SINOPSIS MISS RIPLEY
EPISODE 9
Myung Hoon dan Yoo Hyun bertemu di toko perhiasan saat keduanya sedang membeli cincin. Myung Hoon menyapa Yoo Hyun terlebih dahulu,"Oh Direktur... Apa yang membawamu kemari?" Yoo Hyun tersenyum, "Bagaimana dengan kau? Aku rasa kita kemari mungkin karna alasan yang sama."
Mereka berdua lalu memutuskan untuk mengobrol di sebuah cafe. Yoo Hyun berkata pada Myung Hoon, "Kau sepertinya datang untuk membeli hadiah. " Myung Hoon menjawab, "Aku tidak tau kapan ada kesempatan untuk memberikan ini tapi aku sungguh ingin membelinya." Yoo Hyun bertanya kembali, "Apakah ada seseorang yang kau cintai?" Myung Hoon mengangguk, "Ya." Yoo Hyun tidak tau bahwa wanita yang dicintai oleh Myung Hoon itu adalah Mi Ri, "Kau pasti sangat mencintainya ya?" Myung Hoon tersenyum malu-malu, "Ya. Ah apakah kau juga datang untuk membeli sebuah hadiah juga?" Yoo Hyun menjawab, "Ya, aku juga memiliki seseorang yang aku cintai." Myung Hoon ikut berbahagia mendengarnya dan dia juga mengucapkan selamat pada Yoo Hyun.
Yoo Hyun mulai bercerita mengenai perempuan yang dicintainya itu pada Myung Hoon, "Aku sepertinya terlalu memaksa dia. Aku tidak tau semuanya akan menjadi seperti ini, tapi semuanya telah berjalan hingga seperti ini." Myung Hoon berkomentar, "Aku jadi penasaran seperti apa perempuan itu." Yoo Hyun menjawabnya, "Dia perempuan yang menarik. Dia menunjukan perasaan apa adanya dan dia jauh dari sifat palsu. Dia juga sangat sederhana, aku sangat bahagia jika bersama dengannya. Bagaimana dengan perempuan yang kau cintai?" Kini Myung Hoon yang menceritakan mengenai perempuan yang dicintainya itu, "Hm dia adalah perempuan biasa. Dia memiliki hati yang hangat dan juga jujur. Aku mendapatkan kenyamanan saat bersamanya." Yoo Hyun berkomentar, "Aku jadi ingin bertemu dengannya." Myung Hoon setuju, "Tentu. Kita bisa cari waktu luang dan saling mempertemukan."
Myung Hoon masuk di dalam mobil dan disisi joknya terlihat ada bungkusan yang merupakan cincin untuk Mi Ri. Sementara itu Yoo Hyun juga sedang menatap cincin yang tadi dia beli untuk Mi Ri.
Mi Ri sedang berada di kampus bersama dengan Professor Park. Professor Park menjelaskan beberapa hal untuk perkuliahan pertama yang dilakukan oleh Mi Ri. Kemudian Professor Park berkomentar, "Ini sangat mengejutkan bahwa seseorang yang lulusan Sastra Jepang sungguh berbakat dalam bidah Arsitektur." Mi Ri menjawab dengan gugup, "Ah itu karena Ayahku dahulu adalah Arsitektur. Jadi aku memilih Arsitektur hanya sebagai sampingan saja." Professor Park mengerti dan kemudian menunjukan kelas tempat Mi Ri akan mulai memberikan mata kuliah.
Mi Ri terlihat tegang karna ini pertama kalinya dia akan memberikan materi. Mi Ri kemudian masuk kedalam kelas dan memperkenalkan dirinya, "Hallo Semuanya. Nama saya Jang Mi Ri dan akan mengajar materi Arsitektur Bangunan perumahan dan juga Hotel." Para mahasiswa laki-laki mengeluarkan ponselnya untuk memotret Mi Ri dan mereka memuji penampilan Mi Ri yang cantik. Mi Ri mencoba menjelaskan banyak hal namun tidak ada satu pun mahasiswa yang mendengarkannya.
Mi Ri jengah tidak di perhatikan makanya dia berjalan mendekati para mahasiswa, "Baiklah kita hentikan untuk sekarang ini. Sebenarnya... Aku juga membenci hal itu saat bersekolah. Aku tidak tertarik membaca buku, tapi hari ini aku justru meminta kalian untuk membacanya. Ini sedikit aneh. Sebaiknya buang saja catatan ini." Mi Ri merobek buku materinya di depan para mahasiswa yang kini hanya terdiam menatap Mi Ri. Mi Ri melanjutkan ucapannya, "Sederahana saja, kita akan memberikan contoh yang mudah. Contoh pada kertas materi ini terlalu sulit. Baik kita coba bicarakan hal lain... Ah pasangan yang duduk disana, bisa kalian maju kedepan?" Terlihat pasangan yang sejak awal hanya duduk berdua saja tanpa memperhatikan Mi Ri itu dengan malu-malu berjalan ke depan. Mi Ri berkata, "Aku melihat sejak awal kelas mulai bahwa kalian terlihat saling mencintai. Aku memberikan kalian kesempatan untuk mendeklarasikan rasa cinta kalian. Silahkan..." Mahasiswa di kelas langsung bertepuk tangan dan meinta agar pasangan itu berciuman. Si laki-laki pun mendekati perempuan dan mencium pipinya dengan malu-malu.
Mi Ri kemudian berkata, "Melihat mereka berciuman seperti itu kini ruangan kelas dipenuhi rasa cinta. Berbagilah cinta kalian saat kalian bosan belajar. Hanya seperti itu. Itulah kunci utama dari materi hari ini. Dibandingkan dengan pemikiran kita, konsep diluar sana sangatlah berbeda. Ini adalah materi pertamaku dan mungkin yang terakhir. Terima kasih banyak semuanya telah mendengarku." Mi Ri hendak berjalan pergi dan para mahasiswa memberikan tepuk tangan untuknya. Professor Park masuk kedalam ruang kelas dan dia terkesan karena para Mahasiswa memberikan tepuk tangan untuk Mi Ri.
Professor Park memuji penampilan Mi Ri hari ini, "Responnya sungguh luar biasa, Lihatlah ini..." Professor Park memperlihatkan ponselnya pada Mi Ri. Mi Ri terkejut karna ada foto saat dia sedang memberikan materi. Professor Park berkata, "Banyak yang berkata bahwa materi darimu sangatlah menarik . Bahkan Fotomu ini ada disitus Ulzzang." Mi Ri terlihat terharu mendengar semua ini. Professor Park bertanya, "Ada apa? Apa ada yang salah?" Mi Ri menggelengkan kepala dan menahan air mata harunya, "Tidak. Aku hanya merasa sedikit aneh melihat diriku berada di atas podium seperti ini."
Myung Hoon sampai di Universitas dan dia membawa bunga untuk Mi Ri. Saat menuju ruangan Mi Ri, ponsel Myung Hoon berbunyi ada video call dari Ibunya. Ibu Myung Hoon berkata pada adik Myung Hoon bahwa dia tidak mengerti cara memakai Video call namun Adik Myung Hoon terus mengajarinya hingga Ibu Myung Hoon terlihat senang saat melihat wajah Myung Hoon, "Aku merindukan putraku...." Myung Hoon tersenyum, "Aku akan segera datang."
Mi Ri berjalan keluar Universitas dan dia bertemu dengan Asisten Yoo Hyun. Mi Ri pun bertanya, "Ada apa anda kemari?" Asisten itu menjawab, "Aku datang untuk menjemput anda." Mi Ri pun ikut masuk kedalam mobil. Mi Ri kembali bertanya, "Kemana kita akan pergi?" Asisten Yoo Hyun menjawab, "Aku hanya diminta untuk menjemput anda saja."
Myung Hoon berjalan ke arah ruangan tempat tadi Mi Ri memberikan materi, tapi ternyata ruangan itu sudah kosong. Myung Hoon pun langsung menelfon Mi Ri. disaat yang sama Mi Ri baru saja sampai di tempatnya Yoo Hyun. Mi Ri pun mengangkat telfon dari Myung Hoon. Myung Hoon berkata, "Aku datang ke ruanganmu tapi ternyata kau tidak ada." Mi Ri memcari alasan untuk berbohong, "Oh itu... Aku sedang pergi bersama para mahasiswa. Karena ini adalah pemberian materi pertamaku maka mereka memintaku untuk meneraktir mereka. Kenapa kau tidak menelfonku terlebih dahulu?" Myung Hoon menjawab, "Ah aku datang untuk melihat bagaimana hasilnya. Sepertinya kau mendapatkan respon yang bagus. Kau nikmatilah waktumu." Mi Ri mengucapkan maaf namun Myung Hoon mengatakan bahwa Mi Ri tidak perlu meminta maaf dan cukup menikmati waktu minum bersama dengan para mahasiswa itu.
Saat Myung Hoon mau masuk kedalam mobilnya, Direktur Choi yang sedang lewat pun langsung menyapanya. Akhirnya Myung Hoon pun pergi minum bersama dengan Direktur Choi dan juga Professor Park. Lalu datang juga Professor Lee untuk ikut bergabung bersama mereka. Seoang mahasiswa datang ke bar itu juga untuk memebrikan tugasnya pada Professor Park. Professor Park bertanya pada mahasiswa itu, "Ah aku dengar yang lainnya sedang menikmati minum brsama?" Mahasiswa itu menjawab bingung, "Apa? tidak ada cara hari ini karena minggu depan ada ujian jadi semuanya pulang terlebih dahulu." Myung Hoon berhenti minum mendengar jawaban itu.
Mi Ri memasuki sebuah gedung yang sudah dihias dengan penuh lilin dan juga bunga mawar. Mi Ri tersenyum saat melihat ada pertunjukan boneka. Lalu lampu menyala dan menyorot ke arah Yoo Hyun yang sedang memainkan pianonya. Dan di ruangan itu juga terlihat ada layar dimana foto-foto Mi Ri terpajang. Yoo Hyun memainkan pianonya dan bernaynyi untuk Mi Ri. Mi Ri pun menangis karena mendapatkan perhatian banyak dari Yoo Hyun.
Yoo Hyun menyelesaikan nyanyiannya dan berjalan mendekati Mi Ri. Mi Ri bertanya, "Apakah kau yang menyiapkan ini semua?" Yoo Hyun menatap Mi Ri dalam, "Aku selalu memikirkanmu Mi Ri... Aku berharap kau bisa berteman dengan banyak orang dan hidup dengan bahagia. Mulai sekarang aku tidak mau kau merasa kesepian. Aku tidak akan membiarkan kau merasa kesepian. Aku akan membuat seluruh mimpimu menjadi nyata. Kebahagiaan yang kau inginkan akan menjadi nyata. Aku akan mewujudkannya. Apakah kau mau menikah denganku?" Mi Ri kembali menangis dan dia bertanya pada Yoo Hyun, "Apa... Apa kau mencintaiku?" Yoo Hyun mengangguk, "Ya aku mencintaimu." Mi Ri bertanya kembali, "Tidak peduli seperti apa aku sebenarnya?" Yoo Hyun lagi-lagi menganggukan kepalanya, "Kau juga belum tau seperti apa aku sebenarnya. Aku ingin membangun cinta ini bersamamu Mi Ri. Apakah kau memberikan izin padaku?" Mi Ri mengangguk dan menjawab, "Jika kau bisa menerimaku." Yoo Hyun tersenyum dan kemudian memasangkan cincin pada jari Mi Ri.
Yoo Hyun mengantarkan Mi Ri ke apartemen Hee Joo. Yoo Hyun mengenggam tangan Mi Ri dan mengucapkan terima kasih karena sdah menerimanya. Mi Ri balas berkata bahwa yang harusnya berterima kasih adalah dirinya. Yoo Hyun tersenyum dan kemudian berjalan memasuki mobilnya.
Mi Ri masuk kedalam apartemen Hee Joo dan dia terlihat sangat lesu. Hee Joo pun bertanya, "Ada apa? Apa sesuatu terjadi?" Mi Ri menggelengkan kepala dan menjawab bahwa tidak ada apa-apa.
Mi Ri kemudian masuk kedalam kamar mandi dan menatap bayangannya pada cermin. Disisi lain juga Myung Hoon sedang menatap bayangannya pada cermin.
Mi Ri pergi keluar dan berjalan ke apartemen Myung Hoon. Mi Ri teringat atas semua kebaikan yang dilakukan oleh Myung Hoon. Dan Mi Ri pun mulai menangis.
Chul Jin bertanya pada Yoo Hyun, "Ah kemarin paman(Ayah Yoo Hyun) sedang sakit. Apa yang membuatnya begitu cepat pulih?" Yoo Hyun menjawab, "Orang yang waktu itu mengirimkan makanan pada Ayahku adalah Mi Ri." Chul Jin terlihat bingung, "Bukankah Mi Ri manager pelayanan? Mengapa dia yang mengirimkan makanan?" Yoo Hyun tidak mau ambil pusing akan hal itu, "Aku rasa itu yang namanya takdir." Chul Jin berkomentar, "Aku tidak begitu yakin. Menurutku takdir itu terlalu berlebihan." Yoo Hyun berkata, "Bersikap baik lah padanya. Dia yang telah aku pilih."
Di depan pintu masuk ruangan Yoo Hyun, mereka berdua bertemu dengan Hee Joo. Yoo Hyun menanyakan keadaan tangan Hee Joo dan Hee Joo pun menjawab bahwa tangannya sudah baik-baik saja. Yoo Hyun kemudian berkata, "Jika kau ada waktu maka aku mau meneraktirmu makan malam." Hee Joo terlihat bingung, "Kenapa? Apa ada yang mau dirayakan?" Yoo Hyun tersenyum malu-malu, "Kemarin aku meminta Mi Ri...." Chul Jin tau maksud ucapan Yoo Hyun dan dia tidak mau Hee Joo sakit hati mendengarnya makanya dia dengan tiba-tiba memotong ucapan Yoo Hyun, "Ah Hee Joo... Ayo kita bicara sebentar. Yoo Hyun, bisakah kau pergi duluan? Aku akan segera menyusul." Yoo Hyun setuju dan ergi terlebih dahulu.
Hee Joo pergi ke sebuah cafe bersama dengan Chul Jin. Chul Jin kemudian menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi, "Sepertinya dia(Yoo Hyun) sudah melamarnya dan Mi Ri menerimanya." Hee Joo terdiam karena terkejut. Melihat Hee Joo yang sepertinya belum tau hal itu pun Chul Jin berkomentar, "Sepertinya Mi Ri sengaja tidak memberitahumu." Hee Joo menjawab, "Hmm... Dia tadi pergi lebih awal jadi mungkin dia tidak sempat bercerita." Chul Jin mencoba memeri semangat pada Hee Joo, "Jangan sedih. Biarkan saja itu dan bersikaplah bahwa tidak ada hal yang terjadi." Hee Joo menganggukan kepala mengerti, "Baik Oppa. Lagi pula apa lagi yang bisa aku lakukan selain itu? Ah oppa bukankah kau bilang harus segera pergi? Ayo pergi. Aku juga sudah terlambat."
Hee Joo datang ke ruangannya dan masih terlihat tidak fokus. Hee Joo pun memutuskan pergi ke ruang tangga darurat dan dia terduduk di tangga sambil terus mengingat ucapan Yoo Hyun mengenai dirinya.
Mi Ri menghampiri seorang resepsionis dan memintanya untuk mengisi formulir. Mata resepsionis itu melihat ada cincin di tangan Mi Ri dan dia pun bertanya, "Omo! Apa itu cincin berlian?" Mi Ri tidak mempedulikan pertanyaan itu dan segera pergi.
Asisten Kim menghampiri resepsionis itu dan bertanya, "Ada apa? Ada yang salah?" Resepsionis itu menjawab, "Sepertinya dia(Mi Ri) akan benar-benar menikah dengan Direktur(Myung Hoon)."
Mi Ri terlihat tidak begitu bersemangat saat memasuki lift. Di dalam lift, ponsel Mi Ri berbunyi dan itu merupakan telfon dari Myung Hoon. Namun Mi Ri lebih memilih untuk tidak mengangkatnya.
Myung Hoon berkata pada Shi Young bahwa ini adalah kunjungan pertama Yoo Hyun ke Hotel A setelah perjanjian kontrak mereka jadi semuanya harus berjalan dengan special. Shi Young mengerti dan kemudian keluar dari ruangan Myung Hoon.
Myung Hoon menelfon Mi Ri lewat telfon kantor dan Mi Ri mengangkatnya. Myung Hoon berkata, "Datanglah ke ruanganku sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan." Mi Ri terlihat enggan untuk bertemu, "Mengenai apa?" Myung Hoon menjawab, "Ini bukan sesuatu yang bisa dibicarakan melalaui telfon." Mi Ri secara langsung menolaknya, "Maaf tapi aku sedang sangat sibuk." Myung Hoon tapi terus berusaha membujuk Mi Ri agar berbicara, "Aku hanya perlu sebentar. Tunggulah biar aku yang...." Mi Ri langsung menutup telfonnya dan membuat Myung Hoon terdiam.
Mi Ri dengan terburu-buru keluar dari ruangannya dan dia terlihat menangis di taman. Sementara itu Myung Hoon tidan bisa terlalu lama bersedih karena asistennya menghubungi Myung Hoon dan mengatakan bahwa Yoo Hyun sudah sampai di Hotel A.
Myung Hoon menyambut kedatangan Yoo Hyun dan kemudian memperkenalkannya pada para kepala Manager. Mi Ri tampak kaget saat melihat kedatangan Yoo Hyun ke ruangannya. Mi Ri bersikap pura-pura tidak mengenai Yoo Hyun dan dia pun memperkenalkan dirinya pada Yoo Hyun. Yoo Hyun tersenyum dan memuji bahwa Mi Ri terlihat cantik dengan busana kerjanya. Sementara itu Myung Hoon terlihat tidak fokus karena matanya melihat ada sebuah cincin yang melingkar di jari tangan Mi Ri.
Myung Hoon meminta maaf kepada Yoo Hyun karena telah mengajaknya berkeliling padahal itu adalah ahri pertama Yoo Hyun datang. Yoo Hyun tidak keberatan dan dia justru memuji kinerja Yoo Hyun yang bagus. Myung Hoon kemudian mengatakan bahwa mereka bisa makan malam di Restaurant Hotel, namun Yoo Hyun justru ingin meminta agar makan malam diadakan di tempat lain. Kebetulan di sekitar mereka saat itu ada Chul Jin dan Asisten Yoo Hyun. Chul Jin dan Asisten Yoo Hyun pamit pergi agar Myung Hoon dan Yoo Hyun dapat lebih menikmati waktu bersamanya.
Asisten Kim, Staff Hotel dan resepsionis terlihat sedang membicarkan mengenai Hubungan Myung Hoon dan Mi Ri yang terlihat menjadi semakin canggung dan itu membuat mereka penasaran dengan apa yang telah terjadi. Resepsionis itu kemudian berkata, "Aku melihat Mi Ri mengenakan cincin. Itu pasti pemberian Direktur Myung Hoon." Asisten kim dan Staff Hotel semakin penasaran dengan hubungan mereka berdua sebenarnya.
Mi Ri datang kesebuah Restaurant dan pelayan pun langsung menyambutnya.
Yoo Hyun bertanya pada Myung Hoon, "Apakah kau keberatan jika aku membawa seseorang?" Myung Hoon menjawab, "Tentu tidak. Justru aku penasaran, apakah aku menganggu? Aku jadi penasaran dengan orang yang akan kau perkenalkan." Yoo Hyun berkata, "Kau akan segera melihatnya." Yoo Hyun masuk kedalam mobilnya dan kemudian pergi ke Restaurant yang dimaksud olehnya. Sementara itu Myung Hoon juga mengikuti mobil Yoo Hyun menuju Restaurant untuk makan siang bersama Yoo Hyun dan perempuan yang dicintai Yoo Hyun.
Mi Ri sudah menunggu di dalam ruangan Restaurant. Ponselnya berbunyi dan itu merupakan telfon dari Yoo Hyun. Yoo Hyun bertanya, "Seseorang akan bergabung dengan itu, apa kau keberatan?" Mi Ri menjawab, "Jika katamu ini adalah orang yang ingin kau perkenalkan padaku, maka aku penasaran dengan siapa orangnya ini."
Myung Hoon dan Yoo Hyun sudah sampai di Restaurant dan mereka berdua pun di bawa ke ruangan dimana Mi Ri telah menunggu. Tapi saat pintu di buka, ternyata Mi Ri tidak ada di dalam ruangan itu. Seorang pelayan memberi tahu Yoo Hyun bahwa Mi Ri sedang pergi ke toilet. Yoo Hyun meminta agar Myung Hoon menunggu sementara dia akan menyusul untuk melihat Mi Ri.
Mi Ri keluar dari toilet dan bertemu dengan Yoo Hyun yang sudah menunggunya. Kemudian Mereka berdua pun berjalan memasuki ruangan makan mereka. Wajah Mi Ri yang awalnya tersenyum pun langsung terlihat pucat saat menyadari bahwa orang yang akan di perkenalkan oleh Yoo Hyun itu adalah Myung Hoon. Myung Hoon pun sama terkejutnya dengan Mi Ri. Yoo Hyun berkata pada Myung Hoon, "Walaupun aku rasa kalian telah bertemu di Hotel, tapi aku akan memperkenalkannya kembali. Tuan Jang Myung Hoon, wanita ini adalah orang yang aku cintai." Myung Hoon menatap dalam pada Mi Ri namun Mi Ri terus menghindari tatapannya itu.
Sementara itu Hee Joo terlihat masih berada di kantornya dan menangis.
Suasana makan bersamanya terlihat kurang nyaman karena Myung Hoon dan Mi Ri hanya terdiam saja. Yoo Hyun memberikan perhatian pada Mi Ri mengenai makanan dan terlihat jelas bahwa Myung Hoon tidak menyukai hal itu. Tiba-tiba Yoo Hyun berkata pada Myung Hoon, "Oh ya aku dengar kau juga memiliki seorang wanita yang dicintai. Akan lebih baik jika dia juga bisa bergabung dengan kita." Mendengar hal itu tentu membuat Mi Ri semakin salah tingkah dan gugup. Yoo Hyun menjelaskan pada Mi Ri bahwa dia bertemu dengen Myung Hoon saat membelikan cincin untuk Mi Ri, Mi Ri hanya tersenyum pada Yoo Hyun dan kembali diam. Yoo Hyun terus berusaha memecahkan suadana kurang nyaman di antara mereka, "Ah ya apa pekerjaan wanitamu itu?" Myung Hoon menatap Mi Ri dan kemudian menjawab, "Kami bekerja di satu profesi." Yoo Hyun mengangguk mengerti, "Itu bagus sekali. Aku dengar sekarang ini banyak orang yang menikahi rekan kerjanya. Sepertinya menyenangkan karna kalian bisa saling membantu." Myung Hoon hanya mengangguk dan tatapan matanya terus tertuju pada Mi Ri.
Entah di sengaja atau tidak, Gelas Wine milik Yoo Hyun tersenggol oleh Mi Ri sehingga tumpah mengenai pakaian Yoo Hyun. Yoo Hyun pun pamit ke toilet untuk membersihkan pakaiannya.
Saat tidak ada Yoo Hyun, Myung Hoon bertanya pada Mi Ri, "Sejak kapan?" Mi Ri menjawabna dengan dingin, "Sejak aku datang ke Korea. Ini tidak berjalan terlalu lama hingga mencapai titik ini. Dan aku tidak menyembunyikannya darimu, hanya... aku terlambat memutuskannya." Myung Hoon bertanya kembali, "Apakah kau menghindariku karenanya?" Mi Ri menjawab, "Ya. Sebenarnya aku cukup kesulitan bagaimana cara menjelaskan semuanya padamu. Tapi sepertinya pertemuan ini membuatnya menjadi baik. Tipe wanita seperti ini lah aku. Jadi akhiri saja sekarang. Aku tidak akan meminta maaf karena..."
Ucapan Mi Ri terpotong karena Yoo Hyun masuk kedalam ruangan. Yoo Hyun meminta maaf karena sudah terlalu lama meninggalkan mereka sehingga terasa kurang nyaman. Mi Ri memberikan perhatian pada Yoo Hyun di depan Myung Hoon, "Kau tidak apa-apa?" Yoo Hyun tersenyum, "Tidak hilang nodanya mungkin karena ini red wine." Mi Ri terlihat khawatir, "Lalu bagaimana?" Yoo Hyun kembali tersenyum dan mengatakan bahwa itu tidak apa-apa.
Yoo Hyun melihat piring makanan Myung Hoon yang masih penuh makanya dia berkata, "Ah sepertinya kau tidak begitu suka dengan makanannya." Myung Hoon menjawab bahwa dia hanya kelelahan saja. Mi Ri tiba-tiba berkata, "Ah sepertinya dia kelelahan karena melihat dari posisi Direktur Jang Myung Hoon pastilah dia sangat sibuk." Yoo Hyun berkomentar, "Ah ya aku tidak memikirkan hal itu. Maaf. Pasti kau lelah." Tiba-tiba saja Yoo Hyun memuji Mi Ri di depan Myung Hoon, "Hal-hal seperti ini lah yang biasa Mi Ri bantu padaku." Mi Ri dan Yoo Hyun sama-sama tersenyum dan berpandangan, sementara Myung Hoon hanya terdiam.
Makan malam selesai dan mereka ber tiga pun keluar bersamaan. Yoo Hyun berkata pada Myung Hoon, "Aku menikmati makan malamnya. Semoga kau dapat memperlakukan Mi Ri dengan baik di Hotel." Myung Hoon menatap Mi Ri sesaat dan menjawab, "Baiklah." Yoo Hyun dan Mi Ri kemudian masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan Myung Hoon.
Di dalam mobil, Mi Ri terlihat diam saja. Yoo Hyun kemudian membahas mengenai Myung Hoon, "Dia mengatakan padaku bahwa dia sudah memiliki seseorang yang ingin dia nikahi. Bukankah takdir itu begitu bagus? Seperti kita yang bertemu di penginapan itu. Iya kan?" Mi Ri hanya diam saja tidak merespon pertanyaan Yoo Hyun. Yoo Hyun coba memanggil Mi Ri, "Mi Ri ah, apa kau sedang sakit?" Mi Ri menjawab, "Ah. Itu mungkin karena aku terlalu gugup. Bagaimanapun juga dia(Myung Hoon) adalah direktur-ku jadi aku merasa sedikit tidak nyaman." Yoo Hyun mengerti dan meminta maaf, "Ah maafkan aku. Aku tidak memikirkan hal itu. Aku hanya ingin memperkenalkan kekasihku pada seseorang yang sudah aku anggap sebagai Kakak-ku. Kau istirahatlah dulu, aku tidak akan berkata apa-apa lagi." Mi Ri memandang wajah Yoo Hyun dengan lemah. Yoo Hyun tersenyum dan menggenggam tangan Mi Ri.
Sepulang dari makan malam itu Myung Hoon pergi ke pinggir sungai untuk menenangkan dirinya. Dia teringat akan semua kenangannya bersama dengan Mi Ri selama ini.
Hee Joo juga terlihat sedih dan dia sekarang sedang berada di dalam bis. Seorang atasannya menelfon Hee Joo dan Hee Joo pun mengangkatnya, "Ya ketua?....... Apa? Ada design yang sama dengan milikku??"
Mi Ri sudah berada di apartemen Hee Joo. Ponselnya terus berbunyi dan itu merupakan panggilan telfon dari Myung Hoon. Akhirnya Mi Ri pun bertemu dengan Myung Hoon. Myung Hoon lah yang pertama kali membuka pembicaraan, "Bagaimanapun juga setelah aku memikirkan hal ini... Aku masih sulit mempercayainya." Mi Ri menjawab dengan dingin, "Ini kenyataannya. Aku tau mungkin hal ini akan sangat mengejutkan dan tidak terlupakan. Tapi kau cukup pikirkan saja bahwa aku ini adalah wanita yang sangat buruk." Myung Hoon kembali bertanya, "Mengapa kau melakukan ini?" Mi Ri menjawab, "Karena aku telah berubah. Kau tidak melakukan yang salah." Myung Hoon bertanya, "Lalu apa yang membuatmu berubah?" Mi Ri kembali menjawab, "Karena ada yang lebih aku inginkan dari pada cinta. Wanita seperti ini lah aku. Aku akan berubah untuk mendapatkan yang aku inginkan tanpa memikirkannya dua kali. Kau cukup menganggapku sebagai wanita gila. Pikirkan saja hal seperti itu dan lupakan aku."
Myung Hoon terdiam dan bertanya, "Apa... Apakah kau pernah mencintai aku?" Mi Ri terdiam mendengar pertanyaan itu. Namun akhirnya Mi Ri menjawab, "Maafkan aku. Aku tidak pernah mencintaimu." Setelah mengatakan hal itu Mi Ri pun berjalan meninggalkan Myung Hoon.
Mi Ri masuk ke dalam apartemen Hee Joo dan dia terlihat menangis, "Maafkan aku. Aku harua seperti ini. Aku tidak bisa menghentikan diriku sendiri. Sungguh.... Maafkan aku."
Masalah kembali menimpa Hee Joo. Karena tersebarnya design proyek Hee Joo di internet dan ini membuat para pekerja di lapangan protes pada Hee Joo. Hee Joo mencari di Internet dan ternyata memang designya itu sudah tersebar. Chul Jin bilang pada Hee Joo bahwa sebaiknya mereka langsung melapor hal ini pada Yoo Hyun, namun Hee Joo menahannya dan bilang bahwa mereka harus memastikan dulu hal ini.
Myung Hoon berada di Apartemennya dan dia terlihat sangat kacau setelah mendengar semua ucapan Mi Ri. Ponselnya berbunyi namun dia tidak mengangkatnya juga.
Adik Myung Hoon mencoba menghubungi Myung Hoon namun Myung Hoon tidak juga mengangkat telfonnya. Adik Myung Hoon pun mengatakan hal ini pada Ibunya, "Ibu, bukan kah aneh? Dia tidak mengangkat ponselnya bahkan di kantornya juga sedang tidak ada. Apakah dia dan kekasihnya berpisah? Tapi... jika mendengar ceritamu, wanita itu pasti berbeda." Ibu Myung Hoon berkomentar, "Berhentilah mengatakan hal yang tidak masuk akal!" Ibu Myung Hoon meminta agar adik Myung Hoon itu membantunya menjahit selimut. Adik Myung Hoon berkata, "Ibu, saat ini para pasangan sudah tidak menggunakan selimut yang old fashioned ini." Ibu Myung Hoon memarahinya dan bilang bahwa dia hanya ingin memberikannya pada Myung Hoon.
Lee Hwa melihat data mengenai Mi Ri yang di berikan oleh Asistennya. Lee Hwa bertanya, "Apa hanya ini saja yang kau dapatkan dari bagian informasi?" Asistennya menganggukan kepala. Lee Hwa berkata kembali, "Carilah lagi informasinya. Mulai dari kelahirannya hingga saat ini. Bagaimana dia hidup, dengan siapa dia hidup. Segalanya. Ah dan juga selidiki namanya. Bagaimana dia bisa mendapatkan nama itu. Karena dia adalah yatim piantu, maka sebaiknya kita harus mencari tahunya." Asisten Lee Hwa itu mengangguk mengerti dan kemudian keluar dari ruangan.
Acara TV Mi Ri sudah selesai dan Yoo Hyun datang ke Stasiun TV itu namun Mi Ri tidak mengetahuinya. Yoo Hyun menghubungi Mi Ri lewat telfon, "Kau dimana? Apakah sudah selesai?" Mi Ri menjawab sambil terus tersenyum, "Oh aku baru selesai. Ah kau ada disini? Ah baiklah aku akan keluar sekarang." Asisten Yoo Hyun melihat bahwa banyak wartawan yang melihat ke arahnya makanya dia bilang pada Yoo Hyun agar mereka menunggu Mi Ri di tempat lain saja, namun Yoo Hyun menolak dan bilang bahwa dia akan menunggu Mi Ri. Mi Ri bertanya di telfon, "Kau ada dimana?" Mi Ri melihat Yoo Hyun dan kemudian melangkah mendekatinya. Yoo Hyun membawa bunga dan ikut tersenyum saat melihat Mi Ri.
Para wartawan yang melihat Yoo Hyun menemui seorang wanita pun langsung mengejarnya dan mencoba menanyakan konfirmasinya. Yoo Hyun langsung menarik Mi Ri untuk pergi sementara Asisten Yoo Hyun mencoba menahan para wartawan itu.
Akhirnya mereka terbebas dari para wartawan dan masuk kedalam lift. Yoo Hyun dan Mi Ri terlihat sama-sama tertawa. Mi Ri bertanya, "Bagaimana jika para wartawan itu menulis sesuatu yang buruk?" Yoo Hyun menjawab, "Jangan khawatir. Mereka tadi tidak melihatmu dengan jelas." Mi Ri tertawa dan kembali bertanya, "Ah ya mengapa kau datang kemari?" Yoo Hyun menjawabnya sambil memberikan bunga pada Mi Ri, "Aku ingin bertemu denganmu. Ah aku juga mau membawamu ke suatu tempat." Kemudian Asisten Yoo Hyun mengatakan bahwa mereka sebaiknya segera pergi ke rooftop.
Ternyata di rooftop sudah ada helicopter milik mondogroup. Mi Ri sangat terkejut melihatnya. Di dalam helicopter, Mi Ri bertanya, "Mau kemana kita sampai harus memakai helicopter?" Yoo Hyunn tidak menjawabnya dan hanya membantu Mi Ri mengenakan sabuk pengamannya.
Setelah menaiki helicopter, mereka melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil. Setelah sampai di tujuan, Yoo Hyun mengatakan pada Mi Ri bahwa dia ingin membawa Mi Ri untuk menemui makan Ibunya. Saat akan mengunjungi makan Ibu Yoo Hyun, Mi Ri meminta waktu sebentar untuk memetik bunga. Kemudian Mi Ri berkata pada Yoo Hyun, "Jika kau mengatakan sebelumnya bahwa kita akan mengunjunginya, maka aku akan membeli bunga yang lebih indah." Yoo Hyun tersenyum dan berkomentar bahwa bunga yang di petik oleh Mi Ri juga sudah cukup.
Sampai di depan makan Ibunya Yoo Hyun, Mi Ri terlihat menangis. Yoo Hyun bertanya, "Apakah kau menangis?" Mi Ri menghapus air matanya dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Kemudian mereka berdua duduk di samping makam Ibu Yoo Hyun. Mi Ri berkata, "Mengapa aku memikirkan Ibuku padahal aku sedang bersama dengan Ibumu?" Yoo Hyun menatap Mi Ri, "Apakah kau merindukannya?" Mi Ri menjawab sedih, "Terkadang. Aku terkadang berfikir dimana dia hidup? Apakah dia masih hidup? Jika dia masih hidup, mengapa dia tidak menghubungi aku? Sebenarnya aku pindah ke Korea untuk mencarinya. Tapi apakah mungkin dia masih bisa mengenaliku sekarang? Dia pasti sudah tidak ingat aku. Aku sendiri tidak tau mengapa aku sangat merindukannya padahal aku sendiri sudah tidak ingat wajahnya." Yoo Hyun berkomentar, "Itu karena dia adalah Ibumu. Mulai sekarang, jika kau merindkan Ibumu maka lihatlah aku. Aku akan menjadi Ibumu mulai sekarang. Dan aku akan menjagamu." Mi Ri terlihat menangis dan bersandar ke pundah Yoo Hyun.
Adik Myung Hoon pulang ke rumah dan Ibu Myung Hoon terlihat tidak ada di rumah. Ternyata Ibu Myung Hoon sedang dalam perjalanan ke Seoul untuk menemui Myung Hoon.
Myung Hoon kembali datang ke Hotel karna ada tamu penting dari Jepang yang mau melakukan kerja sama dengan Hotel A. Myung Hoon masuk kedalam ruang rapat dan meminta maaf karena telat datang. Shi Young secara reflex langsung memarahi Myung Hoon di depan tamu, "Kau dari mana saja? Kau mau melihatku mati?!" Shi Young baru sadar bahwa mereka sedang bersama tamu maka kemudian dia meminta maaf pada tamu itu. Myung Hoon duduk di kursinya dan kemudian membicarakan mengenai kerja sama yang akan di lakukan oleh tamunya. Myung Hoon berkata, "Ah ya aku dengar kau akan membawa beberapa tamu dari Jepang lagi? Ah terima kasih banyak untuk kerja samanya dengan hotel kami. Jadi mari kita mulai rapatnya."
Ibu Myung Hoon sampai di Apartemen Myung Hoon dan terkejut karena melihat apartemen Myung Hoon yang terlihat berantakan dan dalam keadaan kacau.
Dalam perjalanan pulang, Mi Ri terlihat tertidur di bahu Yoo Hyun.
Di dalam lift, Tamu Jepang itu mengucapkan terima kasih karena Myung Hoon mau menerima para tamu lainnya yang dari Jepang. Di dalam lift itu ada Tv yang menampilkan iklan Hotel A dan Mi Ri lah yang menjadi modelnya. Tamu itu bertanya, "Oh itu apakah iklan yang baru? Dan wanita itu...." Shi Young yang menjawab, "Ah wanita itu namanya Jang Mi Ri. Manager bagian pelayanan." Tamu itu kembali bertanya, "Apakah dia dari Fukuoka (Jepang)?" Shi Young menganggukan kepalanya. Lift berhenti di lantai tempat kerja Shi Young dan Shi Young pun pamit terlebih dahulu.
Setelah kepergian Shi Young, Myung Hoon bertanya pada tamu Jepangnya itu, "Apakah kau mengenalnya(Mi Ri)?" Tamu Jepang itu berfikir sesaat dan kemudian melihat kumpulan kartu nama yang dia punya dan setelah menemukan sebuah kartu nama, Tamu Jepang itu memperlihatkannya pada Myung Hoon, "Lihatlah, bukankah mereka sama? Kartu nama ini aku dapatkan saat pergi ke Nakasu di Kota Fukuoka." Myung Hoon terkejut saat melihat kartu nama itu karna di kartu nama itu terlihat ada seorang wanita yang mirip sekali dengan Mi Ri namun warna rambutnya merah.
Myung Hoon masuk kedalam ruangan kerjanya dan mencari kartu nama yang pernah dia dapatkan dari Hirayama. Kemudian dia membandingkan kedua kartu nama itu.