Wanita itu berlari mencoba mengejar bus yang sedang bergerak pergi. Saat bus itu berhenti, dia menaiki pagar pembatas jalan dan mengetuk jendela di bus itu. Sang Pria membuka jendela bus dengan cepat. Wanita itu mengalungkan kalung pada leher si Pria. Si Pria terlihat tersentuh dan dia menitikan air matanya sambil mendekatkan kepalanya pada kepala si wanita itu dan....
"CUT!! NG(Not Good)!! Air Mata! Sudah berapa kali kita mengulangnya?! Apakah begitu sulit untuk mengeluarkan air mata?? Kau harus melakukannya dengan perasaan!! Perasaan!!" Sutradara berteriak teriak dan membantingkan script drama ke tanah. Sam Dong yang menjadi peran pria itu pun terlihat lelah dan kesal juga karna dari tadi terus diulang-ulang adegannya,
Rian yang menjadi pemeran wanita itu menunduk meminta maaf. Asistennya segera menghampirinya untuk mengoleskan obat pada matanya sehingga menjadi panas dan bisa membuatnya menangis.
Sementara itu Manager Rian sedang mencoba membujuk sutradara, "Sutradara... Kau tau kan jika jadwal kami sudah tertunda kembali karena hal ini." Sutradara menatap kesal pada Manager, "Ini semua tertunda karena dia tidak bisa berkating dengan baik di bagiannya!! Ini adalah adegan terakhir dan kita harus memaksimalkan semuanya dan..." Manager tidak mendengarkan ucapan Sutradara lagi karena dia langsung menarik Rian untuk masuk kedalam mobil. Sutradara semakin kesal dengan hal ini, "Aku tidak akan pernah memakai idola kembali!!!"
Rian terlihat kebingungan saat Managernya meminat dia untuk segera masuk kedalam mobil. Rian bertanya pada Managernya mengapa mereka harus buru-buru dan Managernya pun bilang bahwa mereka harus datang tepat waktu karena kini Pemerintah telah mengaktifkan peraturan mengenai Proteksi Pelajar.
Rian menyalakan TV di mobilnya dan benar saja saat ini banyak Chanel yang sedang mengabarkan mengenai peraturan pemerintah mengenai proteksi Pelajar. Reporter memberitakan, "Berdasarkan peraturan waktu belajar 20 jam dalam satu minggu dan larangan para artis yang berstatus pelajar tampil melebihi jam 10 malam membuat para fans dari berbagai komunitas menolak dan membuat domonstrasi."
DREAM HIGH 2
EPISODE 1....
Member girl group HershE sedang berada di ruang make upnya. Di depan ruang mereka, terdengar perdebatan antara Produser acara dan Hyun Ji Soo yang merupakan salah satu pelatih di Agensinya Eden dan Hershe. Produser bilang pada Ji Soo bahwa artis Eden tidak bisa tampil di panggung karena Eden belum sampai juga di tempat acara padahal tinggal tersisa 30 menit lagi sebelum jam 10. Ji Soo mencoba membujuk Produser dengan bilang bahwa ini adalah comeback stagenya Eden dan tentu saja para fans sudah menunggu mereka. Produser berkata, "Walaupun kita menunda acaranya, lalu bagaimana jika mereka tampil lebih dari jam 10? Apa kau mau menurunkan mereka dari panggung agar tidak terlihat camera?"
Staff acara mendatangi ruang Hershe dan bilang agar mereka segera bersiap siap. Ketiga member Hershe mengerti dan segera keluar dari ruangan tunggu mereka.
Produser kembali berkata pada Ji Soo, "Saat ini aku sedang sangat sibuk jadi kita bicarakan lain waktu saja, ok?" Produser pun segera pergi meninggalkan Ji Soo. Ji Soo menelfon Lee Kang Chul yang merupakan CEO dari Oz Entertainment agensi Hershe dan juga Eden, "Direktur, sepertinya produser ingin bermain main dengan kita." Kang Chul bertanya, "Acara sudah mau dimulai mengapa kau masih belum bisa menghubungi Si Woo? Katakan padanya(Produser) bahwa kita akan segera pulang dan juga bilang agar dia tidak bermain main kembali! Bagaimana bisa acara music ini tampil tanpa kita(Eden)? Sudahlah aku tutup telfonnya."
Kang Chul masuk kedalam ruang tunggu Eden dan hanya bertemu dengan 1 member Eden yaitu JB. Kang Chul mengajak JB untuk pulang dan pergi makan namun JB menolak dan mengatakan, "Aku tidak bisa melepaskan stage ini begitu saja. Cinderella saja masih memiliki waktu hingga jam 12, lalu mengapa kita hanya sampai jam 10? Lagi pula bagi seorang laki-laki berada di rumah dibawah jam 10 itu bukankah sedikit aneh? Idol adalah Icon. Apakah kau pernah melihat seorang idol sudah berada di rumah jam 10?" Kang Chul tersenyum masam, "Aku mengerti apa yang kau katakan tapi kau harus mendengarkan yang akan aku katakan! Dengan peraturan proteksi pelajar, kau mau tampil di atas jam 10 malam? Tapi setelah itu kau akan mendapat larangan tampil selama 3 bulan. Stasiun TV akan menerima teguran dan pihak mereka akan marah sehingga tidak akan mempekerjakan anak-anakku kembali. Apakah kau akan bertanggung jawab dengan semua ini?" JB Terdiam tidak bisa berkomentar.
Para fans Eden sudah memanggil manggil nama Eden tapi ternyata yang naik ke atas stage adalah Hershe. Diantara banyaknya fans Eden, terlihat ada Shin Hae Sung. Shin Hae Sung melihat jam tangannya dan terlihat tinggal beberapa menit lagi akan jam 10 malam sehingga dia memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Salah satu fans bertanya padanya, "Mengapa kau pergi?" Hae Sung menjawabnya, "Aku yakin mereka(Eden) tidak akan tampil. Aku pergi dulu."
Ternyata Hae Sung tidak bernar-benar pergi dari tempat itu. Dia hanya pergi dari tempat stage menuju ke belakang stage. Sangat sulit untuk masuk ke belakang stage sehingga dia pun pura pura menjadi coordi noona Si Woo yang sedang berjalan. Si Woo menyadari kehadiran Hae Sung dan bertanya, "Apa yang kau lakukan?" Hae Sung berbohong dengan mengatakan bahwa tadi dia hanya membantu merapihkan rambut Si Woo. Si Woo tau bahwa Hae Sung pasti fans yang menyusup masuk be belakang stage makanya dia langsung berteriak memanggil pihak keamanan tapi sebelum pihak keamanan datang, Hae Sung sudah berhasil lebih dulu untuk bersembunyi.
JB Terlihat kesal saat melihat Si Woo menghampirinya. Si Woo tersenyum jahil pada JB,"Apakah kau benar-benar marah padaku? Tadi sungguh ada hal yang harus aku lakukan." JB mendengus, "Pasti masalah wanita lagi." Si Woo tersenyum, "Bukan. Aku terlambat karena ini." Si Woo mengangkat mp3 playernya dan memutarnya. JB terlihat terkejut saat mendengarkannya.
Hae Sung berjalan jalan di belakang stage sambil membawa kertas untuk tanda tangan. Hae Sung berpapasan dengan Pil Sook(IU Dream High1) dan langsung meminta tanda tangannya, "Oh... Sunbae, aku adalah Hobae(Junior)mu di sekolah Kirin. Bisakah kau menandatanganinya?" Pil Sook menandatangani kertas yang di bawa oleh Hae Sung dan dia bertanya, "Apakah kau bersekolah di Kirin?" Hae Sung mengangguk bersemangat. Pil Sook tersenyum, "Kalau begitu berikanlah yang terbaik." Pil Sook kemudian pergi meninggalkan Hae Sung yang sangat senang mendapatkan tanda tangannya.
Hae Sung melihat ada poster JB dan dia pun langsung melepaskannya. Saking terpanannya melihat poster JB, Hae Sung tidak sengaja tertabrak oleh JB dan Si Woo yang sedang berjalan. Hae Sung terkejut karena yang menabraknya itu adalah idolanya. Saat JB dan Si Woo berjalan menjauh, tiba-tiba saja Hae Sung mengungkapkan perasaannya, "Aku... Aku cinta padamu." JB Yang awalnya berjalan pergi pun kembali berjalan menghampiri Hae Sung, "Apa?" Hae Sung menundukan kepalanya gugup, "Aku fansmu...." JB hanya tersenyum dan kembali berjalan pergi.
Di tengah jalan, JB mendapatkan telfon dari Kang Chul. Si Woo bertanya, "Bukankah itu telfon dari Direktur? Apa tidak apa-apa?" JB terdiam sesaat dan dia menolehkan kepalanya menatap Hae Sung yang masih terdiam di tempat. JB pun segera menghampirinya, "Ah aku juga mencintaimu dan... aku memerlukan bantuanmu." Hae Sung sangat senang mendengarnya dan langsung setuju untuk membantu JB.
JB dan Si Woo berjalan menuju stage padahal sebentar lagi sudah akan jam 10 malam(JB san Si Woo seorang pelajar). Seorang staff acara melihat ada dancer Eden yang tertidur di belakang panggung makanya dia membangunkannya, "Hey kau masih pelajar kan? Kau tidak boleh ada disini karna sudah hampir jam 10 malam dan..." Jung Ui Bong(Dancer yang tertidur itu) pun terbangun dan saat melihat Eden masuk ke dalam stage, dia pun ikut berlari masuk kedalam stage tanpa mengetahui sudah hampir jam 10.
Kang Chul hendak berjalan keluar dari ruang tunggu Eden tapi dia langsung dihalangi oleh Hae Sung. Hae Sung bilang bahwa di luar fans banyak yang demo dan mau menyerang Kang Chul makanya sebaiknya Kang Chul tetap di dalam ruangan saja. Kang Chul mencoba melewati Hae Sung namun Hae Sung segera mendorongnya kedalam ruangan dan menutup pintu rapat rapat. Hae Sung terus meminta maaf sambil menahan pintu agar tidak terbuka.
Mc sedang berbicara di atas stage dan tiba tiba saja JB dan Si Woo masuk kedalam stage. Produser acara terkejut dan meminta agar camera di alihkan tapi justru si camera menangkap ekspresi senang dari para fans Eden. Produser terlihat semakin kebingungan dan dia bertanya pada para staffnya, "Berapa lama lagi waktu yang tersisa?"
Eden dan para dancernya sudah siap di posisi mereka di atas panggung. Seorang dancer bertanya pada Ui Bong, "Ya! Mengapa kau masih disini? Ini sudah lewat jam 10." Ui Bong terlihat terkejut, "Apa? Sudah lewat? Lalu kenapa mereka(Eden) tiba tiba tampil?"
Produser acara tidak memiliki pilihan lain selain memasang music agar Eden bisa tampil. Para fans tentu senang melihat penampilan mereka, sementara Kang Chul dan Hershe sama-sama terkejut. Bahkan Rian melemparkan permen karetnya ke TV saat kamera mengambil gambar JB.
Di tempat lain yaitu di jalanan terlihat Jin Yoo Jin yang sedang tampil bersama band rocknya. Saat akan membakan lagu kembali, seorang aparat keamanan mendatangi mereka. Aparat keamanan itu bertanya pada Yoo Jin, "Bukankah kau seorang pelajar? Tolong tunjukan ID Cardmu." Yoo Jin tertawa dan balik bertanya pada aparat keamanan, "Huh apakah aku terlihat seperti anak kecil?" Aparat keamanan itu menjawab, "Berdasarkan peraturan Proteksi pada para pelajar, mereka dilarang tampil di acara-acara melebihi jam 10." Yoo Jin maish mengelak, kedua teman bandnya bilang pada Yoo Jin agar menunjukan saja ID Cardnya sehingga masalah cepat selesai.
Yoo Jin terlihat gugup dan dia pun bilang pada aparat keamanan bahwa dia akan mengambilnya dulu di tas. Saat menghampiri tasnya, Yoo Jin tersenyum licik dan kemudian pergi begitu saja meninggalkan semuanya.
Ui Bong mendapat hukuman dari agensi dancenya karna dia tadi tampil melebihi jam 10 malam. Ui Bong mencoba membela dirinya, "Tadi aku terbangun dan tidak sadar jika waktu sudah lebih dari jam 10 malam." Pelatihnya itu justru semakin memarahi Ui Bong dengan mengatakan bahwa merekrut dancer yang maish sekolah itu menjadi sangat merepotkan. Ui Bong melihat Eden lewat dan dia pun jadi emosi pada Eden karena gara gara Eden lah dia jadi di hukum. Ui Bong pun berniat menghampiri Eden tapi pelatihnya menahan, "Kau mau kemana?" Ui Bong menatap kesal pada pelatihnya, "Aku tidak bisa diam saja diperlakukan seperti ini! Apakah kau merekrut orang orang yang tidak bisa tampil dengan baik hah? Diantara semuanya akulah yang terbaik dalam dance! Kau menerimaku karena tidak ada yang bisa sepertiku!" Pelatihnya berkata kesal, "Kau ini gila hah?!" Ui Bong justru balas membentaknya, "Ya aku gila! Kau pikir hanya tempat ini satu satunya tempat aku bisa dance huh? Hati hati lah karna tanganku mungkin saja memukulmu!!" Setelah mengatakan itu Ui Bong pergi untuk menghampiri Eden.
Di tengah tengah lorong belakang stage, Ui Bong meghampiri Eden dan mendorong kasar JB, "Mengap kau melakukan hal tadi hah? Jika kau mau naik ke atas panggung sendiri maka naiklah sendiri! Mengapa menyeret orang orang yang tidak bersalah? Aku akan terus terang padamu, muskipun aku bekerja untuk kalian hingga aku tidak makan dan minum, tapi aku sama sekali tidak mendapatkan sesuatu yang berguna! Aku tidak peduli apakah kalian adalah group yang paling popler di dunia! Yang pasti kalian harus tau, jika mau menjadi dewasa maka perjalananmu itu masih jauh!!!"
Si Woon mencoba mendorong Ui Bong menjauh dari JB, "Aku mengerti perasaanmu, kami melakukan hal ini karena kami dalam proses pendewasaan." Ui Bong justru semakin marah mendengarnya, "Apa? Katakan sesuatu yang masuk akal!!" Ui Bong sudah mau memukul Eden namun teman-teman dance-nya segera membawa Ui Bong pergi.
Setelah Ui Bong pergi, Si Woo tersenyum pada JB, "Orang sepertimu ada dalam situasi seperti ini sungguh mengejutkan." JB Menahan langkahnya dan menatap Si Woo, "Kali ini dari mana kau mendapatkan lagu itu? Dari wanita yang mana lagi?" Si Woo menggeleng, "Bukan. Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kami hanya teman. Just Friend." JB Menatap Si Woo lelah, "Jika kau begini terus kapan kau akan menjadi lelaki?" JB Melangkahkan kakinya pergi dan Si Woo mengikutinya dari belakang.
Keberadaan Hae Sung di belakang stage membuat pihak keamanan menggiringnya keluar gedung. Hae Sung awalnya sempat meronta tapi setelah di lepaskan, Hae Sung berhasil bernafas lega apalagi tadi dia sudah mendapatkan banyak tanda tangan idolanya.
Yoo Jin kembali ke asramanya yang sudah terkunci dan dia mencoba melemparkan batu kecil ke jendela kamar temannya agar temannya itu membukakan pintu, tapi sayangnya teman Yoo Jin tidak juga membukakan pintu. Yoo Jin kemudian melihat Hae Sung yang baru pulang malam juga dan sedang mengendap ngendap menuju pintu asrama bagian belakang. Saat Hae Sung sedang membuka pintu asrama, Yoo Jin bertanya, "Dari mana kau bisa mendapatkan kunci itu?" Hae Sung terkejut dan langsung terjatuh. Yoo Jin memanfaatkan kesempatan ini untuk melangkahi Hae Sung dan masuk kedalam asrama. Dan sial bagi Hae Sung karena kepala Asrama terbangun dan menemukan Hae Sung yang baru pulang malam.
Paginya Hae Sung mendapatkan hukuman untuk menyemir sepatu. Para siswa Kirin yang lainnya langsung tertawa melihat Hae Sung. Teman Hae Sung, Park Soon Dong melihat Hae Sung dan merasa kasihan, "Aish kau pulang terlambat." Hae Sung mengeluarkan kertas tanda tangan yang ia dapat semalam dan Soon Dong dengan cepat meminta agar Hae Sung menyembunyikan itu, "Cepat masukan! Jika orang lain melohatnya maka efeknya akan hilang." Soon Dong membuka tasnya dan memberikan sebotol air mineral pada Hae Sung, "Ini aku dapat dari Oz Entertainment. Nanti bakarlah kertas tanda tangan itu hingga menjadi abu lalu campur dengan air minum ini dan kau minumlah." Hae Sung bertanya bingung, "Diminum?"
Kepala Sekolah Jung Wan tiba tiba ada di hadapan Hae Sung dan Soon Dong, "Apanya yang diminum?" Hae Sung dan Soon Dong hanya diam saja. Kepala Sekolah Jung Wan membawa papan yang dilingkarkan di leher Hae Sung, "Aigoo pelanggar jam malam. Kau kemana semalam?" Hae Sung menjawab, "Konser untuk mendengarkan lagu dan juga belajar." Kepala sekolah mengangguk, "Bagus. Kau bukan untuk melihat wajah penyanyinya kan?" Soon Dong berniat kabur namun kepala sekolah menghentikan langkahnya, "Hey kau peramal! Diam disitu! Dengar, sekali lagi kau berusaha mengambil uang siswa dengan mengatakan ramalan yang tidak masuk akal maka aku akan melaporkannya sebagai penipuan!" Soon Dong berusaha mengelak namun Kepala Sekolah mengacuhkannya dan meminta Soon Dong untuk segera pergi. Soon Dong pun memberikan salam dan pergi terlebih dahulu.
Kepala Sekolah melihat tumpukan sepatu yang sedang disemir oleh Hae Sung, "Milik siapa ini? Hmm jika di lihat dari ukurannya maka ini milik Guru Yang Ji Man, benar?" Hae Sung menjawab dengan suara memelas, "Ya..." Kepala sekolah kembali bertanya, "Apa dia memberikan hukuman padamu untuk menyemir seluruh sepatunya?" Hae Sung menganggukan kepala dan berharap kepala sekolah akan membelanya. Kepala Sekolah melepaskan sepatunya dan mencoba sepatu milik Guru Ji Man, "Hmm sedikit kebesaran. Kau! Bersihkan sepatu milikku juga." Kepala sekolah pergi meninggalkan Hae Sung yang kesal karena ternyata kepala sekolah sama sekali tidak membantunya.
Guru Ji Man terbangun karena mendengar bunyi alarmnya. Saat terbangun, dia terkejut melihat Yoo Jin yang juga baru bangun tidur, "YA! Mengapa kau ada disini?" Yoo Jin menjawabnya santai sambil memakai pakaiannya, "Aku tidak memiliki tempat untuk tidur." Guru Ji Man hendak untuk protes kembali tapi dia lagi lagi terkejut saat menyadari sudah jam setengah sepuluh pagi. Dan tanpa dosa, Yoo Jin bilang bahwa dia lah yang mengatur alarm itu. Guru Ji Mn berteriak kesal, "Kenapa??!!!" Yoo Jin mengambil pisang dan memakannya santai, "Guru, bukankah aku sudah mengatakannya padamu agar berheni makan pisang? Jika kau tetap makan pisang maka orang orang akan mengejekmu." Guru Ji Man kembali bertanya, "Mengapa kau set alarmku jam setengah sepuluh hah?" Yoo Jin menjawabnya hanya dengan lemparan kulit pisang ke wajah guru Ji Man.
Di kelas vocal, guru Ahn Tae Yeon sedang mengajarkan teknik vokal nada tinggi tapi tidak ada satupun muridnya yang berhasil. Guru Tae Yeon terlihat frustasi mengajar murid muridnya. Ruang kelas terbuka dan Yoo Jin masuk kedalam kelas. Guru Tae Yeon berkata lemah, "Aigoo mengapa ka begitu sopan? Ah lagi pula ini bukan pertama kalinya. Baiklah kalian semua ingat ya malam ini harus mengumpulkan lagu karangan masing masing. Kaian ingat?" Semua murid menjawab Ya dan langsung melirik penuh makna pada Yoo Jin. Yoo Jin hanya tersenyum.
Saat istirahat, Yoo Jin mengeluarkan cd lagu yang telah dia buat dan menjualnya pada teman temannya. (Ngerti kan kenapa teman temannya lagsung pada ngelirik ke Yoo Jin pas Guru Tae Yeon memberikan tugas untuk membuat lagu :-D) Semuanya langsung menyerbu lagu buatan Yoo Jin, hanya Hae Sung yang tidak membeli Cd lagu itu.
Teriakan seorang murid mengenai JB yang ada di TV pun langsung membuat murid murid lain yang semula mengerubuni Yoo Jin kini berpindah menjadi mengerubuni TV. Hae Sung jelas tidak mau ketinggalan berita ini. JB mengatakan pada para wartawan, "Bagaimanapun juga kami ingin menepati janji pada para fans kami. Ini adalah hari comeback kami dan fans pasti sudah menunggunya. Kamu menyesal telah membuat kalian merasa tidak nyaman." Soon Dong bertanya pada Hae Sung, "Apakah nanti mereka akan dilarang untuk tampil kembali?" Hae Sung menjawab lemah, "Entahlah..." Ingatan Hae Sung kembali pada kejadian semalam saat dia bertemu dengan JB dan JB mengatakan bahwa dia juga mencintai Hae Sung.
Ui Bong bercerita pada Yoo Jin bahwa dia dikeluarkan dari agensi dancenya karena JB. Yoo Jin tentu terlihat tidak terima hal itu menimpa temannya. Kepala Sekolah tiba tiba mendatangi Yoo Jin dan Ui Bong, dengan cepat Yoo Jin menyembunyikan uang yang ia dapat dari hasil menjual lagunya itu. Kepala Sekolah bertanya, "Mengapa seseorang yang percaya diri sepertimu bisa kabur semalam?" Yoo Jin terkejut karena tiba tiba kepala sekolah membahas mengenai Yoo Jin yang bermain band di pinggir jalan. Kepala sekolah kembali berkata, "Kau penasaran dari mana aku tau? Karena aku lah yang melaporkanmu pada pihak aparat keamanan. Kalian terlalu berisik jadi mana mungkin aku tidak leaporkannya. Kau taatilah peraturan proteksi itu. Kau itu terlalu banyak bicara." Kepala sekolah kemudian berjalan pergi. Yoo Jin kesal dan bertanya pada Ui Bong, "Kau dengar dia menyembutku banyak bicara?" Ui Bong menganggukan kepalanya.
JB memainkan rubiknya di dalam van dan dia terkejut saat melihat para fansnya sudah menunggu di depan mobil. JB turun dari mobil dan berusaha tersenyum pada para fansnya, namun senyuman itu langsung hilang saat dia berhasil masuk kedalam kantor agensinya.
Rian sedang berada di ruang latihan dengan pedang mainannya itu dia sedang melatih aktingnya. JB datang dan bertanya, "Siapa yang mau kau bunuh? So Ji Seob? Dia yang akan membunuhmu terlebih dahulu. Asahlah lebih dalam aktingmu itu." Rian kesal dan sengaja meganjal kaki JB sehingga JB pun terjatuh. Rian memanfaatkan hal ini dengan memukuli punggung JB dengan pedang mainannya itu, "Kau mau pamer hah? Kau sudah bosan hidup?"
Pintu ruang latihan terbuka dan masuklah Ji Soo dengan Si Woo. Ji Soo memarahi Rian, "Apa yang kau lakukan dengan pedang itu diruang latihan?" Rian hanya diam saja tidak berkata apa-apa. Ji Soo lalu berkata pada JB, "Kau membuat situasi memburuk, pergilah ke ruang direktur." JB menuruti ucapan Ji Soo dan keluar dari ruangan latihan.
Saat akan menuju ruang Kang Chul, Si Woo menawarkan diri untuk menemani JB, Namun JB menolaknya.
JB masuk kedalam ruangan Kang Chul dan terlihat Kang Chul yang sedang menelfon, "Ya maafkan aku maaf. Sudah cukup kau melarang Eden untuk tampil dan kini kau mau melarang yang lainnya juga? Bukankah itu terlalu kejam? Aku tidak percara stasiun TVmu melakaukan ini pada agensiku.... Ah baiklah baiklah... mulai saat ini kau tidak perlu mempekerjakan anak-anakku yang lainnya. Tiga bukan? Tidak perlu, mulai sekarang kau tidak perlu menggunakan anak anakku lagi!!" Kang Chul melempar ponselnya dengan kesal. Kang Chul menyadari kehadiran JB dan berkata padanya, "KBC berkata tidak akan menggunakan kita lagi dan ini semua karenamu!"
Kang Chul bertanya, "Aku saat ini sedang sangat marah. Coba katakan padaku apa yang sebenarnya ada dipikiranmu..." JB mengeluarkan mp3nya dan memberikan pada Kang Chul, "Lagu kita telah di plagiat. Kau cobalah dengarkan ini. Di album yang lalu juga kita harus berhadapan dengan kasus plagiat dan kali ini terjadi kembali." Kang Chul menatapnya, "Kita memenangkan kasus yang terakhir." JB menjawab, "Masalahnya bukanlah menang atau kalah. Dengan skandal yang terus beredar ini membuat kita tidak ada harapan. Dan untuk perusahaan...." Kang Chul memotong ucapannya, "Kau berbohong!" JB menarin nafas dan kembali berucap, "Aku butuh waktu untuk menenangkan diri. Aku butuh waktu untuk latihan sendiri. Selalu membuang buang waktu untuk mengurusi Si Woo aku sudah bosan. Menjadi trainee selama 8 tahun bukanlah hal yang bisa dibanggakan. Aku sudah berjuang mengerjakan semua yang harus kulakukan dan aku ingin menyanyikan lagu solo. Aku akan berusaha keras. Izinkan aku berkarir solo...." Si Woo yang diam diam mendengarkan pembicaraan itu terkejut dan memutuskan untuk meninggalkan ruang Kang Chul.
Kang Chul bertanya, "Karena ingin berkarir solo maka kau membuat masalah ini?" JB menjawabnya, "Bagaimana mungkin aku menyanyikan lagi plagiat?" Kang Chul segera memarahinya, "Berhenti mengatakan itu lagu plagiat! Apakah kau siap berlatih sekeras kerasnya?" JB Menyanggupi hal itu. Kang Chul berfikir sesaat, "Baik karir solo ataupun dalam Group... Aku memberi waktu 6 bulan. 1 Tahun terlalu lama. Kau mengerti?"
JB keluar dari ruang Kang Chul dan dia segera bertemu dengan Si Woo yang ternyata sudah menunggunya. Si Woo berkata, "Jadi kau menggunakan alasan plagiat lagu itu untuk membicarakan hal ini dengan Direktur? Aku tau hasilnya akan seperti ini.... Kau beralasan ingin berkarir solo dan ingin memiliki banyak waktu untuk berlatih, kau mengkhianati dan memperalat aku!" JB Menanggapinya santai, "Setidaknya kau harus berterima kasih padaku karena selama ini aku membawamu menjadi bersinar." Si Woo bertanya, "Mengapa kau menjadi sangat egois?" JB balik bertanya, "Egois? Sejak kapan kau peduli pada orang lain? Jika dari awal kau tidak seperti ini maka semuanya tidak akan terjadi." JB pergi meninggalkan Si Woo.
Rian yang baru keluar dari ruang latihan pun bingung dengan sikap JB yang begitu saja pergi tanpa menyapanya. Rian bertanya pada Si Woo, "Ada apa ini? Kalian tadi tampak begitu serius." Si Woo tersenyum pada Rian, "Maaf. Karena kami sepertinya kalian(Hershe) akan dilarang tampil juga." Rian bukan sedih mendengar hal itu, dia justru sangat senang, "Dilarang tampil? Benarkah?" Si Woo bingung dengan ekspresi bahagia Rian, "Kau baik baik saja?" Rian menjawabnya dengan penuh semangat, "Tentu! Karena jadwal yang terlalu padat dan melihat wajah para staff di tempat shooting yang menyebalkan... ah ini sangat melelahkan. Untuk kali ini aku sangat berterima kasih pada kalian."
Yoo Jin kembali datang menghampiri teman bandnya dan membantu mereka mempersiapkan peralatan. Kedua teman band Yoo Jin tiba tiba tersenyum pada Yoo Jin, "Kau masih bersekolahkah? Coba tunjukan ID Cardmu." Yoo Jin menjawab santai, "Yang benar saja. Aku tidak membawanya." teman band Yoo Jin kembali berkata, "Ya! Kau selama ini bahkan menggunakan bahasa informal pada kami!" Yoo Jin tertawa, "Mengapa tiba tiba membicarakan usia? Kita berbicara melalui musik kan? Semangat Rock!" Teman band Yoo Jin bilang bahwa Yoo Jin hanya menganggu penampilan mereka dan selama ini mereka sudah bersabar menghadapi Yoo Jin.
Baru saja Yoo Jin mau mengelak kembali, tiba tiba Kepala Sekolah datang dan berkata pada Yoo Jin, "Ya! Yoo Jin kau harus kembali ke asrama sebelum jam 10!" Yoo Jin terkejut melihat kehadiran kepala sekolahnya itu apalagi kepala sekolah datang dengan motor pengantar makanan, "Apakah kau membuka restaurant ayam?" Kepala sekolah menjawabnya, "Ini pekerjaan sampinganku, kenapa? Aish kau tidak usah mengalihkan pembicaraan! Kau kembalilah ke asrama!"
Soon Dong berhasil mengelabui Hae Sung dengan segala ucapannya. Dan kali ini Hae Sung harus melakukan ritual membakar kertas tanda tangan dan abunya di masukan kedalam air lalu harus diminum airnya itu. Hae Sung meminta agar Soon Dong melakukannya bersama dia namun Soon Dong menolak dengan bilang bahwa Hae Sung harus melakukannya sendirian. Soon Dong lalu pergi meninggalkan kamar mereka berdua.
Hae Sung pun memulai ritualnya dengan sexy dance lalu dia mengucapkan permintaannya yaitu dapat masuk OZ Entertainment dan menjadi nomor 1. Setelah itu dia membakar kertas tanda tangan dan memasukannya kedalam air yang sudah disiapkan.
Ui Bong membukakan pintu masuk asrama untuk Yoo Jin yang baru saja pulang. Saat berjalan di lorong asrama, Yoo Jin tiba tiba menghentikan langkahnya karna dia mencium bau terbakar. Yoo Jin medekati sumber kepulan asap dan itu berasal dari kamarnya Hae Sung. Yoo Jin dengan panik meminta Ui Bong untuk membangunkan orang orang untuk membantunya memadamkan api. Ui Bong mengerti dan segera berlari pergi.
Sementara itu Hae Sung terlihat panik saat mendengar Yoo Jin mengetuk ngetuk pintu kamarnya. Hae Sung tidak mau membka pintu karena prosesinya akan gagal jika tergangu dan lagi tinggal 1 kertas lagi yang perlu dia bakar.
Ui Bong menekan tombol tanda bahaya kebakaran sehingga alarm pun berbunyi dan seluruh murid di asrama berlari dengan panik keluar dari asrama, bahkan Guru Jin Man juga langsung berlari keluar. Saat sudah di luar asrama, Murid murid wanita bilang bahwa Hae Sung masih ada di dalam asrama dan mereka meminta agar Jin Man yang menyelamatkannya. Guru Jin Man berfikir sesaat, "Aku harus menyelamatkannya? Bagaimana jika aku mati dengan cara seperti ini? Aku belum jatuh cinta dan bahkan aku belum debut sebagai penyanyi. Bagaimana ini?" Ui Bong dan murid laki-laki langsung mendorong guru Jin Man agar kembali masuk kedalam asrama.
Di depan kamar Hae Sung, terlihat Yoo Jin yang berusaha membuka pintu kamar. Seluruh murid laki laki dan Guru Jin Man sudah bersiap siap di depan kamar Hae Sung sambil membawa ember berisi air. Hae Sung terus membakar kertas dan meminta agar pintu tidak terbuka karena sebentar lagi prosesinya akan selesai.
Yoo Jin berhasil membuka pintu kamar Hae Sung. Hae Sung berteriak, "TIDAAAAK!" Tapi terlambat karena Guru Jin Man langsung menyiramkan air pada wajah Hae Sung. Make Uo Hae Sung pun luntur dan membuat para murid laki-laki tertawa. Yoo Jin memanfaatkan situasi ini untuk mengambil foto Hae Sung dengan maskara yang luntur.
Setelah kejadian itu Hae Sung sedang mengobrol dengan Soon Dong, Ui Bong dan juga Hong Joo. Hae Sung bertanya pada Soon Dong, "Bagaimana ini? Aku memiliki firasat buruk dan akan mendapatkan bad luck." Soon Dong memarahi Hae Sung dan mengatakan pada Hae Sung agar tutup mulut. Hong Joo tiba tiba ikut memarahi Hae Sung dan bilang bahwa semua yang di katakan oleh Soon Dong itu adalah tipuan. Tapi bodohnya Hae Sung tetap lebih percaya pada Soon Dong dari pada temannya itu. Soon Dong berkata pada Hae Sung, "Prosesi tadi gagal dan itu sama saja kau tidak melakukannya." Hae Sung lemas mendengar hal itu, "Aish aku harus memiliki jimat agar bisa lolos kali ini.... Jika aku gagal kali ini, aku tidak tau apa yang harus dikatakan pada Ayahku."
Soon Dong tersenyum, "Tenang saja. Masih ada 1 cara lagi..." Hae Sung penasaran dan dia pun mendekatkan kepalanya pada Soon Dong namun dengan cepat Hong Joo berdiri diantara Hae Sung dan Soon Dong. Hong Joo berkata pada Hae Sung, "Keinginanmu... Aku akan membantunya." Hae Sung bertanya lemas, "Bagaimana caranya?"
Hong Joo memainkan gitarnya dan menyanyikan lagu Tell Me Your Wish - Girls Generation. Hae Sung kembali tersenyum setelah mendengarkan lagu yang dibawakan Hong Joo.
Saat audisi dimulai. Hae Sung sudah menunggu gilirannya tapi nama dia tidak juga di panggil makanya dia bertanya secara langsung, "Aku no 18 Shin Hae Sung kenapa tidak dipanggil?" Staff audisi OZ Entertainment mengatakan bahwa mulai sekarang mereka tidak menerima audisi untuk para pelajar. Hae Sung memohon karena tinggal 1 tahun lagi dia akan mendapatkan usia legalnya. Ji Soo yang melihat keributan bertanya pada staffnya itu, "Siapa dia?" Melihat hal ini Hae Sung langsung berlutut di depan Ji Soo, "Aku bisa bernyanyi dengan baik. Selain lagu Mariah Carey aku juga bisa menyanyikannya segala lagu. Aku bahkan bisa berlatih hingga suaraku habis." Ji Soo berkomentar, "Kau tidak menjaga pita suaramu itu sehingga orang yang mendegar nyanyianmu akan merasa tidak nyaman. Bukankah kau orang yang selalu datang di setiap audisi?" Hae Sung panik, "Sepertinya kau salah orang."
Ji Soo berkata kembali pada Hae Sung, "Kalau begitu kau pergilah ke karaoke dan lihat ada banyak orang yang bisa bernyanyi sepertimu. Penghayatan lagumu dan tempo nilainya Nol. Tidak ada sense, tidak ada pesona di dalam suaramu. Dan kau selalu mengatakan bahwa kau bisa menyanyikan segala jenis lagu.. Jika kau tidak memiliki kemampuan maka percuma saja jika kau pergi ke tempat audisi lainnya juga." Hae Sung terdiam tidak berani menatap mata Ji Soo, "Aku pikir kau tidak ingat nyanyianku ataupun namaku. Maka dari itu aku beritahu bahwa namaku Shin Hae Sung. Hae berarti laut, Sung berarti bintang. Artinya adalah bintang yang tersembunyi di laut. Kali ini aku harap kau mengingatnya. Muskipun saat ini aku bukanlah bintang di lautan tapi suatu hari aku akan terbang ke langit. Kau akan menyesali ucapanmu itu suatu saat." Hae Sung menahan tangisannya dan pergi meninggalkan Ji Soo.
Hae Sung berjalan di lorong kantor Oz Entertainment dan dia menunjuk poster HershE, "Lihatlah aku akan lebih baik dari pada kalian! Aku hanya belum mendapatkan kesempatan..." Hae Sung lalu melihat ada poster audisi mengarang lagu dan tidak ada batasan usianya. Ponsel Hae Sung berbunyi dan itu merupakan telfon dari Ayahnya.
Kang Chul sedang berdiskusi dengan Ji Soo mengenai sekolah seni untuk para artisnya. Ji Soo pun mengemukakan pendapatnya, "Aku rasa Sekolah Kirin dapat membuat anak-anak mendapatkan waktu 20-30 jam yang dibutuhkan di sekolah dan itu merupakan kesempatan bagi kita. Sebenarnya para Agensi lain juga ingin memasukan artis mereka ke Kirin." Kang Chul mengangguk mengeryi, "Seorang idola bekerja bisa sampai 20-30 jam dan jika masuk Kirin maka itu tidak akan menganggu kegiatan luar negeri mereka Hmm ini kabar bagus. Tapi, mengapa harus Kirin?" Ji Soo pun menceritakan mengenai Sekolah Kirin pada saat ini, "Sebelumnya Direktur Sekolah Kirin sedang pergi keluar negeri dan pihak sekolah pun mengangkat Kepala sekolah baru. Mereka mengubah kurikulum pembelajaran menjadi teori sehingga kualitas pun menurun. Kejayaan Kirin pun menurun hanya dalam waktu 3 tahun terakhir ini. Kepala sekolah mereka kesulitan dalam mengatur sekolah." Kang Chul bertanya, "Apa tidak ada orang tua yang protes?" Ji Soo menjawab, "Banyak murid yang telah meninggalkan sekolah itu dan selebihnya orang tua tidak mempedulikannya."
Hae Sung pergi makan siang bersama dengan Ayahnya. Ayah Hae Sung bertanya to the point, "Apakah kau tidak memiliki kabar? Mengenai audisi atau apapun itu?" Hae Sung mengelak, "Karena urusan belajar maka aku sangat sibuk." Ayah Hae Sung memarahinya, "Jangan membuat alasan kembali! Kau telah berjanji untuk masuk sekolah agama!" Hae Sung menolak hal itu, "Tidak! Ayah tidak mengerti perasaanku! Ayah juga tidak mengeri perasaat Tuhan." Ayahnya mulai kembali marah, "Aku berdoa siang dan malam agar kau menjadi instruktur." Hae Sung menjawab singkat, "Aku sudah berganti kepercayaan. Aku sepertinya terkena sihir bahkan aku menyembah mereka." Ayah Hae Sung terlihat sangat marah dan Hae Sung mencoba menenangkannya, "Ayah... Kau tidak lupa kan bahwa kau adalah pastor?"
Ayah Hae Sung menarik tangan Hae Sung, "Kau sebaiknya ikut kembali ke Chuang Ju! Ayo pulang ke rumah dan kau harus meminta pengampunan tuhan!" Hae Sung memberontak keinginan Ayahnya itu, "Pergi kemana? Seorang murid tentu saja harus bersekolah! Aku tidak mau pokonya!!!" Ayah Hae Sung terkejut mendengar ucapan Hae Sung, "Kau bahkan menggunakan bahasa informal pada Ayahmu??" Hae Sung panik dan segera pergi keluar dari Restaurant. Ayah Hae Sung tentu langsung mengejarnya.
Hae Sung menutup rapat pintu Restaurant agar Ayahnya tidak menangkapnya, "Orang bilang bahwa lebih menyenangkan anak yang tidak dewasa dari pada anak yang pemikir jadi biarkan aku tumbuh dewasa dengan penuh kegembiraan. Dari lima anak perempuan yang kau miliki, tidak masalahkan untuk memiliki satu orang sepertik. Aku pergi! Maaf!" Hae Sung segera berlari pergi.
Hae Sung terus bernyanyi sepanjang perjalanan pulang namun lagi lagi dia berakhir dengan tenggorokannya yang menjadi serak. HaeSung kembali bernyanyi namun dia justru teringat dengan semua ucapan Ji Soo. Hae Sung membuka tasnya dan menatap poster audisi mengarang lagu, "Apakah hanya ini kesempatanku?"
Kang Cul bersama dengan JB datang ke Kirin. JB bertanya, "Kenapa kita ada disini?" Kang Chul menjawab singkat, "Untuk membawamu lihat lihat." Setelah mengatakan hal itu Kang Chul berjalan memasuki gedung Kirin.
Hae Sung menghampiri Yoo Jin dan meminta Yoo Jin untuk mengaransement lirik yang telah dia buat namun Yoo Jin secara langsung menolaknya. Hae Sung terus mengejarnya dan meminta Yoo Jin mendengarkan dulu setidaknya, "Kau seharusnya merasa bersalah padaku karena kejadian itu makanya kau harus...." Dan lagi-lagi Yoo Jin menolaknya. Hae Sung terus mengejar, "Ini sangat penting untukku! Apakah kau butuh uang lebih? Berapa banyak yang kau butuhkan? 30.000 won? Ayolah~"
Kepala sekolah berada di ruangannya sambil bersantai dan mengisi TTS di koran. Kang Chul masuk kedalam ruangannya dan membuat Kepala sekolah terkejut. Kang Chul tersenyum melihatnya, "Lama tidak bertemu denganmu Hyung...." Kepala sekolah terdiam saat menyadari bahwa yang datang adalah Kang Chul.
JB masuk kedalam Kirin dan melihat-lihat. Pandangan matanya langsung tertuju pada Hae Sung yang sedang mengejar Yoo Jin. Hae Sung bertanya pada Yoo Jin, "Kenapa kau tidak mau melakukannya?" Yoo Jin menjawab, "Karena kau akan mengikut sertakannya untuk audisi. Kau ingin menyerahkan karyaku? Jangan berfikir akan hal itu!!" Hae Sung menahan langkah Yoo Jin, "Kalau begitu setidaknya dengarkan sekali!! Cukup sekali." Yoo Jin mengeluh kesal, "Kau ini sungguh mengganggu! Jika aku tidak mau mengaransemennya setelah mendengarkan ini maka aku tidak akan melakukannya. Bagaimana?" Hae Sung mengangguk setuju.
Hae Sung dan Yoo Jin pergi ke ruang studio music dan diam diam JB berdiri di depan ruang studio. Yoo Jin mendengarkan lagu Hae Sung dan kemudian menghentikannya di tengah-tengah, "Lupakan. Aku tidak mau melakukannya." Hae Sung bertanya, "Kenapa tidak mau?"Yoo Jin menjawab, "Aku bahkan bisa membuat yang seperti itu sambil tertidur." Hae Sung sedih mendengarnya, "Aku menghabiskan waktu sebulan untuk menuliskannya." Yoo Jin tertawa merendahkan, "Berhentilah berpura-pura. Kau ingin menjadi idola? Jika mereka tidak bisa bernyanyi maka mereka akan lip-sync. Jika mereka tidak bisa menari maka mereka akan menggunakan pakaian bagus. Mereka hanya membuat penampilan palsu. Apa kau setuju?" Hae Sung dengan cepat menggelengkan kepalanya. Yoo Jin melanjutkan ucapannya, "Kalau begitu itu adalah yang aku pikirkan. Mereka hanya ingin terkenal. Tidak ada gairah musik. Huh mereka tertawa dan menari seperti orang lain dan bahkan bernyanyi dengan nada yang sama. Tidakah kau pikir itu menjijikan? Manusia bukanlah Boneka!"
JB terdiam mendengar ucapan Yoo Jin dan dia mengingat masa lalunya....
FLASHBACK....
Kepala Sekolah sedang melakukan audisi untuk masuk sekolah Kirin dan saat itu yang diwawancara adalah Yoo Jin dan juga JB yang belum terkenal seperti sekrang ini. Yoo Jin terlihat sangat percaya diri saat wawancara, "Aku tidak suka mengikuti peraturan dan aku tidak suka sesuatu yang sama. Manusia bukanlah boneka. Aku hanya ingin melakukan apa yang aku inginkan." Kepala sekolah berkomentar, "Kau ini sungguh banyak berbicara. Jadi apa yang ingin kau lakukan?" Yoo Jin tersenyum, "Rock!" Kepala sekolah terkejut, "Rock? Aku tau sedikit mengenai music rock dan aku yakin kau tidak akan mendapatkan banyak penghasilan dari itu." Yoo Jin tersenyum, "Aku pasti sukses. Dan aku akan menggunakan pesawat jet pribadiku untuk tur ke seluruh dunia."
Kepala sekolah terlihat lelah berbicara dengan Yoo Jin makanya dia beralih pada JB, "Baiklah selanjutnya adalah Woo Jae(Nama asli JB)? Apa yang ingin kau lakukan?" JB menjawabnya dengan gugup, "A... Aku ingin menjadi penyanyi dan penari." Kepala sekolah melihat JB memegang gitar dan dia pun bertanya, "Jika kau ingin menjadi penari lalu untuk apa membawa gitar? Jika kau tidak bisa memainkannya maka simpanlah." JB menjawab, "A... A... Aku yakin dapat melakukannya dengan baik."
Kepala sekolah hanya mengangguk dan kemudian dia meminta pada Yoo Jin untuk menyanyi terlebih dahulu. Yoo Jin berdri dari duduknya sambil memegang gitarnya dan kemudian dia bernyanyi. Kepala sekolah dan JB sama sama terdiam saat mendengarkan suara Yoo Jin. Yoo Jin sudah selesai bernyanyi dan kini giliran JB, Namun JB terlihat diam saja makanya Kepala Sekolah bertanya, "Kenapa? Apa lagunya juga sama?" JB mengangguk ragu-ragu, "I-Iya..." JB berdiri dan karena dia gugup maka kursi yang dia awalnya duduki itu jadi terjatuh. JB terlihat sangat panik dan berusaha memainkan gitarnya tapi justru dia semakin panik dan bingung apa yang harus dia lakukan. Yoo Jin yang melihat hal itu tertawa dan dia justru sengaja mempermainkan gitarnya dan mengejek JB. JB terlihat mau menangis. Kepala sekolah bertanya kembali pada JB, "Apa kau ingin menari saja?"
FLASHBACK END...
Hae Sung bertanya pada Yoo Jin, "Jika kau tak ingin membantu maka katakan saja! Mengapa kau terus memamerkan karyamu hah? Bahkan karyamu itu tidak pantas mendapatkan 10.000 won!" Yoo Jin merasa terhina, "Kau! JB atau apapun itu, sekarang albumnya dikatakan plagiat, apa kau tau itu? Jika mereka tak membuat masalah dan terus bersikap berpura pura maka ini tidak menjadi berita besar dan ini adalah aib. Jika kau ingin menjadi penyanyi, hal yang paling dasar adalah kau harus mengetahui lagu apa yang di nyanyikan oleh penyanyi favoritemu dan kemudian menyukainya saja."
Saat Yoo Jin berbalik hendak pergi meninggalkan studio, terlihat ada JB. JB bertanya, "Siapa yang mengatakan itu hasil plagiat?" JB kemudian memasang senyum pada Hae Sung, "Biar aku yang mendengar lagumu dan aku akan membantumu." Hae Sung sangat senang melihat kedatangan JB, "Bagaimana dia bisa ada disini? Apa karna aku telah membantunya makanya dia kemari mencariku?" Yoo Jin yang melihat rasa kekaguman Hae Sung terhadap JB itu semakin kesal jadinya.
Kang Chul berkata pada kepala sekolah, "Hyung, rasanya baru kemarin aku membantumu. Ah waktu berjalan dengan cepat ternyata. Bagaimana kehidupanmu Hyung? Apakah hidup berkecukupan?" Kepala sekolah mendengus kesal, "Apakah seseorang harus hidup berkecukupan agar tetap hidup? Seseorang hidup karena orang itu ingin hidup." Kang Chul tertawa singkat, "Hyung... Kau pasti tau aku melatih para penyanyi." Kepala Sekolah menjawab, "Ya aku tau. Kau ingin mereka pindah ke sekolah ini? Baiklah. Berapa orang?" Kang Chul menatap kepala sekolah, "Bukan begitu. Perusahaanku telah memutuskan untuk membeli Sekolah Kirin dan tentu aku akan membawa anak anak didikku kemari." Kepala sekolah terkejut mendengarnya, "Huh apa kau pikir sekolah itu adalah perusahaan yang bisa kau beli? Sebenarnya kau siapa?" Kang Chul menjawabnya, "Aku kepala Direktur...."
JB mengaransement lagu Hae Sung dan Hae Sung tentu sangat senang bahkan dia mengatakan bahwa JB sangatlah jenius. JB tersenyum pada Hae Sung, "Aku hanya memakai cord dasar saja." Yoo Jin tertawa sinis, "Benar benar cord dasar. Bahkan aku bisa menggunakan kakiku hanya dalam wkatu 5 menit." JB Menatap Yoo Jin, "Sepertinya kau sangat membenci idola. Itu terlihat sangat jelas. Jika kau terlalu memperlihatkannya bukankah itu melukai harga dirimu? Tapi itu juga..." JB Sengaja menghentikan ucapannya sehingga membuat Yoo Jin marah, "Tapi apa? Lanjutkan ucapanmu!Jangan membuatku menebaknya!" JB melanjutkan ucapannya, "Kau memilih milih siapa yang kau suka dan kau benci. Kau terlihat sangat iri." Yoo Jin tidak terima dikatakan begitu dan langsung mendorong JB hingga JB menabrak meja dan tidak sengaja mengaktifkan speaker ke tiap ruangan. Otomatis para murid yang lain bisa mendengar suara JB dan mereka langsung berteriak heboh.
JB Berkata pada Yoo Jin, "Kau bilang bisa melakukannya dengan kakimu dalam waltu 5 menit? kenapa kau tidak mencobanya dan membuktikan?" Yoo Jin setuju dan dia pun mengambil alih duduk di depan komputer, "Lihatlah baik baik. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuang sampah(Lagu aransement JB) ini." Hae Sung dan JB sama sama panik saat melihat Yoo Jin memindahkan lagu itu ke dalam recycle bin dan kemudian dia menghapusnya secara permanen dari komputer. Hae Sung marah dan mengatakan bahwa Yoo Jin sangat brengsek.
JB yang kesal juga langsung menarik kerah baju Yoo Jin, "Apa yang kau lakukan?!" Yoo Jin mengejek JB dengan mengatakan kembali kata kata yang diucapkan JB di TV, "Dari pada mematuhi peraturan, aku lebih ingin memenuhi janji pada para fansku.' Huh pertunjukan seperti apa yang sebenarnya kau lakukan? Hanya karena wanita bodoh(Hae Sung) ini mengatakan suka padamu maka kau menjadi tinggi kepala." JB ingin memukul Yoo Jin namun sayangnya kini sudah banyak fansnya yang berdiri di depan pintu studio dan tentu saja dia tidak mungkin memukul Yoo Jin di depan fansnya. JB pun mengambil cara lain, "Hm aku rasa kau salah paham. Jika kau memiliki kemampuan, lalu mengapa semua orang tidak mengenalimu? Bukankah itu lucu?" Yoo Jin mengepalkan tangannya geram. JB melihat kepalan tangan Yoo Jin dan dia pun semakin mengolok oloh Yoo Jin, "Jika kau mau memukulku maka majulah. Setelah memukulku kau pasti akan terkenal. Berhentilah menjadi pecundang dengan tri kotormu."
Yoo Jin habis kesabaran sehingga dia langsung maju untuk memukul JB. Hae Sung tentu tidak akan membiarkan hal ini begitu saja. Dia sengaja mengulurkan kakinya di depan Yoo Jin sehingga Yoo Jin pun menjadi oleng dan dia menabrak kaca. Hae Sung dan JB sama-sama tersenyum.
Pst :
Untuk episode pertama ini menurut Zola sangat segar. Bukan karena pemainnya yang baru tapi karena memang ceritanya yang bagus. Mungkin Dream High 1 sosok utama wanitanya Hye Mi dibuat terlihat sempurna dengan segala kemampuannya sehingga kadang bikin jengah dengan sikap arogannya, tapi di Dream High 2 justru ada Hae Sung yang kemampuannya minum dan sifat polos serta cerianya yang menghibur dan justru hal itu yang bisa membuat orang orang yang menonton jadi termotifasi juga. Dan kalau di Dream High 1 bercerita mengenai perjuangan menjadi Idola, di Dream High 2 ini ada tambahan yaitu kerasnya dunia idola. Baiklah mari berhenti membandingkan antara Dream High 1 dan 2 karena dari segi cerita mereka berbeda. Tapi yang pasti sih semoga aja Dream High 2 ini bisa mengikuti kesuksesannya Dream High 1 :-D
Untuk saat ini Karakter yang paling Zola suka adalah Hae Sung. Bukan hanya karna dia pemeran utama, tapi karena aku rasa perannya ini akan membuat orang suka sama dia. Ya walaupun Zola gak begitu suka dengan sikap Hae Sung yang terlalu mengidolakan JB. Siapa karakter favorite kalian? Silahkan share~
3 comments:
akhirnya zola kembali...
selamat buat graduationnya kak! salam kenal :)
iya .. Hae Sung lah yg aq suka di DH 2 .. Prtma aq bca ini prhatian ku langsung trtuju ke Hae Sung :)
Post a Comment
Jangan jadi Silent Readers ya :-)