Dae Woong kaget begitu melihat Mi Ho terjun ke bawah makanya dia langsung mengejar Mi Ho turun dan tidak mempedulikan Hye In. Hye In benar-benar kaget karna ternyata Dae Woong melewatinya begitu saja dan terus memanggil nama Mi Ho.
Dae Woong melihat Mi Ho dan langsung bertanya, "Mi Ho, ada apa denganmu? Mengapa kau tiba-tiba terjun dari atas sana?" Mi Ho menjawab bahwa dia harus segera bersembunyi karena ada Hye In. Dae Woong marah-marah dan berkata, "Hanya karna kamu mau menghilang, manusia mana terjun dari tempat tinggi itu?" Mi ho tersenyum dan bilang bahwa dia ini bukanlah manusia jadi semuanya baik-baik saja. Mi Ho bertanya, "Kenapa kamu terkejut dan mengejarku?" Dae Woong sendiri kebingungan untuk menjawab pertanyaan Mi Ho.
Dae Woong mencoba mengalihkan pembicaraan dengan membahas tentang sebuah papan yang terjatuh. Mi Ho bilang bahwa ketika dia tadi mendarat, dia menimpa papan itu dan sepertinya papan itu sedikit rusak. Dae Woong melihat ada luka goresan di tangan Mi Ho dan Mi Ho langsung bilang bahwa itu adalah luka kecil dan bukanlah masalah besar. Mi Ho mencium bau Hye In dan bersiap-siap untuk bersembunyi lagi namun Dae Woong langsung memegang tangan Mi Ho dan meminta Mi Ho untuk tidak bersembunyi lagi.
Hye In mencari-cari Dae Woong dan dia sangat kaget begitu melihat Dae Woong sedang bersama Mi Ho, apalagi Dae Woong memegang tangan Mi Ho.
Hye In berbicara berdua dengan Dae Woong dan dia pun to the point bertanya, "Apakah kamu diam disini bersama perempuan itu lagi? Tidak! Apakah kamu benar-benar sudah mengirimnya pergi?" Dae Woong menjawab bahwa waktu itu dia pergi kembali untuk mencari Mi Ho dan tinggal bersama Mi Ho lagi. Dae Woong juga berkata bahwa dia akan tinggal bersama Mi Ho dimasa yang akan datang. Hye In jelas sangat kesal mendengar kata-kata Dae Woong itu. Hye In bertanya, "Jadi... Kau memang sama sekali tidak mendekatiku?" Dae Woong menjawab, "Aku tidak bisa pergi bersamamu." Hye In kecewa karna Dae Woong bahkan tidak melakukan pembelaan ataupun mengatakan bahwa semua ini hanyalah sebuah kesalahpahaman.
Hye In bertanya, "Kamu... Apakah kamu menyukai perempuan itu?" Dae Woong menjawab, "Aku harus tinggal bersamanya. Kita sudah saling berjanji." Hye In sangat kesal mendengar pengakuan Dae Woong dan dia pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Dae Woong.
Dae Woong terdiam menatap kepergian mobil Hye In dan diam-diam Mi Ho melihat semua itu juga. Dae Woong membereskan semua kaleng-kaleng minum dan Mi Ho pun memanggil dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia melakukan semua ini bukan untuk Mi Ho, tetapi untuk dirinya sendiri karna dia sudah lelah selalu berbohong. Dae Woong juga bilang dirinya ini akan menjadi orang jahat jika tetap disisi Mi Ho tapi juga tetap memeluk Hye In. Dae Woong benar-benar bingung dan berkata bahwa dirinya ini bukanlah laki-laki yang baik karna dia biasanya tidak pernah membuat sebuah janji tapi tiba-tiba saja dia membuat janji dengan Mi Ho yang tidak mungkin di langgar lagi. Dae Woong melihat cincinnya dan langsung pergi meninggalkan Mi Ho. Mi Ho hanya bisa diam saja melihat kepergian Dae Woong dan dia pun melihat cincin yang dipakainya.
Dae Woong duduk di sebuah kursi di depan sekolah aksi itu sambil terus melihat cincinnya. Dae Woong berkata, "Awalnya, cincin ini akan digunakan sebagai janji kita." Mi Ho berdiri jauh dan terus menatap Dae Woong. Mi Ho sadar bahwa hujan mulai turun dan dia pun merasa kasihan pada Dae Woong yang duduk di kursi luar. Dae Woong terus duduk di kursi walaupun hujan turun dan ternyata dia sendiri baru sadar bahwa hujan telah turun ketika tangannya mengenai air hujan. Dae Woong bingung karna kepalanya tidak terkena air hujan sama sekali dan ternyata kepalanya tidak terkena hujan sama sekali karena Mi Ho mengangkat sebuah papan untuk memayungi Dae Woong. Dae Woong jelas sangat kaget.
Dae Woong : Sejak kapan kamu seperti itu?
Mi Ho : Sejak tadi.
Dae Woong : Bukankah itu berat?
Mi Ho : Ah cuma sedi...
Dae Woong : Ini tidak apa-apa karena kau adalah Gumiho. Aku hampir lupa. Aku akan berfikir sebentar lagi, peganglah yang benar.
Dae Woong terus berfikir lama dan Mi Ho pun mulai merasa bahwa papan itu sangatlah berat. Dae Woong tertawa melihat Mi Ho dan akhirnya dia pun memakai cincinnya karna dia berikir tidakada lagi yang harus dia sembunyikan. Jelas Mi Ho sangat senang karna Dae Woong sudah kembali memakai cincin itu. Dae Woong mengambil papan itu dan mengajak Mi Ho untuk segera pergi namun Mi Ho justru tetap diam saja. Mi Ho akhirnya beridir di belakang Dae Woong dan memeluk pinggangnya, Mi Ho sadar bahwa Dae Woong diam saja makanya dia melepaskan pelukannya dan hanya memegang baju Dae Woong.
Di dalam rumah, Dae Woong dan Mi Ho memperbaiki papan yang rusak itu. Mi Ho bilang bahwa lem itu sangat menarik karna bisa merekatkan apapun juga. Dae Woong meminta Mi Ho berhati-hati karna lem itu akan susah di lepaskan jika sudah menempel pada apapun juga. Dae Woong lalu berkata, "Sama sepertimu." Mi Ho pun bertanya, "Apakah aku ini lem instan?" Dae Woong pun menjawab, "Ketika ada suatu masalah, kamu akan selalu menempel dan tidak bisa di lepaskan. Kamu adalah lem super." Mi Ho hanya tersenyum saja.
Mi Ho bertanya, "Jadi lem super tidak akan pernah lepas?" Dae Woong menjawab, "Tapi kau akan lepas setelah 100 hari. Waktumu yang tersisa adalah 90 hari. Aku harus menghitungnya dengan baik." Mi Ho menempel gambar-gambar makanan di dekat tempat tidurnya sementara Dae Woong melihat ke kalender dan ternyata waktu dia bersama Mi Ho itu masih ada 95 hari lagi. Dae Woong pun bergumam, "Sudah 5 hari berlalu ternyata..."
Dae Woong melihat luka goresan di tangan Mi Ho dan bertanya, Apakah luka Mi Ho itu benar baik-baik saja? Mi Ho menjawab bahwa lukanya itu akan baik-baik saja setelah dijilat. Dae Woong melarang Mi Ho menjilatnya dan dia pun bilang bahwa papan yang rusak sudah selesai dan sekarang dia akan membantu mengobati luka Mi ho. Dae Woong mengoleskan salep ke luka Mi Ho dan meminta Mi Ho agar tidak menjilatnya. Mi Ho bilang bahwa lukanya itu akan segara sembuh jika dekat dengan mutiaranya (Intinya sih Mi Ho ingin meluk Dae Woong) Dae Woong bilang bahwa Mi Ho juga akan sembuh meskipun tidak dekat dengan mutiaranya.
Mi ho lalu bilang bahwa tangannya yang satu lagi terasa sakit. Dae Woong bilang bahwa dia akan mengobati luka itu setelah mengobati luka yang ini. Mi Ho langsung menjilat luka di tangannya itu dan Dae Woong tertawa karna Mi Ho benar-benar mirip dengan anjing keluarganya. Mi ho kesal karna Dae Woong kemabli menyebutnya seperti anjing. Dae Woong bilang bahwa anjing keluarganya itu adalah sahabatnya juga. Mi Ho langsung bergembira dan meminta Dae Woong menjadikan dirinya sebagai sahabat baik Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia tidka bisa menjadikan Mi Ho sahabatnya karna takut Dong Ja(Nama Anjing Dae Woong) akan cemburu. Tapi akhirnya Dae Woong bilang akan menjadikan Mi Ho sebagai sahabatnya karna Dong Ja tidak akan mengetahuinya. Mi Ho sangat gembira. Dae Woong membelai rambut Mi Ho dan ikut tersenyum.
Sementara itu Dong Joo terus memperhatikan jam pasir yang terus berjalan dan akan berhenti setelah 100 hari berlalu.
Dae Woong menggantungkan papan yang sudah di perbaiki itu di luar gedung sekolah aksi, namun dia masih khawatir papan itu akan terjatuh makanya dia meminta Mi Ho menendang tembok untuk memastikan dan ternyata benar saja papan itu bergoyang karna tidak kuat. Dae Woong pun bilang akan membereskan papan itu lagi nanti. Mi Ho mencium bau seseorang yang datang dan langsung melaporkannya kepada Dae Woong. Akhirnya mereka berdua pun bersembunyi.
Ternyata yang datang itu adalah Bibi dan Dong Hong yang sedang mabuk. Bibi membawa Dong Hong sendirian menuju rumah di atas gedung sekolah aksi itu karena Dae Woong sejak tadi tidak mengangkat HPnya. Dae Woong kebingungan kenapa Bibinya bisa bersama dengan Dong Hong. Mi Ho lalu bilang bahwa tadi Dong Hong mengejar dirinya kembali.
Bibi membaringkan Dong Hong di lantai dan mengomel kesal karna Dae Woong sama sekali tidak mengangkat telfonnya. Bibi melihat HP Dae Woong yang ternyata wallpapernya ada foto Hye In dan bibi pun menyangka bahwa Hye In adalah pacar Dae Woong. Bibi melihat ada beberapa pakaian perempuan dan Bibi yakin bahwa Dae Woong sudah tinggal bersama lagi dengan pacarnya itu. Dong Hong mengigau dan bilang bahwa dia merasa gerah. Bibi sendiri memang merasa gerah dan dia pun mau melepaskan jubahnya Dong Hong namun dia tidak jadi melepaskannya karena dia merasa harus tetap menjaga harga dirinya. Bibi duduk di karpet di samping Dong Hong dan ketika dia mau berdiri, dia kesusahan karna ternyata bibi menduduki lem yang susah di lepaskan. Bibi benar-benar sangat panik.
Akhirnya Bibi berhasil keluar dari gedung sekolah aksi itu dengan cara melepaskan celananya dan memakai jubah Dong Hong untuk menutupi badannya.
Dae Woong membawa matras dan di simpan di gor tempat latihan karena mereka tidak mungkin tidur di dalam rumah yang ada Dong Hong yang sedang tertidur. Mi Ho berkata "Aku tidka tahu mengapa sutradara Dong Hong itu selalu mengikutiku." Mi Ho lalu bertanay, "Woong ah, film yang kau buat bersama denan sutradara itu apakah hanya akan ditonton oleh manusia saja?" Dae Woong menjawab, "Tidak. Selain manusia pun bisa menontonnya. Lihatlah dalam film-film, banyak sekali yang muncul dalam bentuk selain manusia. Seperti Alien, Monster bahkan Hantu. Pokonya banyak sekali yang berbeda dan akan muncul."
Mi Ho : "Apa yang akan terjadi pada makhluk itu?"
Dae Woong : "Hmm tergantung pada filmnya."
Mi Ho : "Kalau begitu.. Apakah ada film mengenai manusia yang jatuh cinta pada bukan manusia dan menikah lalu hidup selamanya?"
Dae Woong : "Menyukai seperti itu hmm cukup banyak."
Mi Ho : "Benarkah? Seperti apa?"
Dae Woong pun mulai bercerita tentang seorang hantu cantik yang menghisap kekuatan manusia dan ada seorang laki-laki lugu yang terperangkap. Ceritanya memang tidak masuk akan namun karena ini sebuah film maka mereka berdua pun saling jatuh cinta. Mi Ho bertanya, "Lalu apakah mereka hidup selamanya?" Dae Woong menjawab, "Tentu saja tidak. Hantunya menghilang." Mi Ho kesal dan bertanya, "Kenapa begitu? Benar-benar bodoh!" Dae Woong bilang bahwa mungkin saja hantu itu pergi karena bukanlah manusia. Mi Ho meminta Dae Woong menceritakan kisah yang lain karna dia tidak suka tokoh yang bodoh. (Hantu wanita ini diperankan Mi Ho dan laki-laki lugu oleh Dae Woong.)
Dae Woong pun menceritakan tentang seorang vampir seksi yang selama ini bertahan hidup dengan cara meminum darah manusia. Dan ada seorang wanita lugu yang tertangkap. Dae Woong menjelaskan kembali bahwa cerita ini sebenarnya tidak masuk akal namun itulah film. Mi Ho lalu bertanya, "Apakah mereka menikah?" Dae Woong menjawab, "Tentu saja tidak. Vampirnya terkena sinar matahari dan akhirnya mati." Mi Ho kesal dan bertanya, "Apakah tidak ada cerita yang berakhir bahagia?" Dae Woong berfikir sebentar dan berkata, "Bahagia? Ah ada teman!" (Vampir seksi di perangkan Dae Woong dan gadis lugu oleh Mi Ho.)
Dae Woong bercerita bahwa ada seorang anak kecil yang selalu ingin menjadi teman. Ya anak kecil itu adalah sebuah boneka chucky. Dae Woong dan Mi Ho langsung tertawa senang dan Dae Woong bilang bahwa Mi Ho pasti akan sangat cocok sekali jika menjadi boneka chucky. Mi Ho bertanya, "Lalu apakah mereka hidup bahagia?" Dae Woong tertawa dan menjawba, "Tentu tidak. Mereka selalu bertengkar dan mati." Mi Ho kesal dan berkata, "Bahkan mereka berdua tidak bisa akur. Tidak ada yang berakhir bahagia." Dae Woong bilang bahwa semua ini hanyalah film sedangkan Mi Ho dan Dae Woong adalah nyata dan mereka berteman. Mi Ho pun kembali tersenyum setelah melakukan Ho Hoi bersama Dae Woong.
Dae Woong bilang, "Cukup banyak cerita yang berakhir bahagia. Contohnya E.T.... Ah dia ditinggalkan. King Kong... mati. Yeah King Kongnya mati." Mi Ho kesal dan berkata bahwa dia akan menanyakan cerita yang berakhir bahagia kepada Dong Joo karna Dong Joo sangatlah pintar. Dae Woong kesal dan bertanya, seberapa pintar Dong Joo? Mi Ho menjawab bahwa Dong Joo sangat pintar bahkan sering membantu dan memberikan banyak ilmu padanya. Dae Woong berkata, "Teman yang baik dan pintar hmm kau pasti senang." Mi Ho mengangguk dan bilang bahwa besok dia akan pergi menemui Dong Joo. Dae Woong berkata, "Baik pergilah kepada Dong Joo... Mainlah bersamanya lebih sering, dapatkan banyak daging dan ajukan banyak pertanyaan padanya." Mi Ho bilang bahwa dia memang sudah berjanji pada Dong Joo akan datang lebih sering ke tempat Dong Joo. Terlihat sekali bahwa Dae Woong sangat kesal namun di depan Mi Ho dia bilang bahwa dia merasa sangat senang sekali.
Dae Woong bilang bahwa dia akan segera tidur tapi Mi Ho meminta Dae Woong untuk menjelaskan mengenai film yang akan di perankan oleh Dae Woong. Dae Woong sedang kesal makanya dia menyuruh Mi Ho untuk menanyakan tentang film itu ke Dong Joo saja. Mi Ho meminta Dae Woong menjelaskannya namun Dae Woong tidak mau menjelaskannya dan menyuruh Mi Ho untuk tidur.
Dong Hong terbangun dan dia kebingungan karna tertidur bukan dirumahnya.Dia merasa sakit kepala dan akget begitu melihat ada sebuah celana yang tidak bisa di lepas dari karpet.
Dae Woong tidur di atas martras dan hampir terjatuh. Mi Ho yang tertidur di bawah terus berharap Dae Woong terjatuh namun Dae Woong tidak terjatuh juga, akhirnya Mi Ho menendang matras itu sehingga Dae Woong pun terjatuh. Mi Ho langsung mendekati Dae Woong dan memeluknya. Mi Ho benar-benar senang namun sayangnya kesenangannya itu hanya sesaat karna tiba-tiba saja terdengar ada suara Dong Hong dan itu artinya dia harus segera bersembunyi.
Dae Woong yang tertidur pun akhirnya terbangun karena mendengar panggilan dari Dong Hong. Dong Hong bertanya, "Apakah kau yang membawaku kemari?" Dae Woong menjawab, "Bukan. Bibiku yang membawa anda kemari." Dong Hong bilang bahwa dia sama sekali tidak mengingat kejadian semalam. Mi Ho kesal melihat Dong Hong yang terus mengobrol dengan Dae Woong makanya dia menendang tembok dan papan yang baru saja di benari pun terjatuh dan menimpa Dong Hong. Dae Woong jelas panik tapi ternyata berkat tertimpa papan itu kini Dong Hong dapat mengingat kejadian semalam. Dong Hong pun langsung meminta nomor telfon Bibi pada Dae Woong.
Dae Woong masuk kembali kedalam rumah dan Mi Ho yang sedang makan daging pun bertanya, "Apakah orang itu sudah pergi?" Dae Woong menjawab, "Benar.Untung saja kita tidak ketahuan merusak papan itu." Mi Ho tersenyum dan melanjutkan makan daging. Dae Woong yang melihat itu pun bertanya, "Setelah minum bir semalaman, kau masih bisa memakan daging di pagi hari?" Mi Ho tersenyum dan bilang bahwa dia merasa lebih baik jika memakan daging bahkan mencium aromanya saja sudah dapat membuat Mi merasa lebih baik.
Dae Woong melihat penggorengan kotor yang di simpan begitu saja di tempat cuci piring dan dia pun menyuruh Mi Ho untuk mencucinya. Mi Ho bilang bahwa dia menyangka Dae Woong senang mencuci piring makanya dia membiarkan Dae Woong untuk mencucinya. Dae Woong terus meminta Mi Ho untuk mencucinya dan akhirnya Mi Ho pun bilang akan segara mencucinya setelah selesai makan. Dae Woong lalu mengajak Mi Ho untuk membicarakan mengenai peraturan selama mereka tinggal bersama.
Dae Woong bilang bahwa dia ini sangat sibuk kuliah dan persiapan main film jadi akan sangat susah untuk mengurus gedung sekolah aksi padahal dia sudah berjanji akan membersihkan gedung sekolah itu kepada Dong Joo. Dae Woong pun mulai memanfaatkan Mi Ho dengan bertanya, "Apakah kau mau menjadi penjaga sekolah aksi ini? Itu pekerjaan manusia." Mi Ho jelas sangat ingin dianggap seperti manusia makanya dia pun menerimanya dengan senang hati.
Dae Woong menunjukan tugas-tugas Mi Ho dan meminta Mi Ho untuk berkelakuan sopan pada semua orang yang lebih tua. Mi Ho bilang bahwa itu melukai harga dirinya karna sebenarnya dia ini lebih tua dari pada manusia lainnya. Dae Woong pura-pura marah dengan mengatakan "Ah terserah kau saja asal kau tetap menjaga harga dirimu itu Nenek Gumiho." Dae Woong mau pergi meninggalkan Mi Ho namun Mi Ho langsung mencegahnya dan bilang bahwa dia akan melakukan semua yang diminta oleh Dae Woong.
Dae Woong senang dan langsung mengalungkan Mi Ho sebuah identitas sebagai penjaga sekolah aksi itu. Dae Woong meminta Mi Ho tidak memberi tahukan hal ini pada siapapun tapi ternyata Mi Ho membicarakan hal ini pada Dong Joo. Dong Joo hanya tersenyum dan bilang bahwa Dae Woong sepertinya memperlakukan Mi Ho seperti manusia. Mi Ho senang dan bilang bahwa memang selama ini Dae Woong selalu mengganggapnya seperti manusia bahkan kemarin Dae Woong menceritakan tentang film yang tokohnya itu makhluk seperti Mi Ho. Mi Ho bertanya, "Ya, Dong Joo apakah kau tahu banyak tentang film juga?" Dong Joo mengangguk dan bilang bahwa ada film dan juga buku.
Dong Joo membawa Mi Ho ke toko buku dan Mi Ho benar-benar senang sekali.. Dong Joo bilang bahwa buku ini sangat berguna untuk mempelajari banyak hal tentang manusia tanpa berinteraksi langsung dengan manusia. Mi Ho melihat sebuah buku binatang dan berkata, "Woh banyak sekali binatang yang belum pernah aku lihat." Dong Joo menanggapinya, "Dunia ini besar dan banyak yang bisa dimakan." Mi Ho kesal dan bilang bahwa dia tidak akan memakan binatang binatang itu, Dong Joo hanya tersenyum melihat reaksi Mi Ho. Mi Ho meninggalkan buku mengenai binatang dan melihat-lihat buku yang lain. Mi Ho melihat ada buku yang di tulis menggunakan alphabet dan dia pun berkata, "Aku tidak bisa membaca satupun huruf ini." Dong Joo bilang bahwa memang banyak orang di Korea tidak bisa membaca alphabet. Mi Ho bertanya, "Apakah kamu bisa?" Dong Joo balik bertanya, ""Apakah kamu mau aku bacakan?" Mi Ho menggeleng dan bilang, "Tidak usah, aku tidak akan mengerti."
Mi Ho melihat ada sebuah buku tentang perkawinan dan dia pun sangat tertarik. Dong Joo langsung bilang tidak ada yang perlu Mi Ho ketahui tentang itu. Mi Ho kesal dan dia melihat ada sebuah buku tentang sapi. ketika Mi Ho mau mengambil buku itu, tiba-tiba saja Dong Joo menariknya karna ternyata ada orang yang membawa kereta barang. Dong Joo bilang jika Mi Ho menabrak itu maka orang itu lah yang akan terluka dan pasti orang itu akan tahu bahwa Mi Ho bukanlah manusia karna tidak terluka.
Dong Joo lalu membawa Mi Ho ke rak buku yang cocok untuk Mi Ho yaitu rak buku cerita anak. Dong Joo memilihkan buku Putri Duyung dan memperlihatkannya pada Mi Ho, Dong Joo cerita bahwa Putri Duyung ini kisah seekor ikan yang ingin menjadi manusia. Mi Ho jelas sangat tertarik dan terus bertanya tentang kisah Putri Duyung pada Dong Joo, Dong Joo berkata agar Mi Ho membaca buku itu sendiri saja karna Dong Joo akan menghadiahkan buku itu pada Mi Ho. Mi Ho pun langsung tersenyum senang.
Dong Hong berkata pada Dae Woong bahwa dia sangat menyukai akting Dae Woong sehingga dia pun merevisi ulang naskah dan memperbanyak bagian Dae Woong. Dae Woong jelas sangat senang dan berkata bahwa dia bisa menangani semuanya. Tiba-tiba saja Sun Nyeon masuk ke ruangan Dong Hong dan marah-marah karena Dong Hong telah mengurangi bagian percakapan Sun Nyeon yang awalnya ada 5 kini hanya menjadi 2. Sun Nyeon sangat tidak terima dan bertanya, "Ayah, aku ini anakmu bukan sih?" Dae Woong menjawab, "Lalu apa aku mengadopsimu hah? Dalam film ini kau bukan anakku, kau adalah pelayan nomor 1."
Sun Nyeon benar-benar kesal dan berkata, "Baiklah pelayan nomor satu akan tutup mulut. Sebagai anakmu, aku harus mengetahui sesuatu. Hey Cha Dae Woong, apakah semalam kamu minum-minum bersama ayahku?" Dae Woong kebingungan namun dia melihat kode yang di berikan oleh Dong Hong sehigga dia pun menjawab, "Tentu saja. Aku bersama dengan Dong Hong semalam di sekolah." Sun Nyeon masih tidak percaya dan ingin bertanya lagi namun Byung Soo langsung berkata pada Sun Nyeon bahwa Dong Hong sedang berbicara mengenai pekerjaan dengan Dae Woong dan sebaiknya mereka pergi saja. Sun Nyeon tidak mau makanya Byung Soo pun terpaksa memaksa Sun Nyeon untuk pergi keluar.
Dong Hong benar-benar berterima kasih kepada Dae Woong dan memuji Dae Woong yang dapat membaca matanya. Dae Woong berkata bahwa dia bukanlah tipe laki-laki yang dapat salah membaca mata yang ingin di katakan oleh Dong Hong. Mereka berdua langsung tertawa senang. Tiba-tiba Dong Hong tersadar ada seseorang di dekat pintu dan seseorang itu adalah Hye In. Hye In bilang bahwa dia datang untuk bertanya tentang beberapa adegan di naskah yang sudah di revisi. Dong Hong pun mempersilahkan Hye In untuk duduk. Dae Woong langsung permisi pergi kepada Dong Hong dan dia pun keluar dari ruangan Dong Hong tanpa melihat ke arah Hye In sama sekali.
Dae Woong, Sun Nyeon dan Byung Soo mengobrol di cafe kantor Dong Hong. Sun Nyeon bertanya, Apakah benar ayahnya itu semalam minum-minum bersama Dae Woong? Dae Woong membenarkannya. Sun Nyeon lalu bertanya, "Jadi kamu juga minum bersama perempuan itu? Kalian semua bersama-sama?" Dae Woong kebingungan, "Perempuan?" Byung Soo menjelaskan bahwa mereka semua sudah tahu mengenai Dae Woong yang bersama dengan Mi Ho kembali. Sun Nyeon bilang bahwa dia tahu semua ini dari Hye In yang bercerita bahwa Mi Ho selalu menempel pada Dae Woong. Byung Soo bertanya pada Sun Nyeon, "Memangnya kenapa jika mereka selalu menempel? Mereka ini sedang saling jatuh cinta."
Sun Nyeon bilang bahwa dulu Dae Woong pernah berkata kalau Mi Ho itu bukan siapa-siapanya makanya dia menyembunyikan Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa selama ini dia tidak menyembunyikan Mi Ho dan Mi Ho ini berarti untuknya karna mulai sekarang Mi Ho adalah pacarnya. Bahkan Dae Woong langsung memperlihatkan cincin pasangannya dan itu membuat Sun Nyeon jadi kaget. Dae Woong langsung pergi meninggalkan mereka dan ternyata diam-diam Hye In mendengar pembicaraan itu dan Sun Nyeon langsung menangis karna patah hati.
Kakek pergi ke sekolah aksi dan melihat Mi Ho yang sedang bekerja memebrsihkan gedung sekolah aksi. Ketika sedang menyapu, Mi Ho menemukan ada sosis yang terjatuh dan mau memakannya namun dia ingat pesan Dae Woong untuk tidak memakan apapun dari lantai makanya dia pun tidak jadi memakannya. Kakek terus melihat Mi Ho dan memuji Mi Ho yang sangat rajin dan cekatan.
Tiba-tiba saja papan yang baru di betulkan itu terjatuh dan hampir jatuh menimpa Kakek tapi Mi Ho langsung menahan papan itu sehingga kakek pun tidak terluka. Kakek lalu mengajak Mi Ho untuk berbicara dan mengucapkan terima kasih kepada Mi Ho karna telah menolongnya. Mi Ho pun ingat pesan Dae Woong untuk berbicara sopan pada yang lebih tua dan dia pun menerapkannya pada Kakek. Kakek memuji Mi Ho yang berhati baik karna telah menyelamatkan dirinya dan juga memuji senyuman Mi Ho yang manis. Kakek lalu memberikan Mi Ho jus organik karna cuaca panas, Mi Ho meminumnya dan terlihat bahwa Mi Ho tidak begitu menyukainya.
Kakek bertanya, "Siapa namamu nona?" Mi Ho pun menjawab, "Mi Ho." Kakek memuji nama Mi Ho yang sangat cantik. Lalu Kakek bertanya tentang orang tua Mi Ho dan Mi Ho pun menjawab bahwa dia tidak punya orang tua. Kakek berfikir bahwa orang tua Mi Ho pasti sudah meninggal. Mi Ho bilang bahwa dia akan kembali bekerja. Kakek pun memberikan Mi Ho satu buah jus lagi dan Mi Ho bertanya, "Bolehkah aku memebrikannya pada seseorang?" Kakek menganggukan kepalanya. Mi Ho pun meninggalkan Kakek dan bilang bahwa dia akan memberikan jus organik itu kepada Dae Woong.
Di perjalanan pulang, Kakek bilang bahwa Mi Ho sangat baik karna mau memberikan jus itu pada Dae Woong. Kakek sangat menyukai Mi Ho dan dia pun berfikir bahwa Mi Ho dan Dae Woong memiliki kesamaan yaitu tidak memiliki orang tua kembali. Kakek pun jadi berfikir bahwa Dae Woong selama ini sangat menjaga Mi Ho karna Mi Ho tidak memiliki orang tua lagi.
Dae Woong pulang ke rumah kakeknya dan bermain bersama anjingnya. Ketika Kakek pulang, Kakek kaget melihat Dae Woong karna menyangka Dae Woong sedang shooting film dan tidak akan pulang ke rumah untuk sementara waktu. Dae Woong bilang bahwa dia pulang karna sedang merasa kesal. Kakek bertanya, "Jadi kau tidak akan kembali kesana lagi?" Dae Woong menjawab bahwa dia ingin sekali melepaskan semuanya dan kembali tinggal di rumah kakek karna dia sangat menyukai tinggal dirumah. Kakek berkata pada Dae Woong agar tidak berfikir seperti itu. Dae Woong bilang bahwa tempat tinggalnya di sekolah aksi itu sangat panas bahkan jauh dari kampusnya sehingga dia pun pulang pergi sangat lelah.
Kakek pun berkata, "Kalau begitu.. Pakailah mobil." Dae Woong jelas sangat kaget mendengarnya dan sangat senang tapi dia lalu bilang, "Buat apa aku membawa mobil jika tidak memiliki uang bensin?" Kakek bertanya, "Apakah kau ingin aku mengaktifkan kartu kreditmu?" Jelas Dae Woong sangat menginginkannya. Kakek bilang bahwa dia akan mengaktifkan lagi kartu kredit milik Dae Woong tapi Dae Woong tidak boleh boros dan harus menggunakannya dengan baik untuk merawat orang disekitar Dae Woong. Dae Woong berjanji dan sangat berterima kasih pada kakek. Kakek lalu bilang bahwa Dae Woong juga tidak boleh menyerah dari pembuatan film dan harus terus berusaha keras.
Dae Woong langsung mengendarai mobil yang di berikan oleh kakek dan pergi ke mall. Dia berbelanja banyak barang dan dengan gampangnya dia membayar semua itu menggunakan kartu kreditnya. Setelah Dae Woong berbelanja banyak, Kasir bilang bahwa Dae Woong mendapatkan hadiah gratis dan Dae Woong dapat memilih ikat pinggang atau gantungan HP. Dae Woong memilih Ikat pinggang namun kemudian dia menggantinya dan memilih gantungan HP. Ya Dae Woong ingin memberikan gantungan HP itu untuk Mi Ho dan tentunya Dae Woong pun memilihkan HP untuk Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho sudah bekerja membersihkan gedung sekolak aksi makanya dia pun akan memberikan gajih pada Mi Ho berupa HP.
Dae Woong pulang ke rumah sambil membawa banyak belanjaan. Mi Ho menyambut kedatangan Dae Woong dengan ceria dan bilang bahwa dia sudah membersihkan semuanya. Dae Woong memuji kerja Mi Ho dan bilang bahwa dia membelikan Mi Ho sesuatu dan Mi Ho pasti akan sangat terkejut jika melihatnya. Ketika Dae Woong mau mengambil HP yang di simpan di tasnya, Dae Woong melihat Mi Ho sedang memegang buku cerita dan Dae Woong pun memuji Mi Ho karna sudah mau membaca. Mi Ho bilang bahwa buku itu pemberian dari Dong Joo. Dae Woong jelas langsung kesal. Mi Ho bertanya, "Apakah kau pernah membaca buku ini juga?" Dae Woong dengan ketus menjawab bahwa dia hanya membaca buku spiderman, batman, superman dan buku yang ada kata "man"nya saja. Mi Ho pun tertawa dan mengira Dae Woong tidak mengetahui cerita putri duyung. Dae Woong menjelaskan bahwa buku putri duyung bukanlah seleranya.
Lalu Mi Ho bertanya apa hadiah yang mau di berikan oleh Dae Woong dan Dae Woong pun bilang bahwa yang ingin dia berikan adalah daging. Mi Ho langsung senang karna di belikan daging. Dae Woong pun meninggalkan Mi Ho dan bilang bahwa tadi dia seharusnya memilih ikat pinggang saja. Dae Woong mengeluarkan HP itu dari tasnya dan menyimpannya begitu saja di atas tempat tidurnya.
Dong Hong dan Bibi ketemuan di sebuah restaurant dan Bibi pun mengembalikan jubah milik Dong Hong. Dong Hong juga mengembalikan celana Bibi dan bilang bahwa dia sudah sangat berusaha menghilangkan lem tersebut namun tidak hilang juga. Bibi bilang bahwa masalah mereka sudah selesai jadi dia akan segera pergi. Dong Hong tidak ada reaksi maka Bibi pun benar-benar berdiri meninggalkan Dong Hong. Baru saja beberapa langkah meninggalkan Dong Hong, Bibi menabrak seorang pelayan yang membawa minuman dan itu mengotori pakaian Bibi. Bibi sangat kesal dan bilang bahwa dia selalu mendapatkan kesialan jika bertemu dengan Dong Hong. Tiba-tiba saja Dong Hong melepaskan jubahnya dan menyelimutkannya ke Bibi.
Terlihat di sekujur tubuh Dong Hong banyak sekali koyo dan Bibi pun menyangka bahwa Dong Hong terluka parah. Tapi ternyata Dong Hong sengaja menempelkan banyak koyo karna dulu Bibi pernah bilang sangat menyukai bau koyo. Dong Hong berkata bahwa dia selalu gugup jika di depan wanita dan dia pun permisi mau pergi. Bibi menahan Dong Hong dan mengajak Dong Hong untuk mengobrol lebih lama lagi. Dong Hong pun langsung tersenyum senang. Akhirnya mereka berdua pun memiliki waktu berjalan-jalan di taman berdua.
Dae Woong sudah memasakan daging untuk Mi Ho dan ketika dia melihat buku cerita milik Mi Ho, Dae Woong pun menjadikan buku cerita itu sebagai alas dari penggorengan. Mi Ho datang menghampiri Dae Woong dan siap untuk makan. Dae Woong bilang bahwa daging yang di belinya ini adalah daging tingkat atas dan karena tinggal bersama Mi Ho maka sekarang Dae Woong mulai sering makan daging. Mi Ho mencari-cari buku ceritanya dan Dae Woong pun tanpa rasa bersalah berkata, "Apakah ini bukumu? Ah aku tadi terburu-buru sehingga menjadikannya tatakan." Buku Mi Ho itu pun terlihat gosong di bagian covernya karna terkena panas dari penggorengan. Mi Ho tidak marah, justru dia senang karna bagian gosong di buku itu terlihat seperti pola yang indah dan ada harum daging yang membuat Mi Ho semakin senang. Dae Woong pun jadi kesal sendiri dan bilang bahwa buku Mi Ho sebaiknya di jadikan piring saja agar lebih harum daging, Mi Ho dengan polosnya bertanya "Benarkah?" Dae Woong menjawab, "Sudah tidak usah."
Dae Woong bilang pada Mi Ho agar makan yang banyak karna dia membelikan Mi Ho banyak sekali daging dan daging ini adalah kualitas tinggi. Mi Ho bilang bahwa dia sudah makan siang tadi. Dae Woong kesal dan bertanya, "Kau makan siang di rumah Dong Joo?" Mi Ho menjawab, "Ya. Aku bahkan sudah makan daging seperti ini 3 kali." Dae Woong benar-benar kesal dan menyuruh Mi Ho untuk makan di tempat Dong Hong saja lain kali karna Dong Joo adalah sahabat baik Mi Ho sementara dirinya hanyalah teman biasa. Mi Ho bilang bahwa dia lebih dekat dengan Dae Woong.
Dae Woong bertanya, "Kenapa? Dong Joo memberikan daging yang lebih mahal padamu." Mi Ho pun menjawab, "Hmm bagaimana menjelaskannya ya... Jika di bandingkan, Dong Joo adalah daging biasa sementara kamu adalah daging sapi." Dae Woong bilang bahwa dia tidak keberatan jika di sebut daging ayam namun Mi Ho langsung bilang bahwa Dae Woong adalah daging kualitas tertinggi. Dae Woong jelas senang dan bilang bahwa dia juga membelikan Mi Ho sesuatu. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho bisa mengambil hadiah itu di kamarnya.
Mi Ho dengan sangat gembira langsung berlari ke dalam rumah dan mencoba mencari hadiah yang di maksud Dae Woong. Tiba-tiba ada sebuah ringtone My Korean Beef dan Mi Ho pun langsung mendekat ke sumber suara yang berasal dari HP di atas tempat tidur Dae Woong. Mi Ho mengangkat HPitu dan ternyata itu panggilan dari Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia memberikan HP itu khusus untuk Mi Ho karna dia pikir Mi Ho akan membutuhkannya untuk bekerja. Mi Ho sangat senang sekali. Dae Woong lalu menyuruh Mi Ho melihat gantungan HP dan Mi Ho pun kembali senang karna gantungan HP itu sangat bagus dan seperti mutiara. Dae Woong bilang karna Mi Ho sudah memberikan Mutiara padanya maka Dae Woong pun akan memberikan mutiara pada Mi Ho.
Dae Woong bertanya, "Mi Ho, kau suka tidak? Mi Ho... Mi Ho..." Tidak ada balasan dari Mi Ho dan ketika Dae Woong mau masuk kedalam rumah melihat keadaan Mi Ho, Mi Ho keluar dari rumah dan langsung memeluk Dae Woong. Mi Ho sangat berterimakasih pada Dae Woong karna sudah memperlakukannya seperti manusia bahkan memberikannya hadiah berupa HP. Mi Ho lalu meminta Dae Woong untuk menelfonnya kembali, Dae Woong bertanya "Untuk apa? AKu ada di depanmu." Mi Ho berkata bahwa dia akan pergi ke tempat yang jauh dan Dae Woong harus menelfonnya.
Mi Ho berlari menjauh dari Dae Woong dan melambaikan tangannya. Dae Woong balas melambaikan tangannya dan tiba-tiba dia sadar dan berkata, "Apa yang terjadi? Jika aku senang di sebut sebagai daging sapi yang terlezat maka itu artinya aku tidak normal. Sadarlah!"
Manager dan Hye In sedang ada di kantor Dong Hong. Manager bilang pada Hye In bahwa peran Dae Woong jadi besar dan itu artinya peran Hye In pun jadi besar. Hye In bertanta, "Apakah aku harus selalu satu adegan dengannya?" Manager menjawab, "Jika kalian bermain dengan baik maka kalian akan mendapatkan perhatian yang lebih daripada pasangan utamanya. Karena kalian amat sangat dekat maka aku yakin kalian akan ada chemistry dalam berakting dan itu membuatku tidak khawatir. "
Manager lalu memberikan Hye In sebuah tiket film yang akan dibintangi oleh seseorang dari agensi mereka dan Manager menyarankan agar Hye In pergi menonton bersama Dae Woong karna cerita dalam film ini sedikit mirip dengan film yang akan di perankan oleh Dae Woong dan Hye In. Hye In menerima tiket itu dan bilang bahwa dia akan menawarkannya pada Dae Woong. Manager lalu meminta tolong Hye In untuk membicarakan masalah Kontrak dengan Dae Woong namun Hye In menolaknya dan bilang bahwa dia merasa malu jika menawarkan kontrak itu lagi dan sebaiknya Manager saja yang membicarakan masalah kontrak itu langsung pada Dae Woong.
Di rumah, Dae Woong sedang berlatih membaca skenario sementara Mi Ho membaca buku ceritanya. Mi Ho memperlihatkan gambar putri duyung dan bilang bahwa putri duyung itu sangat cantik sekali. Dae Woong bilang bahwa putri duyung itu tidak cantik karena memiliki ekor. Dae Woong baru sadar bahwa Mi Ho juga punya ekor makanya Dae Woong bilang bahwa putri duyung itu mirip dengan Mi Ho. Mi Ho dengan bangganya menyebutkan bahwa dia memiliki 9 ekor. Dae Woong pun langsung menunjukan jempolnya dan bilang, "Kamu menang."
Mi Ho bilang bahwa putri duyung itu sangat menyukai pangeran tapi pangeran itu tidak mengetahuinya sama sekali. Dae Woong bilang bahwa pangeran tidak mengetahui perasaan putri duyung karna putri duyung itu menutupi identitas aslinya. Mi Ho yakin bahwa putri duyung menutupi identitasnya karna ada sebuah alasan yang tidak bisa di sebutkan. Mi Ho bertanya, "Apa yang akan terjadi jika putri duyung berkata pada pangeran bahwa dia akan menjadi manusia? Apakah dia akan senang?" Dae Woong menjawab, "Tidak. dia tidak akan senang. Kamu bisa membacanya di akhi cerita." Mi Ho kesal dan berkata, "Jangan beritahu aku akhir ceritanya karna aku ingin membacanya sendiri. Aku harap cerita ini berakhir bahagia dan dia bisa menjadi manusia."
Malamnya Dae Woong tidak bisa tidur karna dia ingat bahwa akhir cerita putri duyung itu penuh tragedi dan dia yakin bahwa Mi Ho pasti akan sedih jika mengetahui akhir ceritanya yang tidak bahagia. Akhirnya Dae Woong diam-diam mengambil buku cerita putri duyung itu dan pergi keluar rumah. Dae Woong bertanya-tanya, "Kenapa Dong Joo memilihkan buku cerita yang penuh kisah sedih?" Dae Woong pun merobek halaman akhir di buku cerita itu karna pada akhirnya cerita itu berakhir sedih.
Dong Hong juga sedang membaca buku cerita putri duyung dan dia berkata, "Ketika dia harus memilih antara membunuh dirinya sendiri atau membunuh orang yang dia cintai... Momen itu akan menjadi sangat kejam baginya." (Hmm Dong Hong kayanya sengaja milih buku cerita yang endingnya sedih untuk Mi Ho)
Besok paginya, Mi Ho bangun tidur dan dia langsung kesal karna halaman akhir di buku ceritanya itu hilang. Dae Woong bilang bahwa buku itu adalah barang cacat dan Dong Joo sepertinya ceroboh memilih buku itu. Mi Ho merengek dan bilang bahwa dia ingin sekali membaca buku itu sampai selesai. Dae Woong bilang bahwa dia akan menceritakan akhir buku itu pada Mi Ho, Mi Ho langsung menutup telinganya tidak mau mendengar namun ketika Dae Woong berkata bahwa akhir ceritanya itu berakhir bahagia, Mi Ho membuka telinganya dan mulai mendengar cerita Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa cerita itu sangat populer bahkan ada filmnya dan di filmnya itu putri duyung akan menjadi manusia dan menikah dengan pangeran. Mi Ho jelas sangat senang dengan akhir cerita yang bahagia.
Dae Woong lalu bertanya, "Apakah kamu ingin menontonnya?" Tentu saja Mi Ho menjawab bahwa dia sangat ingin sekali menontonnya. Dae Woong pun bialng bahwa mereka harus pergi ke bioskop untuk menonton film. Mi Ho bertanya, "Apakah aku boleh kesana?" Dae Woong mengangguk dan bilang bahwa dia sedang sibuk tapi jika Mi Ho sangat ingin pergi ke bioskop maka Dae Woong akan mengajaknya tapi nanti. Mi Ho sangat senang sekali mendengarnya. Dae Woong bilang bahwa dia tidak bisa mengajak Mi Ho sekarang karna sibuk tapi nanti malam dia akan mengajak Mi Ho jika pekerjaan mereka sudah selesai. Mi Ho senang dan bilang bahwa Dae Woong harus menelfonnya nanti. Dae Woong mengerti dan bilang bahwa Mi Ho harus merapihkan gedung sekolah aksi dan nanti mereka akan pergi nonton.
Mi Ho berkunjung kembali ke Dong Joo dan memperlihatkan hadiah yang di berikan pada Dae Woong itu pada Dong Joo. Dong Joo mengirimkan kartu namanya lewat HP dan Mi Ho benar-benar takjub melihatnya. Mi Ho memperlihatkan foto-foto putri duyung yang di foto oleh Dae Woong dan bilang bahwa dia benar-benar ingin seperti duyung itu. Dong Joo kebingungan dan bertanya, "Apakah kau sudah membaca buku itu hingga selesai?" Mi Ho menjawab bahwa dia belum membaca sampai selesai tapi Dae Woong bercerita bahwa akhir ceritanya akan bahagia. Dong Joo berkata bahwa Dae Woong pasti sangat perhatian pada Mi Ho karna membelikan barang yang mahal untuk Mi Ho.
Dong Joo lalu memberikan ucapan Good Luck pada Mi Ho karna Mi Ho akan kencan dengan Dae Woong. Mi Ho berkata bahwa ini bukanlah kencan, mereka hanya akan pergi ke bioskop saja. Dong Joo tertawa dan bilang bahwa hal itu namanya kencan, seorang laki-laki dan perempuan pergi bersama ke bioskop biasanya di sebut kencan. Mi Ho baru mengetahuinya dan dia pun bertanya, "Apa yang harus aku lakukan dalam kencan?" Dong Joo bilang bahwa Mi Ho tidak boleh membayar uang ketika kencan, tidak boleh membicarakan hal yang menarik, tidak boleh bercanda, dan mungkin yang bisa di lakukan oleh Mi Ho untuk Dae Woong adalah berdandan yang cantik. Mi Ho bertanya, "Apa tidak ada yang lain?" Dong Joo pun menjawab "Terlihat gembira di depannya." Mi Ho kembali bertanya, "Terlihat gembira di depannya? seperti apa?" Dong Joo lalu berkata, "Kau menyukai daging? Itu adalah jalan untuk membuat seseorang gembira". Mi Ho mengerti dan mengatakan bahwa dia akan memberikan apapun agar Dae Woong terlihat senang. Dong Joo bilang bahwa Mi Ho harus makan daging dan dia sudah mempersiapkan banyak daging hari ini untuk Mi Ho. Mi Ho pun langsung tersenyum senang.
Mi Ho berjalan pulang sambil memikirkan sesuatu yang dapat membuat Dae Woong senang. Tiba-tiba Mi Ho mendengar suara tangisan perempuan tua penjual ayam. Perempuan tua itu kesal kepada para laki-laki yang makan ayam di tempatnya tetapi tidak mau membayar. Perempuan tua itu mencoba menyerang para lelaki itu namun dia langsung terjatuh. Laki-laki itu melempar kotak tisu kepada perempuan tua itu namun kotak tisu itu tidak mengenai perempuan tua itu karena Mi Ho langsung datang dan menangkap kotak tisu itu.
Mi Ho bertanya, "Kau baik-baik saja?" Perempuan tua itu ingat kemampuan Mi Ho yang luar biasa makanya dia bilang kepada para lelaki itu bahwa Mi Ho sangatlah kuat. Para laki-laki itu tidak percaya dan langsung menyerang Mi Ho. Pada akhirnya Laki-laki itu kalah dan mereka pun harus membayar uang pembelian ayam kepada perempuan tua itu dan juga meminta maaf. Perempuan tua itu jelas sangat senang sementara para laki-laki itu langsung kabur.
Perempuan tua itu mengajak Mi Ho untuk makan ayam di tempatnya namun Mi Ho langsung menolak karna dia sibuk mempersiapkan kencan.Perempuan tua itu melihat penampilan Mi Ho dan bertanya, "Kau akan pergi kencan dengan penampilan seperti ini? Jika aku menjadi kau maka aku akan mengeriting rambutku. Ah haruskah aku mengajakmu juga?" Mi Ho kebingungan, "Keriting?"
Dae Woong sedang bersama dengan Byung Soo dan dia pun bertanya pada Byung Soo tentang film yang bagus. Byung Soo pun bilang ada sebuah film berjudul Pung Wul Do yang bagus dan Byung Soo mendapatkan tiketnya. Byung Soo dengan sangat gembira menunjukan 2 buah tiket nonton yang akan di pakai untuk mengajak Sun Nyeon nonton. Byung Soo lalu memberikan 2 buah tiket lagi pada Dae Woong agar Dae Woong bisa pergi menonton bersama Mi Ho. Dae Woong menatap tiket itu dan bergumam, "Hmm Pung Wul Do.."
Di luar kantor, Hye In juga sedang menatap 2 buah tiket film Pung Wul Do dan dia berkata, "Aku tidak bisa pergi menonton bersama Dae Woong. Apakah aku tidak usah pergi?"
Dae Woong pergi ke bioskop duluan dan dia pun menelfon Mi Ho yang juga sudah berada di bioskop. Dae Woong mencoba mencari-cari Mi Ho namun tidak melihatnya. Lalu ada seorang perempuan berambut keriting yang menoleh ke arah Dae Woong dan memanggil Dae Woong. Dae Woong benar-benar kaget karna perempuan berambut keriting itu adalah Mi Ho. Dae Woong pun bertanya, "Apa yang kamu lakukan?" Mi Ho menjawab, "Keriting. Bibi ayam itu yang melakukannya." Dae Woong tertawa kecil dan berkata bahwa teman Mi Ho itu telah membantu fashion Mi Ho. Mi Ho langsung tersenyum senang.
Mereka duduk di kursi sambil menunggu Byung Soo dan Sun Nyeon. Mi Ho bertanya, "Dae Woong, apa yang kau suka? Apakah kamu menyukai yang aku suka seperti daging, air berbusa, dan bir?" Dae Woong balik bertanya, "Kenapa? Apakah kamu mencoba mencari apa yang aku suka dan mendapatkannya untukku? Jadi kau seperti Jin dari dalam lampu yang keluar dan akan mengabulkan keinginanku?" Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Hmm apa itu?" Dae Woong lalu menjelaskan bahwa Mi Ho tinggal menggosok sebuah lampu ajaib dan nanti bisa meminta apapun juga. Mi Ho langsung berkata, "Ah seperti Club Goblin. Tapi aku tidak bisa seperti itu." Dae Woong bilang bahwa dia harus bertemu dengan seorang penulis fantasi. Mi Ho berkata, "Meski aku tidak bisa seperti itu tapi aku tetap ingin memberikan apa yang kau inginkan."
Byung Soo dan Sun Nyeon datang. Dae Woong bilang bahwa dia akan pergi membeli minum dulu. Sun Nyeon masih kesal pada Mi Ho karna di anggap merebut Dae Woong makanya dia bersikap jutek pada Mi Ho. Sun Nyeon mengomentari gaya Mi Ho, "Ternyata kau ada upaya juga." Mi Ho dengan tulus memuji dandanan Sun Nyeon yang terlihat cantik. Sun Nyeon jelas senang di puji seperti itu. Sun Nyeon melihat tas yang di pakai oleh Mi Ho dan langsung berkomentar bahwa itu adalah tas milik ayahnya dan terlihat sangat kotor namun karna itu yang memakainya adalah Mi Ho maka terlihat baik-baik saja. Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Apakah ini kotor?"
Sun Nyeon melihat ada Gantungan bagus di tas itu dan langsung mengambilnya dan berkomentar bahwa gantungan HP itu sangat bagus. Mi Ho bilang bahwa gantungan itu di belikan oleh Dae Woong. Sun Nyeon melihat layar HP Mi Ho yang ada foto putri duyung dan dia pun bertanya, "Ah ini putri duyung, apakah kau mendownloadnya?" Mi Ho menjawab bahwa itu foto dari buku yang di ambil oleh Dae Woong dan dia ingin seperti putri duyung itu. Sun Nyeon kebingungan dan bertanya, "Seperti putri duyung? Kau ingin mati?" Byung Soo bilang bahwa putri duyung itu tidak mati melainkan berubah menjadi sesuatu dan menghilang.
Dae Woong selesai membeli minum dan ketika dia kembali ke tempat Mi Ho ternyata Mi Ho sudah tidak ada. Dae Woong pun bertanya pada Byung Soo, "Kemana Mi Ho?" Sun Nyeon menjawab bahwa Mi Ho tadi menanyakan toko buku dan langsung pergi. Dae Woong pun bertanya, "Buku?"
Di tempat lain, Dong Joo sedang membuka buku putri duyung itu dan berkata, "Kau tidak membaca akhir buku ini."
Dae Woong mencoba mencari Mi Ho dan dia bertemu dengan Hye In yang datang bersama temannya. Sementara itu Mi Ho akhirnya membeli buku putri duyung dan memegangnya terus sambil berjalan masuk ke dalam lift. Hye In bilang bahwa seharusnya dia dan Dae Woong menonton film bersama. Dae Woong menolak dan berkata bahwa dia tidak ingin membuat Hye In tidak nyaman. Mi Ho mendengar suara Dae Woong dan dia langsung diam karena Dae Woong ternyata sedang bersama Hye In. Dae Woong menyadari kehadiran Mi Ho. Hye In pun sama menyadari kehadiran Mi Ho. Mi Ho tetap diam di dalam lift yang membawanya naik ke atas dan munculan gelembung busa.
Dong Joo berkata, "Putri duyung melihat pangeran bahagia dengan wanita yang dia cintainya dan putri duyung pun berubah menjadi gelembung dan dia menghilang menjadi udara."
Mi Ho duduk di kursi di lantai atas gedung dan dia berkata, "Karena aku akan memberikan apa yang dia sukai dan aku ingin membuatnya bahagia maka aku harus tetap diam disini." Mi Ho membuka halaman buku dan tiba-tiba saja ada yang menutup buku itu yang ternyata Dae Woong. Dae Woong bertanya, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kamu pergi begitu melihatku?" Mi Ho menatap Dae Woong dan bertanya, "Kau membohongi aku, benar? Dia tidak pernah hidup bahagia, benar? Dia menghilang, benar?" Dae Woong berlutut di depan Mi Ho dan berkata, "Dia tidak menghilang. Dia benar-benar hidup bahagia selamanya. Jangan dengarkan yang lain. Apa yang aku katakan adalah benar, jadi kamu hanya harus percaya dengan apa yang aku katakan." Dae Woong tersenyum dan Mi Ho pun ikut tersenyum.
Dae Woong melihat Mi Ho dan langsung bertanya, "Mi Ho, ada apa denganmu? Mengapa kau tiba-tiba terjun dari atas sana?" Mi Ho menjawab bahwa dia harus segera bersembunyi karena ada Hye In. Dae Woong marah-marah dan berkata, "Hanya karna kamu mau menghilang, manusia mana terjun dari tempat tinggi itu?" Mi ho tersenyum dan bilang bahwa dia ini bukanlah manusia jadi semuanya baik-baik saja. Mi Ho bertanya, "Kenapa kamu terkejut dan mengejarku?" Dae Woong sendiri kebingungan untuk menjawab pertanyaan Mi Ho.
Dae Woong mencoba mengalihkan pembicaraan dengan membahas tentang sebuah papan yang terjatuh. Mi Ho bilang bahwa ketika dia tadi mendarat, dia menimpa papan itu dan sepertinya papan itu sedikit rusak. Dae Woong melihat ada luka goresan di tangan Mi Ho dan Mi Ho langsung bilang bahwa itu adalah luka kecil dan bukanlah masalah besar. Mi Ho mencium bau Hye In dan bersiap-siap untuk bersembunyi lagi namun Dae Woong langsung memegang tangan Mi Ho dan meminta Mi Ho untuk tidak bersembunyi lagi.
Hye In mencari-cari Dae Woong dan dia sangat kaget begitu melihat Dae Woong sedang bersama Mi Ho, apalagi Dae Woong memegang tangan Mi Ho.
Hye In berbicara berdua dengan Dae Woong dan dia pun to the point bertanya, "Apakah kamu diam disini bersama perempuan itu lagi? Tidak! Apakah kamu benar-benar sudah mengirimnya pergi?" Dae Woong menjawab bahwa waktu itu dia pergi kembali untuk mencari Mi Ho dan tinggal bersama Mi Ho lagi. Dae Woong juga berkata bahwa dia akan tinggal bersama Mi Ho dimasa yang akan datang. Hye In jelas sangat kesal mendengar kata-kata Dae Woong itu. Hye In bertanya, "Jadi... Kau memang sama sekali tidak mendekatiku?" Dae Woong menjawab, "Aku tidak bisa pergi bersamamu." Hye In kecewa karna Dae Woong bahkan tidak melakukan pembelaan ataupun mengatakan bahwa semua ini hanyalah sebuah kesalahpahaman.
Hye In bertanya, "Kamu... Apakah kamu menyukai perempuan itu?" Dae Woong menjawab, "Aku harus tinggal bersamanya. Kita sudah saling berjanji." Hye In sangat kesal mendengar pengakuan Dae Woong dan dia pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Dae Woong.
Dae Woong terdiam menatap kepergian mobil Hye In dan diam-diam Mi Ho melihat semua itu juga. Dae Woong membereskan semua kaleng-kaleng minum dan Mi Ho pun memanggil dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia melakukan semua ini bukan untuk Mi Ho, tetapi untuk dirinya sendiri karna dia sudah lelah selalu berbohong. Dae Woong juga bilang dirinya ini akan menjadi orang jahat jika tetap disisi Mi Ho tapi juga tetap memeluk Hye In. Dae Woong benar-benar bingung dan berkata bahwa dirinya ini bukanlah laki-laki yang baik karna dia biasanya tidak pernah membuat sebuah janji tapi tiba-tiba saja dia membuat janji dengan Mi Ho yang tidak mungkin di langgar lagi. Dae Woong melihat cincinnya dan langsung pergi meninggalkan Mi Ho. Mi Ho hanya bisa diam saja melihat kepergian Dae Woong dan dia pun melihat cincin yang dipakainya.
Dae Woong duduk di sebuah kursi di depan sekolah aksi itu sambil terus melihat cincinnya. Dae Woong berkata, "Awalnya, cincin ini akan digunakan sebagai janji kita." Mi Ho berdiri jauh dan terus menatap Dae Woong. Mi Ho sadar bahwa hujan mulai turun dan dia pun merasa kasihan pada Dae Woong yang duduk di kursi luar. Dae Woong terus duduk di kursi walaupun hujan turun dan ternyata dia sendiri baru sadar bahwa hujan telah turun ketika tangannya mengenai air hujan. Dae Woong bingung karna kepalanya tidak terkena air hujan sama sekali dan ternyata kepalanya tidak terkena hujan sama sekali karena Mi Ho mengangkat sebuah papan untuk memayungi Dae Woong. Dae Woong jelas sangat kaget.
Dae Woong : Sejak kapan kamu seperti itu?
Mi Ho : Sejak tadi.
Dae Woong : Bukankah itu berat?
Mi Ho : Ah cuma sedi...
Dae Woong : Ini tidak apa-apa karena kau adalah Gumiho. Aku hampir lupa. Aku akan berfikir sebentar lagi, peganglah yang benar.
Dae Woong terus berfikir lama dan Mi Ho pun mulai merasa bahwa papan itu sangatlah berat. Dae Woong tertawa melihat Mi Ho dan akhirnya dia pun memakai cincinnya karna dia berikir tidakada lagi yang harus dia sembunyikan. Jelas Mi Ho sangat senang karna Dae Woong sudah kembali memakai cincin itu. Dae Woong mengambil papan itu dan mengajak Mi Ho untuk segera pergi namun Mi Ho justru tetap diam saja. Mi Ho akhirnya beridir di belakang Dae Woong dan memeluk pinggangnya, Mi Ho sadar bahwa Dae Woong diam saja makanya dia melepaskan pelukannya dan hanya memegang baju Dae Woong.
Di dalam rumah, Dae Woong dan Mi Ho memperbaiki papan yang rusak itu. Mi Ho bilang bahwa lem itu sangat menarik karna bisa merekatkan apapun juga. Dae Woong meminta Mi Ho berhati-hati karna lem itu akan susah di lepaskan jika sudah menempel pada apapun juga. Dae Woong lalu berkata, "Sama sepertimu." Mi Ho pun bertanya, "Apakah aku ini lem instan?" Dae Woong pun menjawab, "Ketika ada suatu masalah, kamu akan selalu menempel dan tidak bisa di lepaskan. Kamu adalah lem super." Mi Ho hanya tersenyum saja.
Mi Ho bertanya, "Jadi lem super tidak akan pernah lepas?" Dae Woong menjawab, "Tapi kau akan lepas setelah 100 hari. Waktumu yang tersisa adalah 90 hari. Aku harus menghitungnya dengan baik." Mi Ho menempel gambar-gambar makanan di dekat tempat tidurnya sementara Dae Woong melihat ke kalender dan ternyata waktu dia bersama Mi Ho itu masih ada 95 hari lagi. Dae Woong pun bergumam, "Sudah 5 hari berlalu ternyata..."
Dae Woong melihat luka goresan di tangan Mi Ho dan bertanya, Apakah luka Mi Ho itu benar baik-baik saja? Mi Ho menjawab bahwa lukanya itu akan baik-baik saja setelah dijilat. Dae Woong melarang Mi Ho menjilatnya dan dia pun bilang bahwa papan yang rusak sudah selesai dan sekarang dia akan membantu mengobati luka Mi ho. Dae Woong mengoleskan salep ke luka Mi Ho dan meminta Mi Ho agar tidak menjilatnya. Mi Ho bilang bahwa lukanya itu akan segara sembuh jika dekat dengan mutiaranya (Intinya sih Mi Ho ingin meluk Dae Woong) Dae Woong bilang bahwa Mi Ho juga akan sembuh meskipun tidak dekat dengan mutiaranya.
Mi ho lalu bilang bahwa tangannya yang satu lagi terasa sakit. Dae Woong bilang bahwa dia akan mengobati luka itu setelah mengobati luka yang ini. Mi Ho langsung menjilat luka di tangannya itu dan Dae Woong tertawa karna Mi Ho benar-benar mirip dengan anjing keluarganya. Mi ho kesal karna Dae Woong kemabli menyebutnya seperti anjing. Dae Woong bilang bahwa anjing keluarganya itu adalah sahabatnya juga. Mi Ho langsung bergembira dan meminta Dae Woong menjadikan dirinya sebagai sahabat baik Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia tidka bisa menjadikan Mi Ho sahabatnya karna takut Dong Ja(Nama Anjing Dae Woong) akan cemburu. Tapi akhirnya Dae Woong bilang akan menjadikan Mi Ho sebagai sahabatnya karna Dong Ja tidak akan mengetahuinya. Mi Ho sangat gembira. Dae Woong membelai rambut Mi Ho dan ikut tersenyum.
Sementara itu Dong Joo terus memperhatikan jam pasir yang terus berjalan dan akan berhenti setelah 100 hari berlalu.
Dae Woong menggantungkan papan yang sudah di perbaiki itu di luar gedung sekolah aksi, namun dia masih khawatir papan itu akan terjatuh makanya dia meminta Mi Ho menendang tembok untuk memastikan dan ternyata benar saja papan itu bergoyang karna tidak kuat. Dae Woong pun bilang akan membereskan papan itu lagi nanti. Mi Ho mencium bau seseorang yang datang dan langsung melaporkannya kepada Dae Woong. Akhirnya mereka berdua pun bersembunyi.
Ternyata yang datang itu adalah Bibi dan Dong Hong yang sedang mabuk. Bibi membawa Dong Hong sendirian menuju rumah di atas gedung sekolah aksi itu karena Dae Woong sejak tadi tidak mengangkat HPnya. Dae Woong kebingungan kenapa Bibinya bisa bersama dengan Dong Hong. Mi Ho lalu bilang bahwa tadi Dong Hong mengejar dirinya kembali.
Bibi membaringkan Dong Hong di lantai dan mengomel kesal karna Dae Woong sama sekali tidak mengangkat telfonnya. Bibi melihat HP Dae Woong yang ternyata wallpapernya ada foto Hye In dan bibi pun menyangka bahwa Hye In adalah pacar Dae Woong. Bibi melihat ada beberapa pakaian perempuan dan Bibi yakin bahwa Dae Woong sudah tinggal bersama lagi dengan pacarnya itu. Dong Hong mengigau dan bilang bahwa dia merasa gerah. Bibi sendiri memang merasa gerah dan dia pun mau melepaskan jubahnya Dong Hong namun dia tidak jadi melepaskannya karena dia merasa harus tetap menjaga harga dirinya. Bibi duduk di karpet di samping Dong Hong dan ketika dia mau berdiri, dia kesusahan karna ternyata bibi menduduki lem yang susah di lepaskan. Bibi benar-benar sangat panik.
Akhirnya Bibi berhasil keluar dari gedung sekolah aksi itu dengan cara melepaskan celananya dan memakai jubah Dong Hong untuk menutupi badannya.
Dae Woong membawa matras dan di simpan di gor tempat latihan karena mereka tidak mungkin tidur di dalam rumah yang ada Dong Hong yang sedang tertidur. Mi Ho berkata "Aku tidka tahu mengapa sutradara Dong Hong itu selalu mengikutiku." Mi Ho lalu bertanay, "Woong ah, film yang kau buat bersama denan sutradara itu apakah hanya akan ditonton oleh manusia saja?" Dae Woong menjawab, "Tidak. Selain manusia pun bisa menontonnya. Lihatlah dalam film-film, banyak sekali yang muncul dalam bentuk selain manusia. Seperti Alien, Monster bahkan Hantu. Pokonya banyak sekali yang berbeda dan akan muncul."
Mi Ho : "Apa yang akan terjadi pada makhluk itu?"
Dae Woong : "Hmm tergantung pada filmnya."
Mi Ho : "Kalau begitu.. Apakah ada film mengenai manusia yang jatuh cinta pada bukan manusia dan menikah lalu hidup selamanya?"
Dae Woong : "Menyukai seperti itu hmm cukup banyak."
Mi Ho : "Benarkah? Seperti apa?"
Dae Woong pun mulai bercerita tentang seorang hantu cantik yang menghisap kekuatan manusia dan ada seorang laki-laki lugu yang terperangkap. Ceritanya memang tidak masuk akan namun karena ini sebuah film maka mereka berdua pun saling jatuh cinta. Mi Ho bertanya, "Lalu apakah mereka hidup selamanya?" Dae Woong menjawab, "Tentu saja tidak. Hantunya menghilang." Mi Ho kesal dan bertanya, "Kenapa begitu? Benar-benar bodoh!" Dae Woong bilang bahwa mungkin saja hantu itu pergi karena bukanlah manusia. Mi Ho meminta Dae Woong menceritakan kisah yang lain karna dia tidak suka tokoh yang bodoh. (Hantu wanita ini diperankan Mi Ho dan laki-laki lugu oleh Dae Woong.)
Dae Woong pun menceritakan tentang seorang vampir seksi yang selama ini bertahan hidup dengan cara meminum darah manusia. Dan ada seorang wanita lugu yang tertangkap. Dae Woong menjelaskan kembali bahwa cerita ini sebenarnya tidak masuk akal namun itulah film. Mi Ho lalu bertanya, "Apakah mereka menikah?" Dae Woong menjawab, "Tentu saja tidak. Vampirnya terkena sinar matahari dan akhirnya mati." Mi Ho kesal dan bertanya, "Apakah tidak ada cerita yang berakhir bahagia?" Dae Woong berfikir sebentar dan berkata, "Bahagia? Ah ada teman!" (Vampir seksi di perangkan Dae Woong dan gadis lugu oleh Mi Ho.)
Dae Woong bercerita bahwa ada seorang anak kecil yang selalu ingin menjadi teman. Ya anak kecil itu adalah sebuah boneka chucky. Dae Woong dan Mi Ho langsung tertawa senang dan Dae Woong bilang bahwa Mi Ho pasti akan sangat cocok sekali jika menjadi boneka chucky. Mi Ho bertanya, "Lalu apakah mereka hidup bahagia?" Dae Woong tertawa dan menjawba, "Tentu tidak. Mereka selalu bertengkar dan mati." Mi Ho kesal dan berkata, "Bahkan mereka berdua tidak bisa akur. Tidak ada yang berakhir bahagia." Dae Woong bilang bahwa semua ini hanyalah film sedangkan Mi Ho dan Dae Woong adalah nyata dan mereka berteman. Mi Ho pun kembali tersenyum setelah melakukan Ho Hoi bersama Dae Woong.
Dae Woong bilang, "Cukup banyak cerita yang berakhir bahagia. Contohnya E.T.... Ah dia ditinggalkan. King Kong... mati. Yeah King Kongnya mati." Mi Ho kesal dan berkata bahwa dia akan menanyakan cerita yang berakhir bahagia kepada Dong Joo karna Dong Joo sangatlah pintar. Dae Woong kesal dan bertanya, seberapa pintar Dong Joo? Mi Ho menjawab bahwa Dong Joo sangat pintar bahkan sering membantu dan memberikan banyak ilmu padanya. Dae Woong berkata, "Teman yang baik dan pintar hmm kau pasti senang." Mi Ho mengangguk dan bilang bahwa besok dia akan pergi menemui Dong Joo. Dae Woong berkata, "Baik pergilah kepada Dong Joo... Mainlah bersamanya lebih sering, dapatkan banyak daging dan ajukan banyak pertanyaan padanya." Mi Ho bilang bahwa dia memang sudah berjanji pada Dong Joo akan datang lebih sering ke tempat Dong Joo. Terlihat sekali bahwa Dae Woong sangat kesal namun di depan Mi Ho dia bilang bahwa dia merasa sangat senang sekali.
Dae Woong bilang bahwa dia akan segera tidur tapi Mi Ho meminta Dae Woong untuk menjelaskan mengenai film yang akan di perankan oleh Dae Woong. Dae Woong sedang kesal makanya dia menyuruh Mi Ho untuk menanyakan tentang film itu ke Dong Joo saja. Mi Ho meminta Dae Woong menjelaskannya namun Dae Woong tidak mau menjelaskannya dan menyuruh Mi Ho untuk tidur.
Dong Hong terbangun dan dia kebingungan karna tertidur bukan dirumahnya.Dia merasa sakit kepala dan akget begitu melihat ada sebuah celana yang tidak bisa di lepas dari karpet.
Dae Woong tidur di atas martras dan hampir terjatuh. Mi Ho yang tertidur di bawah terus berharap Dae Woong terjatuh namun Dae Woong tidak terjatuh juga, akhirnya Mi Ho menendang matras itu sehingga Dae Woong pun terjatuh. Mi Ho langsung mendekati Dae Woong dan memeluknya. Mi Ho benar-benar senang namun sayangnya kesenangannya itu hanya sesaat karna tiba-tiba saja terdengar ada suara Dong Hong dan itu artinya dia harus segera bersembunyi.
Dae Woong yang tertidur pun akhirnya terbangun karena mendengar panggilan dari Dong Hong. Dong Hong bertanya, "Apakah kau yang membawaku kemari?" Dae Woong menjawab, "Bukan. Bibiku yang membawa anda kemari." Dong Hong bilang bahwa dia sama sekali tidak mengingat kejadian semalam. Mi Ho kesal melihat Dong Hong yang terus mengobrol dengan Dae Woong makanya dia menendang tembok dan papan yang baru saja di benari pun terjatuh dan menimpa Dong Hong. Dae Woong jelas panik tapi ternyata berkat tertimpa papan itu kini Dong Hong dapat mengingat kejadian semalam. Dong Hong pun langsung meminta nomor telfon Bibi pada Dae Woong.
Dae Woong masuk kembali kedalam rumah dan Mi Ho yang sedang makan daging pun bertanya, "Apakah orang itu sudah pergi?" Dae Woong menjawab, "Benar.Untung saja kita tidak ketahuan merusak papan itu." Mi Ho tersenyum dan melanjutkan makan daging. Dae Woong yang melihat itu pun bertanya, "Setelah minum bir semalaman, kau masih bisa memakan daging di pagi hari?" Mi Ho tersenyum dan bilang bahwa dia merasa lebih baik jika memakan daging bahkan mencium aromanya saja sudah dapat membuat Mi merasa lebih baik.
Dae Woong melihat penggorengan kotor yang di simpan begitu saja di tempat cuci piring dan dia pun menyuruh Mi Ho untuk mencucinya. Mi Ho bilang bahwa dia menyangka Dae Woong senang mencuci piring makanya dia membiarkan Dae Woong untuk mencucinya. Dae Woong terus meminta Mi Ho untuk mencucinya dan akhirnya Mi Ho pun bilang akan segara mencucinya setelah selesai makan. Dae Woong lalu mengajak Mi Ho untuk membicarakan mengenai peraturan selama mereka tinggal bersama.
Dae Woong bilang bahwa dia ini sangat sibuk kuliah dan persiapan main film jadi akan sangat susah untuk mengurus gedung sekolah aksi padahal dia sudah berjanji akan membersihkan gedung sekolah itu kepada Dong Joo. Dae Woong pun mulai memanfaatkan Mi Ho dengan bertanya, "Apakah kau mau menjadi penjaga sekolah aksi ini? Itu pekerjaan manusia." Mi Ho jelas sangat ingin dianggap seperti manusia makanya dia pun menerimanya dengan senang hati.
Dae Woong menunjukan tugas-tugas Mi Ho dan meminta Mi Ho untuk berkelakuan sopan pada semua orang yang lebih tua. Mi Ho bilang bahwa itu melukai harga dirinya karna sebenarnya dia ini lebih tua dari pada manusia lainnya. Dae Woong pura-pura marah dengan mengatakan "Ah terserah kau saja asal kau tetap menjaga harga dirimu itu Nenek Gumiho." Dae Woong mau pergi meninggalkan Mi Ho namun Mi Ho langsung mencegahnya dan bilang bahwa dia akan melakukan semua yang diminta oleh Dae Woong.
Dae Woong senang dan langsung mengalungkan Mi Ho sebuah identitas sebagai penjaga sekolah aksi itu. Dae Woong meminta Mi Ho tidak memberi tahukan hal ini pada siapapun tapi ternyata Mi Ho membicarakan hal ini pada Dong Joo. Dong Joo hanya tersenyum dan bilang bahwa Dae Woong sepertinya memperlakukan Mi Ho seperti manusia. Mi Ho senang dan bilang bahwa memang selama ini Dae Woong selalu mengganggapnya seperti manusia bahkan kemarin Dae Woong menceritakan tentang film yang tokohnya itu makhluk seperti Mi Ho. Mi Ho bertanya, "Ya, Dong Joo apakah kau tahu banyak tentang film juga?" Dong Joo mengangguk dan bilang bahwa ada film dan juga buku.
Dong Joo membawa Mi Ho ke toko buku dan Mi Ho benar-benar senang sekali.. Dong Joo bilang bahwa buku ini sangat berguna untuk mempelajari banyak hal tentang manusia tanpa berinteraksi langsung dengan manusia. Mi Ho melihat sebuah buku binatang dan berkata, "Woh banyak sekali binatang yang belum pernah aku lihat." Dong Joo menanggapinya, "Dunia ini besar dan banyak yang bisa dimakan." Mi Ho kesal dan bilang bahwa dia tidak akan memakan binatang binatang itu, Dong Joo hanya tersenyum melihat reaksi Mi Ho. Mi Ho meninggalkan buku mengenai binatang dan melihat-lihat buku yang lain. Mi Ho melihat ada buku yang di tulis menggunakan alphabet dan dia pun berkata, "Aku tidak bisa membaca satupun huruf ini." Dong Joo bilang bahwa memang banyak orang di Korea tidak bisa membaca alphabet. Mi Ho bertanya, "Apakah kamu bisa?" Dong Joo balik bertanya, ""Apakah kamu mau aku bacakan?" Mi Ho menggeleng dan bilang, "Tidak usah, aku tidak akan mengerti."
Mi Ho melihat ada sebuah buku tentang perkawinan dan dia pun sangat tertarik. Dong Joo langsung bilang tidak ada yang perlu Mi Ho ketahui tentang itu. Mi Ho kesal dan dia melihat ada sebuah buku tentang sapi. ketika Mi Ho mau mengambil buku itu, tiba-tiba saja Dong Joo menariknya karna ternyata ada orang yang membawa kereta barang. Dong Joo bilang jika Mi Ho menabrak itu maka orang itu lah yang akan terluka dan pasti orang itu akan tahu bahwa Mi Ho bukanlah manusia karna tidak terluka.
Dong Joo lalu membawa Mi Ho ke rak buku yang cocok untuk Mi Ho yaitu rak buku cerita anak. Dong Joo memilihkan buku Putri Duyung dan memperlihatkannya pada Mi Ho, Dong Joo cerita bahwa Putri Duyung ini kisah seekor ikan yang ingin menjadi manusia. Mi Ho jelas sangat tertarik dan terus bertanya tentang kisah Putri Duyung pada Dong Joo, Dong Joo berkata agar Mi Ho membaca buku itu sendiri saja karna Dong Joo akan menghadiahkan buku itu pada Mi Ho. Mi Ho pun langsung tersenyum senang.
Dong Hong berkata pada Dae Woong bahwa dia sangat menyukai akting Dae Woong sehingga dia pun merevisi ulang naskah dan memperbanyak bagian Dae Woong. Dae Woong jelas sangat senang dan berkata bahwa dia bisa menangani semuanya. Tiba-tiba saja Sun Nyeon masuk ke ruangan Dong Hong dan marah-marah karena Dong Hong telah mengurangi bagian percakapan Sun Nyeon yang awalnya ada 5 kini hanya menjadi 2. Sun Nyeon sangat tidak terima dan bertanya, "Ayah, aku ini anakmu bukan sih?" Dae Woong menjawab, "Lalu apa aku mengadopsimu hah? Dalam film ini kau bukan anakku, kau adalah pelayan nomor 1."
Sun Nyeon benar-benar kesal dan berkata, "Baiklah pelayan nomor satu akan tutup mulut. Sebagai anakmu, aku harus mengetahui sesuatu. Hey Cha Dae Woong, apakah semalam kamu minum-minum bersama ayahku?" Dae Woong kebingungan namun dia melihat kode yang di berikan oleh Dong Hong sehigga dia pun menjawab, "Tentu saja. Aku bersama dengan Dong Hong semalam di sekolah." Sun Nyeon masih tidak percaya dan ingin bertanya lagi namun Byung Soo langsung berkata pada Sun Nyeon bahwa Dong Hong sedang berbicara mengenai pekerjaan dengan Dae Woong dan sebaiknya mereka pergi saja. Sun Nyeon tidak mau makanya Byung Soo pun terpaksa memaksa Sun Nyeon untuk pergi keluar.
Dong Hong benar-benar berterima kasih kepada Dae Woong dan memuji Dae Woong yang dapat membaca matanya. Dae Woong berkata bahwa dia bukanlah tipe laki-laki yang dapat salah membaca mata yang ingin di katakan oleh Dong Hong. Mereka berdua langsung tertawa senang. Tiba-tiba Dong Hong tersadar ada seseorang di dekat pintu dan seseorang itu adalah Hye In. Hye In bilang bahwa dia datang untuk bertanya tentang beberapa adegan di naskah yang sudah di revisi. Dong Hong pun mempersilahkan Hye In untuk duduk. Dae Woong langsung permisi pergi kepada Dong Hong dan dia pun keluar dari ruangan Dong Hong tanpa melihat ke arah Hye In sama sekali.
Dae Woong, Sun Nyeon dan Byung Soo mengobrol di cafe kantor Dong Hong. Sun Nyeon bertanya, Apakah benar ayahnya itu semalam minum-minum bersama Dae Woong? Dae Woong membenarkannya. Sun Nyeon lalu bertanya, "Jadi kamu juga minum bersama perempuan itu? Kalian semua bersama-sama?" Dae Woong kebingungan, "Perempuan?" Byung Soo menjelaskan bahwa mereka semua sudah tahu mengenai Dae Woong yang bersama dengan Mi Ho kembali. Sun Nyeon bilang bahwa dia tahu semua ini dari Hye In yang bercerita bahwa Mi Ho selalu menempel pada Dae Woong. Byung Soo bertanya pada Sun Nyeon, "Memangnya kenapa jika mereka selalu menempel? Mereka ini sedang saling jatuh cinta."
Sun Nyeon bilang bahwa dulu Dae Woong pernah berkata kalau Mi Ho itu bukan siapa-siapanya makanya dia menyembunyikan Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa selama ini dia tidak menyembunyikan Mi Ho dan Mi Ho ini berarti untuknya karna mulai sekarang Mi Ho adalah pacarnya. Bahkan Dae Woong langsung memperlihatkan cincin pasangannya dan itu membuat Sun Nyeon jadi kaget. Dae Woong langsung pergi meninggalkan mereka dan ternyata diam-diam Hye In mendengar pembicaraan itu dan Sun Nyeon langsung menangis karna patah hati.
Kakek pergi ke sekolah aksi dan melihat Mi Ho yang sedang bekerja memebrsihkan gedung sekolah aksi. Ketika sedang menyapu, Mi Ho menemukan ada sosis yang terjatuh dan mau memakannya namun dia ingat pesan Dae Woong untuk tidak memakan apapun dari lantai makanya dia pun tidak jadi memakannya. Kakek terus melihat Mi Ho dan memuji Mi Ho yang sangat rajin dan cekatan.
Tiba-tiba saja papan yang baru di betulkan itu terjatuh dan hampir jatuh menimpa Kakek tapi Mi Ho langsung menahan papan itu sehingga kakek pun tidak terluka. Kakek lalu mengajak Mi Ho untuk berbicara dan mengucapkan terima kasih kepada Mi Ho karna telah menolongnya. Mi Ho pun ingat pesan Dae Woong untuk berbicara sopan pada yang lebih tua dan dia pun menerapkannya pada Kakek. Kakek memuji Mi Ho yang berhati baik karna telah menyelamatkan dirinya dan juga memuji senyuman Mi Ho yang manis. Kakek lalu memberikan Mi Ho jus organik karna cuaca panas, Mi Ho meminumnya dan terlihat bahwa Mi Ho tidak begitu menyukainya.
Kakek bertanya, "Siapa namamu nona?" Mi Ho pun menjawab, "Mi Ho." Kakek memuji nama Mi Ho yang sangat cantik. Lalu Kakek bertanya tentang orang tua Mi Ho dan Mi Ho pun menjawab bahwa dia tidak punya orang tua. Kakek berfikir bahwa orang tua Mi Ho pasti sudah meninggal. Mi Ho bilang bahwa dia akan kembali bekerja. Kakek pun memberikan Mi Ho satu buah jus lagi dan Mi Ho bertanya, "Bolehkah aku memebrikannya pada seseorang?" Kakek menganggukan kepalanya. Mi Ho pun meninggalkan Kakek dan bilang bahwa dia akan memberikan jus organik itu kepada Dae Woong.
Di perjalanan pulang, Kakek bilang bahwa Mi Ho sangat baik karna mau memberikan jus itu pada Dae Woong. Kakek sangat menyukai Mi Ho dan dia pun berfikir bahwa Mi Ho dan Dae Woong memiliki kesamaan yaitu tidak memiliki orang tua kembali. Kakek pun jadi berfikir bahwa Dae Woong selama ini sangat menjaga Mi Ho karna Mi Ho tidak memiliki orang tua lagi.
Dae Woong pulang ke rumah kakeknya dan bermain bersama anjingnya. Ketika Kakek pulang, Kakek kaget melihat Dae Woong karna menyangka Dae Woong sedang shooting film dan tidak akan pulang ke rumah untuk sementara waktu. Dae Woong bilang bahwa dia pulang karna sedang merasa kesal. Kakek bertanya, "Jadi kau tidak akan kembali kesana lagi?" Dae Woong menjawab bahwa dia ingin sekali melepaskan semuanya dan kembali tinggal di rumah kakek karna dia sangat menyukai tinggal dirumah. Kakek berkata pada Dae Woong agar tidak berfikir seperti itu. Dae Woong bilang bahwa tempat tinggalnya di sekolah aksi itu sangat panas bahkan jauh dari kampusnya sehingga dia pun pulang pergi sangat lelah.
Kakek pun berkata, "Kalau begitu.. Pakailah mobil." Dae Woong jelas sangat kaget mendengarnya dan sangat senang tapi dia lalu bilang, "Buat apa aku membawa mobil jika tidak memiliki uang bensin?" Kakek bertanya, "Apakah kau ingin aku mengaktifkan kartu kreditmu?" Jelas Dae Woong sangat menginginkannya. Kakek bilang bahwa dia akan mengaktifkan lagi kartu kredit milik Dae Woong tapi Dae Woong tidak boleh boros dan harus menggunakannya dengan baik untuk merawat orang disekitar Dae Woong. Dae Woong berjanji dan sangat berterima kasih pada kakek. Kakek lalu bilang bahwa Dae Woong juga tidak boleh menyerah dari pembuatan film dan harus terus berusaha keras.
Dae Woong langsung mengendarai mobil yang di berikan oleh kakek dan pergi ke mall. Dia berbelanja banyak barang dan dengan gampangnya dia membayar semua itu menggunakan kartu kreditnya. Setelah Dae Woong berbelanja banyak, Kasir bilang bahwa Dae Woong mendapatkan hadiah gratis dan Dae Woong dapat memilih ikat pinggang atau gantungan HP. Dae Woong memilih Ikat pinggang namun kemudian dia menggantinya dan memilih gantungan HP. Ya Dae Woong ingin memberikan gantungan HP itu untuk Mi Ho dan tentunya Dae Woong pun memilihkan HP untuk Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho sudah bekerja membersihkan gedung sekolak aksi makanya dia pun akan memberikan gajih pada Mi Ho berupa HP.
Dae Woong pulang ke rumah sambil membawa banyak belanjaan. Mi Ho menyambut kedatangan Dae Woong dengan ceria dan bilang bahwa dia sudah membersihkan semuanya. Dae Woong memuji kerja Mi Ho dan bilang bahwa dia membelikan Mi Ho sesuatu dan Mi Ho pasti akan sangat terkejut jika melihatnya. Ketika Dae Woong mau mengambil HP yang di simpan di tasnya, Dae Woong melihat Mi Ho sedang memegang buku cerita dan Dae Woong pun memuji Mi Ho karna sudah mau membaca. Mi Ho bilang bahwa buku itu pemberian dari Dong Joo. Dae Woong jelas langsung kesal. Mi Ho bertanya, "Apakah kau pernah membaca buku ini juga?" Dae Woong dengan ketus menjawab bahwa dia hanya membaca buku spiderman, batman, superman dan buku yang ada kata "man"nya saja. Mi Ho pun tertawa dan mengira Dae Woong tidak mengetahui cerita putri duyung. Dae Woong menjelaskan bahwa buku putri duyung bukanlah seleranya.
Lalu Mi Ho bertanya apa hadiah yang mau di berikan oleh Dae Woong dan Dae Woong pun bilang bahwa yang ingin dia berikan adalah daging. Mi Ho langsung senang karna di belikan daging. Dae Woong pun meninggalkan Mi Ho dan bilang bahwa tadi dia seharusnya memilih ikat pinggang saja. Dae Woong mengeluarkan HP itu dari tasnya dan menyimpannya begitu saja di atas tempat tidurnya.
Dong Hong dan Bibi ketemuan di sebuah restaurant dan Bibi pun mengembalikan jubah milik Dong Hong. Dong Hong juga mengembalikan celana Bibi dan bilang bahwa dia sudah sangat berusaha menghilangkan lem tersebut namun tidak hilang juga. Bibi bilang bahwa masalah mereka sudah selesai jadi dia akan segera pergi. Dong Hong tidak ada reaksi maka Bibi pun benar-benar berdiri meninggalkan Dong Hong. Baru saja beberapa langkah meninggalkan Dong Hong, Bibi menabrak seorang pelayan yang membawa minuman dan itu mengotori pakaian Bibi. Bibi sangat kesal dan bilang bahwa dia selalu mendapatkan kesialan jika bertemu dengan Dong Hong. Tiba-tiba saja Dong Hong melepaskan jubahnya dan menyelimutkannya ke Bibi.
Terlihat di sekujur tubuh Dong Hong banyak sekali koyo dan Bibi pun menyangka bahwa Dong Hong terluka parah. Tapi ternyata Dong Hong sengaja menempelkan banyak koyo karna dulu Bibi pernah bilang sangat menyukai bau koyo. Dong Hong berkata bahwa dia selalu gugup jika di depan wanita dan dia pun permisi mau pergi. Bibi menahan Dong Hong dan mengajak Dong Hong untuk mengobrol lebih lama lagi. Dong Hong pun langsung tersenyum senang. Akhirnya mereka berdua pun memiliki waktu berjalan-jalan di taman berdua.
Dae Woong sudah memasakan daging untuk Mi Ho dan ketika dia melihat buku cerita milik Mi Ho, Dae Woong pun menjadikan buku cerita itu sebagai alas dari penggorengan. Mi Ho datang menghampiri Dae Woong dan siap untuk makan. Dae Woong bilang bahwa daging yang di belinya ini adalah daging tingkat atas dan karena tinggal bersama Mi Ho maka sekarang Dae Woong mulai sering makan daging. Mi Ho mencari-cari buku ceritanya dan Dae Woong pun tanpa rasa bersalah berkata, "Apakah ini bukumu? Ah aku tadi terburu-buru sehingga menjadikannya tatakan." Buku Mi Ho itu pun terlihat gosong di bagian covernya karna terkena panas dari penggorengan. Mi Ho tidak marah, justru dia senang karna bagian gosong di buku itu terlihat seperti pola yang indah dan ada harum daging yang membuat Mi Ho semakin senang. Dae Woong pun jadi kesal sendiri dan bilang bahwa buku Mi Ho sebaiknya di jadikan piring saja agar lebih harum daging, Mi Ho dengan polosnya bertanya "Benarkah?" Dae Woong menjawab, "Sudah tidak usah."
Dae Woong bilang pada Mi Ho agar makan yang banyak karna dia membelikan Mi Ho banyak sekali daging dan daging ini adalah kualitas tinggi. Mi Ho bilang bahwa dia sudah makan siang tadi. Dae Woong kesal dan bertanya, "Kau makan siang di rumah Dong Joo?" Mi Ho menjawab, "Ya. Aku bahkan sudah makan daging seperti ini 3 kali." Dae Woong benar-benar kesal dan menyuruh Mi Ho untuk makan di tempat Dong Hong saja lain kali karna Dong Joo adalah sahabat baik Mi Ho sementara dirinya hanyalah teman biasa. Mi Ho bilang bahwa dia lebih dekat dengan Dae Woong.
Dae Woong bertanya, "Kenapa? Dong Joo memberikan daging yang lebih mahal padamu." Mi Ho pun menjawab, "Hmm bagaimana menjelaskannya ya... Jika di bandingkan, Dong Joo adalah daging biasa sementara kamu adalah daging sapi." Dae Woong bilang bahwa dia tidak keberatan jika di sebut daging ayam namun Mi Ho langsung bilang bahwa Dae Woong adalah daging kualitas tertinggi. Dae Woong jelas senang dan bilang bahwa dia juga membelikan Mi Ho sesuatu. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho bisa mengambil hadiah itu di kamarnya.
Mi Ho dengan sangat gembira langsung berlari ke dalam rumah dan mencoba mencari hadiah yang di maksud Dae Woong. Tiba-tiba ada sebuah ringtone My Korean Beef dan Mi Ho pun langsung mendekat ke sumber suara yang berasal dari HP di atas tempat tidur Dae Woong. Mi Ho mengangkat HPitu dan ternyata itu panggilan dari Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia memberikan HP itu khusus untuk Mi Ho karna dia pikir Mi Ho akan membutuhkannya untuk bekerja. Mi Ho sangat senang sekali. Dae Woong lalu menyuruh Mi Ho melihat gantungan HP dan Mi Ho pun kembali senang karna gantungan HP itu sangat bagus dan seperti mutiara. Dae Woong bilang karna Mi Ho sudah memberikan Mutiara padanya maka Dae Woong pun akan memberikan mutiara pada Mi Ho.
Dae Woong bertanya, "Mi Ho, kau suka tidak? Mi Ho... Mi Ho..." Tidak ada balasan dari Mi Ho dan ketika Dae Woong mau masuk kedalam rumah melihat keadaan Mi Ho, Mi Ho keluar dari rumah dan langsung memeluk Dae Woong. Mi Ho sangat berterimakasih pada Dae Woong karna sudah memperlakukannya seperti manusia bahkan memberikannya hadiah berupa HP. Mi Ho lalu meminta Dae Woong untuk menelfonnya kembali, Dae Woong bertanya "Untuk apa? AKu ada di depanmu." Mi Ho berkata bahwa dia akan pergi ke tempat yang jauh dan Dae Woong harus menelfonnya.
Mi Ho berlari menjauh dari Dae Woong dan melambaikan tangannya. Dae Woong balas melambaikan tangannya dan tiba-tiba dia sadar dan berkata, "Apa yang terjadi? Jika aku senang di sebut sebagai daging sapi yang terlezat maka itu artinya aku tidak normal. Sadarlah!"
Manager dan Hye In sedang ada di kantor Dong Hong. Manager bilang pada Hye In bahwa peran Dae Woong jadi besar dan itu artinya peran Hye In pun jadi besar. Hye In bertanta, "Apakah aku harus selalu satu adegan dengannya?" Manager menjawab, "Jika kalian bermain dengan baik maka kalian akan mendapatkan perhatian yang lebih daripada pasangan utamanya. Karena kalian amat sangat dekat maka aku yakin kalian akan ada chemistry dalam berakting dan itu membuatku tidak khawatir. "
Manager lalu memberikan Hye In sebuah tiket film yang akan dibintangi oleh seseorang dari agensi mereka dan Manager menyarankan agar Hye In pergi menonton bersama Dae Woong karna cerita dalam film ini sedikit mirip dengan film yang akan di perankan oleh Dae Woong dan Hye In. Hye In menerima tiket itu dan bilang bahwa dia akan menawarkannya pada Dae Woong. Manager lalu meminta tolong Hye In untuk membicarakan masalah Kontrak dengan Dae Woong namun Hye In menolaknya dan bilang bahwa dia merasa malu jika menawarkan kontrak itu lagi dan sebaiknya Manager saja yang membicarakan masalah kontrak itu langsung pada Dae Woong.
Di rumah, Dae Woong sedang berlatih membaca skenario sementara Mi Ho membaca buku ceritanya. Mi Ho memperlihatkan gambar putri duyung dan bilang bahwa putri duyung itu sangat cantik sekali. Dae Woong bilang bahwa putri duyung itu tidak cantik karena memiliki ekor. Dae Woong baru sadar bahwa Mi Ho juga punya ekor makanya Dae Woong bilang bahwa putri duyung itu mirip dengan Mi Ho. Mi Ho dengan bangganya menyebutkan bahwa dia memiliki 9 ekor. Dae Woong pun langsung menunjukan jempolnya dan bilang, "Kamu menang."
Mi Ho bilang bahwa putri duyung itu sangat menyukai pangeran tapi pangeran itu tidak mengetahuinya sama sekali. Dae Woong bilang bahwa pangeran tidak mengetahui perasaan putri duyung karna putri duyung itu menutupi identitas aslinya. Mi Ho yakin bahwa putri duyung menutupi identitasnya karna ada sebuah alasan yang tidak bisa di sebutkan. Mi Ho bertanya, "Apa yang akan terjadi jika putri duyung berkata pada pangeran bahwa dia akan menjadi manusia? Apakah dia akan senang?" Dae Woong menjawab, "Tidak. dia tidak akan senang. Kamu bisa membacanya di akhi cerita." Mi Ho kesal dan berkata, "Jangan beritahu aku akhir ceritanya karna aku ingin membacanya sendiri. Aku harap cerita ini berakhir bahagia dan dia bisa menjadi manusia."
Malamnya Dae Woong tidak bisa tidur karna dia ingat bahwa akhir cerita putri duyung itu penuh tragedi dan dia yakin bahwa Mi Ho pasti akan sedih jika mengetahui akhir ceritanya yang tidak bahagia. Akhirnya Dae Woong diam-diam mengambil buku cerita putri duyung itu dan pergi keluar rumah. Dae Woong bertanya-tanya, "Kenapa Dong Joo memilihkan buku cerita yang penuh kisah sedih?" Dae Woong pun merobek halaman akhir di buku cerita itu karna pada akhirnya cerita itu berakhir sedih.
Dong Hong juga sedang membaca buku cerita putri duyung dan dia berkata, "Ketika dia harus memilih antara membunuh dirinya sendiri atau membunuh orang yang dia cintai... Momen itu akan menjadi sangat kejam baginya." (Hmm Dong Hong kayanya sengaja milih buku cerita yang endingnya sedih untuk Mi Ho)
Besok paginya, Mi Ho bangun tidur dan dia langsung kesal karna halaman akhir di buku ceritanya itu hilang. Dae Woong bilang bahwa buku itu adalah barang cacat dan Dong Joo sepertinya ceroboh memilih buku itu. Mi Ho merengek dan bilang bahwa dia ingin sekali membaca buku itu sampai selesai. Dae Woong bilang bahwa dia akan menceritakan akhir buku itu pada Mi Ho, Mi Ho langsung menutup telinganya tidak mau mendengar namun ketika Dae Woong berkata bahwa akhir ceritanya itu berakhir bahagia, Mi Ho membuka telinganya dan mulai mendengar cerita Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa cerita itu sangat populer bahkan ada filmnya dan di filmnya itu putri duyung akan menjadi manusia dan menikah dengan pangeran. Mi Ho jelas sangat senang dengan akhir cerita yang bahagia.
Dae Woong lalu bertanya, "Apakah kamu ingin menontonnya?" Tentu saja Mi Ho menjawab bahwa dia sangat ingin sekali menontonnya. Dae Woong pun bialng bahwa mereka harus pergi ke bioskop untuk menonton film. Mi Ho bertanya, "Apakah aku boleh kesana?" Dae Woong mengangguk dan bilang bahwa dia sedang sibuk tapi jika Mi Ho sangat ingin pergi ke bioskop maka Dae Woong akan mengajaknya tapi nanti. Mi Ho sangat senang sekali mendengarnya. Dae Woong bilang bahwa dia tidak bisa mengajak Mi Ho sekarang karna sibuk tapi nanti malam dia akan mengajak Mi Ho jika pekerjaan mereka sudah selesai. Mi Ho senang dan bilang bahwa Dae Woong harus menelfonnya nanti. Dae Woong mengerti dan bilang bahwa Mi Ho harus merapihkan gedung sekolah aksi dan nanti mereka akan pergi nonton.
Mi Ho berkunjung kembali ke Dong Joo dan memperlihatkan hadiah yang di berikan pada Dae Woong itu pada Dong Joo. Dong Joo mengirimkan kartu namanya lewat HP dan Mi Ho benar-benar takjub melihatnya. Mi Ho memperlihatkan foto-foto putri duyung yang di foto oleh Dae Woong dan bilang bahwa dia benar-benar ingin seperti duyung itu. Dong Joo kebingungan dan bertanya, "Apakah kau sudah membaca buku itu hingga selesai?" Mi Ho menjawab bahwa dia belum membaca sampai selesai tapi Dae Woong bercerita bahwa akhir ceritanya akan bahagia. Dong Joo berkata bahwa Dae Woong pasti sangat perhatian pada Mi Ho karna membelikan barang yang mahal untuk Mi Ho.
Dong Joo lalu memberikan ucapan Good Luck pada Mi Ho karna Mi Ho akan kencan dengan Dae Woong. Mi Ho berkata bahwa ini bukanlah kencan, mereka hanya akan pergi ke bioskop saja. Dong Joo tertawa dan bilang bahwa hal itu namanya kencan, seorang laki-laki dan perempuan pergi bersama ke bioskop biasanya di sebut kencan. Mi Ho baru mengetahuinya dan dia pun bertanya, "Apa yang harus aku lakukan dalam kencan?" Dong Joo bilang bahwa Mi Ho tidak boleh membayar uang ketika kencan, tidak boleh membicarakan hal yang menarik, tidak boleh bercanda, dan mungkin yang bisa di lakukan oleh Mi Ho untuk Dae Woong adalah berdandan yang cantik. Mi Ho bertanya, "Apa tidak ada yang lain?" Dong Joo pun menjawab "Terlihat gembira di depannya." Mi Ho kembali bertanya, "Terlihat gembira di depannya? seperti apa?" Dong Joo lalu berkata, "Kau menyukai daging? Itu adalah jalan untuk membuat seseorang gembira". Mi Ho mengerti dan mengatakan bahwa dia akan memberikan apapun agar Dae Woong terlihat senang. Dong Joo bilang bahwa Mi Ho harus makan daging dan dia sudah mempersiapkan banyak daging hari ini untuk Mi Ho. Mi Ho pun langsung tersenyum senang.
Mi Ho berjalan pulang sambil memikirkan sesuatu yang dapat membuat Dae Woong senang. Tiba-tiba Mi Ho mendengar suara tangisan perempuan tua penjual ayam. Perempuan tua itu kesal kepada para laki-laki yang makan ayam di tempatnya tetapi tidak mau membayar. Perempuan tua itu mencoba menyerang para lelaki itu namun dia langsung terjatuh. Laki-laki itu melempar kotak tisu kepada perempuan tua itu namun kotak tisu itu tidak mengenai perempuan tua itu karena Mi Ho langsung datang dan menangkap kotak tisu itu.
Mi Ho bertanya, "Kau baik-baik saja?" Perempuan tua itu ingat kemampuan Mi Ho yang luar biasa makanya dia bilang kepada para lelaki itu bahwa Mi Ho sangatlah kuat. Para laki-laki itu tidak percaya dan langsung menyerang Mi Ho. Pada akhirnya Laki-laki itu kalah dan mereka pun harus membayar uang pembelian ayam kepada perempuan tua itu dan juga meminta maaf. Perempuan tua itu jelas sangat senang sementara para laki-laki itu langsung kabur.
Perempuan tua itu mengajak Mi Ho untuk makan ayam di tempatnya namun Mi Ho langsung menolak karna dia sibuk mempersiapkan kencan.Perempuan tua itu melihat penampilan Mi Ho dan bertanya, "Kau akan pergi kencan dengan penampilan seperti ini? Jika aku menjadi kau maka aku akan mengeriting rambutku. Ah haruskah aku mengajakmu juga?" Mi Ho kebingungan, "Keriting?"
Dae Woong sedang bersama dengan Byung Soo dan dia pun bertanya pada Byung Soo tentang film yang bagus. Byung Soo pun bilang ada sebuah film berjudul Pung Wul Do yang bagus dan Byung Soo mendapatkan tiketnya. Byung Soo dengan sangat gembira menunjukan 2 buah tiket nonton yang akan di pakai untuk mengajak Sun Nyeon nonton. Byung Soo lalu memberikan 2 buah tiket lagi pada Dae Woong agar Dae Woong bisa pergi menonton bersama Mi Ho. Dae Woong menatap tiket itu dan bergumam, "Hmm Pung Wul Do.."
Di luar kantor, Hye In juga sedang menatap 2 buah tiket film Pung Wul Do dan dia berkata, "Aku tidak bisa pergi menonton bersama Dae Woong. Apakah aku tidak usah pergi?"
Dae Woong pergi ke bioskop duluan dan dia pun menelfon Mi Ho yang juga sudah berada di bioskop. Dae Woong mencoba mencari-cari Mi Ho namun tidak melihatnya. Lalu ada seorang perempuan berambut keriting yang menoleh ke arah Dae Woong dan memanggil Dae Woong. Dae Woong benar-benar kaget karna perempuan berambut keriting itu adalah Mi Ho. Dae Woong pun bertanya, "Apa yang kamu lakukan?" Mi Ho menjawab, "Keriting. Bibi ayam itu yang melakukannya." Dae Woong tertawa kecil dan berkata bahwa teman Mi Ho itu telah membantu fashion Mi Ho. Mi Ho langsung tersenyum senang.
Mereka duduk di kursi sambil menunggu Byung Soo dan Sun Nyeon. Mi Ho bertanya, "Dae Woong, apa yang kau suka? Apakah kamu menyukai yang aku suka seperti daging, air berbusa, dan bir?" Dae Woong balik bertanya, "Kenapa? Apakah kamu mencoba mencari apa yang aku suka dan mendapatkannya untukku? Jadi kau seperti Jin dari dalam lampu yang keluar dan akan mengabulkan keinginanku?" Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Hmm apa itu?" Dae Woong lalu menjelaskan bahwa Mi Ho tinggal menggosok sebuah lampu ajaib dan nanti bisa meminta apapun juga. Mi Ho langsung berkata, "Ah seperti Club Goblin. Tapi aku tidak bisa seperti itu." Dae Woong bilang bahwa dia harus bertemu dengan seorang penulis fantasi. Mi Ho berkata, "Meski aku tidak bisa seperti itu tapi aku tetap ingin memberikan apa yang kau inginkan."
Byung Soo dan Sun Nyeon datang. Dae Woong bilang bahwa dia akan pergi membeli minum dulu. Sun Nyeon masih kesal pada Mi Ho karna di anggap merebut Dae Woong makanya dia bersikap jutek pada Mi Ho. Sun Nyeon mengomentari gaya Mi Ho, "Ternyata kau ada upaya juga." Mi Ho dengan tulus memuji dandanan Sun Nyeon yang terlihat cantik. Sun Nyeon jelas senang di puji seperti itu. Sun Nyeon melihat tas yang di pakai oleh Mi Ho dan langsung berkomentar bahwa itu adalah tas milik ayahnya dan terlihat sangat kotor namun karna itu yang memakainya adalah Mi Ho maka terlihat baik-baik saja. Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Apakah ini kotor?"
Sun Nyeon melihat ada Gantungan bagus di tas itu dan langsung mengambilnya dan berkomentar bahwa gantungan HP itu sangat bagus. Mi Ho bilang bahwa gantungan itu di belikan oleh Dae Woong. Sun Nyeon melihat layar HP Mi Ho yang ada foto putri duyung dan dia pun bertanya, "Ah ini putri duyung, apakah kau mendownloadnya?" Mi Ho menjawab bahwa itu foto dari buku yang di ambil oleh Dae Woong dan dia ingin seperti putri duyung itu. Sun Nyeon kebingungan dan bertanya, "Seperti putri duyung? Kau ingin mati?" Byung Soo bilang bahwa putri duyung itu tidak mati melainkan berubah menjadi sesuatu dan menghilang.
Dae Woong selesai membeli minum dan ketika dia kembali ke tempat Mi Ho ternyata Mi Ho sudah tidak ada. Dae Woong pun bertanya pada Byung Soo, "Kemana Mi Ho?" Sun Nyeon menjawab bahwa Mi Ho tadi menanyakan toko buku dan langsung pergi. Dae Woong pun bertanya, "Buku?"
Di tempat lain, Dong Joo sedang membuka buku putri duyung itu dan berkata, "Kau tidak membaca akhir buku ini."
Dae Woong mencoba mencari Mi Ho dan dia bertemu dengan Hye In yang datang bersama temannya. Sementara itu Mi Ho akhirnya membeli buku putri duyung dan memegangnya terus sambil berjalan masuk ke dalam lift. Hye In bilang bahwa seharusnya dia dan Dae Woong menonton film bersama. Dae Woong menolak dan berkata bahwa dia tidak ingin membuat Hye In tidak nyaman. Mi Ho mendengar suara Dae Woong dan dia langsung diam karena Dae Woong ternyata sedang bersama Hye In. Dae Woong menyadari kehadiran Mi Ho. Hye In pun sama menyadari kehadiran Mi Ho. Mi Ho tetap diam di dalam lift yang membawanya naik ke atas dan munculan gelembung busa.
Dong Joo berkata, "Putri duyung melihat pangeran bahagia dengan wanita yang dia cintainya dan putri duyung pun berubah menjadi gelembung dan dia menghilang menjadi udara."
Mi Ho duduk di kursi di lantai atas gedung dan dia berkata, "Karena aku akan memberikan apa yang dia sukai dan aku ingin membuatnya bahagia maka aku harus tetap diam disini." Mi Ho membuka halaman buku dan tiba-tiba saja ada yang menutup buku itu yang ternyata Dae Woong. Dae Woong bertanya, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kamu pergi begitu melihatku?" Mi Ho menatap Dae Woong dan bertanya, "Kau membohongi aku, benar? Dia tidak pernah hidup bahagia, benar? Dia menghilang, benar?" Dae Woong berlutut di depan Mi Ho dan berkata, "Dia tidak menghilang. Dia benar-benar hidup bahagia selamanya. Jangan dengarkan yang lain. Apa yang aku katakan adalah benar, jadi kamu hanya harus percaya dengan apa yang aku katakan." Dae Woong tersenyum dan Mi Ho pun ikut tersenyum.
9 comments:
engg..bakal happy ending gak sih ini?
baca sinop yg ini kok jadi sedih yaa..heheh
zolaa...
tq ya My Girlfriend is Gumiho nya dilanjutkan..
aqw pembaca setiamu...
Lanjutkan sinopsis seterusnya yaa
trimss
@Vanilaeru Kayanya sih happy ending. jarang ada drama yang sad ending hahaha
@Anonim iya siap hehe makasih :)
Thks ya... Crtny seru bgt...
q trbawa cerita.. . . . . .
Aku akan memakanmu bila kau tak belikan daging hari ini
(@_@)
terima kasih banyak ya...
jd nggak ketinggalan.
sooo swiiiiitttt..
:3
wih bagus. Bikin ketagihan meskipun baca doang. Makasih ya Zola
Post a Comment
Jangan jadi Silent Readers ya :-)