Yoo Jin dan Hae Sung bersama sama berjalan menuju tempat pelatihan. Yoo Jin bilang bahwa hari ini pasti Hae Sung menjadi seorang bintang karena berkat Hae Sung yang mencari kotak benda itu maka pelatihan bisa di selesaikan. Hae Sung senang mendengarnya dan tidak sabar menanti reaksi teman temannya.
Saat mereka sudah mendekat ke tempat pelatihan, murid murid dan tentara pelatih terlihat sedang berpesta kembang api bersama. Hae Sung bertanya pada Yoo Jin, "Apakah mungkin mereka sudah tau bahwa barangnya sudah ditemukan?" Yoo Jin ikut penasaran, "Apakah mungkin? Mereka sepertinya hanya sedang menyalakan api unggun. Ayo kesana." Hae Sung mengangguk setuju.
Tentara pelatih berkata pada para murid, "Di cuaca dingin ini adalah waktu berharga bersama sama. Kalian pasti kelelahan jadi semuanya boleh beristirahat dan besok pagi bangunlah jam 8 untuk naik bis dan kembali ke sekolah. Kalian semua telah berlatih dengan keras." Semua murid bersorak senang.
Hae Sung dan Yoo Jin mendekati tentara pelatih itu, "Pelatih, kami sudah menemukan kotak kotaknya. Bisakah aku berikan padamu saja karena aku tidak tau siapa pemiliknya." Teman teman Hae Sung sudah memberikan tanda pada Hae Sung agar tidak melakukan hal ini namun Hae Sung tidak mengerti maksud teman temannya itu. Pelatih pun akhirnya mengetahui kecurangan yang telah terjadi dan menghukum kembali semuanya untuk melakukan latihan malam.
Hae Sung dan Yoo Jin bersama sama masuk kedalam camp. Semua murid terlihat kesal pada Hae Sung. Hae Sung meminta maaf pada teman temannya. Yoo Jin berkata pada Hae Sung, "Kau sudah mencarinya dengan susah payah namun kau tidak mendapatkan ucapan terima kasih sama sekali. Untuk apa kau meminta maaf?" Hae Sung menunduk. Rian dan JB ikut masuk kedalam camp dan menghampiri Hae Sung. Rian berkata pada Hae Sung, "Aku akan memberimu kesempatan terakhir. Aku tidak membuang baterai micmu, kau lah yang melakukannya kan? Aku menjadi orang yang di benci oleh orang orang. Dan kau masih mau menyangkalnya? Kalau aku memberi tahu semuanya apa yang sebenarnya terjadi, maka kau akan merasakan hal yang sama dengan yang aku terima!"
Rian membuka surat yang di tulis oleh Hae Sung dan membacanya di depan teman temannya yang lain, "Maafkan aku. Aku sungguh berlatih keras, namun saat berada di atas panggung aku menjadi takut. Jadi aku mengeluarkan baterai micnya. Karena hal ini temanku diperlakukan tidak adil. Aku ingin mengakuinya namun aku tidak memiliki keberanian." Yoo Jin meminta pada Rian agar berhenti membaca surat itu namun Rian tidak mengikutinya dan terus membaca surat tulisan Hae Sung, "Kalau aku meminta pengampunan pada tuhan apakah semua akan baik baik saja? Ayah tolonglah berdoa untuk anakmu yang tidak berguna ini."
Rian menatap Hae Sung sambil mengangkat kertas surat, "Surat ini bukankah milikmu? Kau menuliskan ini untuk Ayahmu." Hae Sung menjawabnya, "Benar. Maafkan aku." Semua teman-teman Hae Sung terkejut mendengar pengakuan ini. Rian sangat marah dan menampar Hae Sung di depan semua orang, "Sudah terlambat. Apa kau tau? Orang yang memiliki salah harusnya mendapat hukuman, tapi kau orang yang membuat masalah itu justru mendapatkan simpati yang tak pantas kau dapatkan! Jika aku menjadimu, aku lebih memilih untuk dihukum." Yoo Jin kembali membela Hae Sung, "Aku yang sengaja menghentikannya untuk mengaku padamu. Kenapa? Karena kau juga bukanlah pihak yang benar. Ketika Hae Sung sedang latihan, apakah kau berlatih dengannya juga?"
JB bertanya kesal pada Yoo Jin, "Mengapa kau ikut campur masalah ini?" Yoo Jin menjawabnya, "Kalau kau tidak ingin aku ikut campur maka selesaikan masalah ini berdua. Bukannya di depan orang banyak! Apakah kau sedang mempermalukan dia di depan umum?" Rian memandang Hae Sung, "Bukankah semua orang menuduhku? Jadi aku hanya ingin memberitahu yang sebenarnya pada semua orang." Yoo Jin berkata pada Rian, "Kau sudah mengatakannya jadi ini sudah cukup!" Yoo Jin menarik tangan Hae Sung untuk pergi namun Hae Sung menolaknya. Rian kembali berbicara pada Hae Sung, "Kau bisa kabur, bukankah itu yang kau lakukan saat di panggung? Kenapa kau ingin menjadi penyanyi? Jika aku menjadi kau.... Maka aku akan melupakan mimpi itu!"
DREAM HIGH 2
EPISODE 6
Sejak kejadian di tempat pelatihan itu, murid murid yang awalnya berpihak pada Hae Sung pun mulai memilih berpihak pada Rian. Yoo Jin sedikit kesal menyadari hal ini.
Saat makan siang bersama, Nana dan Ailee bilang bahwa JB menceritakan semuanya pada Kang Chul dan meminta agar Rian bisa dipindahkan ke kelas atas. Rian bertanya, "Mengapa dia tiba tiba memperlakukanku seperti ini?" Nana menjawabnya, "Hey bukankah JB selalu menjagamu?" Rian cemberut dan menanyakan masalah pemindahannya ke kelas atas, Ailee menjawab bahwa Kang Chul akan mencoba mencari kesempatan agar Rian bisa di pindahkan.
DI TV Kirin terpampang nama Hae Sung yang telah melakukan kesalahan di Evaluasi Akhir Bulan dan karena hal itu maka Hae Sung dihukum bersih bersih selama 15 hari. Rian mendatangi kerumunan orang orang dan orang orang pun langsung berbaris dibelakang Rian mendukungnya. Bahkan Soon Dong pun kini lebih berpihak pada Rian. Hae Sung mengeluarkan kalung Kirin dan memberikannya pada Rian, "Ini... Aku menemukannya saat di tempat pelatihan. Ini milikmu kan?" Rian mengambil kalung itu dan menjatuhkannya ke lantai, "Aku tidak menginginkannya lagi jadi aku membuangnya. Ketika kau membersihkan lantai, ambil itu dan buang. Hari ini aku tidak melihat pahlawanmu(Yoo Jin)" Rian tersenyum sinis dan kemudian pergi meninggalkan Hae Sung. Teman temannya yang lain pun ikut meninggalkan Hae Sung.
Hae Sung sedang membersihkan pintu masuk Kirin. Agar lebih mudah maka Hae Sung menguncinya dari dalam. Lee Seul datang ke Kirin dan dia berusaha membuka pintu masuk namun ternyata tidak bisa di buka. Hae Sung melihat ada tamu dan meminta agar Lee Seul menunggu pintu di buka. Karena tidak sabar, maka Lee Seul menendang pintu hingga Hae Sung terdorong ke belakang dan masuk kedalam ember. Hae Sung memanggil Lee Seul untuk membantunya bangun namun Lee Seul sama sekali tidak melihat ke arahnya karena dia sibuk dengan ucapan Kang Chul, 'Aku tidak akan memberi tahu orang lain bahwa kau adalah anakku. Bertahanlah untuk satu tahun saja.'
Guru Taeyeon mengejar Kang Chul dan menawarkan diri untuk mengajar kelas atas. Kang Chul terlihat enggan memberikan tugas itu, "Hmm bukankah murid kelas bawah juga sama sama berharga?" Guru Taeyeon memberikan kumpulan cd music hasil buatan murid muridnya, "Ini dengarkanlah lagu yang ditulis oleh murid yang kuajar. Murid murid berkembang pesat setalah mendapat pengajaranku. Kalau aku yang bertanggung jawab untuk kelas atas maka aku yakin mereka juga akan berkembang." Kang Chul mengambil kumpulan cd itu dan mengatakan bahwa dia akan mendengarkannya. (Padahal semua cd lagu itu buatannya Yoo Jin.)
Guru Jin Man memberikan beberapa saran pada Guru Taeyeon mengenai menjadi guru di Kirin, "Kau mau tau rahasia suksesku? Sepanjang sejarah hanya aku lah satu satunya yang bertahan. Seperti udara yang tak berwarna... Hampir tak ada. Perjalanannya sangat panjang." Guru Taeyeon berkomentar, "Menurutku kini kaulah yang berada dalam bahaya. Apa kau tidak lihat nasib kepala sekolah?" Guru Jin Man terdiam mendengarnya.
Kang Chul memberikan pengumuman bahwa mulai hari ini Kepala Sekolah diberhentikan dan selama menunggu kepala sekolah yang baru maka Kang Chul yang akan menjabat posisi kepala sekolah. Yoo Jin terkejut mendengar hal itu dan memutuskan untuk datang ke tempat Kepala Sekolah.
Kepala sekolah keluar dari restaurannya dan kaget melihat ada Yoo Jin, "Mengapa kau ada disini bukannya sekolah?" Yoo Jin menjawab bahwa kepala sekolah juga melakukan yang sama. Yoo Jin masuk kedalam restaurant dan langsung duduk, "Kau... Mengapa mengundurkan diri? Mengapa kau meminjamkan aku uang?" Kepala Sekolah menjawab, "Karena aku tidak tau harus dihamburkan kemana uang itu." Yoo Jin menatap kepala sekolah serius, "Kau dipecat kan? Mengapa kau dipecat?" Kepala sekolah menarik nafas panjang, "Jin Yoo Jin, sebenarnya... Tidak. Hanya kau yang membuatku gila! Aku tidak pantas mengajar maka dari itu aku mengundurkan diri. Hey aku masih gurumu kan jadi biarkan aku memberimu nasihat terakhir. Apa kau ingin menjadi sepertiku?" Yoo Jin diam saja dan melirik ke arah lain. Kepala Sekolah mengatakan pada Yoo Jin, "Kau tudak mau kan? Kau kembalilah ke sekolah dan jaga kelakuanmu."
Kepala Sekolah berjalan ke dapur restaurannya dan mengambil kotak gitar milik Yoo Jin, "Ambil milikmu dan jangan datang kemari lagi." Yoo Jin mengambil gitarnya dan mengatakan pada kepala sekolah bahwa dia tidak mempercayai sepatah katapun yang diucapkan oleh Kepala sekolah.
Di asrama, Guru Taeyeon mengatakan bahwa pihak sekolah sudah memutuskan untuk membangun ulang asrama dan juga menambah kamar. Jika awalnya dalam 1 kamar ada 2 orang, maka selama pembangunan ini akan ada 3-4 orang di dalam 1 kamar. Murid murid yang lain langsung bersorak senang, kecuali para idol.
Rian sedang berada di kamarnya dan dia menggerutu kesal dengan keputusan mengenai 1 kamar menjadi 3-4 orang, "Aish ini asrama atau rumah penduduk sebenarnya?" Soon Dong kesal dan berkata pada Rian, "Kalau begitu kau pergilah dari kamar ini. Bukankah kau juga murid kelas bawah?" Rian kesal mendengarnya.
Pintu tiba tiba saja terbuka dan masuklah Lee Seul, "Yang mana tempat tidurku?" Rian menggerutu pada Lee Seul, "Ini kamar, bukan taxi!" Lee Seul menatap kamar, "Hanya ada 2 tempat tidur?" Lee Seul menatap Rian lalu beralih ke Hae Sung dan berakhir di Soon Dong, "Kau pecundang dan kau penyendiri. Hanya kau sepertinya yang terlihat normal. Aku akan berbagi ranjang denganmu." Soon Dong terlihat senang dibilang normal. Lee Seul meletakan tasnya di daerah Rian makanya Rian langsung membentaknya, "Kau keluarlah dan cari kamar yang lain!!" Lee Seul melihat ada apel dan mengambilnya lalu membelah menjadi dua. Soon Dong, Hae Sung dan Rian sama sama terkejut melihatnya. Rian maish tetap marah dan mengusir Lee Seul. Lee Seung mengambil kembali apel dan membelahnya lalu belahannya itu dilemparkan pada Rian, "Tutuplah mulutmu!"
Guru Jin Man sedang mengajar bahasa Inggris di kelas atas dan terlihat tidak ada murid yang memperhatikannya. Guru Jin Man membangunkan JB dan memberikan pertanyaan dalam bahasa Inggris dan ternyata JB bisa menjawabnya. Melalui jendela, Guru Jin Man melihat Kang Chul berjalan bersama seorang pria asing. Ucapan Guru Taeyeon mengenai nasib Guru Jin Man yang berada dalam bahaya pun memenuhi pikirannya. Kang Chul masuk kedalam kelas dan memperkenalkan pria asing itu sebagai guru baru. Guru Jin Man terlihat lesu karena akhirnya posisi dia diganti oleh orang lain.
Kang Chul memanggil Soon Dong, Hong Joo, Ui Bong dan juga seorang murid lainnya. Kang Chul memperlihatkan cd music yang ia dapat dari Guru Taeyeon, "CD yang kalian kumpulkan untuk tugas mengarang lagu ini siapa yang membuatnya?" Soon Dong menjawab bahwa masing masing diri mereka yang membuat. Kang Chul tersenyum, "Ini terlihat jelas bahwa semua lagu ini dibuat oleh orang yang sama. Siapa yang membuatnya? Bukankah memanggil prang tua kalian kemari hanya karena masalah ini terlau berlebihan? Jadi katakan padaku, siapa yang membuatnya?" Semuanya pun tidak ada pilihan lain selain mengakui bahwa lagu itu dibuat oleh Jin Yoo Jin.
Yoo Jin kembali ke Kirin dan menemui Kang Chul secara langsung, "Kepala sekolah sejak kapan mengundurkan diri?" Kang Chul menjawabnya bahwa Kepala sekolah mengundurkan diri karena alasan personal. Yoo Jin tidak percaya, "Apa alasannya? Apakah karena kami tidak memiliki bakat? Atau anda yang memaksanya keluar?" Kang Chul melihat papan nama Yoo Jin dan bertanya, "Oh jadi kau kelas 3 yang bernama Jin Yoo Jin. Kenapa kau mempedulikan guru yang hanya mempedulikan uang?" Yoo Jin tidak mengerti maksudnya, "Apa maksudmu?" Kang Chul menjawabnya, "Aku melihat dia sedang dalam keadaan sulit sehingga aku membantunya. Siapa yang tau kalau dia ternyata memilih mengundurkan diri? Kau hiduplah lebih pintar dan tidak perlu mengurus hal seperti ini." Kang Chul berjalan meninggalkan Yoo Jin.
Yoo Jin memikirkan ucapan Kang Chul, "Apakah ini masalah uang jaminanku?"
Yoo Jin pergi ke toko music untuk menjual gitarnya dan ternyata gitarnya itu hanya diberi harga 300rb saja, Yoo Jin sengaja menjualnya agar dia bisa mendapatkan kembali uang untuk mengganti uang yang dipinjam kepala sekolah dari Kang Chul.
Hae Sung terlihat sedang mengepel lantai sekolah. Bel berbunyi tanda istirahat dan murid murid pun mulai keluar kelas. Hae Sung melihat Soon Dong dan mengajaknya untuk makan bersama, namun Soon Dong menolaknya dengan beralasan bahwa dia sudah ada janji dengan temannya yang lain. Hae Sung mengerti dan membiarkan Soon Dong pergi. Seorang murid berlari dan membuat kopinya tumpah pada seragam Hae Sung. Murid itu bukannya meminta maaf tapi justru mengatakan pada Hae Sung agar lebih berhati-hati.
Posisi Guru Jin Man sudah di ganti oleh orang lain yang ternyata lebih disenangi oleh murid lainnya. Guru Jin Man melihat Hae Sung yang sedang mengepel sendirian dan dia merasa bahwa mereka berdua satu nasib. Mereka berdua mendekat dan melihat Hong Joo, Ui Bong, Yoo Jin, Soon Dong dan Rian ada di kelas bawah yang terlihat kosong.
Yoo Jin sedang memikirkan cara bagaimana caranya mendapatkan kekurangan 700rb untuk kepala sekolah dan dia pun mendapatkan ide itu. Yoo Jin menarik kursi dan berbicara pada teman kelasnya, "Kalian mau tidak bermain musik di jalanan?" Temen temannya terlihat ragu karena takut ketahuan dan akan di keluarkan dari sekolah. Yoo Jin tapi langsung mengarang cerita, "Aku sudah bertemu dengan Direktur. Aku sudah mengatakannya mengenai rencana kita dan hasilnya sangat bagus. Awalnya dia ragu namun dia akhirnya setuju begitu melihat semangatku." Ui Bong tertawa dan bilang bahwa Yoo Jin kembali membual.
Hong Joo bertanya, "Bukankah kau dipanggil Direktur karena masalah CD? CD lagu yang kau buat untuk pelajaran mengarang. Dia telah mengetahui itu." Yoo Jin kembali mendapatkan ide, "Ah ya dia sudah mendengarkan lagu karanganku dan dia memberitahuku agar kita melakukan yang terbaik. Jika kemampuan kita dapat diakui maka semuanya akan kembali seperti semula. Bahkan kita bisa melakukan acara amal." Ui Bong bertanya penasaran, "Untuk apa kita mencari uang?" Yoo Jin menjawab, "Hmm untuk membantu orang yang kesulitan bukankah hal yang baik? Dengan mempertaruhkan nama kita, mari kita mencobanya." Guru Jin Man dan Hae Sung langsung masuk kedalam kelas, "Ikut sertakan kita." Yoo Jin menatap Guru Jin Man ragu, "Hm tapi bukankah kau Guru Bahasa Inggris?" Guru Jin Man berfikir, "Hmmm bukankah kalian membutuhkan tempat latihan?"
Hong Joo, Ui Bong, Soon Dong, Yoo Jin dan Hae Sung datang ke tempat latihan band dan yang membiayainya adalah Guru Jin Man. Guru Jin Man berkata pada muridnya, "Dunia ini hanyalah rimba belaka. Jika kalian berfikir ini sebuah sungai kecil yang mengalir selamanya maka kalian salah. Jika kalian tidak memakan yang lain maka kalianlah yang akan dimakan." Ui Bong bertanya, "Guru, mengapa kau selalu ingin memakan orang lain?" Guru Jin Man menjawab, "Itu karena guru asing itu memakan... Maksudku itu adalah cara untuk bertahan hidup."
Semuanya pun memulai latihan band. Hong Joo bermain gitar, Yoo Jin bermain gitar, Soon Dong drum, Ui Bong bass dan yang menjadi vokalis adalah Hae Sung. Hae Sung mulai bernyanyi dan guru Jin Man berteriak bahwa nadanya salah. Yoo Jin bertanya pada Hae Sung, "Apa kau tidak bisa membaca notasinya?" Hae Sung terlihat gugup, "Ini karena lagunya tidak familiar bagiku jadi... bagaimana bisa sekali melihat lalu menyanyikannya?" Yoo Jin terlihat lelah, "Bukankah ini hal dasar?" Hae Sung meminta maaf dan mencobanya kembali. Hae Sung kembali bernyanyi namun Yoo Jin segera menghentikannya, "Tidak bisakah kau menggunakan vibra? Kau bahkan tidak bisa mengontrol dirimu sendiri." Hae Sung kembali meminta maaf. Yoo Jin terlihat marah pada Hae Sung, "Apa ada masalah? Kau tidak senang?" Hae Sung menyangkalnya, "Tidak. Aku... Jika aku melakukan kesalahan maka katakan. Aku akan mencobanya."
Latihan selesai dan Hae Sung mengatakan bahwa dia harus kembali ke sekolah karena harus bersih bersih. Guru Jin Man bilang bahwa mereka akan kembali latihan setelah makan malam. Hae Sung meminta maaf dan berjanji akan segera kembali. Hong Joo dan Soon Dong ikut mengeluh karena latihan band akan sulit jika tidak ada satu orang. Hae Sung kembali meminta maaf dan mengatakan akan segera kembali.
Guru Jin Man, Ui Bong, Soon Dong dan Hong Joo pergi duluan ke tempat makan. Yoo Jin bertanya pada Hae Sung, "Mengapa kau tiba tiba menjadi seperti ini?" Yoo Jin memberikan alat perekam pada Hae Sung, "Rekam dan dengarkan. Seberapa tidak nyamannya suaramu untuk yang lainnya. Kau harus mendengarkannya." Hae Sung menerima alat perekam itu.
Rian masuk kedalam kamar dan terkejut melihat barang barangnya yang berserakan, "Siapa yang melakukan ini?!" Dengan takut takut Soon Dong menjawabnya, "Teman kamar baru. Dia bilang disini terlalu banyak barangmu." Rian berteriak kesal, "Sebenarnya dia dari mana sih? Aku harus melaporkan ini pada Direktur!! Aku akan balas dendam! Harus!" Rian membuka lemari dan memasukan kembali seluruh barangnya. Sebuah kotak terjatuh dan terlihat isi kotak itu adalah sepatu sepatu JB yang sudah usang.
Hae Sung masuk kedalam ruang latihan untuk membersihkannya dan ternyata ada JB sedang latihan. Hae Sung berkata pada JB bahwa dia mau membersihkan ruangan. JB mebuka headsetnya dan bertanya, "Apa?" Hae Sung menjawab, "Tidak." JB bertanya kembali, "Bukankah tadi kau bilang kau mau membersihkannya? Bersihkan saja, aku sudah selesai." Hae Sung mendengus kesal karena ternyata JB tadi pura pura tidak mendengarnya.
JB melepaskan sepatu latihannya dan bergumam bahwa sepatunya sudah mulai lusuh. JB Membuka tasnya dan mau memasukan sepatu itu kedalam tas. Hae Sung melihat rubik di dalam tas JB dan dia mengambil rubik itu, "Aku bisa menyelesaikannya dibawah 1 menit untukmu." JB menganggap ucapan Hae Sung hanya lelucon, "Kau bisa menyelesaikannya dengan cepat? Kenapa tidak mencoba menyelesaikannya dalam 30 detik?" Hae Sung berkomentar, "Aku belum pernah mencoba dalam 30 detik." JB terkejut mendengarnya, "Kau benar bisa menyelesaikannya?" Hae Sung mengangguk, "Jika tidak percaya maka kau bisa menghitungnya." Hae Sung mulai menyusun rubik itu dan menyelesaikannya dalam waktu cepat sehingga JB terpana melihatnya, "Wow. Aku bahkan belum pernah menyelesaikannya sekali pun." Hae Sung terkejut, "Apa? Kau belum menyelesaikannya sekalipun dalam 2 tahun?" JB bingung dan bertanya, "Dari mana kau tau ini sudah 2 tahun?" Hae Sung mengarang jawaban, "Aku fansmu. Semua fans tau bahwa kau memiliki benda ini." JB terdiam sambil mencoba berfikir apakah benar semua fans mengetahui hal ini.
Latihan band kembali dimulai dan semuanya kacau karena vocal Hae Sung. Guru Jin Man marah marah karena Hae Sung selalu melakukan kesalahan yang sama. Yoo Jin berkata ketus pada Hae Sung, "Apakah kau sudah berlatih? Kau sudah berlatih tapi tidak ada peningkatan. Apa kau sudah mencoba perekam yang aku berikan? Kau tidak merasa apapn setelah mendengarnya? Diantara kami berlima harusnya ada yang berubah. Karena kau maka semuanya kesulitan. Kau jangan harap bisa di anggap. Setidaknya kau cobalah membuat orang agar tidak merasa terganggu saat mendengarkanmu." Hae Sung menunduk terdiam.
Guru Jin Man mencoba membuat suasana kembali ceria, "Akan ada penampilan di jalan pada minggu ini. Ini adalah cara yang ampuh untuk mendapatkan pengalaman." Semuanya terkejut dan bilang bahwa mereka membutuhkan waktu namun Guru Jin Man mengatakan kalau saat ini mereka harus bertindak cepat.
Saat akan pulang, Hae Sung menahan Yoo Jin dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti mengapa kau memperlakukan aku seperti ini." Yoo Jin menjawabnya, "Jika kau tidak mau melihat ke bawah sekali maka berbaliklah ke orang yang tidak bisa merendah. Itu sudah cukup." Lagi lagi Hae Sung terdiam.
Rian datang ke kamarnya JB, "Apa kau ada acara hari ini?" JB menjawab bahwa dia akan pulang ke rumahnya. Rian terlihat kecewa mendengarnya, "Oh bagus. Aku khawatir jika kau akan melakukan pesta atau sesuatu karena aku juga akan pergi mkan bersama keluargaku." JB bertanya, "Pesta? Memang hari ini ada apa?" Rian kesal dan pergi dari depan kamar JB. Setelah Rian pergi, JB tertawa, "Huh apa dia akan benar benar menghabiskan ulang tahunnya bersama keluarga?"
Nana pergi bersama Si Woo ke sebuah toko pakaian. Nana bilang bahwa dia akan mengadakan pesta kejutan ulang tahun Rian dan Nana berharap Si Woo akan ikut juga namun Si Woo langsung menolaknya. Nana mengatakan kalau JB juga akan datang, Si Woo justru bilang itu lah salah satu alasan dia tidak mau datang. Si Woo pergi ke ruang ganti pakaian untuk mencoba baju yang di pilihnya. Nana mendapatkan ide dan langsung membuka paksa kamar ganti setelah itu Nana juga mengambil pakaian Si Woo, "Kau akan pergi kan?" Si Woo menolaknya namun karena Nana mengancam akan berteriak maka Si Woo akhirnya setuju untuk ikut.
Rian berada di kamarnya dan melihat setumpuk kado yang dikirimkan fansnya. Soon Dong berganti pakaian dan bertanya pada Rian, "Lihat, bagaimana ini? Wow fansmu sungguh baik memberikan ini semua." Rian bertanya balik pada Soon Dong, "Kau mau pergi kemana?" Soon Dong pun menceritakan mengenai penampilan bersama bandnya, "Penampilan jalanan. Jika kau ada wkatu maka datanglah, aku akan menyanyikan lagu special ulang tahun untukmu."
Si Woo, Nana dan JB sudah menyiapkan kejutan untuk Rian. Saat pintu terbuka ternyata yang datang bukanlah Rian, hanya Ailee yang datang sendiri. Semuanya terlihat bingung dan bertanya kemana perginya Rian, Ailee menjawab bahwa dia tidak melihat Rian ada di asrama. JB mengatakan pada Si Woo agar mencari Rian. Si Woo membuka HPnya dan menanyakan keberadaan Rian.
Guru Jin Man mendampingi murid muridnya yang akan tampil dan memberikan semangat. Saat akan mulai, Rian datang dan menarik perhatian banyak orang. Rian berjalan mendekati Hae Sung, "Bukankah kau akan tampil? Aku melihatmu disini makanya menghampirimu. Tunjukanlah sesuatu. Aku akan mendengarkannya dan kemudian pergi." Mendengar kata kata Rian itu justru membuat Hae Sung semakin gugup.
Berita mengenai Rian yang datang ke daerah Hongdae pun sudah menyebar dan Nana mengusulkan agar mereka semua menyusul. Namun JB menolak untuk ikut menyusulnya.
Saat band akan tampil, para penonton justru meminta agar Rian lah yang bernyanyi. Guru Jin Man menawarkan pada Rian dan Rian setuju. Yoo Jin marah pada Guru Jin Man, "YA! Kau pikir ini main main?" Namun Guru Jin Man tidak menjawabnya. Hae Sung berkata pada Yoo Jin, "Ini hanya latihan. Lagi pula ini adalah permintaan fans. Jika aku yang menyanyi mungkin akan buruk." Hae Sung berjalan ke pinggir jalan dan posisinya pun di gantikan oleh Rian. Yoo Jin terlihat kasihan pada Hae Sung namun dia juga tidak bisa melakukan hal lain.
Hae Sung menatap ekspresi teman temanya yang terlihat senang saat tampil. Dan itu membuat Hae Sung memilih untuk pergi.
Saat bernyanyi, Yoo Jin mengedarkan pandangan ke arah penonton untuk mencari sosok Hae Sung namun dia tidak menemukannya. Yang Yoo Jin lihat justru seorang pria yang membawa kue ulang tahun dan berniat melemparkannya pada Rian. Saat kue itu di lempar, Yoo Jin pun dengan cepat melindungi Rian sehingga kue itu mengenai punggung Yoo Jin. Para penonton pun terkejut dengan kejadian ini.
Hae Sung berada dikamarnya dan menatap dus berisi apel yang dikirim oleh Ayahnya. Terdapat surat dari Ayahnya yang mengatakan agar Hae Sung memakan apelnya bersama teman teman. Pintu kamar terbuka dan JB lah yang datang untuk menanyakan keberadaan Rian. Hae Sung menjawab bahwa Rian belum pulang. JB lalu meminta agar Hae Sung menyampaikan pesan pada Rian untuk datang ke ruang latihan. Hae Sung ingin mengatakan sesuatu pada JB namun JB langsung menutup pintunya.
Yoo Jin dan teman temannya, termasuk Rian, datang ke restaurantnya Kepala Sekolah. Awalnya Kepala Sekolah terlihat kesal namun dia menutupi kekesalannya itu. Rian terlihat diam saja dan Soon Dong bilang kalau sikap anti fans itu sangatlah aneh. Rian berkata, "Aku bahkan pernah menerima tikus mati, merpati yang tertabrak mobi, 10 kecoa..." Hong Joo meminta agar Rian tidak melanjutkan ucapannya. Yoo Jin berkomentar, "Tapi itu lebih baik di bandingkan di acuhkan. Orang yang seperti itu memang harus dihukum. Sudahlah ayo makan." Rian kembali tersenyum mendengar perkataan Yoo Jin.
Hae Sung berada di ruang latihan dan dia merekam suaranya menggunakan perekam milik Yoo Jin, "Aku tau maksud kau berbuat kasar padaku untuk mengajariku kan? Kau sungguh idiot! Seperti orang gila. Untuk sesaat seperti ini dan itu. Datang dan pergi. Siapa aku? Siapa aku? Apa kau pikir mudah menjadi orang yang terbuang? Orang berbakat sepertimu....." Hae Sung menghentikan ucapannya dan menyimpan perekam itu di samping piano dan mulai memainkan pianonya.
Hong Joo memainkan gitarnya dan membawakan lagu, sementara Ui Bong menari kkap untuk Ri An. Soon Dong dan juga Yoo Ji ikut bernyanyi merayakan ulang tahun Ri An. Ri An menatap Ui Bong yang sedang menari dan dia menjadi ingat saat ulang tahunnya bersama JB.
FLASHBACK...
JB dan Rian bersama sama duduk di ruang latihan sambil menyalakan lilin kue ulang tahun untuk Rian. JB Menari kkap untuk membuat Rian tertawa namun Rian sama sekali tidak tertawa. JB Kesan dan bilang bahwa menari seperti itu sama sekali bukan gayanya. Rian justru semakin mengolok olok JB dan menertawakannya. JB berkata pada Rian agar segera meniup lilinnya atau nanti JB yang akan meniupkannya. Rian terus tertawa dan akhirnya JB lah yang meniup lilin ulang tahun itu.
FLASHBACKEND....
JB Masuk kedalam ruang latihan di Kirin dan dia mengeluarkan kue ulang tahun yang sudah dia siapkan untuk Rian.
Teman teman Rian bertepuk tangan setelah Rian meniup lilinnya. Kepala Sekolah ikut senang dan memberikan bonus coca cola. Semuanya tertawa bersama namun Yoo Jin terlihat menjauh dan keluar dari Restaurant. Rian yang melihat itu pun mengikuti Yoo Jin, "Kau mau kemana?" Yoo Jin menjawab bahwa dia mau kembali ke asrama. Rian bertanya, "Apa kau khawatir pada Hae Sung?" Yoo Jin menyangkal hal itu, "Tidak. Aku mau ganti baju." Rian berjalan terlebih dahulu namun kemudian dia berbalik menatap Yoo Jin, "Untuk tadi... Terima kasih." Yoo Jin tersenyum malu.
JB terkejut saat mendengar ada suara piano dan ternyata itu adalah Hae Sung. Hae Sung mau memulai memainkan piano kembali namun dia terkejut melihat kedatangan JB. JB bertanya, "Bukankah lagu itu adalah lagu yang kau minta agar aku mengaransemennya?" Hae Sung bertanya balik, "Sejak kapan kau berdiri disana? Apa kau sudah mendengarnya?" JB tersenyum, "Cobalah kembali. Aku penasaran." Hae Sung menarik nafas dan kembali memainkan piano sambil menyanyikan lagunya.
Yoo Jin dan Rian sama sama masuk kedalam sekolah dan bukannya ke asrama. Yoo Jin bertanya pada Rian, "Bukankah kau mau ke asrama?" Rian menjawab bahwa dia mau ke ruang latihan. Rian kini berbalik bertanya pada Yoo Jin, "Kau mengapa ke sekolah jam segini?" Yoo Jin beralasan bahwa dia mau mencari sesuatu.
Hae Sung selesai menyanyikan lagunya dan JB bertepuk tangan. Tapi tepuk tangan itu terhenti karena Rian dan Yoo Jin masuk kedalam ruang latihan. Rian menatap kesal pada JB, "Apa yang kau lakukan disini? Kau bahkan tidak pergi ke keluargamu." Rian berjalan keluar dari ruang latihan dan JB pun mengejarnya. JB mengatakan pada Rian bahwa dia tau kalau hari ini adalah ulang tahun Rian. Rian bertanya ketus, "Apa yang luar biasa dari ulang tahun? Aku tidak peduli hari ini ulang tahunku atau bukan. Tapi kau tadi duduk disana dan mendengarkan dia bernyanyi?" JB balas menyudutkan Rian, "Lalu bagaimana dengan kau? Aku dengar kau tampil di jalanan. Bukankah imagemu langsung jatuh?" Rian menjawabnya, "Itu menyenangkan. Suaraku cocok dengan Yoo Jin. Aku sekarang mengerti mengapa Direktur terpesona dengan bakatnya. Apa kau belum tau? Direktur tertarik dengan Yoo Jin." JB menatap Rian kesal, "Apa kau sudah selesai berbicara?" Rian menggeleng, "Belum. Jika kau ada waktu maka datanglah lihat penampilan kami. Awalnya aku berniat hanya satu kali tampil, tapi karena seseorang maka aku tetap menginginkannya."
Rian berjalan pergi dan tiba tiba saja JB berteriak padanya, "Sampai kapan kau akan bersikap seperti ini?!" Rian tidak membalikan badannya menatap JB, "Kau lah yang memulainya."
Yoo Jin kini menyudutkan Hae Sung karena menyerahkan posisnya begitu saja pada Rian, "Setelah menyerahkan mic pada Rian, kau justru duduk disini? Walaupun kau ada fans JB...." Hae Sung memotong ucapan Yoo Jin dengan mengatakan bahwa dia lelah bertengkar dengan Yoo Jin. Yoo Jin bertanya, "Hingga kapan kau akan berhenti melarikan diri?" Hae Sung menatap Yoo Jin kesal, "Kau berhentilah bersikap seolah mengerti aku. Untuk sesaat aku telah salah paham. Kau merendahkan aku itu sebabnya kau selalu ada di sekelilingku. Kau dan Rian tampil dengan sangat bahagia. Kalian sangat cocok. Apa yang aku lakukan bukanlah urusanmu." Yoo Jin kesal mendengarnya, "Apa kau cemburu karena Ri An mengambil tempatmu? Di depannya kau bahkan tidak bisa mengeluarkan suara apapun. Tapi di belakangnya kau amrah dan menjelekannya. Kau membuatku kecewa. Jadi kau mau tetap tampil atau tidak?" Hae Sung menjawabnya, "Lakukan saja dengan Ri An." Yoo Jin terlihat kecewa mendengarnya, "Baiklah. Itulah kau."
Di dalam kamar, Rian kesal melihat ada bantal bergambar JB dan dia melemparkannya pada Hae Sung, "Bisakah kau membuangnya? Bukankah kau bilang bahwa kau bukan fansnya lagi?" Hae Sung yang sedang kesal pun jadi ikut marah pada Rian, "Apa kau tidak lihat bahwa aku tidur di lantai itu karena kau? Kenapa kau berisik sekali?" Lee Seul merasa terganggu dan marah pada Hae Seung, "Hey kau penyendiri! Jika mau bertengkar maka keluar saja." Karna Hae Sung sedang emosi maka Hae Sung juga membentak Lee Seul, "Jaga ucapanmu!"
Lee Seul terkejut dan langsung mendekati Hae Sung. Soon Dong panik dan langsung menahan Hae Sung agar tidak bertengkar. Hae Sung mencoba melepaskan pegangan tangan Soon Dong dan itu justru membuat tangannya memukul Lee Seul. Lee Seul kesal dan langsung berteriak. Soon Dong menarik Hae Sung keluar kamar agar bersembunyi tapi ternyata Lee Seul mengejarnya. Guru Taeyeon yang mendengar keributan pun bertanya, "Ada apa?" Mata Guru Taeyeon melebar saat melihat mata Lee Seul yang terlihat bengkak.
JB membuka lokernya dan ada apel di dalamnya. Ternyata bukan loker miliknya saja yang terdapat apel, loker milik orang lain juga ada apelnya. Seorang murid bertanya tanya, "Siapa yang memberikan apel ini?" JB ingat bahwa dia pernah melihat ada kotak apel di kamar Hae Sung, "Sepertinya Hae Sung yang menyimpannya." Yoo Jin yang mendengar itu pun penasaran, "Dari mana kau tau jika Hae Sung yang meletakannya?" JB hanya menatapnya dan kemudian pergi.
Yoo Jin memeriksa isi lokernya dan ternyata ada apel juga. Murid murid pun menyimpulkan bahwa Hae Sung memberikan apel sebagai ucapan permintaan maaf.
Karena kejadian Lee Seul yang terluka maka Ayah Hae Sung pun di panggil ke sekolah untuk berbicara langsung dengan Guru Taeyeon. Guru Taeyeon menjelaskan sikap Hae Sung selama di sekolah, "Putrimu tidak terlalu bersikap baik selama ini. Bahkan dia bertengkar dengan temannya." Hae Sung mencoba membela diri, "Itu kecelakaan. Bahkan dia(Lee Seul) sudah mengakuinya." Guru Taeyeon melanjutkan ucapannya, "Dan sekarang masalah Hae Sung ingin masuk Universitas art atau pun debut itu akan sangat sulit. Bahkan terakhir kali dia membuat masalah." Ayah Hae Sung bertanya, "Apakah kau menolak kemampuannya dan hanya melihat kekurangannya? Jika aku menjadi guru maka aku akan sedih melihat muridku tidak memiliki masa depan. Aku pikir sekolah ini memiliki guru yang seperti itu. Aku bahkan merelakannya masuk ke sekolah ini. Aku ingin memindahkan anakku ke sekolah lain." Hae Sung dan Guru Taeyeon sama sama terkejut. Ayah Hae Sung langsung menarik Hae Sung untuk pergi.
Hae Sung memohon agar Ayahnya jangan bersikap seperti ini karena tanpa Ayahnya bersikap seperti ini pun Hae Sung sudah kesulitan. Ayah Hae Sung semakin marah, "Jika kau tidak mau maka kau bisa menjalankan masa depanmu sendiri. Aku tidak akan ikut campur kembali!" Ayah Hae Sung berjalan pergi meninggalkan Kirin.
Hae Sung kembali ke sekolah dan banyak murid yang membicarakannya. Saat membuka lokernya, apel apel yang di berikan oleh Hae Sung kepada teman temannya ternyata di kembalikan kedalam lokernya sehingga loker Hae Sung penuh dengan apel dan apel apel itu pun berjatuhan. Yoo Jin mau menghampiri Hae Sung tapi JB sudah lebih dulu menghampirinya.
JB mengambil apel yang terjatuh dan memakannya, "Apel ini sangat enak. Jika kau mau membuangnya, bisakah aku memilikinya? Kau tau bahwa aku suka apel." JB bermaksud menghibur Hae Sung namun Hae Sung terduduk dan mulai menangis, "Aku akan mengindar. Aku akan menghindar. Apa yang salah dengan itu?" JB mendekati Hae Sung, "Biasanya para wanita terlihat cantik saat menangis Tapi kau tidak cocok menangis. Jadi berhentilah menangis." JB menyentuh pipi Hae Sung dan menarik sudut bibir Hae Sung sehingga membentuk sebuah senyuman. Yoo Jin yang melihat itu merasa kesal.
Pst:
Diawal Zola pikir pasangannya bakalan Hyesung-YooJin dan Rian-JB. Tapi sepertinya JB mulai care sama HyeSung dan Rian juga mulai sadar ada Yoo Jin. Makin complicated :p
3 comments:
akhirnya di lanjut jg DH2 nya ^^
Sikap JB yg bilang klo cwek biasanya cantik klo nangis , tapi hae sung engga itu sama kyak DH1 saat jin kuk bilang kyak gtu jg ke hyemi buat nenangin hyemi^^
Wah .. Seru nih JB mulai care sma hae sung :p
Thx ya kak Zola :)
lanjut kak... :)
hmm, keren kak, episode ini cz jd mulai timbul" benih2 Cinta dri JB ke Hye sung..:D
Post a Comment
Jangan jadi Silent Readers ya :-)