'Isu-isu di Industri Hiburan, dipersembahkan oleh Meet The Stars.... Isu: Idola sekolah di Kirin Art School'
Rian lah yang membuka acara pertama kali, "Halo aku Ri-an.... Jika ditanya mengenai apa yang akan aku lakukan di sekolah maka jawabannya adalah.... Aku akan membolos kelas lalu memanjat dinding sekolah dan juga makan tteokpoki bersama teman-teman. Aku ingin melakukan semuanya. Dan lagi lihatlah seragamnya sangat bagus. Lihat bagus bukan?" Dan kameramen menjawab, "Tidak ada yang special." Jawaban itu langsung membuat Rian kecewa dan cemberut.
Selanjutnya yang berbicara pada kamera adalah Nana, "Jika aku masuk kembali sekolah maka aku ingin berjalan jalan selagi waktu sekolah. Aku sungguh ingin mencobanya dan aku juga ingin belajar dengan baik. Jika ada guru yang tampan, single maka mungkin aku akan menulis surat padanya. Aku rasa ya aku akan melakukannya dengan baik." Kameramen berkata, "Kau tidak bisa melakukannya." Nana balas bertanya, "Aku tidak bisa? Kalau begitu bagaimana jika menjadi Ketua Kelas?"
Kini yang berbicara pada kamera adalah Nana dan juga Ailee. Ailee berkata, "Aku sedikit sedih karena harus meninggalkan teman teman di sekolah lamaku." Nana berkomentar, "Bukankah kau hanya sekolah 3 kali dalam satu tahun?" Ailee langsung membantah hal itu, "Hey kapan aku melakukannya?"
Eden menghadap kamera dan memperkenalkan diri mereka. Saat Si Woo akan berbicara, tiba tiba saja JB mengambil alih wawancara, "Aku melanggar peraturan Proteksi Pelajar dan membuat masalah di atas panggung...." Si Woo berdiri di belakang JB seolah olah sedang menangis dan Rian langsung menghampiri mereka dan merebut kameranya.
Kamera kini kembali berpindah pada Hershe yang memperkenalkan diri mereka sambil terus tertawa. Lalu Nana menyarankan agar mereka semua mengambil gambar bersama karena mereka semua menggunakan seragam sekolah. Acara pun diakhiri dengan foto bersama Hershe dan Eden yang menggunakan seragam Kirin.
DREAM HIGH 2
EPISODE 2
Karena speaker yang tidak sengaja aktif maka seluruh murid tau bahwa JB ada di studio. Seluruh murid pun berbondong-bondong berlari ke arah studio. Kang Chul jadi bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Di studio, Hae Sung memukuli Yoo Jin dan meminta agar aransement karya JB dikembalikan. Yoo Jin kesal dan membentak Hae Sung, "Kau ini sangat berisik! Aku akan membuatkan yang baru untukmu!" Namun Hae Sung langsung menolaknya dan hal ini membuat JB tersenyum senang, "Aku tidak mau!! Kembalikan aransmennya!!!!!" JB pergi meninggalkan studio begitu saja. Hae Sung terus memukul Yoo Jin namun dia segera berhenti saat menyadari jika Yoo Jin menatapnya tajam. Karena Hae Sung sudah berhenti memukulinya maka Yoo Jin berjalan meninggalkan studio.
Terlihat JB yang di kepung oleh para murid wanita Kirin. Bahkan Yoo Jin yang ingin keluar dari kerumunan itu saja kesulitan sehingga dia dengan terpaksa merangkak di bawah. Hae Sung yang baru keluar dari studio ikut terkejut menyadari banyaknya murid yang mengerumuni JB. Untuk melindungi JB, Hae Sung pun dengan cepat berdiri di depan JB, "Oppa, kau tidak perlu khawatir. Aku akan melindungimu!"
Tapi Hae Sung justru memanfaatkan situasi ini untuk mencium JB. Sebelum berhasil mencium JB, Kang Chul datang dan mendorong Hae Sung. Para murid yang awalnya berlomba-lomba untuk mengambil foto JB pun langsung terdiam saat melihat kehadiran Kang Chul. Kang Chul berkata pada para fans JB itu, "Kalian ingin mengambil fotonya? Tapi bukankah kalian sudah banyak mengambil fotonya disaat yang lain? Jadi sebaiknya simpan saja kenangan berharga dan indah ini di dalam hati kita." Para fans JB langsung mengangguk mengerti. Kang Chul bertanya, "Apakah kalian semua ingin debut menjadi girl group? Kalau begitu kau seharusnya tidak mengambil banyak foto orang lain. Foto seharusnya diambil oleh diri sendiri(selca) benar bukan?" Semuanya menganggukan kepala.
Kang Chul mengangkat jarinya, "Lihat jari ini dengan seksama." Semuanya otomatis mengikuti jari Kang Chul yang bergerak. Kang Chul menggerakan jarinya itu ke tengah kerumunan fans dan akhirnya para fans pun dapat membuat jalan keluar untuk JB. Kang Chul berkata, "Baiklah sampai jumpa nanti!"
Setelah kepergian JB dan Kang Chul, seluruh murid Kirin pun menghampiri Hae Sung, "Kau siapa? Kau siapa? Apakah kau dekat dengan JB?" Hae Sung menjawabnya malu malu, "Aku sudah bertemu dengannya sekali, ah tidak... Dua kali." Murid-murid bilang bahwa mereka iri pada Hae Sung. Seorang murid bertanya, "Bagaimana dengan Yoo Jin? Apakah tadi mereka bertengkar?" Mendengar nama Yoo Jin disebutkan membuat Hae Sung kembali sadar dengan permasalahannya dengan Yoo Jin.
Yoo Jin berjalan di luar sekolah dan dia bertemu dengan Soon Dong. Soon Dong bertanya pada Yoo Jin, "Mengapa kau ada diluar sekolah saat kelas belum berakhir? Kau seharusnya berhati hati karena 99% fansnya akan menganggumu. Kau mungkin bisa mengganggu kepala sekolah tapi kau tidak bisa menganggu idola." Yoo Jin menatap kesal pada Soon Dong, "Apakah kau punya masalah? Apakah kau kerasukan roh?" Soon Dong menjawab, "Kau jangan berani berani meremehkan peramal!" Soon Dong hendak berjalan pergi namun Yoo Jin menahannya dengan menarik rambut Soon Dong. Soon Dong panik saat rambutnya ditarik, "Kau... Menarik rambutku? Kau tidak akan memukulku kan?" Yoo Jin terlihat panik, "Aku menariknya karena rambutmu gampang ditarik." Soon Dong mengangkat tangannya, "Hey aku punya tangan! Kau bisa menarik tanganku. Apakah kau tidak menganggapku wanita? Apakah saat aku kerasukan aku bukan wanita? Bahkan aku tidak pernah kerasukan roh. Ini sangat tidak adil!!" Soon Dong langsung berlari meninggalkan Yoo Jin.
JB masuk kedalam mobil bersama Kang Chul. JB Bertanya, "Kita akan pindah ke Sekolah Kirin? Seluruh artis di perusahaan?" Kang Chul menatap JB, "Aku tidak tau bagaimana dengan yang lain, tapi kau seharunya tidak membantah keputusanku. Sekarang kalian sedang dibekukan. Dan lagi bukankah kau bilang ingin belajar lebih?" JB menjawab kesal, "Akan lebih baik jika kau mengirimku ke luar negeri saja." Kang Chul berkomntar, "Ketika kau menimbulkan masalah dan pergi ke luar negeri maka orang orang akan menganggap bahwa kau melarikan diri." JB bertanya, "Tapi mengapa harus Kirin diantara semua sekolah yang ada? Sekolah ini bahkan tidak terlalu bagus." Kang Chul menjawab santai, "Aku akan mengubah segalanya jadi kau tidak perlu khawatir."
Di asrama Kirin terjadi keributan kecil. Hae Sung ikut penasaran dan pergi ke ruangan santai. Ternyata yang membuat keributan itu adalah foto dirinya dengan maskara yang luntur. Melihat kedatngan Hae Sung, Hong Joo langsung merangkulnya, "Selamat Shin Hae Sung kau terpilih sebagai yang paling fotogenik. Aku bahkan membuat fotomu sebagai wallpaperku." Hae Sung yakin sekali bahwa yang menyebarkan foto itu adalah Yoo Jin, "Apakah yang menyebarkannya Yoo Jin?" Hong Joo menjawab, "Tidak. Aku membelinya dari Yoo Jin seharga 500 won." Hae Sung sangat kesal mendengarnya dan dia langsung menatap Hong Joo, "Berapa nomor kamar Jin Yoo Jin?"
Yoo Jin sedang berada di kamarnya bersama dengan Ui Bong yang sedang melemparkan panah pada foto JB. Yoo Jin bertanya, "Apa kau mendengar percakapanku dengan JB? Bukankah tadi terdengar dari speaker?" Ui Bong menjawab, "Tidak aku tertidur. Tapi aku dengar jika seluruh murid wanita di sekolah memakimu. Ini pertama kalinya aku melihat para wanita bersikap sungguh menyeramkan." Mendengar hal itu Yoo Jin mengambil anak panah dan ikut melemparkannya ke foto JB.
Hae Sung memanfaatkan jabatannya sebagai asisten kepala asrama untuk masuk ke asrama laki-laki. Saat dia membuka pintu kamar Yoo Jin, dia terkejut karena Yoo Jin melemparkan panah pada foto JB. Hae Sung langsung memarahi Yoo Jin, "YA! Berani sekali kau melakukannya pada oppa-ku~" Yoo Jin mengingatkan Hae Sung bahwa ini adalah asrama laki-laki namun Hae Sung tidak mempedulikannya dan mengatakan bahwa dia adalah asisten asrama. Mendengar hal itu Yoo Jin justru semakin mengolok-olok Hae Sung, "Huh anak ayam sepertimu menjadi asisten asrama? Bagaimana bisa kau mengelolanya?" Hae Sung kesal mendengarnya, "Aku akan membuat prediksi kecil-kecilan. Dalam waktu 3 menit kau akan meminta belas kasihan padaku." Yoo Jin berkomentar, "Dan aku memberimu waktu 3 detik untuk meninggakan tempat ini!"
Yoo Jin mulai menghitung, "Satu...." Namun Hae Sung tidak juga mempedulikan hitungan Yoo Jin, "Kau menumpang di kamar Ui Bong dan sebagai asisten asrama aku tidak mentoleri penyusup..." Yoo Jin melanjutkan hitungannya, "Dua...." Hae Sung juga tetap melanjutkan ucapannya, "Sebelum kau dipaksa untuk meninggalkan sekolah sebaiknya kau pergi dengan kakimu sendiri." Yoo Jin kesal dan waktu yang dia berikan sudah habis, "Tiga! Waktumu habis!" Yoo Jin memaksa Hae Sung keluar, Hae Sung menolak dan meronta-ronta. Tidak sengaja baju Hae Sung bagian lengannya tersangkut dengan anting Yoo Jin sehingga Yoo Jin mengerang kesakitan. Ui Bong yang mendapatkan tontonan gratis hanya bisa tersenyum.
Melihat Yoo Jin yang kesakitan itu dimanfaatkan oleh Hae Sung untuk mempermalukan Yoo Jin di depan teman teman yang lainnya. Hae Sung berkata pada Yoo Jin, "Apa kau tau seberapa kerasnya aku berusah mendapatkan jimat(Yoo Jin menggagalkan prosesi upacara aneh yang dilakukan Hae Sung) itu dan tiba tiba kau menghancurkannya? Lalu kau mengambil fotoku dan menjualnya. Apakah 500 won hasil fotoku itu belum cukup membuat hidupmu senang? Ah aku sebagai anak pastor...." Ui Bong terkejut mendengarnya, "Kau anak pastor?" Hae Sung menjawab, "Ya! Aku sebagai anak pastor bisa mengerti semua itu tapi tidak untuk hasil aransement musik!! Kau tau siapa yang mengerjakan itu untukku hah? Batas waktumu adalah besok! Setelah besok maka aku tidak bisa mencobanya hingga 6 bulan dan aku akan kehilangan 6 bulan tanpa berkesempatan untuk audisi. Karena siapa ini? Karena kau!"
Yoo Jin sangat marah mendengarnya, "Lagi pula dengan kemampuanmu ini kau tidak akan terpilih jadi mengapa menjadikan aku sebagai alasan hah? Lagi pula tadi aku sudah menawarkan untuk mengaransement ulang namun kau bilang tidak mau." Hae Sung berkaram "Apakah kau bisa disamakan dengan JB Oppa hah? Kau bahkan bukan seekor ayam! Kau adalah nyamuk penganggu!" Yoo Jin sangat emosi sehingga dia melepaskan kaitan baju Hae Sung dari telinganya dengan paksa dan membuat telinganya berdarah. Melihat darah itu membuat Hae Sung panik, "Kau tidak apa-apa?" Yoo Jin menatap kesal pada Hae Sung, "Bukankah awalnya kau meminta agar aku yang mengaransemennya untukmu? Mengapa kau dengan mudahnya mengubah pendirianmu?"
Guru Jin Man sebagai kepala asrama datang ke kamar dan sangat panik saat melihat ada darah di telinga Yoo Jin, "Darah! Apakah kalian bertengkar?? Besok pagi kalian berdua harus berdiri di luar gerbang sekolah untuk membersihkan permen karet dilantai! Mengerti??" Guru Jin Man keluar dari dalam kamar dan mendapatkan pujian dari murid yang lain, "Wooow guru kau terlihat seperti guru sejati saat ini." Jin Man senang mendengarnya, "Oh benarkah?"
Keesokan paginya Yoo Jin dan Hae Sung sudah ada di depan gerbang sekolah untuk membersihkan permen karet yang menempel di lantai. Hae Sung merasa bersalah dengan kejadian kemarin makanya dia mendekari Yoo Jin, "Aku meminta maaf atas kejadian kemarin... Apa kau baik-baik saja?" Yoo Jin menjawabnya ketus, "Apakah aku terlihat baik-baik saja?"
Kepala sekolah datang menghampiri mereka dan memukul kepala mereka berdua, "Hey Idiot! Apa yang telah kalian perbuat lagi sehingga pagi pagi sudah ada di depan sini hah? Ah baiklah karena kalian sedang dihukum maka lakukanlah dengan baik karena akan ada banyak tamu." Kepala sekolah lalu membuang tisu di depan Yoo Jin. Yoo Jin memarahi balik kepala sekolah, "Hey apakah ini tempat sampah?" Kepala sekolah menjawab santai, "Masukan saja ke dalam situ!" Kepala sekolah bangkit berdiri dan meninggalkan mereka.
Belum lama ucapan Kepala sekolah mengenai tamu, tiba tiba saja banyak wartawan yang datang dan berdiri di depan gerbang sekolah. Yoo Jin dan Hae Sung sama-sama bingung dengan apa yang terjadi. Kemudian banyak mobil yang datang dan terlihat Hershe, Eden serta idola lainnya turun dari dalam mobil dan berdiri di belakang Kang Chul. Hae Sung tentu senang melihat para idolanya itu sedangkan Yoo Jin tidak. Seorang wartawan memanggil Hae Sung dan Yoo Jin untuk menghadap ke kamera. Mereka berdua menghadap kamera namun dengan hasil yang sangat buruk. Foto mereka berdua pun masuk kedalam majalah.
Kang Chul mengadakan konfrensi press untuk masuknya arts artis OZ Entertainment ke sekolah Kirin, "Mulai hari ini dan seterusnya semua artis dibawah umur OZ Entertainment akan menghentikan aktifitas keartisan mereka dan kembali ke sekolah." Seorang wartawan bertanya, "Apakah ini bentuk reaksi penolakan dari Peraturan proteksi pelajar?" Kang Chul mengatakan bahwa dia akan menjawabnya dilain waktu. Wartawan lain kembali bertanya, "Apakah kalian memilih Kirin karena ini bukanlah sekolah formal dimana harus ada 20 jam pelajaran per minggu?" Kang Chul menjawab, "Artis yang masih bersekolah sulit berkonsentrasi antara pendidikan dan aktifitas mereka sehingga aktifitas normal sementara tidak bisa dilanjutkan dan untuk menunjukan citra baik dari kami pada para fans maka kamu ingun membangunnya disini. Dan lagi untuk menemukan siswa berbakat dari Kirin dan membantu mewujudkan mimpi mereka." Seluruh siswa Kirin langsung berteriak senang mendengarnya.
Hae Sung dan teman temannya yang lain sedang berada di tengah ruang Kirin untuk menyaksikan konfrensi pers itu melalui TV. Kang Chul berkata, "Mulai sekarang semua siswa Kirin akan menerima sistem pendidikandi bawah pengawasan OZ Entertainment. Kami akan mendidik mereka menjadi seorang penyanyi." Semuanya kembali bersorak senang. Bukan hanya para murid saja yang senang, Guru Jin Man dan Guru Tae Yeon juga ikut senang. Tapi ada 1 orang yang tidak senang dengan berita itu yaitu Yoo Jin. Yoo Jin datang ke tengah kerumunan murid dan mematikan TV begitu saja. Semua murid marah dan langsung melemparnya dengan barang barang.
Kang Chul melanjutkan ucapannya, "Semua bakat dan semangat yang bersembunyi dalam diri kalian dan mimpi kalian akan bisa di kembangkan oleh kami sepanjang kalian bisa mengikuti aturan. Hanya sedikit aturan. Tidak boleh ada ponsel, tidak ada internet, makanan cemilan juga dilarang... Tidak ada kencan. Jika tidak sedang menari maka bergandengan tangan di larang kelas. Jangan melamun dan tidak boleh berimajinasi semu. Tataplah lawan jenismu itu sebagai batu! Dilarang membolos, dilarang mengambil selca, dilarang bermain main!! Dilarang bermain lompat tali karna kau bisa jatuh. Dilarang bermain kuda kudaan karena punggungmu bisa sakit. Dilarang bermain basket karna pergelangan kakimu bisa terkilir Dilarang membawa senjata, mainan, kopik. DILARANG!!" Seluruh murid menatap satu sama lain, "Mengapa banyak larangan?" Hae Sung berkata, "Sebagai trainee OZ Entertainment kita seharusnya mengikuti aturan. Tidak semua orang bisa berada di posisi kita." Semuanya yang awalnya tidak bersemangat pun kembali bersemangat.
Ji Soo sedang bersama dengan Hershe dan Eden. Dia sedang melakukan pemberitahuan mengenai peraturan sekolah, "Anggap sekolah ini sebagai ruang latihanmu, asrama adalah apartemenmu dan jangan protes! Gunakan kesempatan ini untuk latihan!" Si Woo berkomentar, "Kau bahkan tidak berdiskusi terlebih dahulu dengan kami sebelum membuat keputusan." Ji Soo menjawabnya, "Apakah kami tidak bisa mengambil keputusan? Kami hanya mengubah jadwal sekolah kalian yang awalnya 3-4 kali dalam sebulan. Kenapa kau begitu marah?" Si Woo tersenyum kesal, "Bukankah itu urusan pribadi kami?" Ji Soo lagi lagi menjawabnya, "Kehidupan rpibadi? Disebut kehidupan pribadi jika hanya kau yang mengetahui hal itu! Di negara ini apa ada yang tidak tau mengenai kehidupan pribadi kalian? Apa sebenarnya yang ingin kau katakan hah?"
Rian terlihat malas dengan situasi seperti ini makanya dia bilang pada Ji Soo bahwa dia harus pergi untuk shooting. Namun JB langsung berkomentar, "Bukankah kau hanya ingin meninggalkan kelas?" Nana memeluk Rian dan membelanya dengan mengatakan bahwa Rian harus pergi demi pekerjaan. Namun Ji Soo langsung melarang Rian pergi, "Kau tidak harus pergi. Semua aktifitas telah dihentikan. Apa kau tidak mengerti?" Rian terkejut, "Bahkan aktifitas akting juga dihentikan? Untuk mendapat peran ini aku mengobarkan tidurku untuk berlatih pedang. Memang apa lasannya?" Ji Soo tersenyum, "Kau sudah diganti. Sutradara menggantimu dengan artis lain." Rian lagi-lagi terkejut, "Artis lain? Siapa?" Ji Soo menjawabnya, "Eun Jung. Dia bilang aktingnya lebih alami." Rian sangat marah mendengarnya, "Eun Jung? T-Ara Eunjung? Apakah sutradara itu sudah gila??!!!" Rian pun memutuskan untuk berlari pergi. Melihat hal itu Nana langsung ikut mengejarnya.
Nana menahan langkah pergi Rian, "Rian kenapa kau pergi begitu saja? Tidak ada gunanya kau marah. Ayo masuk. Bukankah awalnya kau bilang bahwa seragamnya sangat bagus?" Si Woo menyusul mereka keluar dan merangkul keduanya, "Wow kau benar-benar bekerja keras. Ayo pergi ke club." Nana dengan cepat menolaknya. Si Woo tersenyum, "Jika tidak mau ya sudah lupakan." Si Woo langsung pergi meninggalkan mereka. Rian bergumam melihat kepergian Si Woo, "Dasar penjahat tengik!!" Nana terlihat membela Si Woo, "Jangan panggil dia begitu. Dia hanya terlalu berani dan sulit mengendalikan diri." Rian menatap Nana penuh makna sehingga Nana bertanya, "Ada apa?" Rian menggeleng dan kemudian memutuskan untuk pergi. Nana berkomentar, "Keduanya tidak mau mendengarkan saran bahkan jika hidup mereka tergantung pada hal itu. Manager mereka memiliki alasan sendiri mengapa sulit mengontrol mereka. Aish...."
Di ruang kepala sekolah, Kang Chul menunjukan proposal rencana bisnisnya untuk Kirin pada Kepala Sekolah. Kepala sekolah membacanya dengan puas karena ini bisa menjadikan Kirin sebagai pusat Hallyu. Kang Chul berkomentar bahwa awalnya dia pikir Kepala sekolah akan membenci metodenya. Kepala sekolah balas berkomentar jika awalnya dia berfikir bahwa ini akan menjadi hari terakhirnya di Kirin tapi sepertinya Kang Chul telah menyelamatkannya. Kang Chul tertawa dan mengatakan bahwa dia tidak mungkin memecat Kepala sekolah. Kepala sekolah sangat senang mendengarkannya. Kang Chul bertanya, "Apa kau akan mengikuti metodeku?" Kepala sekolah menjawabnya, "Tentu. Karena kau yang membayar gajihku maka aku akan melakukan apa yang kau katakan. Aku akan bekerja keras."
Yoo Jin yang berdiri di depan pintu ruangan kepala sekolah terlihat kecewa dengan yang telah dilakukan oleh Kepala sekolah. Kang Chul keluar dari ruangan kepala sekolah dan melihat Yoo Jin, dia hanya tersenyum dan kemudian pergi. Setelah kepergian Kang Chul, Yoo Jin masuk kedalam ruang kepala sekolah.
Yoo Jin berkata pada Kepala sekolah bahwa dia datang ke ruangan kepala sekolah karena penasaran akan satu hal yaitu sekolah yang awalnya baik baik saja tiba tiba menjadi perusahaan idola. Kepala Sekolah bertanya, "Semua siswa sepertinya sangat senang. Apa kau tidak? Jika kau melakukannya dengan baik maka kau bisa debut. " Yoo Jin membahas masa lalu Kepala sekolah yang merupakan seorang rocker, "Huh dari seorang rocker manjadi pemilik kedai ayam goreng." Kepala Sekolah segera menatap Yoo Jin, "Kenapa kau sebut sebut kedaiku hah? Kau berhentilah bicara dan jika kau ingin mendapatkan ijazahmu maka cepatlah pergi!" Yoo Jin menruti perintah Kepala sekolah untuk keluar dari ruangannya.
Di asrama, para murid sedang melihat peraturan yang diberikan oleh OZ Entertainment. Hong Joo dan Soon Dong mengeluh terlalu banyaknya peraturan dan mereka yakin bahwa peraturan itu tidak akan seenuhnya di taati namun tiba tiba saja Hae Sung berkata, "Cobalah biasakan diri kalian, mereka pasti berharap kita menaatinya. Aku benar benar akan mematuhi seluruh aturan ini." Semua murid menatap kesal pada Hae Sung dan berniat melemparinya dengan barang. Karena suasana yang mendadak menjadi sepi, Hae Sung bertanya, "Kenapa?" Hong Joo dan Soon Dong sama sama bertanya, "Apakah kau sedang mencoba memulai sebuah perjuangan?" Hae Sung menjawab, "Huh? Kapan aku melakukannya? Kalian semua sudahlah patuhi saja~"
Hae Sung melewati kamar asrama Guru Jin Man dan mendengar bahwa Guru Jin Man sedang membahas mengenai sebuah girl group(Hershe) yang akan segera pindah ke asrama Kirin. Hae Sung yang mendengar itu pun langsung berlari ke teman temannya, "Pengumuman penting!!! Ayo bersiap-siap!" Semuanya kebingungan dan bertanya, "Ada apa?" Hae Sung terlihat bersemangat, "Ayo kita mulai tradisi kebanggaan kita. Pesta penyambutan!!"
Yoo Jin datang ke toko music dan meminta agar dibawakan gitar yang selama ini sudah dia inginkan. Yoo Jin kemudian memberikan uang uang yang selama ini dia kumpulkan pada pemilik toko itu. Pemilik toko tidak menyangka jika Yoo Jin serius dengan keputusannya membeli gitar itu. Yoo Jin memeluk gitar itu dan bilang bahwa dia tidak akan tenang sebelum membeli gitar itu.
Nana, Ailee dan JB terlihat menunggu diluar asrama Kirin. Rian datang dan bertanya, "Mengapa kalian tidak masuk?" Nana yang menjawab, "Sepertinya kita ditindas. Mereka bilang kita tidak boleh masuk sebelum semuanya lengkap." Ailee bilang bahwa yang belum datang adalah Si Woo. JB berkata pada Rian, "Telfon dia, jika kau yang menelfon maka dia akan mengangkatnya." Rian menatap kesal pada JB, "Dia teman satu groupmu maka kau yang bertanggung jawab untuknya!" Nana mengetuk ngetuk pintu meminta agar pintu segera dibukakan namun tetap para murid tidak mau membukakan sebelum semuanya lengkap. Rian mendekati pintu dan berkata, "Semuanya sudah lengkap! Buka kan pintu!" Dan pintu pun langsung terbuka begitu mendengar ucapan Rian. Semua para idol pun masuk kedalam asrama.
Pesta penyambutan pun dimulai dengan parody Roly Poly - Tara dan dilanjutkan dengan Iam The Best 2NE1. Bahkan Guru Jin Man juga terlihat ikut menari.
Saat sedang memperhatikan pesta penyambutan, Guru Jin Man dikagetkan dengan kedatangan Guru Tae Yeon secara tiba tiba dan lagi penampilan Guru Tae Yeon terlihat sangat berbeda. Guru Tae Yeon bertanya, "Ini apa?" Guru Jin Mah mengatakan bahwa pesta penyambutan sudah menjadi tradisi di asrama Kirin. Guru Tae Yeon terlihat sangat excited dengan acara yang diadakan di asrama.
Pesta penyambutan masih belum selesai. Nana dan Ailee bahkan ikut tampil bersama dengan penghuni asrama yang lainnya. Hanya JB dan Rian yang terlihat enggan bergabung dengan mereka. Acara belum berhenti hingga situ.... Masih ada acara puncak dimana para member baru asrama harus berhadapan secara langsung dengan penghuni asrama.
Guru Taeyeon yang melihat ini kembali bertanya pada Guru Jin Man, "Kali ini apalagi?" Guru Jin Man menjawabnya, "Ini adalah acara utamanya. Setelah menari maka mengambil." Guru Taeyeon terlihat bingung dengan maksud semuanya.
Rian yang berhadapan dengan Soon Dong pun bertanya, "Apa yang akan kau lakukan?" Soon Dong menjawab, "Setelah menikmati pertunjukan maka kau harus membayarnya. Aku akan memberikan diskon khusus padamu. Hanya tiga helai rambut, ok?" Soon Dong menarik rambut Rian dan setelah mendapatkannya ia pun pergi. Rian yang masih shock kembali dikagetkan dengan aksi penghuni asrama lainnya yang langsung menarik barang barang miliknya.
Hae Sung berhadapan dengan JB dan dia pun ingin mengambil barang milik JB tapi ternyata murid wanita yang lainnya juga ingin mengambil barang JB Sehingga dia sedikit kesulitan. Hae Sung sampai merangkak demi mendapatkan barang JB dan yang dia dapat hanyalah sebuah CD.
Guru Jin Man baru menyadari satu hal dan dia pun bertanya pada Guru Taeyeon, "Tunggu... Untuk apa Guru Taeyeon ada disini?" Guru Taeyeon tersenyum, "Apakah kau belum mendengarnya? Mulai hari ini aku akan mengambil alih sebagai kepala asrama yang baru." Guru Jin Man terkejut mendengarnya.
Acara perebutan barangpun harus diakhiri karena Guru Taeyeon langsung datang ke tengah tengah pesta dan menghentikannya. Semuanya bingung dengan kehadiran Guru Taeyeon. Guru Taeyeon memperkenalkan diri sebagai Kepala Asrama baru dan juga guru vokal. Lalu Guru Taeyeon juga mulai mengatur pembagian kamar untuk Hershe dan juga Eden. Yang pertama JB akan satu kamar dengan Si Woo, dan kemudian Rian akan mendapatkan kamar no 107. Soon Dong dan Hae Sung mengangkat tangan bertanya pada Guru Taeyeon, "Hm 107? Tapi itu kamar kami..." Guru Taeyeon sedikit panik dan dia meminta pada Eden dan Hershe agar mengambil koper masing masing dan juga masuk ke kamar terlebih dahulu.
Setelah kepergian para Idol, Guru Taeyeon menjelaskan masalah yang terjadi, "Karena tidak ada cukupnya kamar maka siswa dengan nilai yang tidak memuaskan harus memberikan kamar mereka. Siswa yang disebut namanya maka harus pindah. Dan dalam 15 hari, setiap kamar akan dihuni oleh 3 orang. Muskipun aku merasa bersalah namun aku harus membacakan namanya. Park Hong Joom Eun Ha Young, Park Soon Dong." Soon Dong terkejut namanya disebutkan, "Aku??" Hae Sung sengera menenangkan Soon Dong.
Kang Chul masih berada di ruang kepala direktur Kirin untuk membuat catatan nama siapa saja yang harus di keluarkan dari Kirin. Tiba tiba saja Guru Jin Man masuk kedalam ruangan dan Kang Chul segera menutupi catatannya itu. Guru Jin Man mengatakan tujuannya datang, "Apakah aku telah diberhentikan? Tadi kepala Asrama baru datang." Kang Chul tersenyum, "Ah secepat itukah? Padahal aku sudah mengatakannya bahwa dia bisa menjadi kepala asrama setelah aku mengatakan hal ini besok padamu." Guru Jin Man semakin terkejut, "Kau akan memecatku besok?" Kang Chul menggelengkan kepala, "Aku hanya meminta kau melepaskan jabatan kepala asrama. Kau sudah melakukannya dengan baik." Guru Jin Man mau menangis dan dia bilang bahwa dia ingin mempertahankan jabatannya itu. Kang Chul kembali menggelengkan kepala, "Aku rasa kau belum berhasil. Sikap mereka sangat buruk dan keadaan tidak bisa terorganisasi dengan baik."
Jin Man berusaha membela diri, "Tapi mereka semua sangat menyukaiku." KanG Chul tertawa, "Kau mungkin tidak mengerti situasinya, tapi anak anak jaman sekarang berhenti menyukai guru mereka setelah usia 7 tahun." Jin Man menunduk memohon pada Kang Chul karena dia tidak memiliki tempat tinggal lain lagi. Kang Chul meminta pada Jin Man agar pergi ke daerah Noryangjin untuk mencari kamar yang bersih.
Guru Taeyeon kembali membacakan nama yang harus meninggalkan asrama, "Kim Tae Woo, Lee Jae Woo, Jung Ui Bong." Ui Bong terkejut mendengar namanya disebut. Yoo Jin yang berada di asrama juga ikut terkejut mendengar nama Ui Bong disebutkan. Guru Taeyeon kembali berkata, "Dan yang terakhir adalah Shin Hae Sung." Hae Sung terkejut, "Aku? Pasti ada kesalahan. Aku adalah asisten asrama." Guru Taeyeon balik bertanya, "Lalu kenapa?" Hae Sung kebingungan, "Bukankah kau bilang ini berdasarkan nilai? Semua orang tau bahwa aku adalah yang terbaik di kelas." Guru Taeyeon tersenyum, "Mulai sekarang sudah diputuskan bahwa nilai mata pelajaran dan sikap juga akan di hitung sebagai yang utama. Walaupun nilai tertulismu masuk ke sekolah adalah yang terbaik, tapi nilai kemampuanmu adalah yang terburuk." Semuanya terkejut mendengar ucapan Guru Taeyeon.
Guru Taeyeon kembali membeberkan rahasia mengenai Hae Sung, "Dan lagi kau diterima karena nilai SMPmu yang tinggi. Kau seperti siswa cerdas yang secara khusus di terima oleh sekolah kami." Hae Sung kembali terkejut, "Aku diterima karena aku hanya rajin belajar? Tidak mungkin!" Guru Taeyeon menyadari bahwa dia telah membocorkan sebuah rahasia,"Ataga... Apa kau tidak tau? Apakah aku telah membocorkan rahasia besar sekolah?" Murid murid kembali berbisik bisik. Hae Sung kecewa dengan semua itu dan dia memutuskan berlari keluar dari Asrama. Yoo Jin hanya terdiam saja melihat kepergian Hae Sung.
Guru Jin Man akhirnya terpaksa tinggal di loteng asrama. Guru Jin Man masuk kedalam ruangan kecil itu dandia mengingat ucapan Kang Chul, "Jika kau tidak memiliki pilihan lain maka kau bisa tinggal di loteng asrama. Besok aku akan mengusir petugas keamanan dan tugas patroli akan diberikan pada Guru Jin Man." Guru Jin Man terlihat menangis karena sekolah Kirin yang sekarang sangat berbeda dengan sekolah Kirin dahulu dimana dia mendapatkan kepercayaan dari Direktur Kirin untuk melatih langsung murid muridnya.
Hae Sung berniat kembali ke asrama tapi sayangnya pintu asrama sudah tertutup. Hae Sung mengeluh kedinginan dan dia ingat bagaimana perjuangannya untuk masuk ke sekolah Kirin hingga dia harus dimarahi oleh Ayahnya.
Hae Sung memutuskan untuk datang ke ruang latihan. Saat akan duduk, Hae Sung ingat bahwa dia tadi mendapatkan CD dari tasnya JB. Hae Sung melihat ada title 'GOOD' dan dia jadi penasaran, "Hmm seberapa bagus lagu ini?" Hae Sung lalu memutar CD itu.
Sementara itu JB terlihat sedang mencari-cari CD yang hilang itu. JB yakin bahwa dia telah memasukannya kedalam tas. Tiba-tiba JB terdiam dan ia ingat kejadian di asrama saat semuanya menyerang dia untuk mengambil barang-barangnya. JB Langsung terjatuh memikirkan kemungkinan terburuknya.
Hae Sung memutar CD itu di ruang latihan dan dia sangat shock saat melihat isi CD itu ternyata bukanlah lagu melainkan sebuah video dewasa. Yoo Jin yang tertidur di ruang latihan merasa tergangu dengan adanya suara bising makanya dia terbangun. Yoo Jin melihat ada layar besar di ruang latihan dan ikut terkejut saat melihat video yang diputar.
JB memainkan rubiknya karena dia bingung dengan apa yang akan terjadi dengan karirnya, "Mereka tidak akan menceritakannya pada orang lain kan? Atau apa ini akan tersebar di Internet? Tidak tidak tidak.... Hal ini tidak boleh terjadi!! Aku bisa mati!!!"
Yoo Jin menghampiri Hae Sung yang maish terkejut dengan isi CD itu. Yoo Jin berkata pada Hae Sung, "Ayo menontonnya bersama." Hae Sung panik dan langsung menyanggah bahwa CD itu miliknya. Yoo Jin tertawa melihatya, "Aku terkejut ternyata wanita sepertimu melepaskan stress dengan melihat seperti ini." Hae Sung semakin marah dengan Yoo Jin, "Huh kau pergilah selagi aku baik hati. Aku sedang tidak ingin bercanda denganmu." Yoo Jin tertawa, "Tentu saja karena kau baru di usir oleh OZ Entertainment yang sangat kau banggakan itu." Hae Sung kesal, "Kau pikir ini salah siapa? Kau selalu muncul di saat yang tidak tepat dan mengacaukan semuanya! Apa kau suka mengabaikan orang hah? Lihat saja kau akan mendapatkan balasannya!" Hae Sung hendak pergi namun Yoo Jin menahannya, "Kau tidurlah di sana, aku sudah menghangatkannya." Akhirnya Yoo Jin lah yang pergi dari ruang latihan dan mencari tempat tidur yang lain.
Rian datang ke kantor sutradaranya. Dia berniat untuk mendapatkan kembali perannya.. Saat bertemu dengan Sutradara, sikap Rian langsung berubah menjadi sangat manis. Sutradara melihat Rian membawa bungkusan dan bertanya, "Apakah itu untukku? Ah kau pasti merasa sangat menyesal." Rian tersenyum, "Hm aku membawakan red ginseng. Sutradara.... Tolong katakan dimana kekuranganku? Aku pasti bisa memperbaikinya dan berusaha lebih keras. Aku sungguh ingin bergabung dalam filmmu. Aku bahkan sudah mempersiapkan diri di adegan membunuh. Apa kau ingin melihatnya?" Rian mengambil pensil dan seolah olah menjadikannya sebagai pedang. Tiba tiba Sutradara memanggil namanya, "Ri An... Bukankah kau datang kemari karena merasa menyesal telah mengundurkan diri? Perusahaanmu bilang bahwa kau harus sekolah makanya memutuskan kontrak." Ri An kaget, "Huh? Hm jadi bukan karena kau tidak ingin aku berakting? Tapi karena agensiku menolak?" Sutradara menganggukan kepalanya. Ri An merasa malu dan kemudian memutuskan untuk pamit pulang.
Kang Chul dan Ji Soo baru masuk kedalam ruang Direktur dan langsung dikejutkan dengan kehadiran Yoo Jin yang sedang tertidur di kursi direktur. Ji Soo pun langsung membangunkan Yoo Jin, "Hey kau! Berani sekali kau tidur di ruangan direktur!" Yoo Jin terbangun dan mengatakan alasannya, "Asrama dikunci dan udara diluar sangatlah dingin. Satu satunya tempat yang ada pemanas adalah ruangan ini dan lagi pintunya tidak dikunci jadi aku atang untuk tidur sesaat." Kang Chul terkejut, "Kau bilang pintunya terbuka? Kenapa kau masuk kemari?" Yoo Jin dengan kesal menjawab kembali, "Sudah kukatakan aku masuk untuk tidur karena di luar sangat tingin!!" Kang Chul mengecheck isi documentnya dan ternyata daftar siswa yang harus di droup out sudah hilang. Ji Soo maju dan menarik jaket Yoo Jin, "Kelas berapa kau dan siapa namamu?" Yoo Jin memberontak kesal, "Aish sungguh aku tidak menyentuh apapun! Kau memperlakukanku tidak adil! Lepaskan!!!"
Disaat yang tepat Kepala sekolah masuk kedalam ruangan Direktur dan terkejut melihat ada Yoo Jin, "Yoo Jin, mengapa kau ada disini?" Yoo Jin menjawabnya, "Karena terlalu dingin diluar makanya aku tidur disini." Kepala sekolah langsung memarahinya dan menggiring Yoo Jin agar keluar dari ruangan direktur. Melihat ekspresi Kang Chul yang panik, Kepala sekolah pun bertanya, "Apa ada yang hilang?" Kang Chul segera menggelengkan kepalanya. Setelah Kepala sekolah pergi, Kang Chul bilang bahwa bisa gawat jika daftar itu sampai ke tangan publik, dan Kang Chul meminta agar Ji Soo segera menangkap pelakunya. Ji Soo bertanya, "Mungkinkah pelakunya kepala sekolah Jung Wan?" Kang Chul terdiam berfikir.
Pagi-pagi Soon Dong bercerita pada teman temannya yang lain bahwa mereka diusir dari asrama hanya karena para artisitu. Soon Dong berkata pada Hae Sung, "Ayo kita cari tempat tinggal lain. Ibuku tidak akan membiarkan kita hidup sendirian." Hae Sung mengangguk setuju. Hae Sung lalu bertanya, "Ngomong-ngomong ini antrian apa?" Ternyata para murid harus di scan terlebih dahulu untuk masuk ke sekolah Kirin dan para murid dilarang membawa ponsel ataupun kamera yang bisa mengambil photo. Hae Sung berkomentar bahwa dia kira itu hanya omongan belaka tapi ternyata benar benar dilakukan.
Giliran Soon Dong tiba dan alarm langsung berbunyi tanda dia membawa alat elektronik. Guru Taeyeon menahan Soon Dong, "Kemarikan ponselmu." Soon Dong menjawab bahwa dia tidak membawanya. Guru Taeyeon tersenyum, "Aku tau kau menyimpannya di bramu. Apa kau ingin aku memeriksanya sendiri?" Soon Dong kesal dan dia pun segera berlari keluar menuju toilet. Giliran Hae Sung maju dan dia dengan senang hati langsung memberikan ponselnya pada Guru Taeyeon.
Hae Sung tersenyum saat melihat seseorang. Yoo Jin yang baru datang pun ikut tersenyum saat melihat Hae Sung tersenyum dan berjalan ke arahnya. Yoo Jin sudah mengangkat tangan untuk menyapa Hae Sung tapi ternyata Hae Sung berbelok dan orang yang diberikan senyuman bukanlah Yoo Jin, melainkan JB. Yoo Jin tentu kesal melihatnya.
Hae Sung menerobos antrian fans JB yang ingin memberikan hadiah untuknya. Hae Sung mengeluarkan CD yang kemarin dia dapat dan mengembalikannya pada JB. JB dengan cepat mengambil CD itu dan tersenyum pada Hae Sung. Hae Sung berkata, "Jangan sampai orang lain mengambilnya dan kuharap kau menyembunyikannya dengan baik." JB Mengangguk mengerti. Hae Sung baru mau pergi tapi dia menahan langkahnya dan kembali menatap JB sambil mengacungkan jempolnya. Setelah itu Hae Sung berjalan pergi. Dia melewati Yoo Jin namun sama sekali tidak menyadarinya.
Rian masuk kedalam ruangan Kang Chul dan meminta agar dia diperbolehkan mengambil tawaran akting, namun keputusan Kang Chul sudah bulat untuk menolak segala pekerjaan. Rian berkata, "Aku sudah belajar menyanyi dan menari bahkan bekerja tak henti henti. Aku sudah melakukan yang anda minta jadi biarkan aku berakting. Tolong beri saya kesempatan." Kang Chul tidak menatap Rian sedikitpun, "Aku sengaja memutus kontrakmu karena aku sendiri sangat malu melihat aktingmu. " Rian terus berusaha membujuk, "Tolong beri aku kesempatan. Dibandingkan dengan sekolah seperti ini, lebih baik carikan aku guru akting." Kang Chul mengangkat wajahnya dan menatap Rian, "Sekolah seperti ini?"
Kelas menari dimulai dan yang menjadi gurunya adalah Ji Soo. Member Hershe dan JB tentu melakukannya dengan sangat baik, sedangkan para murid yang lain tidak bisa mengikutinya. Kalaupun ada yang bisa hanyalah Ui Bong. Bahkan Yoo Jin hanya berdiri saja di tempat karena tidak bisa mengikutinya. Ji Soo langsung menegur semua murid, "Cukup! Apa yang sudah kalian pelajari selama ini? Dan kau(Yoo Jin), kenapa kau hanay berdiri saja bukan menari?" Yoo Jin menjawabnya, "Mereka(Para Idol) telah melakukan gerakan ini berulang kali sedangkan ini pertama kalinyabagi kami." Ji Soo membalas ucapan Yoo Jin, "Ini juga pertama kalinya bagi mereka. Untuk tarian seperti ini kalian seharusnya bisa langsung menirukannya hanya dalam satu kali lihat!
Ji Soo melanjutkan ucapannya, "Ini sudah tahun ketiga kalian dan kalian masih di level seperti ini. Berarti kalian tidak berusaha melakukan apapun selama ini." Yoo Jin yang kesal pun bertanya dengan sinis, "Apakah kita harus tau cara menari agar bisa hidup?" Pertanyaan itu tentu langsung membuat para murid menatapnya. Ji Soo tersenyum merendahkan pada Yoo Jin, "Apa kau pikir murid bahasa hanya mempelajari bahasa? Jika kalian memiliki waktu untuk berdebat, mengapa tidak menggunakan waktu kalian untuk latihan? Sebelum kalian bisa mempelajari semua gerakan ini, jangan harap kalian bisa ikut kelasku! Minumal kalian menguasai gerakan dasar! Yang aku maksud adalah kalian bisa pergi sekarang. Apa kalian mengerti?" Kini Ji Soo kembali menatap Yoo Jin, "Kau menganggu kelasku, apa masih tidak mau pergi?" Yoo Jin emosi dan berjalan pergi. Beberapa murid mengikutinya dari belakang.
Ji Soo lalu bilang pada JB untuk tampil sementara yang lainnya harus mengikuti gerakan JB. Ui Bong merasa panas dan dia pun langsung maju ke depan stage dan jadinya dance battle antara JB dan Ui Bong. JB dan Ui Bong menari dengan bagus tapi sayangnya Ui Bong terkilir di saat lagu akan berakhir dan ini membuat JB jadi semakin menyudutkannya. JB berniat benar benar membuat Ui Bong terlihat kalah namun Yoo Jin datang dan menahannya. Yoo Jin berniat memukul JB tapi Ui Bong menahannya juga.
Si Woo terlihat berdiri di atap sekolah Kirin sambil menatap kertas dimana terdapat daftar nama murid murid yang akan di drop out dari Kirin. Ya ternyata Si Woo lah yang mengambil data itu. Si Woo membaca list itu dan ternyata ada namanya, "Si Woo.... Berperilaku buruk dan sulit mengendalikan diri. Aku? Aku tahu hal ini akan terjadi. Aku tau tempat ini tidak bisa diandalkan."
Ui Bong menahan Yoo Jin agar tidak memukul JB. JB menyebut Yoo Jin bodoh dan tentu Yoo Jin tidak menerima hal itu, "Apa yang tadi kau katakan? Berhentilah memamerkan kemampuanmu! Keluar dari sini!" JB menjawab, "Kau berhentilah mengangguku. Aku tidak bisa berkonsentrasi dalam ruang latihanku." Yoo Jin semakin kesal mendengarnya, "Apa? Ruang latihanmu?" JB menjawab santai, "Ya. Ruang latihanku."
Pst:
Ada yang sepikiran sama denganku kalau Ui Bong(Jr) terlihat mirip sama Jin Guk(Taecyeon)? btw mereka sama-sama JYP lagi ya... :)
5 comments:
yeahh Zola come back ^^
Zola,,,,, kangen,,,,,,,,,,
Baru tahu kalau dream high ada season yang keduanya wkwk :D
semakin menarik ceritanya :D
gomawo ya kak Zola ! Sinopsisnya lengkap banget :)
aku malah kiranya ui bong mirip sama song sam dong
Post a Comment
Jangan jadi Silent Readers ya :-)