

Myung Hoon mengantarkan Mi Ri hingga di depan rumah Hee Joo. Mi Ri berterima kasih pada Myung Hoon dan menawarkan makan malam bersama lagi sebagai rasa terima kasihnya karena telah di antar pulang kembali, Myung Hoon setuju dan kemudian dia pamit pergi.


Yoo Hyun sedang dalam perjalanan dan dia melihat Hee Joo yang sedang melihat-lihat bunga. Yoo Hyun pun memutuskan untuk menghampiri Hee Joo, "Apa kau menemukan sesuatu yang menarik?" Hee Joo tersenyum saat melihat Yoo Hyun, "Ah ya. Ada beberapa. Lihatlah bunga ini, bukankah cantik?" Yoo Hyun bertanya pada penjual bunga itu, "Berapa harganya?" Hee Joo kaget dan menolak untuk di belikan bunga itu oleh Yoo Hyun namun Yoo Hyun tetap memaksanya, "Aku dengar sesuatu yang kurang menyenangkan terjadi padamu hari ini. Jadi bunga ini untuk membuat perasaanmu lebih baik. Lupakaan saja kenangan buruk itu." Hee Joo tersenyum dan akhirnya menerima bunga itu.

Yoo Hyun dan Hee Joo kemudian berjalan bersama. Yoo Hyun bertanya, "Aku dengar dari Shul Jin bahwa kau ingin bekerja di bagian Perencanaan." Hee Joo justru balik bertanya, "Apakah Direktur (Hee Joo tidak tau kalau Direktur itu adalah Yoo Hyun) memberikan kesulitan pada Chul Jin Oppa? Aku membenci orang seperti itu!" Yoo Hyun terlihat diam saja karena merasa Hee Joo sedang membicarakan dirinya secara tidak langsung, "Tapi aku rasa direktur itu tidak begitu buruk." Hee Joo berkomentar, "Huh dia hanya memikirkan dirinya sendiri. Apa bagusnya menjadi seorang direktur?" Yoo Hyun lagi-lagi hanya diam.

Yoo Hyun lalu menanyakan mengenai Mi Ri pada Hee Joo, "Mengenai temanmu, apakah ada sesuatu yang terjadi?" Hee Joo bingung, "apa menurutmu ada sesuatu yang terjadi?" Yoo Hyun segera menggelengkan kepala, "Tidak. Bukan itu maksudku. Ngomong-ngomong, apa yang dia suka?" Hee Joo menjawab, "Entahlah. Tapi dia menyukai kegiatan yang mengenai fisik. Mungkin dia suka olahraga." Yoo Hyun senang mendengarnya, "Kalau begitu bagaimana jika kita menonton baseball bersama. Apa kau menyukai baseball? Aku akan menghubungi Chul Jin." Hee Joo tersenyum senang dan merasa bahwa itu adalah ajakan kencan dari Yoo Hyun. Yoo Hyun berkomentar pelan, "Aku merasa semuanya akan berjalan lancar..."


Hee Joo mengatakan pada Mi Ri bahwa dia sudah membuat janji dengan Yoo Hyun dan juga Chul Jin untuk menonton baseball . Mi Ri yang sedang pusing mengenai ijasahnya itu tentu langsung menolak hal itu. Melihat Mi Ri yang terlihat lemas, Hee Joo pun berkata, "Orang itu(Yoo Hyun) menanyakan padaku apakah ada yang terjadi padamu. Ada apa sebenarnya?" Mi Ri kesal dan membentak pada Hee Joo, "Aku sudah katakan bahwa kau tdiak perlu tau!!" Hee Joo kecewa dan berkomentar, "Hmm aku bodoh." Mi Ri tidak enak hati melihat wajah murung Hee Joo dan akhirnya dia setuju untuk menonton pertandingan baseball itu, "Baiklah aku akan pergi."


Hee Joo mengabarkan pada Yoo Hyun bahwa Mi Ri sudah sepakat akan pergi menonton pertandingan baseball. Yoo Hyun sangat senang dan bilang pada Hee Joo bahwa dia akan segera mengatur tanggalnya. Setelah menelfon Hee Joo, Yoo Hyun pun langsung menelfon asistennya dan meminta pada asistennya untuk mengirimkan jadwal pertandingan baseball padanya.


Mi Ri seharian ini terus mengikuti Myung Hoon. Setelah memastikan bahwa Myung Hoon sedang sibuk mengobrol dengan seorang tamu di Restaurant Hotel, Mi Ri menelfon sekertaris Myung Hoon dan berbohong dengan mengatakan ada seseorang yang mau bertemu dengannya. Setelah sekertaris Myung Hoon keluar dari ruangan Myung Hoon, Mi Ri pun dengan cepat masuk kedalam ruangan Myung Hoon untuk melihat data-data ijasah yang ada.

Saat Mi Ri keluar dari ruangan Myung Hoon, tiba-tiba Myung Hoon muncul di hadapannya dan membuat Mi Ri terkejut. Myung Hoon bertanya, "Apa yang membawamu kemari?" Mi Ri panik dan segera berbohong, "Itu... Aku kemari untuk menanyakan apakah kamu malam ini bisa makan malam bersama? Ah tapi sepertinya kau sedang sibuk. Jadi mungkin lain waktu." Mi Ri segera berjalan menghindari Myung Hoon. Namun tiba-tiba Myung Hoon memanggil Mi Ri, "Jang Mi Ri! Apa kau ada acara malam ini?"


Mi Ri menelfon Hee Joo dan meminta maaf karena dia tidak jadi menonton pertandingan baseball di karenakan ada sesuatu masalah. Hee Joo tentu kecewa karena sebelumnya Mi Ri sudah berjanji padanya.

Myung Hoon mendengar pembicaraan Mi Ri dengan Hee Joo di telfon dan berkomentar, "Sepertinya kau sudah ada janji sebelumnya dengan temanmu." Mi Ri menjawab, "Ah itu kami bisa pergi bersama lain waktu. Ngomong-ngomong kemana kita akan pergi?" Myung Hoon menjawab, "Tidak terlalu jauh. Kita akan makan malam sepulangnya dari tempat itu."


Hee Joo berlari menuju depan stasiun pertandingan baseball dimana Yoo Hyun sudah menunggunya. Hee Joo menghampiri Yoo Hyun dan meminta maaf karena terlambat datang, "Maaf aku telat. Tadi aku menelfonmu tapi seorang wanita yang mengaku sekertarismu mengangkat telfonnya." Yoo Hyun takut identitasnya ketahuan makanya dia berbohong, "Ah itu... Aku menjatuhkan telfonku di ruangan Direktur jadi itu sekertaris direktur yang mengangkatnya." Hee Joo segera mengangguk mengerti. Yoo Hyun sadar bahwa Hee Joo datang sendiri makanya dia menanyakan keberadaan Mi Ri, "Dimana Mi Ri?" Hee Joo menjawab, "Ah katanya ada sesuatu yang terjadi di Hotel jadi dia tidak bisa datang." Yoo Hyun terlihat kecewa dan dia juga mengatakan bahwa Chul Jin tidak bisa ikut menonton bersama.

Hee Joo meminta tiketnya dan bilang bahwa dia akan menjualnya kembali namun Yoo Hyun bilang bahwa tiket itu masih bisa di pakai untuk menonton berdua saja. Yoo Hyun juga berkata bahwa next time mereka bisa menonton kembali bersama dengan Mi Ri. Hee Joo sedikit kecewa mendengar ucapan Yoo Hyun itu.


Ternyata Myung Hoon membawa Mi Ri ke ruamh sakit tempat Ibunya di rawat. Myung Hoon bertanya pada Mi Ri, "Apa kau merasa tidak nyaman berada disini? Jika tidak nyaman maka kau bisa menunggu di mobil. Aku akan segera kembali." Mi Ri menjawab, "Tidak. Tentu saja tidak."

Myung Hoon dan Mi Ri masuk kedalam ruang kamar tempat Ibu Myung Hoon di rawat. Myung Hoon duduk di samping ranjang Ibunya yang maish tertidur dan berkata, "Ibu, aku datang. Aku datang bersama..." Mi Ri segera melanjutkan ucapan Myung Hoon, "Ibu, aku datang. Aku Mi Ri, Jang Mi Ri." Ibu Myung Hoon yang masih dalam keadaan tidur itu tiba-tiba mengangkat tangan seperti memberi tanda bahwa dia ingin buang air. Myung Hoon berkata pada Mi Ri, "Bisakah kau tunggu di luar sebentar?" Mi Ri menolak dan jsutru dia ingin membantu Ibu Myung Hoon, "Tidak apa-apa. Biar aku yang membantu. Bisakah kau membawakan air hangat dan handuk?"Myung Hoon tersenyum dan segera keluar kamar untuk mengambil air hangat dan handuk.

Saat kembali ke kamar, Myung Hoon melihat Mi Ri yang sedang berkomunikasi dengan Ibunya walaupun Ibunya dalam keadaan tertidur. Melihat hal ini Myung Hoon pun jadi membandingkan sikap Mi Ri pada Ibunya yang sangat lembut dengan sikap Gwi Yeon yang justru kasar pada Ibunya.


Sementara Yoo Hyun dan Hee Joo sedang menyaksikan pertandingan baseball, Mi Ri dan Myung Hoon bersama-sama mencuci seprai kamar Ibunya Myung Hoon dan mereka bercanda bersama.


Sepulang dari pertandingan baseball, Yoo Hyun sengaja membeli boneka mascot pertandingan dan memberikannya pada Hee Joo. Hee Joo menerima dan berkata, "Aku akan memberikannya pada Mi Ri." Yoo Hyun segera berkata, "Tidak. Itu bukan untuk Mi Ri, tapi untukmu. Terima kasih banyak untuk hari ini. Aku sudah lama tidak sebahagia ini." Hee Joo tersenyum dan kemudian mereka pulang bersama. Di perjalanan pulang, saat di kereta Hee Joo sanga mengantuk dan akhirnya tertidur di pundaknya Yoo Hyun.


Sementara itu Mi Ri sedang pura-pura tertidur di dalam mobilnya Myung Hoon. Myung Hoon menepikan mobilnya di pinggir jalan dan keluar dari dalam mobil. Myung Hoon menatap Mi Ri yang sedang tertidur dan mengingat kebaikan-kebaikan yang telah Mi Ri lakukan selama ini.

Mi Ri terbangun dan dia justru mengingat ucapan Direktur Lee mengenai Myung Hoon yang akan menjadi penerus Hotel A. Mi Ri kemudian turun dari dalam mobil dan memeluk Myung Hoon dari belakang. Myung Hoon terkejut dan ingin melepaskan pelukan itu namun Mi Ri menahannya, "Biarkan seperti ini sebentar." Myung Hoon berkata, "Aku sudah pernah menikah..." Mi Ri balas berkata, "Aku merasa bahwa menyukai seseorang itu tidak akan menimbulkan masalah." Myung Hoon menatap Mi Ri dan kemudian menciumnya.



Pst :
Sedikit merasa ganjil karna pemeran utama wanitanya memiliki karakter yang jahat. Di drama lainnya biasanya pemeran utama wanita justru memiliki karakter yang polos dan manis, tapi untuk drama yang satu ini tokoh Mi Ri benar-benar jauh dari pemeran utama wanita di drama lainnya. Tapi itulah yang membuat drama ini jadi menarik :-)




zoladiaries.blogspot.com
-
 

Blog Template by