Ayah Mae Ri datang ke rumah Moo Kyul secara tiba-tiba dan itu membuat Moo Kyul dan Mae Ri kebingungan untuk mencari tempat persembunyian.
Ayah Mae Ri masuk kedalam rumah dan dia hanya menemukan Moo Kyul sendiri di dalam rumah itu.
Ayah Mae Ri : Ini semua sudah kau rencanakan, benar bukan?
Moo Kyul : Apa yang kau bicarakan?
Ayah Mae Ri : Kau sudah merencanakan untuk menipu Mae Ri kan? Dan jika cincin itu belum cukup maka kau berencana untuk membuat Mae Ri memutuskan bercerai dengan Jung In sehingga kau bisa mengambil uang tunjangan Mae Ri itu kan!
Moo Kyul : Aku hanya berniat untuk mengembalikan cincin itu.
Ayah Mae Ri : Bagaimana mungkin orang sepertimu dapat mengembalikan hal seperti itu? Ayo kita pergi ke kantor polisi!!
Ayah Mae Ri berusaha menarik Moo Kyul untuk di bawa ke kantor polisi namun dia langsung terdiam saat melihat ada selimut Mae Ri di rumah Moo Kyul itu. Ayah Mae Ri menghampiri tempat tidur dan memperhatikan selimut itu dengan wajah kebingungan.
Ayah Mae Ri : Yah! Sepertinya aku mengenali ini. Ini bukankah selimut Mae Ri? Bukan... bukan... Banyak yang memiliki benda ini.
Ayah Mae Ri melihat make up Mae Ri di meja rumah Moo Kyul dan itu membuat Ayah Mae Ri semakin kebingungan.
Ayah Mae Ri : Hmm bukankah ini Make up Mae Ri? Bukan.. bukan... Tidak mungkin. Mae Ri-ku sekarang tinggal dengan tenang di rumah Jung In saat ini. Ya ini tidak mungkin!
Moo Kyul memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur dan itu membuat Ayah Mae Ri semakin marah dan mengejar Moo Kyul yang kabur dengan membawa koper orange milik Mae Ri dan di dalam koper itu lah Mae Ri berada.
Ayah Mae Ri : Hey kan!! Kemana Mae Ri?
Moo Kyul : Aku tidak tau. Bagaimana mungkin aku tau dimana keberadaannya.
Ayah Mae Ri : Tas itu... Mengapa kau membawa tas itu? Ah apakah Mae Ri ada di dalamnya? Berikan tas itu cepaaaat!!
Ayah Mae Ri terus berlari mengejar Moo Kyul sementara Moo Kyul berhasil memberhentikan sebuah taxi dan memasukan koper berisi Mae Ri itu kedalam mobil. Ayah Mae Ri bertabrakan dengan seorang pengendara motor sehingga dia terjatuh dan tidak berhasil menangkap Moo Kyul.
Di dalam taxi, Moo Kyul segera membuka koper itu agar Mae Ri dapat bernafas dengan lega.
Moo Kyul : Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka?
Mae Ri : Aku tidak bisa bernafas di dalam sana. Apakah Ayahku mengikuti kita?
Moo Kyul : Tidak. Aku tidak melihatnya.
Mae Ri : Apa yang harus kita lakukan? Dia pasti sudah mengetahui segalanya sekarang ini. Aish pantatku sakit.
Ayah Mae Ri datang ke rumah Jung In untuk memastikan keberadaan Mae Ri dan itu membuat Jung In terkejut akan kehadiran Ayah Mae Ri yang secara tiba-tiba dan memaksa masuk kedalam kamar Mae Ri.
Ayah Mae Ri : Apa yang terjadi dengan Mae Ri?
Jung In : Ah, apa?
Ayah Mae Ri : Maksudku... Mae Ri tidak ada disini kan?
Jung In : Itu...
Ayah Mae Ri berhasil masuk kedalam kamar Mae Ri dan ternyata Mae Ri sudah ada di atas tempat tidur dan dia berpura-pura sedang sakit.
Ayah Mae Ri : Aku sudah mengetahui segalanya jadi berhentilah melakukan itu dan keluar dari kasurmu.
Mae Ri : Ayah, apa yang kau lakukan?
Ayah Mae Ri : Bukankah tadi kau ada didalam tas?
Jung In : Mae Ri... Dia baru saja minum obat setelah pulang dari konser itu dan sudah tidur sejak tadi.
Ayah Mae Ri : Jika kau berkata begitu maka aku percaya. Mae Ri, ayo keluar sebentar. Kita perlu bicara.
Mae Ri : Tapi aku sedang sakit yah.
Ayah Mae Ri : Cepatlah keluar!!
Ayah Mae Ri menarik Mae Ri keluar dari kamar dan Jung In pun ikut keluar dari dalam kamar Mae Ri itu. Setelah kamar kosong, terlihat Moo Kyul yang keluar dari balik lemari.
Ayah Mae Ri bersujud di depan Jung In dan itu membuat Mae Ri kebingungan.
Mae Ri : Ayah, apa yang kau lakukan?
Ayah Mae Ri : Menantuku, Mae Ri ini sudah terlalu jatuh dalam perangkap Kang Moo Kyul hingga dia memberikan cincinnya pada lelaki itu. Jadi aku mohon agar kau bisa membuka mata hatinya sebelum laki-laki itu mengambil banyak keuntungan dari Mae Ri.
Jung In : Ayah, tenang saja. Serahkan Mae Ri padaku.
HP Jung In berbunyi dan dia pun mohon izin untuk pergi mengangkat telfon itu.
Ayah Mae Ri : Katakan yang sejujurnya padaku. Aku melihat peralatanmu ada di rumah lelaki itu. Apa kau berniat membohongiku dengan mengatakan bahwa laki-laki itu yang mengambilnya hah?
Mae Ri : Ahh aku merasa pusing. Ayah, aku perlu untuk kembali ke kamar.
Ayah Mae Ri : Dengarkan aku... Jika kau masih bertemu dengan laki-laki itu maka kau bisa melupakan bahwa kau memiliki seorang ayah! Aku akan pergi sekarang, tapi kau sebaiknya mengingat hal itu baik-baik. Aku tidak akan membiarkan kalian berdua. Ini adalah peringatan terakhir. Mengerti?
Moo Kyul melihat kamar Mae Ri yang seperti kamar-kamar putri dan dia tidak suka akan hal itu. Apalagi dia tidak suka dengan catatan kecil yang di tulis oleh Jung In di buku-buku yang Mae Ri baca.
Moo Kyul : Apa-apaan ini? Apakah kamar ini seperti kamar di dongeng? Benar-benar kekanak-kanakan... Ah buku apa ini? Benar-benar...
Jung In sedang berbicara berdua dengan Mae Ri di ruang tengah dan diam-diam Moo Kyul mendengarkan pembicaraan itu.
Jung In : Aku harap kau mengatakan padaku jika kau membutuhkan uang. Apalagi itu adalah cincin yang di berikan oleh Ayahku sebagai hadiah.
Mae Ri : Maafkan aku.
Jung In : Katakan padaku dimana cincin itu. Aku akan mengambilnya kembali.
Moo Kyul : Kenapa mengatakan hal itu? Mae Ri, ayahmu sudah pergi kan? Kalau begitu ayo pergi.
Mae Ri : Tidak bisa. Ayahku pasti sedang menunggumu di depan rumahmu.
Moo Kyul : Aku bahkan tidak bisa pulang ke rumahku sendiri. Bagaimana ini?
Jung In : Ayah Mae Ri sepertinya mulai mencurigai hal ini. Jadi sebaiknya kau menginap disini saja agar tidak membuat masalah ini lebih rumit.
Moo Kyul : Lalu aku harus tidur dimana? Bukankah tidak ada kamar tersisa?
Jung In : Kau bisa tidur di ruang audio visual.
Moo Kyul : Hah ruang audio visual?
Jung In membawa Moo Kyul ke ruang audio visual dan Moo Kyul tidak suka.
Moo Kyul : Aku tidak mau tidur di sini. Terlalu banyak barang. Aku akan tidur di kamar Mae Ri saja.
Jung In : Di kamar Mae Ri?
Moo Kyul : Ya. Lagipula kami sudah tidur satu tempat tidur di rumahku!
Jung In : Satu tempat tidur?
Mae Ri : Tapi kami memberikan tirai di tengah tempat tidurnya.
Jung In : Jika kau akan tinggal disini maka kau harus mematuhi peraturanku. Tunggulah dan aku akan mengambilkan selimut dan bantal untukmu.
Jung In pergi untuk mengambil bantal dan selimut. Moo Kyul kesal melihat sikap Jung In itu dan langsung menggerutu.
Moo Kyul : Apakah dia boss di rumah ini? Huh mengapa dia menyuruhku seperti itu? Aku tidak bisa tinggal disini. Aku sebaiknya pulang saja.
Mae Ri : Sabarlah Kang Moo Kyul, hanya satu hari.
Moo Kyul : Kau pikir aku mau tinggal disini karena tidak ada tempat lain yang tidak bisa aku tuju?
Mae Ri : Ayolah lebih bersabar. Ok?
Jung In pergi ke kamarnya dan dia membayangkan Moo Kyul yang bertindak tidak-tidak pada Mae Ri. Jung In jadi stress sendiri memikirkan hal itu.
Moo Kyul akhirnya tidur di ruang AV dengen bermodalkan selimut dan bantal. Moo Kyul merasa haus dan dia berusaha mencari kulkas namun dia tidak menemukannya, makanya dia pergi ke kamar Mae Ri. Mae Ri sangat kaget saat melihat Moo Kyul dan Moo Kyul dengan cepat menutup mulut Mae Ri agar tidak berteriak.
Mae Ri : Apa yang kau lakukan di kamarku?
Moo Kyul : Aku haus. Dimana kulkasnya?
Mae Ri : Ayo keluar...
Mae Ri membawa Moo Kyul ke dapur dan Moo Kyul terlihat asik memainkan kulkas di rumah Jung In itu.
Moo Kyul : Mengapa ini bisa dibuka seperti ini?
Mae Ri : berhentilah memainkannya, kau bisa merusaknya. Ini minumlah jus.
Mae Ri memberikan jus itu pada Moo Kyul secara terburu-buru sehingga jus itu tumpah mengenai baju Moo Kyul.
Mae Ri : Bagaimana ini? Cepat lepas bajumu. Kita bisa mencucinya.
Moo Kyul : Untuk apa?
Mae Ri : sudah cepat lepaskan saja bajumu itu!!
Jung In tidak bisa tidur karena dia khawatir dengan Moo Kyul dan Mae Ri. Tiba-tiba terdengar suara ribut dari kamar mandi dan Jung In mendengar suara Mae Ri dan juga Moo Kyul dari dalam kamar mandi itu.
Jung In : Apa yang kalian berdua lakukan?
Mae Ri : Ah aku menumpahkan jus ke baju Moo Kyul.
Moo Kyul : Apa aku bahkan tidak boleh mencuci bajuku disini?
Jung In : Kenapa tidak menggunakan mesin cuci saja? Ini membuat orang bangun di tengah malam karena kalian berisik. Cepatlah selesaikan dan kembali tidur.
Jung In segera kembali ke kamarnya untuk tidur. Sementara Moo Kyul dan Mae Ri melanjutkan mencuci baju.
Mae Ri : Dia memiliki telinga yang sangat sensitif jadi jangan ribut.
Moo Kyul : Cepatlah mencucinya. Aku tidak memiliki baju lagi untuk di pakai besok.
Ibu Moo Kyul datang ke rumah Moo Kyul dan dia kebingungan saat melihat rumah Moo Kyul yang sepi. Tiba-tiba Ayah Mae Ri datang dan menangkap Ibu Moo Kyul karena mengira bahwa itu adalah Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Apa-apaan ini? Oh kau Ayah Mae Ri.
Ayah Mae Ri : Kau... Berani sekali kau kabur setelah memberikan cincin palsu?
Ibu Moo Kyul : Ya bagaimana lagi.... Apa yang harus kulakukan saat aku tidak memiliki uang? Bukankah aku sudah bekerja padamu? Hmm aku melakukan ini karena.... karena... karena aku juga menjadi korban.
Ayah Mae Ri : Berhentilah berbicara aneh!! Sekarang lebih baik kita membicarakan kesepakatan kita dalam kontrak. Kau berjanji akan membantuku memisahkan Mae Ri dan Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Bukankah aku sudah bilang bahwa aku tidak bisa melakukannya?
Ibu Moo Kyul duduk di kursi, sementara Ayah Mae Ri berjalan mondar-mandir karena memikirkan masalah Moo Kyul dan Mae Ri.
Ayah Mae Ri : Tunggu... Apakah mereka tidak datang kemari karena tau kita ada disini?
Ibu Moo Kyul : Aish Moo Kyul yang malang. Dia bahkan tidak bisa kembali ke rumahnya sendiri. Ini adalah kesalahan Mae Ri! Harusnya jika dia ingin bersama Moo Kyul maka dia harus bercerai.
Ayah Mae Ri : Apa kau yang menginginkan perceraian itu agar dapat mengambil uang tunjangan Mae Ri hah? Kau tidak akan melihat Mae Ri bercerai!
Ibu Moo Kyul : Dengarkan aku!!! Apa kau pikir bahwa aku ini adalah penipu?
Ayah Mae Ri : Kalau begitu cepatlah kembalikan cincin itu!!
Ibu Moo Kyul langsung terdiam karena dia kebingungan cara untuk mengembalikan cincin itu.
Seo Joon sedang melakukan rekaman lagu Hello Hello di studio dan Moo Kyul sebagai produser pun ikut memantau proses rekaman ini. Di tengah-tengah rekaman, Moo Kyul tiba-tiba menghentikan proses rekaman itu.
Moo Kyul : Berhenti merekam. Mengapa emosimu dalam lagu ini tidak sesuai? Sudah berapa kali aku katakan padamu, kau harus lebih pelan dan lembut.
Seo Joon : Bisakah kau contohkannya padaku apa yang harus aku lakukan?
Moo Kyul : Keluarlah...
Moo Kyul masuk kedalam ruangan Rekaman dan mulai menyanyikan lagu Hello Hello itu. Seo Joon dan Jung In melihat hal itu dan mereka berdua sama-sama terdiam.
Moo Kyul : Kau sudah dengarkan ?
Jung In : Aku pikir lebih baik jika kau yang menyanyikan lagu ini. Inti dari lagu ini adalah seorang laki-laki yang menyanyikan untuk wanita yang di cintai. Jadi bukankah lebih baik jika seorang laki-laki yang menyanyikannya?
Seo Joon : Ya aku pikir Jung In benar. Jadi aku akan pergi saja.
Seo Joon pergi meninggalkan studio dan itu membuat Moo Kyul dan Jung In sama-sama terdiam.
Jung In berada di ruangannya dan dia memikirkan foto Ibu Mae Ri yang ada di dalam dompet Ayahnya. Tiba-tiba HPnya berbunyi dan itu merupakan telfon dari Ayahnya.
Jung In : Ya Ayah? Tentu aku akan segera kesana...
Jung In datang ke rumah Ayahnya dan mereka membicarakan masalah pernikahan Jung In dan Mae Ri.
Ayah Jung In : Seberapa sibuknya kau, kau harus memulai mempersiapkan pernikahanmu. Pastikan kau sudah menelfon dan memesan untuk rencana menikah.
Jung In : Ya aku mengerti.
Ayah Jung In : Kau harus lebih memperhatikan hal ini.
Jung In : Ayah... Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu. Beberapa hari yang lalu... Aku melihat foto Ibu Mae Ri di dompetmu. Aku selalu penasaran, Mengapa aku harus menikah dengan Mae Ri.
Ayah Jung In : Haruskah aku menjelaskannya kembali padamu? Saat kalian kecil, kami sudah berjanji bahwa kalian berdua akan menikah suatu hari nanti.
Jung In : Apakah ada sesuatu yang terjadi di antara kau dan Ibu Mae Ri yang tidak bisa kau ceritakan?
Ayah Jung : Sebiknya kita tidak perlu membicarakan hal ini sekarang.
Perancang busana datang ke rumah Jung In dan sedang membahas masalah gaun pernikahan dengan Mae Ri. Sementara itu Jung In menghampiri Pengurus Rumah dan menanyakan mengenai Ayahnya dan Ibu Mae Ri.
Jung In : Nona Yoon(Nama Pengurus rumah) Apakah kau pernah bertemu dengan Ibu Mae Ri?
Nona Yoon : Aku hanya melihatnya di foto saja.
Jung In : Apa maksudmu kau tidak mengetahui apapun?
Nona Yoon : Aku tidak tau apa yang harus aku katakan padamu.
Jung In : Nona Yoon, kumohon jangan sembunyikan apapun dariku. Katakanlah yang sebenarnya. Ayahku menyimpan foto Ibu Mae Ri di dompetnya... Sejak kapan?
Nona Yoon : Sepertinya sudah lebih dari 30 tahun.
Nona Yoon berjalan pergi meninggalkan Jung In yang kebingungan.
Para perancang busana itu terus memperlihatkan gaun-gaun pernikahan kepada Mae Ri dan Mae Ri mencoba gaun tersebut.
Nona Yoon : gaun itu sangat cantik dan elegan.... Namun terlihat ada sesuatu yang hilang. Aku lebih senang jika dia mencoba gaun yang lainnya.
Mae Ri : Jung In!
Mae Ri berjalan keluar rumah dan berbicara dengan Jung In.
Mae Ri : Aku harap kau tidak melupakan apa yang kau katakan padaku sebelumnya. Aku tidak berniat untuk mengubah pikiranku.
Jung In : Jangan khawatir mengenai pernikahan ii. Disini sangat dingin, cepatlah masuk kedalam rumah.
Moo Kyul datang dan dia sangat cemburu saat melihat Mae Ri yang memakai gaun pernikahan.
Moo Kyul : Apa yang kalian berdua lakukan? Ada apa dengan gaun itu? Apakah kalian berniat melakukan foto pra wedding?
Mae Ri : Tentu saja tidak.
Moo Kyul : Lalu mengapa kau memakai gaun itu?
Mae Ri ingin menjelaskannya pada Moo Kyul namun Moo Kyul sudah terlalu marah hingga dia berjalan pergi begitu saja tanpa mendengarkan penjelsan Mae Ri.
Mae Ri mengejar Moo Kyul namun Moo Kyul tetap tidak mau mendengarkan Mae Ri. Jung In menghampiri Mae Ri dan menyelimutinya dengan jasnya karena cuaca sangat dingin. Diam-diam Moo Kyul melihat hal itu dan dia merasa semakin cemburu. Jung In mengajak Mae Ri kembali ke rumah dan Moo Kyul pun berjalan pergi. Dan saat itu ada sms masuk ke HP Moo Kyul dari Seo Joon yang mengajak bertemu dengan Moo Kyul.
Jung In sedang duduk di rumahnya sambil memikirkan banyak masalah. Mae Ri menghampiri Jung In dan meminta izin untuk pergi ke rumah Moo Kyul.
Mae Ri : Jung In... Aku mau pergi ke rumah Moo Kyul sebentar.
Jung In : Silahkan saja.
Jung In langsung berdiri dari duduknya dan berjalan pergi menuju ke kamarnya. Jung In terlihat kesal saat tau bahwa Mae Ri akan pergi ke rumah Moo Kyul.
Mae Ri datang ke rumah Moo Kyul dan dia justru bertemu dengan Ibu Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Mengapa kau ada disini?
Mae Ri : Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Aku dengar kau sudah menikah dengan tinggal bersama laki-laki itu. Seharusnya kau tidak perlu datang lagi kemari.
Mae Ri : Ini tidak seperti itu. Aku hanya khawatir dengan Moo Kyul.Dan karena suatu keadaan maka aku harus tinggal disana. Aku akan segera pindah dalam waktu 2 minggu.
Ibu Moo Kyul : Apakau tidak merasa bahwa kau selalu membawa kesulitan pada Moo Kyul?
Mae Ri : Cincin palsu yang kau berikan padaku itu... sumber masalah untuk Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Apa kau menyalahkan aku sekarang ini? Dengar ya! Kau ini bahkan lebih buruk dari aku! Aku tidak pernah hidup bersama dua lelaki dalam waktu yang bersamaan!
Mae Ri : Biar aku jelaskan... Aku hanya mencintai Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Hati Moo Kyul itu terlalu dingin yang dia perlukan itu bertemu dengan gadis yang hangat, keluarga yang memberikan dia cinta, dan membantu dia memiliki hidup yang menyenangkan. Bersama denganmu adalah hal terburuk yang ia miliki.... Jadi sebagai Ibunya, aku meminta kau untuk berhenti bertemu dengan dia.
Mae Ri terdiam mendengarkan kata-kata Ibu Moo Kyul
Seo Joon, Moo Kyul dan teman-teman Band Moo Kyul pergi minum bersama. Namun suasananya sedikit canggung karena Moo Kyul dan teman bandnya sedang ada masalah.
Seo Joon : Ada apa dengan kalian ini? Ayo cepatlah minum. Ayo minum!! Cepatlah!!!
Moo Kyul dan teman-teman band Moo Kyul pun mengangkat gelas dan minum.
Beberapa lama kemudian pun suasana sudah kembali cair dan teman-teman Moo Kyul mulai kembali berbaikan dengan Moo Kyul.
Teman 1 : Aku akan membiarkan kau mengambil pilihamu karena Kau adalah Kang Moo Kyul.
Teman 2 : Ya aku akan membiarkan kau menjelajahi lautan. Lagi pula apa masalahnya dengan memiliki hubungan lain? Ya kau bisa pergi dan kau pada akhirnya bisa kembali.
Teman 3 : Tidak peduli apapun, kita semua tetap Rocking!!!
Semua : Ya Moo Kyul yang sempurna!!!
Teman 3 : Wah kita sudah jarang sekali melakukan hal ini.
Moo Kyul tersenyum mendengarkan pendapat dari teman-temannya itu.
Ayah Mae Ri terlihat sangat khawatir dengan hubungan Mae Ri dan Moo Kyul.
Ayah Mae Ri : Apa yang harus kulakukan terhadap Moo Kyul dan Mae Ri? Bagaimana caranya agar aku bisa mempisahkan mereka demi kebaikan?
Ada yang mengetuk pintu rumah dan Ayah Mae Ri pun cepat-cepat membuka pintu rumah karena menyangka yang datang itu adalah Mae Ri. Namun ternyata yang datang adalah Ayahnya Jung In.
Ayah Mae Ri : Oh mengapa kau datang kemari?
Tuan Jung : Aku berada di sekitar sini jadi aku memutuskan untuk mempir. Aku sudah meminta Jung In untuk mengurus masalah pernikahan. Mengapa kau terlihat begitu stres? Apa sesuatu telah terjadi?
Ayah Mae Ri : Oh tentu tidak. Tidak ada masalah yang terjadi.
Tuan Jung : Aku sudah mengetahui sesuatu terjadi dengan cincin itu. Walaupun Jung In mencoba membantu kalian menutupinya, namun aku bukanlah orang yang mudah di bodohi. Lagipula jika itu cincin imitasi yang di belikan oleh Jung In, rasanya itu tidak mungkin. Harga cincin imitasi itu terlalu murah untuk seorang Jung In yang membelinya. Jadi sebaiknya kau jujur saja padaku apa yang terjadi hah?
Ayah Mae Ri : Tentu tidak. Mana mungkin aku berani menjual cincin pertunangan anakku sendiri.
Tuan Jung : Katakanlah hal yang kau tutupi itu!
Ayah Mae Ri : Sebenarnya itu....
Tuan Jung memperlihatkan foto-foto Moo Kyul bersama Mae Ri dan Ayah Mae Ri sangat kaget saat melihatnya.
Ayah Mae Ri : Dari mana kau bisa mendapatkan ini?
Tuan Jung : Aku terus mengawasi Mae Ri. Apakah kau tau bahwa mereka telah bersama kembali?
Ayah Mae Ri : Aku tidak pernah menduga hal ini terjadi. Aku sudah memisahkan mereka. Jangan khawatir. Aish brandalan ini...
Tuan Jung : Jika aku mendengar bahwa Mae Ri kembali bersama dengan laki-laki ini maka aku tidak hanya akan duduk dan tidak melakukan apapun. Kau sebaiknya segera menghubungi aku jika mendengar sesuatu mengenai mereka. Jika kau gagal... maka aku tidak akan tinggal diam.
Ayah Mae Ri : Tentu saja aku akan memberikan kabar padamu.
Teman-teman Moo Kyul sudah tertidur karena mabuk. Sementara Seo Joon dan Moo Kyul masih mengobrol bersama.
Seo Joon : Aku pikir lagu itu lebih baik kau yang menyanyikannya.
Moo Kyul : Ini salahku karena tidak memikirkan perasaanmu jika menyanyikan lagu itu.
Seo Joon : Aku berusaha bersikap cool, namun itu tidak bekerja.Aku memutuskan untuk berhenti bersifat cool karena banyak orang yang jadi salah paham mengenai aku. Aku merasa seperti sampah jika bersifat cool. Jadi aku akan mulai menunjukan sifat asliku.
Moo Kyul tersenyum mendengar kata-kata Seo Joon tersebut.
Moo Kyul pulang duluan dan membiarkan Seo Joon bersama teman-teman bandnya masih berada di bar itu.
Seo Joon : Hey kalian semua cepatlah bangun!!!
Teman 1 : Huh mengapa Moo Kyul pulang cepat? Seharusnya dia bisa pulang kapanpun karena Mae Ri tinggal di rumah Jung In.
Seo Joon : Apa? Mae Ri tinggal di rumah Jung In?
Teman 1 : Loh? Bukankah kini giliran Mae Ri tinggal di sana?
Moo Kyul pulang ke rumahnya dan dia melihat ada seseorang yang tertidur di sofa dengan selimut yang membungkusnya. Moo Kyul berfikir bahwa itu adalah Mae Ri sehingga dia langsung mengluh.
Moo Kyul : Ya!! Wi Mae Ri apa kau begitu senang memakai gaun pengantin itu hari ini?
Ibu Moo Kyul tiba-tiba keluar dai balik selimut dan membuat Moo Kyul heran.
Ibu Moo Kyul : Kang Moo Kyul!! Apa kau membicarakan Merry Christmas setelah kau pulang ke rumah hah?
Moo Kyul : Jangan katakan bahwa kau akan tinggal disini.
Ibu Moo Kyul : Aku hanya datang mampir dan akan segera pergi. Jangan khawatir. Aku akan segera pergi.
Moo Kyul : Dimana Mae Ri?
Ibu Moo Kyul : Entahlah. Mengapa kau bertanya padaku? Dia seharusnya bersama dengan pria kaya itu karena hatinya sudah pindah ke pria itu.
Moo Kyul mengeluarkan HPnya untuk menghubungi Mae Ri namun Ibunya langsung melarang.
Ibu Moo Kyul : Jangan menghubungi dia lagi karena aku sudah mengusirnya.
Moo Kyul : Apa yang kau lakukan padanya?
Ibu Moo Kyul : Aku hanya mendengar bahwa dia sudah menikah dan tinggal bersama laki-laki lain.
Moo Kyul : Itu bukan urusanmu.
Ibu Moo Kyul : Mana mungkin itu bukan urusanku? Aku takut kau akan terluka Kau tau kan betapa terlukanya aku karena salah mencintai seseorang? Sebaiknya kau mencari wanita lain saja.
Moo Kyul : Berhentilah!! Aku tidak akan mengacaukan kehidupanku, seperti yang telah kau lakukan! Kau tidak perlu khawatir!!
Moo Kyul pergi ke rumah Jung In dan dia mengetikan sms untuk Mae Ri. Namun pada akhirnya Moo Kyul tidak mengirimkan sms itu pada Mae Ri.
Di saat yang sama juga, Mae Ri menatap HPnya dan berniat mengirimkan sms pada Moo Kyul, namun pada akhirnya Mae Ri tidak mengirimkan sms itu pada Moo Kyul.
Mae Ri pergi ke dapur untuk mengambil minum dan dia kaget saat melihat Jung In sedang minum-minum di dapur.
Mae Ri : Director Jung In...
Jung In : Apa kau terkejut?
Mae Ri : Tidak. Aku pikir kau sudah tertidur. Apakah ada masalah yang membuatmu stress?
Jung In hampir saja terjatuh saat berjalan karena dia mulai mabuk dan Mae Ri berniat membantunya, namun Jung In langsung menepis tangan Mae Ri dan menolak bantuan Mae Ri.
Jung In : Maafkan aku. Kau tau bagaimana perasaan kau terjebak di suatu tempat, dimana kau tidak dapat berpindah atau pun keluar sekalipun?
Mae Ri : Apa terjadi sesuatu?
Jung In : Bukankah dulu aku pernah mengatakan bahwa Ayahku itu seperti Tuhan bagiku? Aku tidak pernah menolak permintaannya hingga sekarang. Aku selalu menerima apa yang dia katakan.... tapi aku tidak merasakan hal itu kembali. Kau juga berfikir kan bahwa kita tidak seharusnya menikah? Mae Ri... Apa kau tau mengapa orang tuaku bercerai?
Jung In mengingat foto Ibu Mae Ri di dompet Ayahnya dan itu membuat Jung In sedih.
Jung In : Setelah showcase untuk drama, aku akan mengembalikan investasi ayahku. Dan kau akan bebas.
Jung In berjalan pergi dan Mae Ri langsung membantunya berjalan. Saat Jung In berjalan, kaki dia terpeleset sehingga dia pun jatuh dan menimpa Mae Ri. Mae Ri kaget dan langsung berteriak.
Moo Kyul datang ke dalam rumah Jung In dan dia sangat kaget saat melihat Jung In yang menimpa Mae Ri. Moo Kyul langsung menarik Jung In menjauh dari Mae Ri.
Mae Ri : Moo Kyul ah! Ini tidak seperti yang kau bayangkan.
Moo Kyul : Apa maksudmu hah?
Mae Ri : Dia hanya tidak bisa mengontol dirinya karena dia pusing dan kehilangan keseimbangan.
Moo Kyul : Lalu apa yang dia lakukan padamu?
Mae Ri : Mengapa kau membentakku?
Moo Kyul : Apa kau pikir aku bisa tetap tenang setelah melihat apa yang dia lakukan padamu?
Moo Kyul melihat Jung In yang tertidur di lantai dan dia berusaha membangunkannya namun Jung In tidak juga bangun. Akhirnya Moo Kyul pun terpaksa menggendong Jung In ke dalam kamar Jung In.
Moo Kyul dan Mae Ri keluar dari rumah Jung In dan mereka berjalan-jalan bersama.
Moo Kyul : Aku tidak bisa membiarkan kau tinggal di rumah itu lebih lama lagi.
Mae Ri : Apa kau tidak takut dengan Ayahku?
Moo Kyul : Aku akan membuktikan padanya bahwa aku adalah pria yang baik untukmu.
Mae Ri : Benarkah?
Moo Kyul : Mae Ri, kau mempercayai aku kan?
Mae Ri : Ya.
Moo Kyul : Kalau begitu masuk lah kedalam. Disini sangat dingin.
Mae Ri : Lalu kau akan kemana?
Moo Kyul : Aku akan pulang ke rumah. Ingat, jika laki-laki itu mencoba macam-macam padamu maka kau harus melawannya. Mengerti?
Mae Ri : Ya mengerti!
Moo Kyul berusaha keras untuk mengerjakan OST Drama itu agar dia bisa membuktikan pada Ayah Mae Ri bahwa dia adalah pria yang pantas untuk Mae Ri.
Ibu Moo Kyul sedang bekerja di Restaurant Ayah Mae Ri. Dan mereka berdua sedang membicarakan masalah Moo Kyul dan Mae Ri.
Ayah Mae Ri : Apa kau yakin bahwa kau berhasil mempisahkan mereka? Bagaimana caranya kau melakukan itu?
Ibu Moo Kyul : Hatiku terasa seperti terkena peluru karena telah memisahkan dua orang yang sedang jatuh cinta itu.
Ayah Mae Ri : Apakah kau melakukannya seperti di drama-drama?
Ibu Moo Kyul : Aku merasa bahwa itu adalah hal paling kejam yang aku lakukan.
Ayah Mae Ri : Kau telah melakukan hal yang baik!!! Ya kau melakukannya dengan baik!!
Ibu Moo Kyul : atiku terasa sangat sakit karena telah membuat dua orang jatuh cinta itu berpisah. Jika hal yang telah aku lakukan itu tidak membuat mereka berpisah, maka kau harus membiarkan mereka bersama!
Ayah Mae Ri : Tidak bisa. Aku tidak akan membiarkan mereka bersama. Aku akan melakukan segala cara untuk memisahkannya!! Kau cepatlah kembali bekerja!!
Poster Showcase untuk Wonderful Day mulai di sebarkan di beberapa tempat. Jung In dan para karyawannya pun rapat bersama dan mereka membahas mengenai antusiasme para masyarakat akan show case Wonderful Day ini.
Manager mendapatkan telfon dari Lee Ahn dan dia terkejut karena Lee Ahn memutuskan untuk kembali pada Drama Wonderful Day.
Manager : Apa? Siapa yang mengatakan bahwa kau bisa kembali ke produksi drama itu?
Lee Ahn : Aku yang mengatakannya.
Manager : Apa? Apa kau lupa siapa yang telah membawa kau hingga sehebat ini? Siapa yang mengurusmu saat kau bukan siapa-siapa hah?
Lee Ahn : Noona, aku hanya ingin mengatus hal ini sendiri. Aku harus segera pergi shooting.
Managet : Hallo!! Hallo!! Hey Lee Ahn!!
Lee Ahn langsung menutup HPnya dan itu membuat Manager semakin kesal.
Persiapan untuk shooting sudah di mulai dan para artis mulai berkumpul di lokasi. Di lokasi juga sudah ada Moo Kyul dan Bandnya, Mae Ri juga ada di lokasi shooting tersebut. Lee Ahn dan Seo Joon datang menghampiri Jung In yang sedang bersama sutradara dan memberi salam. Jung In pun tersenyum karena melihat Lee Ahn akhirnya memilih produksi drama ini.
Seo Joon sempat kesal saat melihat ada Mae Ri di lokasi shooting juga dan Mae Ri sedang memperhatikan Moo Kyul dari jauh. Seo Joon tidak ingin membuat masalah dan dia pun mengajak Lee Ahn untuk menghapal skenarionya bersama.
Jung In melihat Mae Ri di lokasi shooting dan dia pun mengajak Mae Ri untuk berkenalan dengan Sutradara.
Jung In : Sutradara, ini adalah salah satu dari Team Produksi Musik yang membuat Lirik lagu Hello-hello. Namanya Wi Mae Ri.
Sutradara : Oh Hallo... Senang bertemu denganmu.
Mae Ri : Ya senang bertemu denganmu...
Mae Ri menghampiri Moo Kyul dan teman-teman bandnya yang ada di lokasi shooting juga.
Teman 1 : Lihatlah bahkan gaya rambutku pun di rubah.
Mae Ri : Hallo.
Teman 2 : Kau sudah datang?
Teman 3 : Oh Kaka ipar kau juga ada disni!
Mae Ri : Apa kau tidak tegang?
Moo Kyul : Tidak, kau mengerti aku kan.
Teman 1 : Tentu saja Moo Kyul tidak akan merasa tegang. Kami juga.
Teman 2 : Sebenarnya aku merasa sedikit tegang...
Teman 3 : Aku juga...
Mae Ri : Jangan tegang. Semangatlah!!!
Dari jauh terlihat Seo Joon yang terus memperhatikan keakraban Mae Ri dan juga teman-teman bandnya Moo Kyul.
Proses shooting di mulai dengan adegan Lee Ahn mengajarkan Seo Joon cara bermain gitar. Sutradara tidak puas dengan gambar yang di ambil dan dia pun menghentikan proses shooting.
Sutradara: Cut!!! Mengapa ini tidak terlihat natural? Kau terlihat kaku Lee Ahn. Ini adalah hal yang sangat penting di lakukan... Ah ya bagaimana jika menggnakan pemeran pengganti. Ah laki-laki itu(Moo Kyul) dia pasti bisa melakukan adegan ini.
Lee Ahn : Terserah kau saja.
Sutradara : Baguslah jika kau mengerti.
Akhirnya Moo Kyul pun menggantikan peran Lee Ahn untuk adegan mengajarkan Seo Joon cara bermain gitar. Seo Joon terlihat senang dan Sutradara pun ikut senang karena adegan ini terlihat begitu natural. Namun tentu saja yang tidak menyukai adegan ini adalah Mae Ri.
Jung In menghampiri Mae Ri yang berusaha untuk tidak melihat Moo Kyul dan Seo Joon yang sedang bermain gitar bersama.
Jung In : Apa ada sesuatu yang salah?
Mae Ri : Hmm kau mau kopi?
Tiba-tiba saja Manager datang ke lokasi shooting dan berteriak memanggil nama Lee Ahn. Sikap yang di lakukan oleh Manager ini tentu saja menganggu proses shooting dan ini membuat Sutradara kesal. Lee Ahn segera menghindar dari Managernya dan Managernya segera mengejar, namun Jung In segera menghalangi Manager.
Jung In : Apa yang kau lakukan dengan masuk ke tempat shooting ini tanpa permisi.
Manager : Tanpa permisi? Kau telah mengambil artisku untuk dramamu ini! Cepatlah pindah dari depan ku!! Leeh Ah ayo pergi!!!
Lee Ahn : Pergi kemana?
Manager : Ayo pergi!!! Aku katakan padamu ayo pergi!!
Lee Ahn terus memberontak dari Manager dan itu membuat properti untuk shooting tersenggol dan pada saat itu di dekat properti itu ada Mae Ri. Jung In dan Moo Kyul sama-sama panik dan berusaha menyelamatkan Mae Ri, namun Moo Kyul lah yang lebih dulu menyelamatkan Mae Ri.
Setelah melihat hal itu, semua crew film pun langsung panik dan membantu mengangkat properti itu dari punggung Moo Kyu.
Jung In : Kang Moo Kyul, apa kau baik-baik saja?
Moo Kyul : Ya. ada apa dengan kalian semua ini?
Jung In : Lebih baik jika kita pergi ke rumah sakit.
Mae Ri : Moo Kyul, ayo cepatlah kita pergi ke rumah sakit.
Moo Kyul, Mae Ri, Jung In dan Seo Joon pun segera pergi ke rumah sakit untuk memeriksa Moo Kyul.
Mae Ri : Bagaimana jika tangan Moo Kyl terluka dan dia tidak bisa bermain gitar? Gitar adalah keluarganya...
Seo Joon : Moo Kyul bagaimana tanganmu?
Moo Kyul : Seseorang yang tidak begitu tau mengenai ini maka akan menyangka bahwa ini masalah besar.
Jung In : Kau harus bermain untuk acara showcase besok, apakah kau bisa tetap tampil dengan kondisimu ini?
Moo Kyul : Aku hanya memakai perban ini untuk sehari saja. Aku baik-baik saja. Mae Ri, kenapa kau diam saja?
Mae Ri : Maafkan aku. Ini semua salahku.
Moo Kyul : Tidak apa-apa. Kau harus menjadi tangan kananku untuk sesaat!
Moo Kyul merangul Mae Ri dan mengajak Mae Ri segera pergi dari rumah sakit. Seo Joon dan Jung In terdiam melihat pasangan itu yang tampak rukun sekali.
Mae Ri dan Moo Kyul pulang bersama ke rumah Moo Kyul.
Mae Ri : Kau tidur lah, setelah tidur maka kau akan merasa baikan.
Moo Kyul : Tangan kananku... kemarilah tidur di sisiku... Ah kepalaku gatal.
Mae Ri : (Menggarukan kepala Moo Kyul)
Moo Kyul : Setelah aku bangun, aku ingin perawatan rambut.
Mae Ri : Ya setelah kau terbangun. Jangan khawatir, tidurlah.
Moo Kyul : mae Ri... Aku berharap kau selalu ada disisiku kapanpun aku membuka mataku. Kau tidak akan pergi kemanapun kan?
Mae Ri : Jangan khawatir. Aku akan selalu ada di sampingmu untuk menjagamu. Tapi apakah tanganmu benar-benar baik-baik saja? Kau patsi mengatakan baik-baik saja karena tidak ingin membuat orang-orang khawatir.
Moo Kyul : Sebenarnya besok aku ingin mengatakan sesuatu di depan banyak orang saat aku berada di atas panggung.
Mae Ri : Mengatakan apa?
Moo Kyul : Lihatlah nanti. Aku akan mengatakannya sebelum aku menyanyikan lagu yang aku buat untukmu.
Mae Ri tersenyum mendengar kata-kata Moo Kyul tersebut. Tiba-tiba Ayah Mae Ri datang dan dia sangat kaget saat melihat Moo Kyul dan Mae Ri bersama.
Moo Kyul dan Mae Ri duduk di lantai sementara Ayah Mae Ri duduk di kursi.
Moo Kyul : Ayah, aku yakin bahwa aku bisa membuat Mae Ri gembira.
Ayah Mae Ri : Sejak kapan aku menjadi Ayahmu? Dan bagaimana bisa kau membuat dia bahagia? Apa yang akan kau berikan padanya?
Mae Ri : Ayah! Mae Ri memiliki banyak hal. Dia tinggi, tampan, penyanyi berbakat dan pemain gitar, dia komposer dan penulis lirik, dia sangat manis dan juga sangat penuh kasih.
Moo Kyul : Aku akan menjadi musisi yang sukes dan membuat Mae Ri tidak iri terhadap siapapun. Aku akan memastikan bahwa dia akan memakan makanan lezat, memakai pakaian indah. Aku akan memperhatikan segala hal kecil dari Mae Ri. Dan kami akan hidup bahagia.
Ayah Mae Ri : Aku tidak akan mengakui kau sebagai menantuku walaupun bumi berubah warna dari hijau menjadi pink. Kenapa? Karena aku dusah memiliki menantu dan aku hanya memiliki satu anak perempuan, mana mungkin aku memiliki dua orang menantu? Itu tidak mungkin!!! Mae Ri ayo pergi!!
Ayah Mae Ri langsung pergi dan memaksa Mae Ri untuk ikut pergi bersamanya juga. Mae Ri berteriak memanggil Moo Kyul namun Moo Kyul tidak bisa berbuat apa-apa.
Ayah Mae Ri membawa Mae Ri pulang ke rumah dan mengunci Mae Ri di kamarnya. Mae Ri terus menangis dan meminta agar Ayahnya membukakan pintu kamar.
Ayah Mae Ri : Kau jangan pernah bermimpi bisa keluar dari rumah ini. Mengerti? Aku sudah mengunci pintu kamar ini!!
Mae Ri : Ayah bukakan pintunya!! Tangan Moo Kyul terluka karena aku. Kumohon biarkan aku merawatnya hingga dia merasa lebih baik. Ayah bukakan pintunya!!! Ayah!!! Ayah!!!
Ayah Mae Ri tidak mempedulikan tangisan Mae Ri dan dia langsung menelfon Tuan Jung untuk memberikan kabar mengenai Moo Kyul dan Mae Ri
Persiapan Showcase untuk wonderful day dimulai. Panggung sudah di tata dan segalanya sudah di atur. Moo Kyul juga mulai membuka perbannya secara perlahan-lahan dan luka di tangannya itu terlihat memar dan membuat dia sedikit kesusahan untuk bermain gitar, namun dia tetap memaksakan diri untuk bermain gitar.
Mae Ri memikirkan cara untuk keluar dari kamarnya dan dia pun berpura-pura sakit perut.
Mae Ri : Ayah!! Perutku sakit sekali!!! Sakit sekali!!! Ayah!!!
Ayah Mae Ri : Kenapa perutmu skait?
Mae Ri memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorong Ayahnya dan dia langsung berlari untuk kabur
Moo Kyul keluar dari rumahnya dan diam-diam ada sebuah mobil yang membuntuti Moo Kyul dari belakang.
Teman-teman Mo Kyul sudah stand by di lokasi showcase dan mereka kebingungan karena Moo Kyul belum haidr juga.
Jung In menelfon Moo Kyul dan Moo Kyul mengatakan bahwa dia akan segera datang ke lokasi Showcase.
Seo Joon juga khawatir dengan Moo Kyul dan dia menanyakan keberadaan Moo Kyul pada Jung In. Jung In mengatakan bahwa Moo Kyul akan segera datang.
Video band Moo Kyul yang menyanyikan OST Wonderful Day ini di putar di layar yang sangat besar dan itu membuat para fansnya Moo Kyul langsung berteriak histeris. Ji Hye dan juga So Ra datang melihat hal itu.
Ji Hye : Wooow lihat itu Kang Moo Ktul.
So Ra : Tapi kemana Mae Ri?
Ji Hye : Tenang saja dia pasti akan datang juga.
Moo Kyul sedang berjaan menuju ke lokasi show case dan di saat yang sama juga Mae Ri sedang berlari menuju ke showcase itu karena dia tidak ingin terlambat datang.
Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan Moo Kyul dan memaksa Moo Kyul masuk kedalam mobil. Karena pada saat itu tangan Moo Kyul sedang terluka maka dia tidak bisa melawannya. Mae Ri melihat kejadian itu dan sangat kaget melihat Moo Kyul yang di culik seperti itu.
Mae Ri berusaha menahan mobil itu agar tidak pergi namun mobil itu berhasil kabur dan itu membuat Mae Ri semakin panik.
Ayah Mae Ri masuk kedalam rumah dan dia hanya menemukan Moo Kyul sendiri di dalam rumah itu.
Ayah Mae Ri : Ini semua sudah kau rencanakan, benar bukan?
Moo Kyul : Apa yang kau bicarakan?
Ayah Mae Ri : Kau sudah merencanakan untuk menipu Mae Ri kan? Dan jika cincin itu belum cukup maka kau berencana untuk membuat Mae Ri memutuskan bercerai dengan Jung In sehingga kau bisa mengambil uang tunjangan Mae Ri itu kan!
Moo Kyul : Aku hanya berniat untuk mengembalikan cincin itu.
Ayah Mae Ri : Bagaimana mungkin orang sepertimu dapat mengembalikan hal seperti itu? Ayo kita pergi ke kantor polisi!!
Ayah Mae Ri berusaha menarik Moo Kyul untuk di bawa ke kantor polisi namun dia langsung terdiam saat melihat ada selimut Mae Ri di rumah Moo Kyul itu. Ayah Mae Ri menghampiri tempat tidur dan memperhatikan selimut itu dengan wajah kebingungan.
Ayah Mae Ri : Yah! Sepertinya aku mengenali ini. Ini bukankah selimut Mae Ri? Bukan... bukan... Banyak yang memiliki benda ini.
Ayah Mae Ri melihat make up Mae Ri di meja rumah Moo Kyul dan itu membuat Ayah Mae Ri semakin kebingungan.
Ayah Mae Ri : Hmm bukankah ini Make up Mae Ri? Bukan.. bukan... Tidak mungkin. Mae Ri-ku sekarang tinggal dengan tenang di rumah Jung In saat ini. Ya ini tidak mungkin!
Moo Kyul memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur dan itu membuat Ayah Mae Ri semakin marah dan mengejar Moo Kyul yang kabur dengan membawa koper orange milik Mae Ri dan di dalam koper itu lah Mae Ri berada.
Ayah Mae Ri : Hey kan!! Kemana Mae Ri?
Moo Kyul : Aku tidak tau. Bagaimana mungkin aku tau dimana keberadaannya.
Ayah Mae Ri : Tas itu... Mengapa kau membawa tas itu? Ah apakah Mae Ri ada di dalamnya? Berikan tas itu cepaaaat!!
Ayah Mae Ri terus berlari mengejar Moo Kyul sementara Moo Kyul berhasil memberhentikan sebuah taxi dan memasukan koper berisi Mae Ri itu kedalam mobil. Ayah Mae Ri bertabrakan dengan seorang pengendara motor sehingga dia terjatuh dan tidak berhasil menangkap Moo Kyul.
Di dalam taxi, Moo Kyul segera membuka koper itu agar Mae Ri dapat bernafas dengan lega.
Moo Kyul : Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka?
Mae Ri : Aku tidak bisa bernafas di dalam sana. Apakah Ayahku mengikuti kita?
Moo Kyul : Tidak. Aku tidak melihatnya.
Mae Ri : Apa yang harus kita lakukan? Dia pasti sudah mengetahui segalanya sekarang ini. Aish pantatku sakit.
Ayah Mae Ri datang ke rumah Jung In untuk memastikan keberadaan Mae Ri dan itu membuat Jung In terkejut akan kehadiran Ayah Mae Ri yang secara tiba-tiba dan memaksa masuk kedalam kamar Mae Ri.
Ayah Mae Ri : Apa yang terjadi dengan Mae Ri?
Jung In : Ah, apa?
Ayah Mae Ri : Maksudku... Mae Ri tidak ada disini kan?
Jung In : Itu...
Ayah Mae Ri berhasil masuk kedalam kamar Mae Ri dan ternyata Mae Ri sudah ada di atas tempat tidur dan dia berpura-pura sedang sakit.
Ayah Mae Ri : Aku sudah mengetahui segalanya jadi berhentilah melakukan itu dan keluar dari kasurmu.
Mae Ri : Ayah, apa yang kau lakukan?
Ayah Mae Ri : Bukankah tadi kau ada didalam tas?
Jung In : Mae Ri... Dia baru saja minum obat setelah pulang dari konser itu dan sudah tidur sejak tadi.
Ayah Mae Ri : Jika kau berkata begitu maka aku percaya. Mae Ri, ayo keluar sebentar. Kita perlu bicara.
Mae Ri : Tapi aku sedang sakit yah.
Ayah Mae Ri : Cepatlah keluar!!
Ayah Mae Ri menarik Mae Ri keluar dari kamar dan Jung In pun ikut keluar dari dalam kamar Mae Ri itu. Setelah kamar kosong, terlihat Moo Kyul yang keluar dari balik lemari.
Ayah Mae Ri bersujud di depan Jung In dan itu membuat Mae Ri kebingungan.
Mae Ri : Ayah, apa yang kau lakukan?
Ayah Mae Ri : Menantuku, Mae Ri ini sudah terlalu jatuh dalam perangkap Kang Moo Kyul hingga dia memberikan cincinnya pada lelaki itu. Jadi aku mohon agar kau bisa membuka mata hatinya sebelum laki-laki itu mengambil banyak keuntungan dari Mae Ri.
Jung In : Ayah, tenang saja. Serahkan Mae Ri padaku.
HP Jung In berbunyi dan dia pun mohon izin untuk pergi mengangkat telfon itu.
Ayah Mae Ri : Katakan yang sejujurnya padaku. Aku melihat peralatanmu ada di rumah lelaki itu. Apa kau berniat membohongiku dengan mengatakan bahwa laki-laki itu yang mengambilnya hah?
Mae Ri : Ahh aku merasa pusing. Ayah, aku perlu untuk kembali ke kamar.
Ayah Mae Ri : Dengarkan aku... Jika kau masih bertemu dengan laki-laki itu maka kau bisa melupakan bahwa kau memiliki seorang ayah! Aku akan pergi sekarang, tapi kau sebaiknya mengingat hal itu baik-baik. Aku tidak akan membiarkan kalian berdua. Ini adalah peringatan terakhir. Mengerti?
Moo Kyul melihat kamar Mae Ri yang seperti kamar-kamar putri dan dia tidak suka akan hal itu. Apalagi dia tidak suka dengan catatan kecil yang di tulis oleh Jung In di buku-buku yang Mae Ri baca.
Moo Kyul : Apa-apaan ini? Apakah kamar ini seperti kamar di dongeng? Benar-benar kekanak-kanakan... Ah buku apa ini? Benar-benar...
Jung In sedang berbicara berdua dengan Mae Ri di ruang tengah dan diam-diam Moo Kyul mendengarkan pembicaraan itu.
Jung In : Aku harap kau mengatakan padaku jika kau membutuhkan uang. Apalagi itu adalah cincin yang di berikan oleh Ayahku sebagai hadiah.
Mae Ri : Maafkan aku.
Jung In : Katakan padaku dimana cincin itu. Aku akan mengambilnya kembali.
Moo Kyul : Kenapa mengatakan hal itu? Mae Ri, ayahmu sudah pergi kan? Kalau begitu ayo pergi.
Mae Ri : Tidak bisa. Ayahku pasti sedang menunggumu di depan rumahmu.
Moo Kyul : Aku bahkan tidak bisa pulang ke rumahku sendiri. Bagaimana ini?
Jung In : Ayah Mae Ri sepertinya mulai mencurigai hal ini. Jadi sebaiknya kau menginap disini saja agar tidak membuat masalah ini lebih rumit.
Moo Kyul : Lalu aku harus tidur dimana? Bukankah tidak ada kamar tersisa?
Jung In : Kau bisa tidur di ruang audio visual.
Moo Kyul : Hah ruang audio visual?
Jung In membawa Moo Kyul ke ruang audio visual dan Moo Kyul tidak suka.
Moo Kyul : Aku tidak mau tidur di sini. Terlalu banyak barang. Aku akan tidur di kamar Mae Ri saja.
Jung In : Di kamar Mae Ri?
Moo Kyul : Ya. Lagipula kami sudah tidur satu tempat tidur di rumahku!
Jung In : Satu tempat tidur?
Mae Ri : Tapi kami memberikan tirai di tengah tempat tidurnya.
Jung In : Jika kau akan tinggal disini maka kau harus mematuhi peraturanku. Tunggulah dan aku akan mengambilkan selimut dan bantal untukmu.
Jung In pergi untuk mengambil bantal dan selimut. Moo Kyul kesal melihat sikap Jung In itu dan langsung menggerutu.
Moo Kyul : Apakah dia boss di rumah ini? Huh mengapa dia menyuruhku seperti itu? Aku tidak bisa tinggal disini. Aku sebaiknya pulang saja.
Mae Ri : Sabarlah Kang Moo Kyul, hanya satu hari.
Moo Kyul : Kau pikir aku mau tinggal disini karena tidak ada tempat lain yang tidak bisa aku tuju?
Mae Ri : Ayolah lebih bersabar. Ok?
Jung In pergi ke kamarnya dan dia membayangkan Moo Kyul yang bertindak tidak-tidak pada Mae Ri. Jung In jadi stress sendiri memikirkan hal itu.
Moo Kyul akhirnya tidur di ruang AV dengen bermodalkan selimut dan bantal. Moo Kyul merasa haus dan dia berusaha mencari kulkas namun dia tidak menemukannya, makanya dia pergi ke kamar Mae Ri. Mae Ri sangat kaget saat melihat Moo Kyul dan Moo Kyul dengan cepat menutup mulut Mae Ri agar tidak berteriak.
Mae Ri : Apa yang kau lakukan di kamarku?
Moo Kyul : Aku haus. Dimana kulkasnya?
Mae Ri : Ayo keluar...
Mae Ri membawa Moo Kyul ke dapur dan Moo Kyul terlihat asik memainkan kulkas di rumah Jung In itu.
Moo Kyul : Mengapa ini bisa dibuka seperti ini?
Mae Ri : berhentilah memainkannya, kau bisa merusaknya. Ini minumlah jus.
Mae Ri memberikan jus itu pada Moo Kyul secara terburu-buru sehingga jus itu tumpah mengenai baju Moo Kyul.
Mae Ri : Bagaimana ini? Cepat lepas bajumu. Kita bisa mencucinya.
Moo Kyul : Untuk apa?
Mae Ri : sudah cepat lepaskan saja bajumu itu!!
Jung In tidak bisa tidur karena dia khawatir dengan Moo Kyul dan Mae Ri. Tiba-tiba terdengar suara ribut dari kamar mandi dan Jung In mendengar suara Mae Ri dan juga Moo Kyul dari dalam kamar mandi itu.
Jung In : Apa yang kalian berdua lakukan?
Mae Ri : Ah aku menumpahkan jus ke baju Moo Kyul.
Moo Kyul : Apa aku bahkan tidak boleh mencuci bajuku disini?
Jung In : Kenapa tidak menggunakan mesin cuci saja? Ini membuat orang bangun di tengah malam karena kalian berisik. Cepatlah selesaikan dan kembali tidur.
Jung In segera kembali ke kamarnya untuk tidur. Sementara Moo Kyul dan Mae Ri melanjutkan mencuci baju.
Mae Ri : Dia memiliki telinga yang sangat sensitif jadi jangan ribut.
Moo Kyul : Cepatlah mencucinya. Aku tidak memiliki baju lagi untuk di pakai besok.
Ibu Moo Kyul datang ke rumah Moo Kyul dan dia kebingungan saat melihat rumah Moo Kyul yang sepi. Tiba-tiba Ayah Mae Ri datang dan menangkap Ibu Moo Kyul karena mengira bahwa itu adalah Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Apa-apaan ini? Oh kau Ayah Mae Ri.
Ayah Mae Ri : Kau... Berani sekali kau kabur setelah memberikan cincin palsu?
Ibu Moo Kyul : Ya bagaimana lagi.... Apa yang harus kulakukan saat aku tidak memiliki uang? Bukankah aku sudah bekerja padamu? Hmm aku melakukan ini karena.... karena... karena aku juga menjadi korban.
Ayah Mae Ri : Berhentilah berbicara aneh!! Sekarang lebih baik kita membicarakan kesepakatan kita dalam kontrak. Kau berjanji akan membantuku memisahkan Mae Ri dan Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Bukankah aku sudah bilang bahwa aku tidak bisa melakukannya?
Ibu Moo Kyul duduk di kursi, sementara Ayah Mae Ri berjalan mondar-mandir karena memikirkan masalah Moo Kyul dan Mae Ri.
Ayah Mae Ri : Tunggu... Apakah mereka tidak datang kemari karena tau kita ada disini?
Ibu Moo Kyul : Aish Moo Kyul yang malang. Dia bahkan tidak bisa kembali ke rumahnya sendiri. Ini adalah kesalahan Mae Ri! Harusnya jika dia ingin bersama Moo Kyul maka dia harus bercerai.
Ayah Mae Ri : Apa kau yang menginginkan perceraian itu agar dapat mengambil uang tunjangan Mae Ri hah? Kau tidak akan melihat Mae Ri bercerai!
Ibu Moo Kyul : Dengarkan aku!!! Apa kau pikir bahwa aku ini adalah penipu?
Ayah Mae Ri : Kalau begitu cepatlah kembalikan cincin itu!!
Ibu Moo Kyul langsung terdiam karena dia kebingungan cara untuk mengembalikan cincin itu.
Seo Joon sedang melakukan rekaman lagu Hello Hello di studio dan Moo Kyul sebagai produser pun ikut memantau proses rekaman ini. Di tengah-tengah rekaman, Moo Kyul tiba-tiba menghentikan proses rekaman itu.
Moo Kyul : Berhenti merekam. Mengapa emosimu dalam lagu ini tidak sesuai? Sudah berapa kali aku katakan padamu, kau harus lebih pelan dan lembut.
Seo Joon : Bisakah kau contohkannya padaku apa yang harus aku lakukan?
Moo Kyul : Keluarlah...
Moo Kyul masuk kedalam ruangan Rekaman dan mulai menyanyikan lagu Hello Hello itu. Seo Joon dan Jung In melihat hal itu dan mereka berdua sama-sama terdiam.
Moo Kyul : Kau sudah dengarkan ?
Jung In : Aku pikir lebih baik jika kau yang menyanyikan lagu ini. Inti dari lagu ini adalah seorang laki-laki yang menyanyikan untuk wanita yang di cintai. Jadi bukankah lebih baik jika seorang laki-laki yang menyanyikannya?
Seo Joon : Ya aku pikir Jung In benar. Jadi aku akan pergi saja.
Seo Joon pergi meninggalkan studio dan itu membuat Moo Kyul dan Jung In sama-sama terdiam.
Jung In berada di ruangannya dan dia memikirkan foto Ibu Mae Ri yang ada di dalam dompet Ayahnya. Tiba-tiba HPnya berbunyi dan itu merupakan telfon dari Ayahnya.
Jung In : Ya Ayah? Tentu aku akan segera kesana...
Jung In datang ke rumah Ayahnya dan mereka membicarakan masalah pernikahan Jung In dan Mae Ri.
Ayah Jung In : Seberapa sibuknya kau, kau harus memulai mempersiapkan pernikahanmu. Pastikan kau sudah menelfon dan memesan untuk rencana menikah.
Jung In : Ya aku mengerti.
Ayah Jung In : Kau harus lebih memperhatikan hal ini.
Jung In : Ayah... Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu. Beberapa hari yang lalu... Aku melihat foto Ibu Mae Ri di dompetmu. Aku selalu penasaran, Mengapa aku harus menikah dengan Mae Ri.
Ayah Jung In : Haruskah aku menjelaskannya kembali padamu? Saat kalian kecil, kami sudah berjanji bahwa kalian berdua akan menikah suatu hari nanti.
Jung In : Apakah ada sesuatu yang terjadi di antara kau dan Ibu Mae Ri yang tidak bisa kau ceritakan?
Ayah Jung : Sebiknya kita tidak perlu membicarakan hal ini sekarang.
Perancang busana datang ke rumah Jung In dan sedang membahas masalah gaun pernikahan dengan Mae Ri. Sementara itu Jung In menghampiri Pengurus Rumah dan menanyakan mengenai Ayahnya dan Ibu Mae Ri.
Jung In : Nona Yoon(Nama Pengurus rumah) Apakah kau pernah bertemu dengan Ibu Mae Ri?
Nona Yoon : Aku hanya melihatnya di foto saja.
Jung In : Apa maksudmu kau tidak mengetahui apapun?
Nona Yoon : Aku tidak tau apa yang harus aku katakan padamu.
Jung In : Nona Yoon, kumohon jangan sembunyikan apapun dariku. Katakanlah yang sebenarnya. Ayahku menyimpan foto Ibu Mae Ri di dompetnya... Sejak kapan?
Nona Yoon : Sepertinya sudah lebih dari 30 tahun.
Nona Yoon berjalan pergi meninggalkan Jung In yang kebingungan.
Para perancang busana itu terus memperlihatkan gaun-gaun pernikahan kepada Mae Ri dan Mae Ri mencoba gaun tersebut.
Nona Yoon : gaun itu sangat cantik dan elegan.... Namun terlihat ada sesuatu yang hilang. Aku lebih senang jika dia mencoba gaun yang lainnya.
Mae Ri : Jung In!
Mae Ri berjalan keluar rumah dan berbicara dengan Jung In.
Mae Ri : Aku harap kau tidak melupakan apa yang kau katakan padaku sebelumnya. Aku tidak berniat untuk mengubah pikiranku.
Jung In : Jangan khawatir mengenai pernikahan ii. Disini sangat dingin, cepatlah masuk kedalam rumah.
Moo Kyul datang dan dia sangat cemburu saat melihat Mae Ri yang memakai gaun pernikahan.
Moo Kyul : Apa yang kalian berdua lakukan? Ada apa dengan gaun itu? Apakah kalian berniat melakukan foto pra wedding?
Mae Ri : Tentu saja tidak.
Moo Kyul : Lalu mengapa kau memakai gaun itu?
Mae Ri ingin menjelaskannya pada Moo Kyul namun Moo Kyul sudah terlalu marah hingga dia berjalan pergi begitu saja tanpa mendengarkan penjelsan Mae Ri.
Mae Ri mengejar Moo Kyul namun Moo Kyul tetap tidak mau mendengarkan Mae Ri. Jung In menghampiri Mae Ri dan menyelimutinya dengan jasnya karena cuaca sangat dingin. Diam-diam Moo Kyul melihat hal itu dan dia merasa semakin cemburu. Jung In mengajak Mae Ri kembali ke rumah dan Moo Kyul pun berjalan pergi. Dan saat itu ada sms masuk ke HP Moo Kyul dari Seo Joon yang mengajak bertemu dengan Moo Kyul.
Jung In sedang duduk di rumahnya sambil memikirkan banyak masalah. Mae Ri menghampiri Jung In dan meminta izin untuk pergi ke rumah Moo Kyul.
Mae Ri : Jung In... Aku mau pergi ke rumah Moo Kyul sebentar.
Jung In : Silahkan saja.
Jung In langsung berdiri dari duduknya dan berjalan pergi menuju ke kamarnya. Jung In terlihat kesal saat tau bahwa Mae Ri akan pergi ke rumah Moo Kyul.
Mae Ri datang ke rumah Moo Kyul dan dia justru bertemu dengan Ibu Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Mengapa kau ada disini?
Mae Ri : Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Aku dengar kau sudah menikah dengan tinggal bersama laki-laki itu. Seharusnya kau tidak perlu datang lagi kemari.
Mae Ri : Ini tidak seperti itu. Aku hanya khawatir dengan Moo Kyul.Dan karena suatu keadaan maka aku harus tinggal disana. Aku akan segera pindah dalam waktu 2 minggu.
Ibu Moo Kyul : Apakau tidak merasa bahwa kau selalu membawa kesulitan pada Moo Kyul?
Mae Ri : Cincin palsu yang kau berikan padaku itu... sumber masalah untuk Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Apa kau menyalahkan aku sekarang ini? Dengar ya! Kau ini bahkan lebih buruk dari aku! Aku tidak pernah hidup bersama dua lelaki dalam waktu yang bersamaan!
Mae Ri : Biar aku jelaskan... Aku hanya mencintai Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Hati Moo Kyul itu terlalu dingin yang dia perlukan itu bertemu dengan gadis yang hangat, keluarga yang memberikan dia cinta, dan membantu dia memiliki hidup yang menyenangkan. Bersama denganmu adalah hal terburuk yang ia miliki.... Jadi sebagai Ibunya, aku meminta kau untuk berhenti bertemu dengan dia.
Mae Ri terdiam mendengarkan kata-kata Ibu Moo Kyul
Seo Joon, Moo Kyul dan teman-teman Band Moo Kyul pergi minum bersama. Namun suasananya sedikit canggung karena Moo Kyul dan teman bandnya sedang ada masalah.
Seo Joon : Ada apa dengan kalian ini? Ayo cepatlah minum. Ayo minum!! Cepatlah!!!
Moo Kyul dan teman-teman band Moo Kyul pun mengangkat gelas dan minum.
Beberapa lama kemudian pun suasana sudah kembali cair dan teman-teman Moo Kyul mulai kembali berbaikan dengan Moo Kyul.
Teman 1 : Aku akan membiarkan kau mengambil pilihamu karena Kau adalah Kang Moo Kyul.
Teman 2 : Ya aku akan membiarkan kau menjelajahi lautan. Lagi pula apa masalahnya dengan memiliki hubungan lain? Ya kau bisa pergi dan kau pada akhirnya bisa kembali.
Teman 3 : Tidak peduli apapun, kita semua tetap Rocking!!!
Semua : Ya Moo Kyul yang sempurna!!!
Teman 3 : Wah kita sudah jarang sekali melakukan hal ini.
Moo Kyul tersenyum mendengarkan pendapat dari teman-temannya itu.
Ayah Mae Ri terlihat sangat khawatir dengan hubungan Mae Ri dan Moo Kyul.
Ayah Mae Ri : Apa yang harus kulakukan terhadap Moo Kyul dan Mae Ri? Bagaimana caranya agar aku bisa mempisahkan mereka demi kebaikan?
Ada yang mengetuk pintu rumah dan Ayah Mae Ri pun cepat-cepat membuka pintu rumah karena menyangka yang datang itu adalah Mae Ri. Namun ternyata yang datang adalah Ayahnya Jung In.
Ayah Mae Ri : Oh mengapa kau datang kemari?
Tuan Jung : Aku berada di sekitar sini jadi aku memutuskan untuk mempir. Aku sudah meminta Jung In untuk mengurus masalah pernikahan. Mengapa kau terlihat begitu stres? Apa sesuatu telah terjadi?
Ayah Mae Ri : Oh tentu tidak. Tidak ada masalah yang terjadi.
Tuan Jung : Aku sudah mengetahui sesuatu terjadi dengan cincin itu. Walaupun Jung In mencoba membantu kalian menutupinya, namun aku bukanlah orang yang mudah di bodohi. Lagipula jika itu cincin imitasi yang di belikan oleh Jung In, rasanya itu tidak mungkin. Harga cincin imitasi itu terlalu murah untuk seorang Jung In yang membelinya. Jadi sebaiknya kau jujur saja padaku apa yang terjadi hah?
Ayah Mae Ri : Tentu tidak. Mana mungkin aku berani menjual cincin pertunangan anakku sendiri.
Tuan Jung : Katakanlah hal yang kau tutupi itu!
Ayah Mae Ri : Sebenarnya itu....
Tuan Jung memperlihatkan foto-foto Moo Kyul bersama Mae Ri dan Ayah Mae Ri sangat kaget saat melihatnya.
Ayah Mae Ri : Dari mana kau bisa mendapatkan ini?
Tuan Jung : Aku terus mengawasi Mae Ri. Apakah kau tau bahwa mereka telah bersama kembali?
Ayah Mae Ri : Aku tidak pernah menduga hal ini terjadi. Aku sudah memisahkan mereka. Jangan khawatir. Aish brandalan ini...
Tuan Jung : Jika aku mendengar bahwa Mae Ri kembali bersama dengan laki-laki ini maka aku tidak hanya akan duduk dan tidak melakukan apapun. Kau sebaiknya segera menghubungi aku jika mendengar sesuatu mengenai mereka. Jika kau gagal... maka aku tidak akan tinggal diam.
Ayah Mae Ri : Tentu saja aku akan memberikan kabar padamu.
Teman-teman Moo Kyul sudah tertidur karena mabuk. Sementara Seo Joon dan Moo Kyul masih mengobrol bersama.
Seo Joon : Aku pikir lagu itu lebih baik kau yang menyanyikannya.
Moo Kyul : Ini salahku karena tidak memikirkan perasaanmu jika menyanyikan lagu itu.
Seo Joon : Aku berusaha bersikap cool, namun itu tidak bekerja.Aku memutuskan untuk berhenti bersifat cool karena banyak orang yang jadi salah paham mengenai aku. Aku merasa seperti sampah jika bersifat cool. Jadi aku akan mulai menunjukan sifat asliku.
Moo Kyul tersenyum mendengar kata-kata Seo Joon tersebut.
Moo Kyul pulang duluan dan membiarkan Seo Joon bersama teman-teman bandnya masih berada di bar itu.
Seo Joon : Hey kalian semua cepatlah bangun!!!
Teman 1 : Huh mengapa Moo Kyul pulang cepat? Seharusnya dia bisa pulang kapanpun karena Mae Ri tinggal di rumah Jung In.
Seo Joon : Apa? Mae Ri tinggal di rumah Jung In?
Teman 1 : Loh? Bukankah kini giliran Mae Ri tinggal di sana?
Moo Kyul pulang ke rumahnya dan dia melihat ada seseorang yang tertidur di sofa dengan selimut yang membungkusnya. Moo Kyul berfikir bahwa itu adalah Mae Ri sehingga dia langsung mengluh.
Moo Kyul : Ya!! Wi Mae Ri apa kau begitu senang memakai gaun pengantin itu hari ini?
Ibu Moo Kyul tiba-tiba keluar dai balik selimut dan membuat Moo Kyul heran.
Ibu Moo Kyul : Kang Moo Kyul!! Apa kau membicarakan Merry Christmas setelah kau pulang ke rumah hah?
Moo Kyul : Jangan katakan bahwa kau akan tinggal disini.
Ibu Moo Kyul : Aku hanya datang mampir dan akan segera pergi. Jangan khawatir. Aku akan segera pergi.
Moo Kyul : Dimana Mae Ri?
Ibu Moo Kyul : Entahlah. Mengapa kau bertanya padaku? Dia seharusnya bersama dengan pria kaya itu karena hatinya sudah pindah ke pria itu.
Moo Kyul mengeluarkan HPnya untuk menghubungi Mae Ri namun Ibunya langsung melarang.
Ibu Moo Kyul : Jangan menghubungi dia lagi karena aku sudah mengusirnya.
Moo Kyul : Apa yang kau lakukan padanya?
Ibu Moo Kyul : Aku hanya mendengar bahwa dia sudah menikah dan tinggal bersama laki-laki lain.
Moo Kyul : Itu bukan urusanmu.
Ibu Moo Kyul : Mana mungkin itu bukan urusanku? Aku takut kau akan terluka Kau tau kan betapa terlukanya aku karena salah mencintai seseorang? Sebaiknya kau mencari wanita lain saja.
Moo Kyul : Berhentilah!! Aku tidak akan mengacaukan kehidupanku, seperti yang telah kau lakukan! Kau tidak perlu khawatir!!
Moo Kyul pergi ke rumah Jung In dan dia mengetikan sms untuk Mae Ri. Namun pada akhirnya Moo Kyul tidak mengirimkan sms itu pada Mae Ri.
Di saat yang sama juga, Mae Ri menatap HPnya dan berniat mengirimkan sms pada Moo Kyul, namun pada akhirnya Mae Ri tidak mengirimkan sms itu pada Moo Kyul.
Mae Ri pergi ke dapur untuk mengambil minum dan dia kaget saat melihat Jung In sedang minum-minum di dapur.
Mae Ri : Director Jung In...
Jung In : Apa kau terkejut?
Mae Ri : Tidak. Aku pikir kau sudah tertidur. Apakah ada masalah yang membuatmu stress?
Jung In hampir saja terjatuh saat berjalan karena dia mulai mabuk dan Mae Ri berniat membantunya, namun Jung In langsung menepis tangan Mae Ri dan menolak bantuan Mae Ri.
Jung In : Maafkan aku. Kau tau bagaimana perasaan kau terjebak di suatu tempat, dimana kau tidak dapat berpindah atau pun keluar sekalipun?
Mae Ri : Apa terjadi sesuatu?
Jung In : Bukankah dulu aku pernah mengatakan bahwa Ayahku itu seperti Tuhan bagiku? Aku tidak pernah menolak permintaannya hingga sekarang. Aku selalu menerima apa yang dia katakan.... tapi aku tidak merasakan hal itu kembali. Kau juga berfikir kan bahwa kita tidak seharusnya menikah? Mae Ri... Apa kau tau mengapa orang tuaku bercerai?
Jung In mengingat foto Ibu Mae Ri di dompet Ayahnya dan itu membuat Jung In sedih.
Jung In : Setelah showcase untuk drama, aku akan mengembalikan investasi ayahku. Dan kau akan bebas.
Jung In berjalan pergi dan Mae Ri langsung membantunya berjalan. Saat Jung In berjalan, kaki dia terpeleset sehingga dia pun jatuh dan menimpa Mae Ri. Mae Ri kaget dan langsung berteriak.
Moo Kyul datang ke dalam rumah Jung In dan dia sangat kaget saat melihat Jung In yang menimpa Mae Ri. Moo Kyul langsung menarik Jung In menjauh dari Mae Ri.
Mae Ri : Moo Kyul ah! Ini tidak seperti yang kau bayangkan.
Moo Kyul : Apa maksudmu hah?
Mae Ri : Dia hanya tidak bisa mengontol dirinya karena dia pusing dan kehilangan keseimbangan.
Moo Kyul : Lalu apa yang dia lakukan padamu?
Mae Ri : Mengapa kau membentakku?
Moo Kyul : Apa kau pikir aku bisa tetap tenang setelah melihat apa yang dia lakukan padamu?
Moo Kyul melihat Jung In yang tertidur di lantai dan dia berusaha membangunkannya namun Jung In tidak juga bangun. Akhirnya Moo Kyul pun terpaksa menggendong Jung In ke dalam kamar Jung In.
Moo Kyul dan Mae Ri keluar dari rumah Jung In dan mereka berjalan-jalan bersama.
Moo Kyul : Aku tidak bisa membiarkan kau tinggal di rumah itu lebih lama lagi.
Mae Ri : Apa kau tidak takut dengan Ayahku?
Moo Kyul : Aku akan membuktikan padanya bahwa aku adalah pria yang baik untukmu.
Mae Ri : Benarkah?
Moo Kyul : Mae Ri, kau mempercayai aku kan?
Mae Ri : Ya.
Moo Kyul : Kalau begitu masuk lah kedalam. Disini sangat dingin.
Mae Ri : Lalu kau akan kemana?
Moo Kyul : Aku akan pulang ke rumah. Ingat, jika laki-laki itu mencoba macam-macam padamu maka kau harus melawannya. Mengerti?
Mae Ri : Ya mengerti!
Moo Kyul berusaha keras untuk mengerjakan OST Drama itu agar dia bisa membuktikan pada Ayah Mae Ri bahwa dia adalah pria yang pantas untuk Mae Ri.
Ibu Moo Kyul sedang bekerja di Restaurant Ayah Mae Ri. Dan mereka berdua sedang membicarakan masalah Moo Kyul dan Mae Ri.
Ayah Mae Ri : Apa kau yakin bahwa kau berhasil mempisahkan mereka? Bagaimana caranya kau melakukan itu?
Ibu Moo Kyul : Hatiku terasa seperti terkena peluru karena telah memisahkan dua orang yang sedang jatuh cinta itu.
Ayah Mae Ri : Apakah kau melakukannya seperti di drama-drama?
Ibu Moo Kyul : Aku merasa bahwa itu adalah hal paling kejam yang aku lakukan.
Ayah Mae Ri : Kau telah melakukan hal yang baik!!! Ya kau melakukannya dengan baik!!
Ibu Moo Kyul : atiku terasa sangat sakit karena telah membuat dua orang jatuh cinta itu berpisah. Jika hal yang telah aku lakukan itu tidak membuat mereka berpisah, maka kau harus membiarkan mereka bersama!
Ayah Mae Ri : Tidak bisa. Aku tidak akan membiarkan mereka bersama. Aku akan melakukan segala cara untuk memisahkannya!! Kau cepatlah kembali bekerja!!
Poster Showcase untuk Wonderful Day mulai di sebarkan di beberapa tempat. Jung In dan para karyawannya pun rapat bersama dan mereka membahas mengenai antusiasme para masyarakat akan show case Wonderful Day ini.
Manager mendapatkan telfon dari Lee Ahn dan dia terkejut karena Lee Ahn memutuskan untuk kembali pada Drama Wonderful Day.
Manager : Apa? Siapa yang mengatakan bahwa kau bisa kembali ke produksi drama itu?
Lee Ahn : Aku yang mengatakannya.
Manager : Apa? Apa kau lupa siapa yang telah membawa kau hingga sehebat ini? Siapa yang mengurusmu saat kau bukan siapa-siapa hah?
Lee Ahn : Noona, aku hanya ingin mengatus hal ini sendiri. Aku harus segera pergi shooting.
Managet : Hallo!! Hallo!! Hey Lee Ahn!!
Lee Ahn langsung menutup HPnya dan itu membuat Manager semakin kesal.
Persiapan untuk shooting sudah di mulai dan para artis mulai berkumpul di lokasi. Di lokasi juga sudah ada Moo Kyul dan Bandnya, Mae Ri juga ada di lokasi shooting tersebut. Lee Ahn dan Seo Joon datang menghampiri Jung In yang sedang bersama sutradara dan memberi salam. Jung In pun tersenyum karena melihat Lee Ahn akhirnya memilih produksi drama ini.
Seo Joon sempat kesal saat melihat ada Mae Ri di lokasi shooting juga dan Mae Ri sedang memperhatikan Moo Kyul dari jauh. Seo Joon tidak ingin membuat masalah dan dia pun mengajak Lee Ahn untuk menghapal skenarionya bersama.
Jung In melihat Mae Ri di lokasi shooting dan dia pun mengajak Mae Ri untuk berkenalan dengan Sutradara.
Jung In : Sutradara, ini adalah salah satu dari Team Produksi Musik yang membuat Lirik lagu Hello-hello. Namanya Wi Mae Ri.
Sutradara : Oh Hallo... Senang bertemu denganmu.
Mae Ri : Ya senang bertemu denganmu...
Mae Ri menghampiri Moo Kyul dan teman-teman bandnya yang ada di lokasi shooting juga.
Teman 1 : Lihatlah bahkan gaya rambutku pun di rubah.
Mae Ri : Hallo.
Teman 2 : Kau sudah datang?
Teman 3 : Oh Kaka ipar kau juga ada disni!
Mae Ri : Apa kau tidak tegang?
Moo Kyul : Tidak, kau mengerti aku kan.
Teman 1 : Tentu saja Moo Kyul tidak akan merasa tegang. Kami juga.
Teman 2 : Sebenarnya aku merasa sedikit tegang...
Teman 3 : Aku juga...
Mae Ri : Jangan tegang. Semangatlah!!!
Dari jauh terlihat Seo Joon yang terus memperhatikan keakraban Mae Ri dan juga teman-teman bandnya Moo Kyul.
Proses shooting di mulai dengan adegan Lee Ahn mengajarkan Seo Joon cara bermain gitar. Sutradara tidak puas dengan gambar yang di ambil dan dia pun menghentikan proses shooting.
Sutradara: Cut!!! Mengapa ini tidak terlihat natural? Kau terlihat kaku Lee Ahn. Ini adalah hal yang sangat penting di lakukan... Ah ya bagaimana jika menggnakan pemeran pengganti. Ah laki-laki itu(Moo Kyul) dia pasti bisa melakukan adegan ini.
Lee Ahn : Terserah kau saja.
Sutradara : Baguslah jika kau mengerti.
Akhirnya Moo Kyul pun menggantikan peran Lee Ahn untuk adegan mengajarkan Seo Joon cara bermain gitar. Seo Joon terlihat senang dan Sutradara pun ikut senang karena adegan ini terlihat begitu natural. Namun tentu saja yang tidak menyukai adegan ini adalah Mae Ri.
Jung In menghampiri Mae Ri yang berusaha untuk tidak melihat Moo Kyul dan Seo Joon yang sedang bermain gitar bersama.
Jung In : Apa ada sesuatu yang salah?
Mae Ri : Hmm kau mau kopi?
Tiba-tiba saja Manager datang ke lokasi shooting dan berteriak memanggil nama Lee Ahn. Sikap yang di lakukan oleh Manager ini tentu saja menganggu proses shooting dan ini membuat Sutradara kesal. Lee Ahn segera menghindar dari Managernya dan Managernya segera mengejar, namun Jung In segera menghalangi Manager.
Jung In : Apa yang kau lakukan dengan masuk ke tempat shooting ini tanpa permisi.
Manager : Tanpa permisi? Kau telah mengambil artisku untuk dramamu ini! Cepatlah pindah dari depan ku!! Leeh Ah ayo pergi!!!
Lee Ahn : Pergi kemana?
Manager : Ayo pergi!!! Aku katakan padamu ayo pergi!!
Lee Ahn terus memberontak dari Manager dan itu membuat properti untuk shooting tersenggol dan pada saat itu di dekat properti itu ada Mae Ri. Jung In dan Moo Kyul sama-sama panik dan berusaha menyelamatkan Mae Ri, namun Moo Kyul lah yang lebih dulu menyelamatkan Mae Ri.
Setelah melihat hal itu, semua crew film pun langsung panik dan membantu mengangkat properti itu dari punggung Moo Kyu.
Jung In : Kang Moo Kyul, apa kau baik-baik saja?
Moo Kyul : Ya. ada apa dengan kalian semua ini?
Jung In : Lebih baik jika kita pergi ke rumah sakit.
Mae Ri : Moo Kyul, ayo cepatlah kita pergi ke rumah sakit.
Moo Kyul, Mae Ri, Jung In dan Seo Joon pun segera pergi ke rumah sakit untuk memeriksa Moo Kyul.
Mae Ri : Bagaimana jika tangan Moo Kyl terluka dan dia tidak bisa bermain gitar? Gitar adalah keluarganya...
Seo Joon : Moo Kyul bagaimana tanganmu?
Moo Kyul : Seseorang yang tidak begitu tau mengenai ini maka akan menyangka bahwa ini masalah besar.
Jung In : Kau harus bermain untuk acara showcase besok, apakah kau bisa tetap tampil dengan kondisimu ini?
Moo Kyul : Aku hanya memakai perban ini untuk sehari saja. Aku baik-baik saja. Mae Ri, kenapa kau diam saja?
Mae Ri : Maafkan aku. Ini semua salahku.
Moo Kyul : Tidak apa-apa. Kau harus menjadi tangan kananku untuk sesaat!
Moo Kyul merangul Mae Ri dan mengajak Mae Ri segera pergi dari rumah sakit. Seo Joon dan Jung In terdiam melihat pasangan itu yang tampak rukun sekali.
Mae Ri dan Moo Kyul pulang bersama ke rumah Moo Kyul.
Mae Ri : Kau tidur lah, setelah tidur maka kau akan merasa baikan.
Moo Kyul : Tangan kananku... kemarilah tidur di sisiku... Ah kepalaku gatal.
Mae Ri : (Menggarukan kepala Moo Kyul)
Moo Kyul : Setelah aku bangun, aku ingin perawatan rambut.
Mae Ri : Ya setelah kau terbangun. Jangan khawatir, tidurlah.
Moo Kyul : mae Ri... Aku berharap kau selalu ada disisiku kapanpun aku membuka mataku. Kau tidak akan pergi kemanapun kan?
Mae Ri : Jangan khawatir. Aku akan selalu ada di sampingmu untuk menjagamu. Tapi apakah tanganmu benar-benar baik-baik saja? Kau patsi mengatakan baik-baik saja karena tidak ingin membuat orang-orang khawatir.
Moo Kyul : Sebenarnya besok aku ingin mengatakan sesuatu di depan banyak orang saat aku berada di atas panggung.
Mae Ri : Mengatakan apa?
Moo Kyul : Lihatlah nanti. Aku akan mengatakannya sebelum aku menyanyikan lagu yang aku buat untukmu.
Mae Ri tersenyum mendengar kata-kata Moo Kyul tersebut. Tiba-tiba Ayah Mae Ri datang dan dia sangat kaget saat melihat Moo Kyul dan Mae Ri bersama.
Moo Kyul dan Mae Ri duduk di lantai sementara Ayah Mae Ri duduk di kursi.
Moo Kyul : Ayah, aku yakin bahwa aku bisa membuat Mae Ri gembira.
Ayah Mae Ri : Sejak kapan aku menjadi Ayahmu? Dan bagaimana bisa kau membuat dia bahagia? Apa yang akan kau berikan padanya?
Mae Ri : Ayah! Mae Ri memiliki banyak hal. Dia tinggi, tampan, penyanyi berbakat dan pemain gitar, dia komposer dan penulis lirik, dia sangat manis dan juga sangat penuh kasih.
Moo Kyul : Aku akan menjadi musisi yang sukes dan membuat Mae Ri tidak iri terhadap siapapun. Aku akan memastikan bahwa dia akan memakan makanan lezat, memakai pakaian indah. Aku akan memperhatikan segala hal kecil dari Mae Ri. Dan kami akan hidup bahagia.
Ayah Mae Ri : Aku tidak akan mengakui kau sebagai menantuku walaupun bumi berubah warna dari hijau menjadi pink. Kenapa? Karena aku dusah memiliki menantu dan aku hanya memiliki satu anak perempuan, mana mungkin aku memiliki dua orang menantu? Itu tidak mungkin!!! Mae Ri ayo pergi!!
Ayah Mae Ri langsung pergi dan memaksa Mae Ri untuk ikut pergi bersamanya juga. Mae Ri berteriak memanggil Moo Kyul namun Moo Kyul tidak bisa berbuat apa-apa.
Ayah Mae Ri membawa Mae Ri pulang ke rumah dan mengunci Mae Ri di kamarnya. Mae Ri terus menangis dan meminta agar Ayahnya membukakan pintu kamar.
Ayah Mae Ri : Kau jangan pernah bermimpi bisa keluar dari rumah ini. Mengerti? Aku sudah mengunci pintu kamar ini!!
Mae Ri : Ayah bukakan pintunya!! Tangan Moo Kyul terluka karena aku. Kumohon biarkan aku merawatnya hingga dia merasa lebih baik. Ayah bukakan pintunya!!! Ayah!!! Ayah!!!
Ayah Mae Ri tidak mempedulikan tangisan Mae Ri dan dia langsung menelfon Tuan Jung untuk memberikan kabar mengenai Moo Kyul dan Mae Ri
Persiapan Showcase untuk wonderful day dimulai. Panggung sudah di tata dan segalanya sudah di atur. Moo Kyul juga mulai membuka perbannya secara perlahan-lahan dan luka di tangannya itu terlihat memar dan membuat dia sedikit kesusahan untuk bermain gitar, namun dia tetap memaksakan diri untuk bermain gitar.
Mae Ri memikirkan cara untuk keluar dari kamarnya dan dia pun berpura-pura sakit perut.
Mae Ri : Ayah!! Perutku sakit sekali!!! Sakit sekali!!! Ayah!!!
Ayah Mae Ri : Kenapa perutmu skait?
Mae Ri memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorong Ayahnya dan dia langsung berlari untuk kabur
Moo Kyul keluar dari rumahnya dan diam-diam ada sebuah mobil yang membuntuti Moo Kyul dari belakang.
Teman-teman Mo Kyul sudah stand by di lokasi showcase dan mereka kebingungan karena Moo Kyul belum haidr juga.
Jung In menelfon Moo Kyul dan Moo Kyul mengatakan bahwa dia akan segera datang ke lokasi Showcase.
Seo Joon juga khawatir dengan Moo Kyul dan dia menanyakan keberadaan Moo Kyul pada Jung In. Jung In mengatakan bahwa Moo Kyul akan segera datang.
Video band Moo Kyul yang menyanyikan OST Wonderful Day ini di putar di layar yang sangat besar dan itu membuat para fansnya Moo Kyul langsung berteriak histeris. Ji Hye dan juga So Ra datang melihat hal itu.
Ji Hye : Wooow lihat itu Kang Moo Ktul.
So Ra : Tapi kemana Mae Ri?
Ji Hye : Tenang saja dia pasti akan datang juga.
Moo Kyul sedang berjaan menuju ke lokasi show case dan di saat yang sama juga Mae Ri sedang berlari menuju ke showcase itu karena dia tidak ingin terlambat datang.
Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan Moo Kyul dan memaksa Moo Kyul masuk kedalam mobil. Karena pada saat itu tangan Moo Kyul sedang terluka maka dia tidak bisa melawannya. Mae Ri melihat kejadian itu dan sangat kaget melihat Moo Kyul yang di culik seperti itu.
Mae Ri berusaha menahan mobil itu agar tidak pergi namun mobil itu berhasil kabur dan itu membuat Mae Ri semakin panik.