EPISODE 4
Sabtu, 28 September 1997
Korea VS Jepang
Ayah Shi Won yang sedang menanti pertandingan bola antara Korea vs Jepang bertanya pada istrinya mengenai pemesanan Ayam Goreng, Ibu Shi Won menjawab bahwa Shi Won yang memesannya, "Shi Won. Apa kau memesannya?" Shi Won yang berada di dalam kamar bersama Yoo Jung pun langsung terkejut karna ia lupa memesannya. Shi Won bertanya panik pada Yoo Jung, "Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku memesannya sekarang?" Yoo Jung mengatakan bahwa jika Shi Won memesannya sekarang mungkin ayam itu akan sampai pada Piala dunia tahun depan.
Akhirnya Shi Won memiliki sebuah ide. Ia keluar dari dalam kamar dan mengakui kesalahannya, "Aku lupa memesannya pagi ini karna bermain dengan Yoo Jung. Maafkan aku. Ini salahku. Maaf pada Ibu yang telah membuat salad untuk dimakan bersama Ayam. Maaf pada Ayah yang melewatkan makan siangnya dengan Ayam. Dan maaf pada Yoon Jae yang gila Ayam. Aku sungguh meminta maaf. Aku tidak akan mengulanginya lagi." Setelah berkata begitu, Shi Won kembali menutup pintu dan masuk kedalam kamar. Ayah Shi Won yang mendengarnya hanya bisa berdecak, "Wow, putriku sangat keren tanpa malu ia mengakui kesalahannya."
Setelah masuk kembali kedalam kamar, Yoo Jung menyambutnya, "Apa itu bekerja?" Shi Won mengangguk, "Tentu saja. Apa kau tau strategi apa yang terbaik? Selalu menghadapi kenyataan. Mereka mungkin mengira kau akan berbohong, tapi jika kau berkata jujur, mereka tidak akan tau apa yang harus dikatakan." Yoo Jung langsung berseru memuji Shi Won.
Mereka kembali membuka majalah yang berisi banyak poster H.O.T, di majalah itu ada poster seorang wanita dan mereka pun mulai panik jika H.O.T menyukai wanita itu. Sih Won dan Yoo Jung pun berharap bahwa mereka akan tinggal di Seoul dan menjadi Celebrity juga. Membicarakan mengenai Seoul, Shi Won jadi ingat mengenai chattingnya dengan pria Seoul, "Aku kemarin chat dengan seorang pria Seoul dan dia berfikir bahwa Busan ini adalah kota kecil."
Rumah Shi Won kedatangan tamu, Yaitu Hak Chan. Ayah Shi Won sempat kebingungan saat melihat Hak Chan karena ia belum mengenalnya. Yoon Jae yang berada di ruang tengah pun menjelaskan bahwa Hak Chan dari Seoul. Hak Chan menyapa Ayah Shi Won dan mengatakan bahwa ia kerap kali melihat Ayah Shi Won di TV. Ayah Shi Won senang mendengarnya dan langsung memuji Hak Chan. Ayah Shi Won bertanya, "Apa kau kemari untuk menonton bola?" Hak Chan mengangguk memberi jawaban. Ayah Shi Won mengatakan bahwa menonton bola akan terasa lebih menyenangkan jika bersama-sama.
Ayah Shi Won kembali dibuat kebingungan saat Joon Hee pun ikut datang. Yoon Jae mengenalkan bahwa itu adalah Joon Hee, orang yang disenangi Ibu Shi Won. Ayah Shi Won pun langsung memuji Joon Hee, "Kau tampan. Terlihat sangat lelaki." Yoon Jae justru mencibir dari belakang, "Tetapi bersikap seperti wanita." Joon Hee hanya tersenyum dan kemudian menanyakan keberadaan Ibu Shi Won, setelah melihat Ibu Shi Won berada di dapur, ia pun ikut pergi ke dapur untuk membantu.
Selanjutnya yang datang adalah Sung Jae. Namun Ayah Shi Won tidak terlihat penasaran dengan Sung Jae. Saat datang, Sung Jae sudah banyak omong dan hal itu menganggu Ayah Shi Won. Yoon Jae awalnya mau mengenalkan Sung Jae, namun Ayah Shi Won menjawab bahwa ia sudah tau Sung Jae. Mendengar Sung Jae banyak berbicara, Ayah Shi Won menawarkan sebuah kesepakatan, "Jika kau tetap diam selama pertandingan, aku akan memberikan pemukul milik Park Jung Tae." Sung Jae terlihat tidak percaya mendengarnya, "Benarkah? Dan juga sarung tangannya?" Ayah Shi Won marah-marah dan mengatakan bahwa ia hanya akan memberikan pemuluk yang dipakai Park Jung Tae saat pertandingan. Sung Jae memikirkan hal itu dan mulai tidak banyak bicara.
Joon Hee membantu Ibu Shi Won yang sedang membuat salad. Ia tiba-tiba bertanya pada Ibu Shi Woon, "Ahjumma, Apakah kau memulai memakai masker?" Ibu Shi Won terkejut, "Wo? Bagaimana kau tau?" Joon Hee tersenyum dan memuji kulit Ibu Shi Won yang terlihat lebih baik sekarang, dan mungkin nanti Ibu Shi Won akan semakin tampak muda seperti berumur 20 tahun. Ibu Shi Won senang mendengarnya dan memuji Joon Hee, "Joon Hee, kau memiliki kata-kata yang indah. Aku berharap memiliki putra sepertimu atau suami yang manis sepertimu." Ibu Shi Won sengaja mengeraskan suaranya agar Ayah Shi Won dapat mendengarnya. Ibu Shi Won kembali berkata, "Aku berharap Shi Won dapat bertemu suami yang baik sepertimu." Joon Hee hanya tersenyum menanggapinya. Sementara itu di belakang Joon Hee, Yoon Jae terlihat tidak suka mendengarnya.
Joon Hee masuk kedalam kamar Shi Won untuk menawarkan salad, tapi ternyata SHi Won dan Yoo Jung terlihat sedang asik di depan komputer. Shi Won heboh saat menceritakan bahwa ia menerima pesan dari pria Seoul yang kemarin chat dengannya, "Aku mendapatkan surat darinya!! 'Maafkan aku jika aku menyinggungmu. Aku tidak terlalu banyak tau mengenai Busan. Maafkan aku. Jika kau memaafkan, aku akan menunggumu jam 2 siang'" Yoo Jung bertanya, "Ah apakah dia mengajakmu berkencan? Kau bisa mengencani pria Seoul!" Joon Hee ikut senang dan ia menangkup wajah Shi Won pada kedua tangannya, "Semoga sukses!"
Yoon Jae masuk kedlam kamar dan ia melihat kedekatan Joon Hee dan Shi Won. Yoon Jae berkata bahwa pertandingan bola sudah mau dimulai. Yoo Jung terlihat bersemangat dan bersiap keluar kamar. Yoon Jae kembali berkata bahwa komputer juga buruk bagi kesehatan. Setelah berkata begitu, Yoon Jae dan Yoo Jung keluar kamar Shi Won. Shi Won bertanya pada Joon Hee, "Apa kau masih tetap menyukainya?" Joon Hee hanya menjawab dengan senyuman. Kemudian Joon Hee mengingatkan bahwa itu sudah mau jam 2, jadi sebaiknya mereka mulai masuk ke chat room seperti yang di katakan oleh pria Seoul.
Saat memasuki chat room, ternyata pria itu sudah menanti dan mengirimkan chat terlebih dahulu pada Shi Won. "Maaf mengenai kemarin. Maafkan aku. Aku adalah Junior di Korea University. Aku masih cukup muda karena aku ada di ROTC. Aku kelas 1995." Shi Won bertanya pada Joon Hee, "ROTC itu apa?" Joon Hee menjelaskan, "Itu semacam murid tentara. Ah bukankah mimpimu adalah menikah dengan pria yang berseragam?" Shi Won menjawab, "Ya." dan tersenyum.
Pertandingan sudah mau dimulai dan semuanya sudah berkumpul kecuali Joon Hee dan Shi Won yang masih berada di dalam kamar. Yoo Jung bertanya pada Yoon Jae, "Pertandingan ini sangat penting kan?" Yoon Jae menjawab singkat, "Ya." Yoo Jung kembali bertanya, "Bagimana jika kita kalah?" Lagi-lagi Yoon Jae menjawab singkat, "Semuanya berakhir." Yoo Jung hanya mengangguk mengerti dan bertanya lagi, "Bagaimana dengan formasi 4-4-2?" Kini Yoon Jae tidak menjawab. Ia terlihat memikirkan Joon Hee dan Shi Won yang belum keluar kamar juga. Yoo Jung berbisik pada Yoon Jae dan menceritakan mengenai pria Seoul, "Shi Won sepertinya akan berkencan dengan pria Seoul. Dia bahkan berada di ROTC." Yoon Jae semakin dibuat khawatir mendengarnya.
Sementara itu Sung Jae mendatangi Ayah Shi Won dan ia mengatakan bahwa ia akan menerima tantangan Ayah Shi Won untuk terdiam sepanjang pertandingan demi mendapat tongkat pemukul baseball.
Shi Won membaca chat yang dikirimkan oleh pria Seoul itu, "'Aku penasaran apakah suaramu secantik namamu. Berapa nomor telfonmu? Aku akan menghubungi.' Dia mengatakan akan menelfon." Joon Hee menjawab bahwa pria itu memiliki inisiatif terlebih dahulu. Shi Won bertanya ragu, "Haruskah aku mengatakannya?" Joon Hee mengangguk setuju.
Pertandingan sudah dimulai dan Sung Jae sudah mulai terdiam juga. Ayah Shi Won kini bertanya banyak hal pada Hak Chan yang terlihat bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Ayah Shi Won.
Tae Woong sedang pergi bersama teman-temannya untuk menghadiri pernikahan teman mereka. Teman Tae Woong berkomentar pada Tae Woong, "Kau adalah pria tampan dari Busan. Kau masih sendiri? Berhentilah datang pada pernikahan orang lain. Carilah seseorang dan memulai semuanya. Siapa sangka orang sepertimu akan stuck di Busan. Ayo datanglah ke Seoul." Tae Woong hanya menjawab bahwa ia mungkin akan ke Seoul setelah kelulusan Yoon Jae. Saat berjalan-jalan, Tae Woong dan teman-temannya melihat ada pelukis jalanan dan hal ini membuat Tae Woong kembali mengingat masa lalunya.
FLASHBACK
1992. Seoul
Tae Woong sedang bersama Song Joo untuk dilukis. Tae Woong bertanya, "Siapa yang akan memiliki lukisan aslinya?" Song Joo menjawab bahwa ia yang akan memilikinya karena ia sangat menyukai Tae Woong. Tae Woong balas berkata bahwa ia juga akan menyimpan lukisan asli. Song Joo mencium pipi Tae Woong dan bertanya, "Apa kau juga begitu menyukaiku huh?" Tae Woong menjawab, "Aku sudah mengatakannya padamu."
Setelah hasil lukisannya selesai. Tae Woong meminjam pensil pada pelukis dan menuliskan sesuatu di atas lukisan itu. Tae Woong lalu memberikannya pada Song Joo. Song Joo tersenyum membacanya, "Song Joo, Marry to me." Song Joo tertawa dan kini ia yang mengoreksi Tae Woong, "Marry me!"
FLASHBACK END
September 1997
Busan.
Pertandingan sudah dimulai namun Joon Hee dan Shi Won belum juga keluar dari dalam kamar. Yoon Jae pun berteriak memanggil mereka, "Sung Shi Won!! Keluar! Pertandingan sudah dimulai!" Setelah dipanggil, akhirnya Shi Won dan Joon Hee pun keluar dari kamar dan ikut bergabung menonton pertandingan.
Ibu Shi Won datang sambil membawa ember besar berisi salad. Melihat Sung Jae yang diam saja, Ibu Shi Won pun penasaran, "Kenapa dia begitu diam?" Ayah Shi Won pun menjelaskan bahwa ia menukar mulut Sung Jae dengan pemukul dari Park Jung Tae jadi Sung Jae tidak boleh berbicara hingga pertandingan berakhir. Ibu Shi Won berkomentar bahwa hal itu sepertinya mustahil.
Saat memakan salad, Yoon Jae selalu menyisihkan mentimun hingga Ibu Shi Won memarahinya, "Berhenti memisahkan timun!" Mendengar hal itu pun akhirnya Yoon Jae memberikan piring saladnya pada Shi Won. Joon Hee yang duduk disisi Shi Won bertanya, "Kenapa dia belum menelfon?" Shi Won menjawab bahwa pria Seoul itu akan menelfon setelah pertandingan selesai. Yoon Jae yang duduk diatas kursi sendiri pun tiba-tiba protes pada Joon Hee karna kepala Joon Hee menghalangi pandangannya ke TV. Akhirnya Yoo Jung pun menarik Joon Hee ke sisinya agar pandangan Yoon Jae tidak terhalang, dan hal itu juga membuat jarak antara Joon Hee dan Shi Won menjauh. Shi Won melihat Yoon Jae dan ia menjadi kesal, "Yak turunlah! Menguasai sofa seorang diri." Yoo Jung kembali meredakan suasana dengan dia ikut duduk di atas sofa, disamping Yoon Jae.
Pertandingan berjalan dengan sangat tegang. Yoon Jae bahkan sampai memeluk Joon Hee. Joon Hee yang menyukai Yoon Jae pun hanya bisa terdiam karena gugup. Di saat yang sama juga Hak Chan merasa gugup saat Yoo Jung terus memainkan rambutnya, padahal ia tidak begitu suka jika berada di dekat wanita karna selalu merasa malu.
Mereka semua bersama-sama menyaksikan pertandingan bola. Ditengah pertandingan ada pertugas pengantar Ayam yang datang. Mereka semua terlihat bingung karna tidak ada satupun yang memesan ayam. Pengantar Ayam mengatakan bahwa ia mengirimkan pesanan Ayam untuk umah no 8, namun rumah Shi Won adalah nomor 6. Yoon Jae berteriak pada pengantar Ayam. "Kami Tidak....." Shi Won dengan cepat membekam mulut Yoon Jae, "Ayo kita makan ayam." Yoon Jae mengatakan bahwa Ayam itu bukanlah milik mereka. Namun Ibu Shi Won datang dan membawa dompet, ia mengatakan bahwa kali ini mereka bisa makan ayam. Ibu Shi Won menemui pengantar Ayam dan masuk kembali dengan membawa beberapa box ayam untuk dimakan bersama.
Yoon Jae berkomentar bahwa Ayam itu berasal dari Hadori Chicken, tempat mereka biasanya memesan. Dan pasti nanti Hadori Chicken akan menghubungi mereka untuk mencari tau. Ibu Shi Won menjawab santai bahwa mereka tidak akan mengangkat telfonnya. Namun Shi Won berkata pelan, "Tapi, Pria Seoul akan menelfon...." Dan Yoon Jae mendengarnya.
Pertandingan bersisa 8 menit lagi dan Korea tertinggal 1-0 dari Jepang. Ayah Shi Won sudah tidak berharap banyak dan ia pun meninggalkan ruang TV. Yoon Jae juga mengajak Hak Chan untuk pergi. Yoo Jung dan Shi Won masuk kedalam kamarnya. Joon Hee pun ikut pergi. Ibu Shi Won pergi ke dapur untuk membersihkan sisa makanan. Hanya Sung Jae yang tersisa di ruang TV sendirian.
Dan tiba-tiba saja Sung Jae berteriak riang melihat Korea akhirnya mencetak gol. Semua orang yang awalnya sudah pergi pun kembali ke ruang TV dan ikut berteriak bersama. Ayah Shi Won mengatakan pada Sung Jae bahwa Sung Jae gagal mendapatkan tongkat pemukul karna Sung Jae akhirnya berbicara sebelum pertandingan selesai. Sung Jae menjawab, "Aku tidak membutuhkan tongkat pemukul. Kita baru saja mencetak gol!!" Akhirnya Ayah Shi Won pun sepakat bahwa ia akan tetap memberikan tongkat pemukul pada Sung Jae. Sung Jae berteriak senang dan ia pun kembali banyak berbicara.
Tidak disangka ternyata Korea kembali mencetak gol dan semuanya berteriak senang. Yoo Jung yang terlalu senang sampai memeluk Hak Chan yang hanya bisa terdiam karena merasa gugup di dekat Yoo Jung. Shi Won pun sama, ia ikut senang dan langsung memeluk Joon Hee. Yoon Jae yang melihatnya merasa cemburu.
Aku mengetahuinya sekarang. Saat kau memulai menyukai seseorang, kau akan sullit untuk behenti menatapnya. Tidak ada hasil tanpa usaha. Kau tidak akan mendapatkannya jika hanya berdiam diri. Tidak ada lagi permainan yang adil.
Saat mereka sedang bersama merayakan kemenangan Korea, telfon rumah berbunyi dan semuanya langsung hening. Yoo Jung berkata bahwa sepertinya yang menelfon adalah Hadori Chicken. Shi Won hendak mengangkat telfon namun Ibu Shi Won melarangnya. Karna bingung, akhirnya Yoon Jae yang mengangkat telfon, "Ya. Maafkan aku. Kami akan memeriksanya lain kali. Ah tidak ini bukan salah pengantar ayam, ini salahku. Ya aku mengerti dan menyesal. Terima kasih telah mengerti dan maafkan kami." Yoon Jae kemudian menutup telfonnya. Mendengar pengakuan Yoon Jae, Ibu Shi Won dan Ayah Shi Won pun memuji keberaniannya untuk mengakui kesalahan. Akhirnya Yoon Jae mendapatkan tepuk tangan dari semuanya.
Tapi ternyata yang tadi menelfon bukanlah Hadori Chicken. Yang menelfon adalah pria Seoul yang niatnya menghubungi Shi Won.
Tidak ada lagi permainan yang adil.
FLASHBACK
September 1992. Busan.
September 1992. Busan.
Song Joo memaksa Tae Woong untuk ikut bersamanya pergi. Namun Tae Woong mengatakan bahwa dirinya tidak bisa pergi sekarang karena ia harus menonton pertandingan baseball club yang dilatih oleh Ayah Shi Won, krna jika ia tidak datang maka Ayah Shi Won akan kecewa padanya. Song Joo terus merengek dan mengajak Tae Woong untuk pergi bersamanya dan masuk kedalam bis. Tae Woong mengeluarkan walkmant dan memberikannya pada Song Joo. Song Joo bertanya, "Apa kau memberikan ini padaku?" Tae Woong mengangguk, "Ini adalah barang terakhir pemberian Ayahku. Dengarkan ini selama di bis." Song Joo pun akhirnya menyetujui jika Tae Woong tidak pergi bersamanya, namun ia tetap meminta Tae Woong untuk segera menyusulnya.
Pertandingan baseball sudah selesai dan club yang dilatih oleh Ayah Shi Won berhasil menang. Ayah Shi Won langsung menelfon Ibu Shi Won dengan gembira. Namun kegembiraannya langsung hilang saat melihat berita di TV mengenai kecelakaan Bis yang menewaskan lima orang mahasiswa, salah satu yang meninggal adalah Song Joo. Di telfon, Ibu Shi Won meraung menangis, "Kenapa ini bisa terjadi pada Song Joo kita......"
Tae Woong masuk kedalam ruangan pelatih untuk mengucapkan selamat pada Ayah Shi Won. Ayah Shi Won menatap Tae Woong dalam, "Tae Woong, Song Joo....." Tae Woong mengalihkan perhatiannya pada tv dan ia terdiam saat mengetahui bahwa Song Joo tewas dalam kecelakaan bis.
FLASHBACK END
Ayah Shi Won mengatakan bahwa ia akan meneraktir makan malam karena Korea memenangkan pertandingan bola, maka dari itu ia memerintahkan Sung Jae untuk mengambil dompet di kamarnya. Sung Jae membuka pintu kamar, namun Yoo jung dengan cepat mengatakan bhwa itu adalah kamar Kakaknya Shi Won(Song Joo). Sung Jae pun kembali menutup kamar. Dan terlihat di dalam kamar Song Joo masih ada lukisan dirinya dan Tae Woong.
Saat Tae Woong berjalan menuju rumahnya, Shi Won memanggilnya dari belakang. Shi Won berkata bahwa ia baru pulang dari rumah Yoo Jung. Shi Won melihat diskman yang di bawa oleh Tae Woong dan ia penasaran, "Oppa kau membeli ini? Bolehkah aku mendengarnya?" Tae Woong mengangguk dan menyerahkannya pada Shi Won. Shi Won mendengar lagu itu dan ternyata lagu itu adalah lagu favoritenya Song Joo. Shi Won tiba-tiba bertanya, "Wow ini bahkan lebih baik dari walkman. Bisakah kau memberikan ini untukku?" Tae Woong terdiam sesaat karenadia tiba-tiba mengingat Song Joo, "Apa?" Shi Won kembali berkata, "Aku akan mendengarkan lagu H.O.T dengan ini. Kumohon, bisakah kau memberikan ini untukku?" Tae Woong tersenyum dan mengangguk memperbolehkan. Shi Won tersenyum senang dan langsung pergi pulang. Tae Woong lagi-lagi terdiam melihat kepergian Shi Won.
Seoul 2012
Reuni Alumni SMA Kwang An
Shi Won sedang sibuk dengan ipadnya saat Tae Woong datang ke acara Reuni. Murid-murid yang lain pun langsung menyapa Tae Woong karna dia adalah guru mereka dahulu. Tae Woong duduk disisi Shi Won yang masih tampak tak sadar akan kehadirannya. Melihat Shi Won yang asik sendiri, Tae Woon menyentuh puncak kepalanya dan tersenyum.
Dalam pertemuan ini, di meja ini, akan ada sepasang kekasih yang mengumumkan pertunangan mereka.
Dalam pertemuan ini, di meja ini, akan ada sepasang kekasih yang mengumumkan pertunangan mereka.